Anda di halaman 1dari 20

Programable Logic Controller

Oleh :
Ahmad Angga Putra Pradana (18310730006)
Wazirul mustofa (18310730016)
Pengertian
Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik
yang mudah digunakan dan memiliki fungsi kendali untuk berbagai
tipe dan tingkat kesulitan.
Definisi Programmable Logic Controller menurut Capiel (1982)
adalah “sistem elektronik yang beroperasi secara digital dan didisain
untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini
menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan
secara internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-
fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan
operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui
modul-modul I/O digital maupun analog”.
Berdasarkan namanya, konsep PLC sebagai berikut :

1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori


untuk menyimpan program yang telah dibuat yang dengan
mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.
2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara
aritmatik dan logic (ALU), yakni melakukan operasi
membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi,
mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan
mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan.

PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial dalam
suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan
dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian
komputer secara khusus.
SEJARAH PLC
PLC pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960-an. Alasan utama perancangan PLC
adalah untuk menghilangkan beban ongkos perawatan dan penggantian sistem kontrol
mesin berbasis relay.
Bedford Associate (Bedford, MA) mengajukan usulan yang diberi nama MODICON
(kepanjangan Modular Digital controller) untuk perusahaan-perusahaan mobil di
Amerika.
Pada pertengahan tahun 1970-an, teknologi PLC yang dominan adalah sekuenser
mesin-kondisi dan CPU berbasis bit-slice. Prosesor AMD 2901 dan 2903 cukup
populer digunakan dalam MODICON dan PLC A-B. Mikroprosesor konvensional
kekurangan daya dalam menyelesaikan secara cepat logika PLC untuk semua PLC,
kecuali PLC kecil.
Pada tahun 1980-an dilakukan usaha untuk menstandarisasi komunikasi dengan
protokol otomasi pabrik milik General Motor (General Motor’s Manufacturring
Automation Protocol (MAP)). Juga merupakan waktu untuk memperkecil ukuran PLC
dan pembuatan perangkat lunak pemrograman melalui pemprograman simbolik
dengan komputer PC daripada terminal pemprogram atau penggunaan pemrogram
genggam ( handled programmer).
Seiring perkembangan teknologi solid state, saat ini PLC telah
mengalami perkembangan luar biasa, baik dari ukuran, kepadatan
komponen serta fungsionalnya

Beberapa peningkatan perangkat keras dan perangkat lunak ini di


antaranya adalah:
 1. Ukuran semakin kecil dan kompak.
 2. Jumlah input output yang semakin banyak dan padat.
 3. Waktu eksekusi program yang semakin cepat.
 4. Pemrograman relatif semakin mudah. Hal ini terkait dengan
perangkat lunak pemrograman yang semakin user friendly.
 5. Memiliki kemampuan komunikasi dan sistem dokumentasi
yang semakin baik.
 6. Jenis instruksi/fungsi semakin banyak dan lengkap.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SYSTEM
OTOMATISASI PLC DI BANDING DENGAN SYSTEM
KONVENSIONAL
Kelebihan :
1. Fleksibel (Keluwesan)
Sebelum ditemukannya PLC, setiap mesing mempunyai alat kontrol / pengendali
tersendiri dimisalkan terdapat 15 buah mesin, maka alat pengencali yang
diperlukan juga terdapat 15 buah. Lain halnya sekarang ini dengan adanya plc
maka untuk beberapa mesin hanya memerlukan 1 buah PLC saja.
2. Deteksi dan Koreksi Kesalahan lebih Mudah
Setelah desain program kontrol telah selesai dibuat, kemudian dimasukkan dalam
PLC dengan cara memprogramnya, maka program tersebut dapat dengan mudah
diubah dengan menggunakan keyboard hanya beberapa menit saja. Setelah itu
program dapat kembali dijalankan, jika masih terdapat kesalahan maka dikoreksi
dengan menggonakan diagram tangga (Ladder Diagram) sehingga koreksinya
dapat segera dilakukan.
3. Harga Relatif Murah
Perkembangan teknologi memungkinkan untuk meningkatkan beberapa fungsi
dengan bentuk ukuran yang semakin kecil, tentunya hal itu juga akan
menurunkan harga pembuatan yang mahal. Salah satu fungsi yang terus
ditingkatkan adalah Modil I/O. Saat ini kita dapat mendapatkan PLC dengan
jumlah masukan dan keluaran banyak hanya dengan beberapa dollar saja
4. Pengamatan Visual (Visual Observation)
Operasi PLC saat menjalankan program yang telah dibuat dapat dilihat dengan teliti
dengan menggunakan layar CRT, sehingga ini sangat memudahkan proses pencarian,
pengamatan, atau dalam pembenahan program. Dengan demikian proses pembenahan
hanya membutuhkan waktu yang relatif singkat.
5. Kecepatan Operasi (Speed Of Operation)
Kecepatan Operasi PLC sangatlah cepat. Kecepatan operasi ini adalah untuk
mengaktifkan fungsi-fungsi logika hanya dalam beberapa mili detik saja, dikarenakan
menggunakan rangkaian elektronik sehingga operasinya sangatlah cepat, berlainan kalau
menggunakan relay magnetik, yang mempunyai kecepatan operasinya lebih rendah dan
lambat.
6. Implementasi Proyek lebih singkat
7. Lebih sederhana dan mudah dalam penggunaannya, memodifikasi lebih mudah tanpa
tambahan biaya.
8. Dokumentasi mudah
Hasil Pemrograman PLC dapat dicetak ulang dengan mudah hanya dalam beberapa
menit saja bila dibutuhkan , sehingga dapat dengan mudah dalam pencarian arsip
gambar kontrol.
Kekurangan :
 Teknologi baru, sehingga dibutuhkan waktu untuk mengubah
sistem konvensional yang telah ada
 keadaan Lingkungan. Untuk proses seperti lingkungan panas
yang tinggi, vibrasi yang tinggi penggunaannya kurang cocok,
karena dapat merusak PLC.
JENIS – JENIS PLC
PLC memiliki 2 jenis tipe yang berbeda yaitu plc compact dan plc modullar,
berikut merupakan 2 jenis plc tersebut:

1. PLC compact

 Pada umumnya plc ini berukuran lebih kecil daripada tipe modullar.
 Plc jenis compact tidak dapat di tambah modul khusus lagi.
 Tidak dapat di tambahkan port input dan juga output.
 Hanya terdapat port input dan output yang terbatas, tergantung tipe plc yang di
gunakan.
 Seluruh part sudah menyatu menjadi kesatuan PLC (CPU, Power supply,Input
output dan komunikasi seperti downloader atupun port HMI dan juga
perangkat lainnya).
CONTOH GAMBAR PLC COMPACT
2. PLC Modullar
 Pada tipe PLC modullar dapat di tambahkan modul modul
khusus misalnya input dan juga output.
 Memiliki ikuran yang lebih besar di bandingkan tipe
compact.
 Komponen terpisah dari yang lainnya.
 Memungkinkan untuk dapat mengekspansi jumlah input
maupun outputnya.
CONTOH GAMBAR PLC MODULLAR
HARDWARE PADA PLC
bagian-bagian/ perangkat keras dari PLC beserta fungsi masing-
masing perangkat dalam pengoprasian PLC sebagai pengendali dalam
sistem kontrol. Secara umum PLC memiliki bagian-bagian yang sama
dengan mikrocontroller maupun komputer yaitu sama sama memiliki
CPU, Memory dan I/O. Berikut merupakan contoh gambar dan juga
penjelasannya.
• Device input (push button,
circuit breaker, level
switch, limit switch,
photoelectric switch,
proximity switch, relay
contact, selector switch,
dan juga perangkat lain)
• Device output (alarm,
control relay, fan, horn,
lamp, motor starter,
selenoid valve, heater, led
display dan juga perangkat
yang lain).
HARDWARE SISTEM KONTROL PLC
 sumber daya : Adalah sumber energi listrik dengan tegangan untuk menjalankan
semua komponen dalam PLC. Tegangan yang di gunakan berkisar antara 100-
240 VAC.
 Input : Adalah terminal yang terhubung ke perangkat menggunakan device
switch atau saklar. Hanya di kenal 2 kondisi dalam inpur yaitu ON dan OFF.
 MPU (Main Processing Unit) : Elemen PLC dimana program di panggil, di
simpan, dan di jalankan.
 Output : Adalah terminal PLC yang memperlihatkan apayang telah di olah dari
hasil program yang akan mengontrol ON atau OFF sebuah perangkat yang
terhubung ke port ini.
 Power suppy internal : Adalah sumber energi DC biasanya 24 VDC yang di
hasilkan PLC sebagai hasil proses penyearahan tegangan AC ke DC. Tegangan
DC ini di perlukan untuk sumber tenaga untuk termnal input.
 Port progaming : Adalah tempat yang di gunakan untuk mentransfer dan
memonitoring kinerja PLC baik dari PC ke PLC dan juga sebaliknya.
 Run/stop switch : adalah tombol untuk memilih mode kerja PLC yang di
butuhkan, jika ingin mengaktifkan program di gunakan RUN dan jika ingin
menstransfer program baru dari kompter ke PLC di gunakan STOP.
ARSITEKTUR PLC
 Arsitektur Internal

Gambar di atas memperlihatkan arsitektur internal sebuah PLC. Arsitektur ini terdiri
dari sebuah central processing unit (CPU) yang berisi sistem mikroprosesor, memori,
dan rangkaian masukan/keluaran. CPU bertugas mengontrol dan menjalankan semua
operasi di dalam PLC.
Memori
 Random Access Memory (RAM)
RAM adalah memori internal CPU, dimana isinya dapat dimodifikasi
dengan cepat dan secara berulang-ulang. Ukuran memori dapat
dispesifikasikan dalam Kilobytes, 1 Kilobytes sama dengan 1024 bytes
sedangkan 1 byte sama dengan 8 bit. Sebuah memori yang besarnya 10
Kilobytes sama dengan sebuah memori.
RAM sering disebut juga read-write memory karena data secara
konstan dapat ditulis ke dalam memori atau dapat dibaca dari memori.
1. Memory Program
Program kontrol disimpan pada tempat cadangan di dalam RAM.
2. Proses Image I/O
Proses image keluaran berfungsi untuk menerima informasi dari
masukan dan meneruskannya ke modul keluaran dan mengembalikan
informasi dari alat keluaran ke CPU. Keadaan-keadaan masukan
tersimpan dalam masukan image tabel. RAM biasanya dilengkapi battery
backup agar isi memori dapat dipertahankan selama PLC tidak dicatu oleh
sistem daya utama.
 Read Only Memory (ROM)
Informasi yang ada di dalam ROM hanya dapat dibaca saja. Informasi dimasukkan
ke dalam ROM oleh pabrik pembuat untuk digunakan oleh CPU. Salah satu jenis
dari ROM adalah PROM (Programmable Read Only Memory), PROM adalah
merupakan cara yang sederhana untuk menyimpan kumpulan program. Untuk
melakukan pemrograman PROM membutuhkan suatu unit khusus yang menerima
program hasil pengembangan CPU,yang kemudian dipanggil ke dalam
programmer PROM.
 Erasable Programmable Read Only Memory (EPROM)
EPROM menyimpan data secara permanen seperti ROM, tetapi ROM tidak
membutuhkan battery backup. Isi memori EPROM bisa dihapus dengan penyinaran
sinar Ultraviolet. Sebuah PROM writer diperlukan untuk memprogram kembali
memori.
 Electrically Erasable Programmable Read-Only Memory (EEPROM)
EEPROM merupakan kombinasi fleksibilitas akses dari RAM dan non-volatility
dari EEPROM. Isi memorinya bisa dihapus dan diprogram ulang secara elektris,
tetapi tetap mempunyai batas dalam jumlah program ulang.
UNIT MASUKAN ATAU
KELUARAN
Merupakan sistem mikroelektronika dengan transduser dan
aktuator yang erhubungan dengan peralatan-perlatan industri.
Unit masukan PLC terdiri dari unit yang mampu
mempresentasikan dua level sinyal (masukan level logika) atau
mempresentasikan sejumlah level sinyal (level sinyal analog).
Unit keluara yang umumnya digunakan untuk menggerakkan
aktuator berfungsi sebagai saklar ON/OFF (keluaran level
logika) atau sebagai penggerak yang level keluarannya dapat
diatur dalam jangkauan (range) dan langkah (step) tertentu
(keluaran level analog).

Anda mungkin juga menyukai