Contoh :
v 141,4 cos( wt 300 )
dan
i 7.07 cos wt
Nilai efektifnya :
141,4 7,07
V 100 volt dan I 5A
2 2
Bentuk Fasor dari nilai efektif adalah :
I 50 5 j 0 ampere
0
• Diagram Fasornya :
j V sin δ
V cos δ
1.2. Notasi Subskrip Tunggal
Simpul-Simpul (nodes) dapat ditandai dengan huruf-
huruf, dan tegangan pada simpul dapat ditulis dengan
menggunakan huruf-huruf tersebut sebagai subskrip
tunggal, yang menyatakan tegangan simpul tersebut
terhadap referensi.
Gambar 2
Contoh tegangan sesaat va dan tegangan fasor Va
menyatakan tegangan simpul a terhadap simpul
referensi o.
Demikian juga vb dan Vb pada simpul b.
Jadi :
va = vt vb = vL
Va = Vt Vb = V L
Vt VL
IL
ZA
Vt E g I L Z g
1.3. Notasi Subskrip Ganda
Pada penulisan arus, subskrip ganda menyatakan arah
arus.
Pada Gambar 2, arus sesaat iL positif jika arus tersebut
benar-benar mengalir dari a ke b.
Dalam notasi subskrip ganda, arus ini dinyatakan dengan
iab. Arus iab = - iba.
Nilai Sebenarnya
Nilai pu
Nilai Dasar
Contoh :
Jika sebagai tegangan dasar dipilih 120 kV, maka tegangan-
tegangan 108 kV, 120 kV, dan 126 kV berturut-turut akan
menjadi 0,90 pu; 1,00 pu; dan 1,05 pu atau 90%, 100%, dan
105%.
KUANTITAS PER UNIT
Tegangan, arus, impedansi, dan daya mempunyai
hubungan sedemikian rupa sehingga pemilihan nilai
dasar untuk dua saja dari besaran tersebut dengan
sendirinya sudah menentukan nilai dasar dari
besaran-besaran lainnya.
Jika nilai dasar tegangan dan daya sudah dipilih, maka
nilai dasar impedansi dan arus dapat ditentukan.
Impedansi dasar adalah impedansi yang akan
menimbulkan jatuh tegangan (voltage drop) pada
dirinya sendiri sebesar tegangan dasar jika dialiri arus
sebesar arus dasar.
Kuantitas PU Pada Sistem 1 Fase
Jika nilai daya dasar dan tegangan dasar telah
ditentukan, arus dasar dan impedansi dasar dicari
dengan persamaan :
Daya Dasar (kVA 1 )
Arus Dasar (A)
Tegangan Dasar (kVLN )
Tegangan Dasar (VLN )
Impedansi Dasar ()
Arus Dasar (A)
atau :