Anda di halaman 1dari 45

CASE REPORT

SPACE OCCUPYING LESSION

Pembimbing :
dr. Husdal Badri, Sp.BS

Stefanus Evan
406181059

Kepanitraan Klinik Ilmu Bedah RSUD Ciawi


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Jakarta
Identitas Pasien

Nama : Tn H

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 49 tahun

Alamat : KP Batukembar

Agama : Islam

Pekerjaan : Karyawan
ANAMNESIS

Keluhan • Sakit kepala


utama:

• mual, muntah, nyeri ulu hati,


Keluhan kejang
tambahan:
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien mengeluh sakit kepala sejak 1 bulan, sakit seperti ditusuk-tusuk,


dibagian depan, mual (+), muntah (+) 3-4x/hari, nyeri ulu hati (+), sempat
kejang 2x, setiap kejang berlangsung 5 menit, kedua tangan dan kaki kaku,
setelah kejang pasien tidak sadar, trauma kepala (-), gangguan penglihatan
(-), lemah anggota gerak (-) BAB belum sejak 1 minggu lalu, BAK lancar 4-
5x/hari nyeri (-), darah (-),
Riwayat Penyakit Dahulu
• keluhan serupa (-), DM (-), HT (-), Trauma kepala (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


• keluhan serupa (-)
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Umum
•Kondisi Umum : Tampak sakit ringan
•Kesadaran : Compos Mentis, GCS 15
•Tekanan Darah : 120/90 mmHg
•Frekuensi Nadi : 72 x/min, reguler, isi cukup
•Frekuensi Nafas: 19 x/min, reguler
•Suhu : 36,2 C
Status generalis

Kepala :
•Bentuk normocephal, rambut hitam merata, tidak mudah dicabut,
tidak mudah patah, kulit kepala normal.
Mata :
•Palpebral superior et inferior dextra et sinistra tidak tampak
hiperemis/ edema/ cekung. Konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-
). pupil bulat , isokor, berdiameter 3 mm. Reflek cahaya langsung dan
tidak langsung (+/+).
Telinga :
•Bentuk normal, tidak hiperemis, tidak ada abses pre/ retroauricula,
nyeri tekan tragus (-/-), nyeri tarik auricular (-/-), KGB pre/
retroauricula tidak membesar, serumen (+/+), sekret (-/-), liang telinga
dextra et sinistra lapang.
Hidung :
•Bentuk normal, deviasi septum (-), sekret (-), mukosa hidung
tidak hiperemis.
Mulut :
•Bibir sianosis (-), faring hiperemis (-), uvula ditengah, tonsil
T1/T1 tidak hiperemis.
Leher :
•Trakea ditengah, kelenjar tiroid tidak teraba membesar, KGB
submandibular dan servikal dextra et sinistra tidak teraba
membesar.
• Thoraks :
– Paru
• Inspeksi : Bentuk dada normal, simetris saat inspirasi dan
ekspirasi, tidak tampak retraksi dinding dada.
• Palpasi : Krepitasi (-), stem fremitus kanan-kiri depan-belakang
sama kuat.
• Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru.
• Auskultasi : Suara nafas Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-).
– Jantung
• Inspeksi : Pulsasi ictus cordis tidak tampak.
• Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba di Intercostal Space (ICS) V
Midclavicular Line (MCL) sinistra.
• Perkusi : Redup
• Auskultasi : Bunyi jantung I dan II normal, Gallop (-), murmur (-).
Abdomen
– Inspeksi : Perut tampak rata, warna kulit kuning
kecoklatan, tidak terdapat kelainan kulit.
– Auskultasi : bising usus normal.
– Perkusi : timpani di semua kuadran.
– Palpasi : Normal, defans muscular (-), nyeri tekan
(-), hepar dan lien tidak teraba membesar.
Ekstremitas : akral dingin (-), edem (-), CRT < 2 detik
… PEMERIKSAAN (Nervi Kranialis)
N. I ( Olfaktorius) N. III (Okulomotorius), N. IV (Troklearis), N. VI
• Daya penghidu :Normosmia (Abdusen)
•Ptosis : -/-
N. II (Opticus) •Strabismus :-/-
• refleks cahaya langsung +/+ •Nistagmus :-/-
• refleks cahaya tidak langsung +/+ •Exopthalmus :-/-
•Enopthalmus :-/-
•Gerakan bola mata : Baik ke segala arah
… PEMERIKSAAN (Nervi Kranialis)
• N. V (Trigeminus)
– sensorik
• cabang oftalmik, maksilaris, mandibularis : raba halus dapat kanan dan kiri sama
– motorik
• membuka mulut dapat, menggerakan rahang dapat, menggigit dapat
… PEMERIKSAAN (Nervi Kranialis)

N. VII (Fasialis)
• raut muka simetris
• mengangkat alis dapat
• mengerutkan dahi dapat
• memejamkan mata dapat
• mencucukan bibir dapat
• menggembungkan pipi dapat
• menyeringai dapat
… PEMERIKSAAN (Nervi Kranialis)

• N. VIII (Vestibulokoklearis)
– tes romberg : baik
– tes romberg dipertajam : baik
• N. IX (Glossofaringeus) , N. X (Vagus)
– kualitas suara: baik
– disartria: tidak
– sengau tidak
– Menelan: dapat
– mengejan : dapat
– arkus faring simetris, uvula ditengah
… PEMERIKSAAN (Nervi Kranialis)

• N. XI (Aksesorius)
– Mengangkat bahu : + / +
• N. XII (Hipoglosus)
– Menjulurkan lidah : Tidak ditemukan deviasi
– Atrofi lidah : Tidak ditemukan
– Artikulasi : Baik
– Tremor lidah : Tidak ditemukan
• Kesan: Saraf Cranialis dalam batas normal
… PEMERIKSAAN

REFLEKS FISIOLOGIS REFLEKS PATOLOGIS


• Biceps : ++/++ • Hoffman Trommer : -/-
• Triceps : ++/++ • Babinski : -/-
• Patela : ++/++ • Chaddock : -/-
• Achiles : ++/++ • Oppenheim : -/-
• Gordon : -/-
• Schuffer : -/-
Pemeriksaan Penunjang

Hasil Pemeriksaan tgl : 10/6/ 2019

Hematologi

Hb 15,6 g/dL 13,2 – 17,3 g/dL

Hematokrit 45,0 % 45 – 52%

Leukosit 13.500 /µL (↑) 4000 – 11000 /µL

Trombosit 357.000/µL 150.000 – 440.000/µL

Masa perdarahan 2'00'' 1-6 menit

Masa pembekuan 9'30'' 8-18 menit


Pemeriksaan Penunjang

Hasil Pemeriksaan tgl : 10/6/ 2019

Kimia

GD Sewaktu 97 mg/dL 80 – 120 mg/dL

Ureum 36,6 mg/dL 10 – 50 mg/dL

Kreatinin 0,99 mg/dL 0,6 – 1 mg/dL

SGOT 16 U/L 0 – 50 U/L

SGPT 24 U/L 0 – 50 U/L

Natrium 137 mmol/L 135 – 145 mmol/L

Kalium 3,6 mmol/L 3,5 – 5,3 mmol/L

Clorida 101 mmol/L 95 – 106 mmol/dL


CT Scan kepala irisan axial tanpa dan dengan kontras
•tampak lesi hipodens sebagian hiperdens disertai perifocal edema disekitarnya
di fronto-parietal kanan yang dengan pemberian kontras tampak sebagian ring
kontras enhancement dengan ukuran +- 4,3 x 7 cm
•lesi mendesak ventrikel lateralis kanan dan 3 ke kiri menyebabkan deviasi
midline struktur ke kiri sejauh +- 1,4 cm
•sulci dan gyri merapat
•ventrikel 4 baik
•ventrikel lateralis kiri kesan melebar
•pons dan cerebelum baik
•tulang-tulang baik
•Kesan : sangat mencurigakan massa mixed density dengan perifocal edema
disekitarnya curiga disertai perdarahan di fronto-parietal kanan yang mendesak
ventrikel lateralis kanan dan 3 ke kiri menyebabkan deviasi midline struktur ke
kiri sejauh =- 1,4 cm DD ganglioblastoma dengan perdarahan
Diagnosis pra operasi
• SOL ec. kistik glioma

Diagnosis post operasi


• SOL ec. kistik glioma DD Glioblastoma Multiforme

Tindakan operasi
• Kraniotomi
terapi farmakologis

• ceftriaxon
• ranitidin
• asam traneksamat
• vit k
• citicolin
• mecobalamin
• metilprednisolon
• deksketoprofen
• fenitoin
• paracetamol
Prognosis

Ad Vitam: dubia ad Bonam


Ad Functionam: dubia ad Bonam
Ad Sanationam: dubia ad Malam
Lampiran
Tinjauan Pustaka

• Anatomi Otak : Serebri, serebelum, batang otak.


1. Serebri

Lobus parietal:menerima
Lobus frontalis : terdiri impuls dari serabut saraf
dari korteks motorik sensorik thalamus yang
primer, korteks berkaitan dengan segala
premotorik dan regio bentuk sensasi dan
prefrontalis. mengenali segala jenis
rangsangan somatik. :

lobus temporal : sebagai Lobus occipital : pusat


pusat pendengaran, penerima dan
pengertian bahasa penganalisa penglihatan
(wernicle), pemahaman dan untuk mengenali
suara dan rama musik pengelihatan serta
serta pengaturan fungsi warna.
memori.
2. Serebelum
Serebelum adalah pusat tubuh dalam mengontrol kualitas
gerakan. Serebelum juga mengontrol banyak fungsi
otomatis otak, diantaranya: mengatur sikap atau posisi
tubuh, mengontrol keseimbangan, koordinasi otot dan
gerakan tubuh. Selain itu, serebelum berfungsi menyimpan
dan melaksanakan serangkaian gerakan otomatis yang
dipelajari seperti gerakan mengendarai mobil, gerakan
tangan saat menulis, gerakan mengunci pintu dan
sebagainya
3. Batang otak
Mesensefalon : berfungsi dalam hal mengontrol respon
penglihatan, gerakan mata, pembesaran pupil mata, mengatur
gerakan tubuh dan pendengaran. Nervus III oculomotorium dan
nervus IV trochlearis diasosiasikan dengan mesensfalon.

Pons : merupakan bagian dari batang otak yang berada


diantara mesenfalon dan medulla oblongata. Pons
terletak di fossa kranial posterior. Nervus V Trigeminal,
nervus VI abducent , nervus VII facialis dan nervus VIII
vestibulocochlearis diasosiasikan dengan pons.

Medula oblongata :Medulla oblongata adalah bagian paling


bawah belakang dari batang otak yang akan berlanjut menjadi
medulla spinalis. Medulla oblongata terletak juga di fossa
kranial posterior. Nervus IX glossopharyngeal, nervus X vagus,
dan nervus XI accesory dan nervus XII hypoglossal
disosiasikan dengan medulla oblongata.
Definisi SOL

Space occupying lesion intrakranial (lesi desak


ruang intrakranial) didefinisikan sebagai neoplasma,
jinak atau ganas, primer atau sekunder, serta setiap
inflamasi yang berada di dalam rongga tengkorak
yang menyebabkan peningkatan tekanan
intrakranial dan menempati ruang di dalam otak.
Space occupying lesion intrakranial meliputi tumor,
hematoma, dan abses
Suatu lesi yang meluas atau memenuhi ruang dalam otak
termasuk massa (tumor), hematoma dan abses
Definisi Tumor Cerebri

Tumor cerebri terbagi atas dua kelompok yaitu tumor cerebri yang berasal
dari sel-sel otak di dalam ruang intrakanial dan tumor cerebri yang berasal
dari sel kanker di dalam tubuh lain yang bermigrasi ke ruang intrakranial.
Berdasarkan lokasinya tumor cerebri terbagi atas dua yaitu tumor
supratentorial dan tumor infratentorial. Lokasi tumor supratentorial pada
lobus frontal, lobus temporal, lobus parietal, lobus oksipital, daerah pituitari
dan pada fossa posterior, sedangkan lokasi tumor infratentorial pada
serebelum dan batang otak.
ETIOLOGI
• Penyebab tumor otak sampai saat ini masih blm jelas,namun ada beberapa
faktor yg perlu di tinjau :
1. Herediter
2. Sisa –sisa sel embrional
3. Radiasi
4. Virus
5. Substansi-substansi karsinogenik
Klasifikasi
Klasifikasi menurut lokasi
• batas yang jelas, tidak infiltratif
dan hanya mendesak organ-
organ sekitar
Benigna • Secara histologis : struktur sel
yang reguler, pertumbuhan lama
tanpa mitosis

• Mikroskopis : infiltratif atau


ekspansi destruktur tanpa batas
yang jelas, tumbuh cepat serta
Maligna cenderung membentuk
metastasis dan rekurensi pasca
pengangkatan total
Klasifikasi Tumor
Patofisiologi

• Tumor intrakranial = massa baru TIK


• Gangguan fokal (tergantung lokalisasi tumor)
• Peningkatan TIK – mengganggu sirkulasi otak =
nekrosis di otak.
• Penambahan massa atupun oedem otak (sirkulasi
yg terhambat)  herniasi.
patofisiologi
• Perubahan suplai darah akibat tekanan yang ditimbulkan
tumor →nekrosis jar otak.
• Bbrpa tumor membentuk kista→ menekan parenkim otak
sekitarnya →memperberat gangguan neurologis fokal
• ↑TIK →diakibatkan beberapa faktor (ber+ massa dlm
tengkorak, terbentuknya oedema sekitar tumor dan
perubahan sirkulasi cerebrospinal).
Gejala-gejala akibat tekanan
intrakranium yang tinggi

 Sakit Kepala
 Kejang fokal
 Gangguan mental
 Papil edema
 muntah
Px. Penunjang

Penilaian CT Scan
pada tumor otak:
• Tanda proses
desak ruang:
• Pendorongan
struktur garis
tengah otak
• Penekanan dan
perubahan bentuk
ventrikel
Gambaran MRI Tumor Otak

MRI dapat mendeteksi tumor dengan jelas dan dapat mendeteksi kelainan
jaringan sebelum terjadinya kelainan morfologi.
Glioblastoma
• Glioblastoma dapat timbul dengan masa yang berbatas
tegas atau neoplasma yang infiltratif secara difuse.
Penatalaksanaan

Terapi Suportif Terapi Definitif


 Antikonvulsan • Pembedahan
 Kortikosteroid • Radiasi
• Kemoterapi
• Imunoterapi
Penanganan tumor

Terapi Operatif
Tindakan terapi operasi tumor ini khusunya
yang ganas bertujuan untuk mendapatkan
diagnosa pasti dan dekompresi internal
mengingat bahwa obat obatan antiedema
tidak dapat dibiarkan secara trus menerus.
Prinsip penangan adalah pengambilan
tumor total,sementara pada tumor ganas
tujuanya dekompresi untuk pengobatan
selanjut nya.

Anda mungkin juga menyukai