Anda di halaman 1dari 3

TREATMENT

o Terapi Support Dini dan Pemantauan


Berikan terapi suplementasi oksigen segera pada pasien ISPA berat dan
distress pernapasan, hipoksemia, atau syok.
 Terapi oksigen dimulai dengan pemberian 5 L/menit dengan nasal kanul
dan titrasi untuk mencapai target SpO2 ≥90% pada anak dan orang
dewasa yang tidak hamil serta SpO2 ≥ 92%-95% pada pasien hamil.
 Pada anak dengan tanda kegawatdaruratan (obstruksi napas atau apneu,
distres pernapasan berat, sianosis sentral, syok, koma, atau kejang) harus
diberikan terapi oksigen selama resusitasi untuk mencapai target SpO2
≥94%;
 Semua pasien dengan ISPA berat dipantau menggunakan pulse oksimetri
dan sistem oksigen harus berfungsi dengan baik, dan semua alat-alat
untuk menghantarkan oksigen (nasal kanul, sungkup muka sederhana,
sungkup dengan kantong reservoir) harus digunakan sekali pakai.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2020. “Pedoman Kesiapsiagaan menghadapi infeksi Novel Coronavirus 2019-nCoV”.
TREATMENT

o Gunakan manajemen cairan konservatif pada pasien dengan ISPA berat


tanpa syok.
o Pemberian antibiotik empirik berdasarkan kemungkinan etiologi. Pada
kasus sepsis (termasuk dalam pengawasan 2019-nCoV) berikan antibiotik
empirik yang tepat secepatnya dalam waktu 1 jam. Pengobatan antibiotik
empirik berdasarkan diagnosis klinis (pneumonia komunitas, pneumonia
nosokomial atau sepsis), epidemiologi dan peta kuman, serta pedoman
pengobatan.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2020. “Pedoman Kesiapsiagaan menghadapi infeksi Novel Coronavirus 2019-nCoV”.
TREATMENT
o Jangan memberikan kortikosteroid sistemik secara rutin untuk
pengobatan pneumonia karena virus atau ARDS di luar uji klinis kecuali
terdapat alasan lain.
Penggunaan jangka panjang sistemik kortikosteroid dosis tinggi dapat
menyebabkan efek samping yang serius pada pasien dengan ISPA berat
termasuk infeksi oportunistik, nekrosis avaskular, infeksi baru bakteri dan
replikasi virus mungkin berkepanjangan. Oleh karena itu, kortikosteroid harus
dihindari kecuali diindikasikan untuk alasan lain.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2020. “Pedoman Kesiapsiagaan menghadapi infeksi Novel Coronavirus 2019-nCoV”.

Anda mungkin juga menyukai