Proposal Penelitian
Proposal Penelitian
OLEH:
WIDYANA SIREGAR
NIM. 121000127
WHO (2013) >>> Setiap tahunnya ada sekitar 1,7 miliar kasus diare
dengan angka kematian 760.000 anak dibawah 5 tahun.
WHO dan UNICEF (2013) >>> Secara global terdapat dua juta anak
meninggal dunia setiap tahunnya karena diare.
Angka kematian (CFR) akibat KLB diare tertinggi terjadi di Sumatera Utara yaitu
11,76%. CFR diare yang terjadi di Sumatera Utara Tahun 2013 mengalami
kenaikan dibandingkan Tahun 2012, yaitu dari 1,22% menjadi 11,76% (Profil
Kesehatan Indonesia, 2013).
Riskesdas (2013) >>> - Total rumah sehat Sumut : 1.821.173 unit (54,27%).
- Proporsi RT yang memiliki akses terhadap fasilitas
sanitasi yang layak sebesar 84,2%
- Proporsi RT yang ber-PHBS baik sebesar 24,6%.
Personal hygiene ibu juga sangat berpengaruh terhadap kejadian diare pada
balita >>> Ibu merupakan orang terdekat dengan balita yang mengurus segala
keperluan balita seperti mandi, menyiapkan dan memberi
makanan/minuman.
Lanjutan…
Kota Sibolga >>> lingkungan aek habil, pelabuhan, sambas, dan pintu angin.
Hasil survei pendahuluan >>> jumlah penderita diare di lingkungan pintu
angin selalu tinggi tiap tahunnya dibandingkan di lingkungan lain. Jumlah
penderita diare dari tahun 2010-2014 di lingkungan pintu angin masing-
masing tiap tahunnya 705, 694, 655, 514, dan 589 orang.
Hasil survei pendahuluan >>> jumlah balita di Kelurahan Sibolga Hilir ada 756
jiwa >>> 429 laki-laki dan 327 perempuan >>> Jumlah balita di Kelurahan
Sibolga Hilir yang mengalami diare dan berkunjung di Puskesmas Pintu Angin
>>> Januari – Juli 2015 = 68 balita dan Bulan Agustus – Desember 2015 = 120
balita yang terdiri dari 52 laki-laki dan 68 perempuan.
Lanjutan…
Profil Kesehatan Puskesmas Pintu Angin Kota Sibolga (2014) >>> Kelurahan
Sibolga Hilir terletak di daerah pinggir pantai dengan kondisi sanitasi
lingkungan yang kurang sehat, sehingga menyebabkan semakin tingginya
angka kejadian diare pada balita.
- Jumlah keluarga : 1512 keluarga.
- Yang memiliki jamban sehat : 487 keluarga
- Yang memiliki tempat sampah sehat : 627 keluarga
- Yang memiliki pengelolaan air limbah yang sehat : 487 keluarga
1.2 Rumusan Masalah
Tingginya angka kejadian diare pada anak balita dan kondisi sanitasi di
Lingkungan Pintu Angin yang sebagian besar berada di atas air (tepi) laut
dengan akses sanitasi yang kurang serta hygiene personal ibu yang memiliki
peranan penting dalam mencegah terjadinya penyakit diare pada balita,
sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian, yaitu bagaimana
Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene Ibu dengan Kejadian
Diare Pada Balita di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir
Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga Tahun 2016.
• Bersifat analitik
• Desain penelitian : case control
• 3.3.1 Populasi Penelitian : Populasi kasus 120 balita dan populasi kontrol
568 balita.
• 3.3.2 Sampel Penelitian : Sampel kasus 30 balita dan sampel kontrol 30
balita
Lanjutan…
Kriteria Sampel Kasus dan Kontrol
Kriteria Sampel Kasus Kriteria Sampel Kontrol
1. Keluarga (dalam hal ini yang diwawancarai 1. Keluarga (wawancara dilakukan kepada Ibu
adalah Ibu Rumah Tangga) yang memiliki Rumah Tangga) yang memiliki balita yang
balita yang menderita penyakit diare selama tidak tidak menderita penyakit diare
periode waktu Agustus-Desember 2015. Jika berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh
terdapat dua penderita dalam satu rumah, peneliti.
maka dipilih salah satunya saja. 2. Tinggal di Lingkungan Pintu Angin
2. Tinggal di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga
Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga.
Utara Kota Sibolga. 3. Ibu yang memiliki balita dengan jenis
3. Ibu yang memiliki balita dengan jenis kelamin perempuan.
kelamin perempuan karena berdasarkan 4. Ibu yang memiliki balita dengan rentang
hasil survei pendahuluan, lebih banyak anak usia 12-59 bulan.
perempuan yang terkena diare dibandingkan 5. Ibu yang menggunakan botol susu untuk
laki-laki. memberikan susu pada balitanya.
4. Ibu yang memiliki balita dengan rentang 6. Merupakan tetangga dari balita penderita
usia 12-59 bulan. diare (sampel kasus) yang rumahnya berada
5. Ibu yang menggunakan botol susu untuk di sekitar rumah balita penderita diare.
memberikan susu pada balitanya. 7. Bersedia menjadi responden dalam
6. Bersedia menjadi responden dalam penelitian.
penelitian
3.3.2.3 Besar Sampel Penelitian
Besar sampel diambil dengan rumus studi kasus kontrol untuk pengujian hipotesis adalah
(Lemeshow,1990) :
Keterangan :
n = Besar sampel minimum pada kasus dan kontrol
Z1-α = Nilai baku normal berdasarkan α yang ditentukan (α = 0,05) = 1,96
Z1-β = Nilai baku normal berdasarkan β yang ditentukan (β = 0,20) = 0,84
P1 = Proporsi pajanan pada kelompok kasus
P2 = Proporsi pajanan pada kelompok kontrol sebesar 0,39 (Hardjoeno et al., 2006)
Q2 = 1 - P2= 1 - 0,39 = 0,61
P1-P2 = Selisih proporsi pajanan minimal yang dianggap bermakna, ditetapkan sebesar 0,35
P1 = P2 + 0,35= 0,39 + 0,35 = 0,74
Q1 = 1 - P1 = 1- 0,74 = 0,26
P = (P1+P2)/2 = (0,74+0,61)/2= 0,565
Q = 1-0,565= 0,435
Dengan memasukan nilai-nilai diatas pada rumus, diperoleh :
2
n1= n2 = ( 1,96
( 0,76 - 0,39)2
= 30,26 ( dibulatkan menjadi 30)
3.3.2.4 Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan desain
studi kasus control. Purposive sampling sering disebut dengan sampel bertujuan,
dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random
atau daerah tetapi berdasarkan atas adanya tujuan tertentu
Wawancara
kuesioner
3.4.1 Data Primer
Observasi Rumah
3.4 Metode
Pengumpulan Data - Dinas Kesehatan
Kota Sibolga
- Puskesmas Pintu
Angin
3.4.2 Data Sekunder
- Kantor Kelurahan
Sibolga Hilir
- Kepala Lingkungan
Lokasi Penelitian.