Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 1

A. SRI WAHYUNI
DAHNIAR
NURFUZIAH
ASMUNANDAR
SYAHRIL ISSA MAHENDRA
NURHAYATI
MARIA BORLAK
RAMLY
JENIS PERENCANAAN YANG
DISUSUN KEPALA RUANG RAWAT
 Keberhasilan suatu asuhan keperawatan kepada klien
sangat tergantung kepada jenis perencanaan yang disusun
kepala ruangan diantaranya adalah :
 Menunjuk ketua tim yang bertugas didalam ruangan.
 Mengikuti serah terima pasien di shif sebelumnya.
 Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien : gawat,
transisi dan persiapan pulang bersama ketua tim.
 Mengidentifikasijumlah perawat yang
dibutuhkanberdasarkan aktivitasdan kebutuhan klien
bersama ketua tim, mengatur penugasan atau
penjadwalan.
 Merencanakan strategis pelaksanaan keperawatan.
 Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi,
patofisiologi, tindakan, medis yang dilakukan, progam
pengobatan dan mendiskusikan dengan dokter.
 Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan.
 Membantu dan mengembangkan niat pendidikan dan
latihan diri.
 Membantu membimbing terhadap peserta didik
keperawatan.
 Menjaga terwujudnya visi, misi keperawatan dan
rumah sakit. (Syahputra, 2014).
Menurut Asmuji (2014)
 kegiatan perencanaan dalam manajemen keperawatan
adalah membuat perencanaan jangka panjang, jangka
menengah, dan jangka pendek. Perencanaan jangka
pendek atau disebut juga “perencanaan operasional”
adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan satu
jam sampai dengan satu tahun; perencanaan jangka
menengah adalah perencanaan yang dibuat untuk
kegiatan satu hingga lima tahun; sedangkan
perencanaan jangka panjang atau sering disebut
“perencanaan strategis” adalah perencanaan yang
dibuat untuk kegiatan tiga sampai dengan 20 tahun.
Menurut Keliat, dkk (2006),
 rencana jangka yang dapat diterapkan di ruang perawatan adalah
rencana harian, rencana bulanan, dan rencana tahunan.
 Rencana harian
 Rencana harian adalah rencana yang berisi kegiatan masing-masing
perawat yang dibuat setiap hari sesuai perannya. Rencana harian ini
dibuat oleh kepala ruang, ketua tim/ perawat primer, dan perawat
pelaksana.
 Rencana bulanan
 Rencana bulanan adalah rencana yang berisi kegiatan dalam satu
bulan. Rencana bulanan ini harus disinkronkan dengan rencana
harian. Rencana bulanan dapat dibuat oleh kepala ruang dan ketua
tim/ perawat primer.
 Rencana tahunan
 Rencana tahunan adalah rencana yang dibuat setiap tahun sekali.
Rencana tahunan disusun berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun
sebelumnya. Rencana tahunan dibuat oleh kepala ruang.
fungsi kepala ruangan menurut
Marquis dan Houston (2000)
 Perencanaan : dimulai dengan penerapan filosofi,
tujuan, sasaran, kebijaksanaan, dan peraturan –
peraturan : membuat perencanaan jangka pendek dan
jangka panjang untuk mencapai visi, misi, dan tujuan,
organisasi, menetapkan biaya – biaya untuk setiap
kegiatan serta merencanakan dan pengelola rencana
perubahan.
uraian tugas kepala ruangan
Menurut depkes (1994),
 dengan melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi:
merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan
serta tenaga lain sesuai kebutuhan, merencanakan
jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan,
merencanakan dan menentukan jenis kegiatan/
asuhan keperawatan yang akan diselenggarakan sesuai
kebutuhan pasien.
PROSES PENYUSUNAN RENCANA
PENYELESAIAN MASALAH MANAJEMEN
 Proses manajemen merupakan proses yang holistic,
melibatkan banyak sisi yang akan saling berinteraksi.
Sebagai langkah awal dari proses ini, langkah teknis
yang dapat dipelajari adalah bagaimana keperawatan
mampu memetakan masalah dengan suatu metode
analisis tertentu seperti mengguanakan analisis SWOT
dan TOWS.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan
untuk membuat perencanaan adalah:
 Pengumpulan data.
 Analisis lingkungan
Analisis tersebut terbagi atas
empat komponen dasar berikut:
 Srength (S) adalah situasi atau kondisi yang
merupakan kekuatan dari keperawatan pada saat ini.
 Weakness (W) adalah situasi atau kondisi yang
merupakan kelemahan dari keperawatan atau
program layanan asuhan keperawatan pada saat ini.
 Opportunity (O) adalah situasi atau kondisi yang
merupakan peluang berkembang bagi layanan
keperawatan di masa depan.
 Threat (T).
Model analisis SWOT
 Terdapat 2 model analisis SWOT yang umum di gunakan
dalam melakukan analisis situasi antara lain model
kuantitatif dan model kualitatif.
 Model kualitatif
 Suatu asumsi dasar dari model ini adalah kondisi yang
berpasangan antara S dan W serta O dan T. kondisi
berpasangan ini terjadi karena di asumsikan bahwa dalam
setiap kekuatan, selalu ada kelemahan yang tersembunyi
dan dari setiap kesempatan yang terbuka, selalu ada
ancaman yang harus di waspadai. Ini berartibahwa setiap
satu rumusan Srength (S), harus selalu memiliki satu
pasangan Weakness (W), dan setiap satu rumusan
Opprtunity (O) harus memiliki pasangan satu Threat (T).
 Model kualitatif,unit urutan dalam membuat analisis
SWOT kualitatif, tidak berbeda jauh dengan urut –
urutan model kuantitatif. Perbedaan besar di antara
keduanya adalah pada saat pembuatan subkomponen
dari masing – masing komponen. Apabila pada model
kuantitatif, setiap subkomponen S memiliki pasangan
subkomponen W, dan satu subkomponen T. Akan
tetapi, dalam model kualitatifhal tersebut tidak
terjadi. Selain itu, subkomponen pada masing –
masing komponen (S-W-O-T) adalah berdiri bebas
dan tidak memiliki hubungan satu sama lain.
Pada analisis SWOT ini ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan:
 Pengisian Item Internal Dactors (IFAS) dan External
factors (EFAS)
 Bobot
 Peringkat (Rating)
 Setelah didapatkan nilai masing-masing faktor, untuk
mendapatkan nilai IFAS adalah: kekuatan dikurangi
kelemahan (S – W) dan EFAS adalah peluang
dikurangi ancaman (O – T). Hasil dari nilai IFAS dan
EFAS kemudian dimasukkan di dalam diagram layang
(Kit Kuadran) untuk mengetahui masalah dan strategi
perencanaan berdasarkan letak kuadran.
Analisis TOWS
 Menurut Simamora (2012) model ini di kembangkan
oleh david (1989) yang tidak menggunakan singkatan
SWOT seperti yang lazimnya, namun menggunakan
TOWS David tampaknya ingin mendahulukan analisis
ancaman dan peluang, untuk kemudian melihat
sejauh mana kapabilitas internal sesuai dan cocok
dengan factor – factor eksternal tersebut.
tiga strategi yang tampil dari hasil
analisis TOWS
 Strategi SO digunakan untuk menarik keuntungan
dari peluang yang tersedia dalam lingkungan
eksternal.
 Strategi ST akan di gunakan organisasi untuk
menghindari, setidaknya memperkecil dampak
ancaman yang datang dari luar.
 Strategi WT adalah taktik pertahanan yang di arahkan
pada usaha memperkecil kelemahan internal dan
menghindari ancaman eksternal.
PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN DI
RUANG RAWAT DAN PUSKESMAS YANG SESUAI DENGAN
STANDAR AKREDITASI NASIONAL DAN INTERNASIONAL
1. Perencanaan dalam manajemen asuhan keperawatan di ruang rawat inap
a. Pengorganisasian
Berdasarkan hasil analisa maka perlu untuk membuat tim kerja dengan
pembagian tugas dari masing-masing personel. Sebagai contoh untuk
pengelolaan di ruang rawat inap, maka diselenggarakan pengorganisasian
dengan pembagian peran sebagai berikut :
 Kepala Ruangan.
 Perawat Primer.
 Perawat Asosiet.
b. Rencana Strategi Perencanaan
Pada tahap ini organisasi yang sudah terbentuk mulai merencanakan
bagaimana rencana strategis yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan
didalam Manajemen Keperawatan
c. Pengaturan dan Kegiatan
Pada tahap ini setelah semua rencana strategis disusun maka mulai
dilakukan penentuan kegiatan apa saja yang harus dilakukan dan kapan
waktunya.
d. Persiapan Pendokumentasian
Dalam kegiatan pendokumentasian, hal yang perlu
dipersiapkan antara lain bentuk sistim dokumentasi
keperawatan, format pengkajian, format perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasinya.
e. Persiapan Evaluasi
Evaluasi meliputi penentuan teknik evaluasi,
pembuatan alat evaluasi dan sekaligus didalamnya
adalah pendokumentasian hasil kegiatannya secara
umum.
2. Penerapan Manajemen Keperawatan Pada Setting Pelayanan di
Rumah Sakit
Keberhasilan manajemen keperawatan dalam mengelola suatu
organisasi keperawatan dapat dicapai melalui upaya penerapan
prinsip-prinsip manajemen keperawatan yaitu:
a. Manajemen keperawatan berlandaskan perencanaan
b. Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu
yang efektif
c. Manajemen keperawatan akan melibatkan pengambilan keputusan
d. Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien
e. Manajemen keperawatan harus terorganisir
f. Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan
g. Divisi keperawatan yang baik
h. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif
i. Pengembangan staf
j. Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawanan
3. Ketenagaan keperawatan di ruang rawap inap
Pengaturan staf dan penjadwalan adalah komponen utama
dalam manajemen keperawatan. Swanburg (2000)
menyatakan bahwa pengaturan staf keperawatan
merupakan proses yang teratur, sistematis, rasional
diterapkan untuk menentukan jumlah dan jenis personel
keperawatan yang dibutuhkan untuk memberikan asuhan
keperawatan pada standar yang ditetapkan sebelumnya.
Manajer bertanggung jawab dalam mengatur sistem
kepegawaian secara keseluruhan (Gillies, 2000).
Ketenagaan adalah kegiatan manajer keperawatan untuk
merekrut, memimpin, memberikan orientasi, dan
meningkatkan perkembangan individu untuk mencapai
tujuan organisasi (Marquis dan Huston, 2010).

Anda mungkin juga menyukai