Dimana I0 merupakan intensitas cahaya datang dan It atau I1 adalah intensitas cahaya
setelah melewati sampel. Rumus yang diturunkan dari Hukum Beer dapat ditulis sebagai:
Dimana
A = Absorbansi
a = Tetapan absorbtivitas (jika konsentrasi larutan yang diukur dalam ppm) c=
Konsentrasi larutan yang diukur
ε = Tetapan absorbtivitas molar (jika konsentrasi larutan yang diukur dalam
ppm)
b = Tebal larutan
• Secara eksperimen hukum Lambert-beer akan terpenuhi jika:
• 1. Radiasi yang digunakan harus monokromatik
• 2. energi radiasi yang di absorpsi oleh sampel tidak
menimbulkan reaksi kimia
• 3. Penyerapan sinar oleh suatu molekul yang ada di dalam
larutan tidak dipengaruhi oleh molekul lain yang ada dalam larutan.
• 4. Penyerapan tidak menghasilkan pemancaran sinar
pendafluor. Artinya larutan yang diukur harus benar-benar jernih agar
tidak terjadi hamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid atau
suspensi yang ada di dalam larutan.
• 5. Konsentrasi analit rendah. Karena apabila konsentrasi tinggi
akan menggangu kelinearan grafik absorbansi versus konsentrasi.
• contoh air laut, yaitu dengan metode
Spektrofotometri Ultra-violet dan Sinar
Tampak. Prinsip kerjanya berdasarkan
penyerapan cahaya atau energi radiasi oleh
suatu larutan. Jumlah cahaya atau energi
radiasi yang diserap memungkinkan
pengukuran jumlah zat penyerap dalam
larutan secara kuantitatif (PECSOK et al. 1976;
SKOOG & WEST 1971).
• Dari persamaan di atas dapat diketahui bahwa serapan (A) tidak memiliki satuan dan biasanya
dinyatakan dengan unit absorbansi. Absorptivitas Molar pada persamaan di atas adalah karakteristik
suatu zat yang menginformasikan berapa banyak cahaya yang diserap oleh molekul zat tersebut pada
panjang gelombang tertentu. Semakin besar nilai Absorptivitas Molar suatu zat maka semakin banyak
cahaya yang diabsorbsi olehnya, atau dengan kata lain nilai serapan (A) akan semakin besar.
• Hukum Lambert-Beer di atas berlaku pada larutan dengan konsentrasi kurang dari sama dengan 0.01
M untuk sebagian besar zat. Namun, pada larutan dengan konsentrasi pekat maka satu molekul
terlarut dapat memengaruhi molekul terlarut lain sebagai akibat dari kedekatan masing-masing
molekul pada larutan dengan konsentrasi yang pekat tersebut. Ketika satu molekul dekat dengan
molekul yang lain maka nilai Absorptivitas Molar dari satu molekul itu akan berubah atau
terpengaruh. Secara keseluruhan, nilai Absorbansi yang dihasilkan pun ikut terpengaruh, sehingga
secara kuantitatif nilai yang ditunjukkan tidak mencerminkan jumlah molekul yang diukur di dalam
larutan uji. Itulah makanya ketika larutan sampel yang Kamu miliki konsentrasinya tinggi, Kamu harus
mengencerkannya terlebih dahulu sebelum dikukur secara spektrofotometri. Secara umum, uji
kuantitatif suatu sampel harus memberikan serapan antara 0.2 – 0.8, atau toleransinya 0.1 – 0.9. Jika
nilai serapan sampel kurang dari persyaratan tersebut, maka Kamu tidak bisa menggunakan metode
spektrofotometri untuk mengkuantifikasinya. Atau jika nilai serapan sampel Kamu lebih dari
persyaratan tersebut, maka Kamu harus mengencerkan sampel yang Kamu miliki sehingga hasil
pengencerannya memberikan serapan pada range nilai serapan yang dipersyaratkan.
• https://tecnovaht.it/funziona-fotometro-
processo-concentrazione-colore-
haze/image398/
• Figure 1: Basic structure of
spectrophotometers (illustrated by Heesung
Shim)
Applications
• UV-vis spectroscopy has many different applications in organic and biological chemistry.
One of the most basic of these applications is the use of the Beer - Lambert Law to
determine the concentration of a chromophore.
https://chem.libretexts.org/Bookshelves/Physical_and_Theoretical_Chemistry_Textbook_M
aps/Supplemental_Modules_(Physical_and_Theoretical_Chemistry)/Kinetics/Reaction_Rate
s/Experimental_Determination_of_Kinetcs/Spectrophotometry
• The differential optical absorption spectrometer has been used to monitor concentrations
of gases or intermediate compounds such as SO2, NO2, o3, HCHO, HNO2, CS2, NO3, and OH
in the atmosphere.25
• https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/B9780122896767500163?via%3Dihub
• https://www.slideshare.net/fajaradiyatama/s
pektrofotometer
• https://chem.libretexts.org/Bookshelves/Physi
cal_and_Theoretical_Chemistry_Textbook_Ma
ps/Supplemental_Modules_(Physical_and_Th
eoretical_Chemistry)/Kinetics/Reaction_Rates
/Experimental_Determination_of_Kinetcs/Spe
ctrophotometry