Anda di halaman 1dari 60

PENGERTIAN Healthcare Associated

Infections

Infeksi yang terjadi pada pasien selama


perawatan di rumah sakit atau fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya, dimana pada
saat masuk tidak ada infeksi atau tidak masa
inkubasi ,termasuk infeksi didapat di rumah
sakit tapi muncul setelah pulang juga infeksi
pada petugas karena pekerjaannya
LATAR BELAKANG
Komplikasi yang paling
sering terjadi di
pelayanan kesehatan
Healthcare
Associated
Infections Masalah
(HAIs) kesehatan
CDC: 1.7 million /th,
kematian
99.000/th

TO REDUCE

Setiap saat 1.4 jt Di negara


di dunia menderita berkembang 20 kali >
rnfeksi di Rumah tinggi dibanding negra
Sakit maju
Host

Environ
Agent
ment

Interakasi yang dinamis


Perubahan di salah satu komponen
Berpengaruh pada keseimbangan yang ada
Keturunan
Mekanisme Pertahanan PEJAMU
PEJAMU
Tubuh
Umur (HOST)
Jenis kelamin
Lingkungan fisik:
Ras cuaca, musim,
Status Perkawinan keadaan geografis dan
Pekerjaan struktur geologi
Kebiasan hidup
Lingkungan non fisik:
budaya, norma, nilai
dan adat istiadat

BIBIT PENYAKIT LINGKUNGAN


(AGENT) Golongan biologik (ENVIRONMENT)
Protozoa, Bakteri,Riketsia,
Virus, Jamur
MEKANISME PERTAHANAN TUBUH

BIOLOGI MEKANIS KIMIAWI

REAKSI IMMUNITAS ENDOGEN


KULIT
TUBUH ; Mencegah / menahan HCL lambung, Sekresi
antibodi,hormonal, selluler
masuknya Lysosim
Mengisolasi, menelan,
melumpuhkan MO,
Mikroorganisme ke EKSOGEN
dalam tubuh Immunisasi,
Menghilangkan
Menghancurkan Immunoglobulin
kemampuan MO
Mengeluarkan MO antibiotika
menimbulkan infeksi
RESERVOIR/SOURCE
Darah, Cairan tubuh,
Air, Udara, Tanah, Alat,
Permukaan
lingkungan

 Tempat dimana agen infeksi dapat hidup,


tumbuh, berkembang biak dan siap
ditularkan kepada orang
 Reservoir yang paling umum:
manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan,
tanah, air dan bahan-bahan organik lainnya
 Pada manusia: darah, cairan tubuh,
permukaan kulit, selaput lendir saluran
nafas atas, usus dan vagina
MEAN OF
TRANSMISSION
Airborne, Droplet, Contact
Common Vihicle,
Vertorborne
AGENT/MO
Bakteria, Virus,
Jamur, Protozoa

• Mikroorganisme yang dapat


menyebabkan infeksi

• Tiga faktor mikroorganisme yang


mempengaruhi terjadinya infeksi
- patogenitas
- virulensi
- jumlah
MEAN OF • Vehikulum :
TRANSMISSION Bahan yang dapat berperan dalam
Airborne, Droplet, Contact mempertahankan kehidupan kuman penyebab
Common Vihicle, sampai masuk (tertelan atau terokulasi) pada
Vertorborne pejamu yang rentan
Contoh :
• Makanan: Salmonella
• Darah: Hepatitis B, Hepatitis C, HIV
• Air: Hepatitis A, Typhoid, Cholera, Dysentri

Vektor :
Artropoda (umumnya serangga) atau binatang
lain yang dapat menularkan kuman penyebab dengan
cara menggigit pejamu yang rentan atau menimbun
kuman penyebab pada kulit pejamu atau makanan
Contoh :
Nyamuk: Demam berdarah, malaria
Lalat: makanan
Tikus: leptospirosis
HOST/PEJAMU
Immuno-
compromised

 Faktor yang mempengaruhi:


umur, status gizi, status imunisasi, penyakit kronis,
luka bakar yang luas, trauma atau pembedahan,
pengobatan dengan imunosupresan, pemakaian alat
 Faktor lain: jenis kelamin, ras atau etnis tertentu,
status ekonomi, gaya hidup, pekerjaan dan herediter
Instrinsik Ekstrinsik
Usia
Status Gizi
PETUGAS
Diabetes
Perubahan respon
imunitas
Infeksi di tempat lain PERALATAN
Lama rawat inap
Pre operatif
Obesitas
Merokok LINGKUNGAN
Kolonisasi
mikroorganisme
Perioperative
hypothermia PENGGUNAAN
ANTTIBIOTIKA
• Petugas
• Kurangnya kompetensi tenaga kesehatan
• Kurangnya kepatuhan melaksanakan prinsip-prinsip
PPI:penerapan Kewaspadaan Standar, penerapan bundles of
HAIs, penggunaan antimikroba yang tidak rasional
• Kurangnya kepedulian tenaga kesehatan

Peralatan
 Tidak bersih
 Tidak steril

• Lingkungan
• Udara yang tidak sehat
• Peralatan yang tidak steril
• Permukaan lingkungan yang kotor

• Antibiotika tidak rasional/bijaksana


• Morbiditas  • Pendapatan RS 
• Mortalitas  • Produktifitas Ps 
• Kecacatan  • Mutu RS 
• LOS  • Citra RS 
• Biaya  • Tuntutan Hukum

Biaya meningkat per tahun ( 2004) Perhitungan biaya:

•US : $ 6.7 billion • Bayar obat/alat

•United Kingdom : $ 1.7 billion • Laboratorium


• Dokter/perawat
Surgical site infections (SSI)/Infeksi Luka
Operasi (ILO)

Catheter-associated urinary tract


infections (CAUTI)/Infeksi Saluran Kemih
(ISK)

Central venous catheter–related


bloodstream infections (CRBSI)/Infeksi
Aliran Darah Primer (IADP)

Ventilator-associated pneumonia (VAP)


PENGERTIAN PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI

Suatu upaya kegiatan untuk mencegah,


meminimalkan kejadian infeksi pada
pasien , petugas, pengunjung dan
masyarakat
sekitar rumah sakit dan fasilitas kesehatan
lainnya yang meliputi pengkajian,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
TUJUAN PPI

Menurunkan atau meminimalkan


insiden rate infeksi terkait
dengan pelayanan kesehatan
pada pasien , petugas dan
pengunjung serta masyarakat
sekitar rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya,
dengan mempertimbangkan cost
effectiveness
PROGRAM PENCEGAHAN DAN HH
APD
PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) Limbah

HAIs Lingkungan
Peralatan Perawatan Ps
PPRA Penanganan Linen
Kes. Karyawan
Penempatan Pasien
Etika batuk
Penyuntikan yang aman
Praktil lumbal punksi

VAP,IADP
ILO,ISK

Airborne
Droplet
Contact
Menerapkan
Bundles of
HAIs
Komite PPI
Tim PPI
IPCN
Audit
IPCN
ICRA
SIAPA YANG MELAKSANAKAN PPI ?
Semua individu
di RS dan
Fasyankes HH
APD
Limbah
Semua Lingkungan
K.Standar
Kewaspadaan individu Etika batuk
Isolasi K.Transmisi
Dokter/Perawat

Surveilans IPCN

Pencegahan dan Bundles Perawat dan Dokter

Antibiotika Rasional Dokter


KAPAN DILAKSANAKAN PPI

Setiap saat memberikan


pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit dan
Fasyankes
BAGAIMANA MELAKSANAKAN PPI
Laksanakan
Program PPI
Lapis pertama : Kewaspadaan Standar

1. Kebersihan tangan
2. APD
3. Pengendalian lingkungan
4. Penanganan limbah
5. Peralatan perawatan pasien
6. Penanganan linen
Laksanakan 7. Penenmpatan pasien
Kewaspadaan 8. Perlindungan Kesehatan karyawan
9. Penyuntikan yang aman
Isolasi 10. Etika batuk/bersin
11. Praktik lumbal fungsi

Lapis kedua : Kewaspadaan berdasarkan


transmisi

1. Contact/kontak
2. Airborne/udara
3. Droplet/percikan
CLABSI Prevention Bundles

Surgical site Infection


Bundles
Penerapan
Bundles
CAUTI Bundles
HAIs

Ventilator Bundles
Berdasarkan
indikasi

Penggunaan
antibiotika Profilaksis
Rasional Teraupetik

Empirik
PPRA Definitif
 Pendidikan dan Pelatihan
Dasar PPI untuk semua staf
perawat dan dokter
 Pendidikan dan Pelatiahan
Umum PPI untuk semua staf
non medikal/para medis (analis
PENDIDIKAN lab, farmasi, penata rontgen,
phsioterapi, gizi)
DAN
 Sosialisasi Umum PPI untuk
PELATIHAN petugas kebersihan, petugas
keamanan, petugas parkir,
pedagang sekitar rumah sakit
 Sosialisasi umum PPI kepada
pasien, keluarga dan
masyarakat sekitar Rumah
Sakit
Laksanakan
Surveilance
• Aspek manajerial :
Kebijakan, Pedoman, Program

• Aspek klinis : Standar Prosedur Operasional


• Kebersihan
AUDIT tangan
• Penerapan
PROGRAM
Bundles HAIs
PPPI • Sarana & Prasarana: Kelengkapan fasilitas
• Kebersihan
tangan
• Tempat sampah

• Physical lay out, traffic flow


• CSSD,Laund
ry.Gizi
Kewaspadaan
Standar
Kewaspadaan
Isolasi
Kewaspadaa
berdasarkan
Bundel transmisi
Pencegahan
Laksanakan Infeksi
Monev Penggunaan
Antibiotika

Surveilans
HAIs

Diklat
Proses penilaian yang berfokus
pada pengurangan risiko infeksi,
melibatkan disiplin ilmu dengan
mempertimbangkan populasi
pasien dan fasilitas
Laksanakan
ICRA Renovasi/Kontruksi
Bangunan

Healthcare Associated
Infections

Kewaspadaan Isolasi
RANGKUMAN
• Rumah Sakit dan Fasyankes harus memberikan
pelayanan yang aman dan nyaman ke masyarakat
melalui penerapan patient safety
• Salah satu goal dari patient safety adalah mengurangi
resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan yang disebut
dengan HAIs
• HAIs dapat dicegah /diminimalkan melalui program PPI
• Penerapan PPI melibatkan dan komitment semua
individu yang berada di RS dan Fasyankes
• Dengan melaksanakan program PPI diharapkan dapat
mengurangi HAIs, sehingga mutu layanan kesehatan
dapat ditingkatkan
HH
TANGAN

Media transmisi kuman

“Tangan bagaikan pistol ,


dan kuman pelurunya ,
jika tidak melakukan
kebersihan tangan maka
kita menjadi pembunuh
darah dingin”
costy
Tidak sempat =
hambatan utama dalam pelaksanaan
hand hygiene
• Seharusnya:

• Adequate handwashing with


water and soap requires
40–60 seconds
• Alcohol-based handrubbing:
20–30 seconds
How to handrub
To effectively reduce
the growth of germs on
hands, handrubbing
must be performed by
following all of the
illustrated steps.
This takes only 20–30
seconds!
How to handwash
To effectively
reduce the growth
of germs on
hands,
handwashing
must last 40–60
secs
and should be
performed by
following all of the
illustrated steps
APD DAN
STERILISASI
Jenis – jenis APD

• Sarung tangan
• Masker/respirator partikulat
• Pelindung mata/goggle
• Perisai/pelindung wajah
• Kap penutup kepala
• Gaun pelindung/apron
• Sandal/garing sepatu penutup (sepatu boot)
Pembersihan
Proses Pembersihan untuk menghilangkan kotoran yang
terlihat atau tidak terlihat pada peralatan medis diawali dengan
pre cleaning dilanjuti Cleaning (perendaman, sikat detergen
sehingga kotoran/bahan organik hilang dari permukaan menjadi
bersih , dicuci dengan mengalir), tetapi tidak membunuh
mikroorganisme tersebut.
Disinfeksi
Suatu proses untuk menghilangkan , memusnahkan
mikroorganisme dan sejumlah spora pada peralatan medis
dengan menggunakan cairan disinfektan
Sterilisasi
Suatu proses menghilangkan ,memusnahkan atau mematikan
semua bentuk mikroorganisme pada peralatan medis termasuk
endospora dengan menggunakan mesin sterilisator baik sudu
tinggi maupun suhu rendah
Cleaning & Decontamination Proses
Risiko Definisi Peralatan Cara

Tinggi Kontak dengan jaringan steril, Instrumen bedah, DISTERILKAN :


( Critical ) sistem peredaran darah laparoskop, kateter Sterilisasi Autoklaf,
(Vaskuler) jantung, Scapel, implant Ethylene Oxide (ETO)
atau strilisasi temperatur
rendah, chemical sterilans
Disposible,
Kills spores

Sedang Kontak dengan membran Endoskopi/anestesi, , ETT, Disinfeksi Tingkat Tinggi:


( Semi Critical ) mukosa yang utuh, mudah termometer rectal pasteurisasi, steam,
terkontaminasi dengan disinfektan kimiawi
mikroba. Kill tuberculosis
vegetative cells

Rendah Kontak dengan kulit yang Stetoskope, tensimeter, Tidak perlu Steril :
( Non-Critical ) utuh dan tidak mengenai linen, bedpan, urinal, pembersihan fisik /
membran mukosa, lingkungan apron,alat makan, disinfeksi tingkat rendah
secara tidak langsung. lantai, dinding, tempat (deterjen dan air)
tidur Kill vegetative cells
• Lakukan kebersihan tangan
• Pakai APD: sarung tangan, apron, masker, kaca mata
• Serap darah/cairan tubuh sebanyak-banyaknya
dengan kertas/tisu
• Buang kertas/tisu penyerap kedalam kantong
sampah infeksius
• Bersihkan daerah bekas tumpahan dengan larutan
disinfectan
• Buka sarung tangan
• Lakukan kebersihan tangan
Pembersihan
Tersedia kebijakan dan prosedur tertulis untuk proses

Pre-Cleaning
Proses untuk membersihkan ,
menghilangkan dan mengurangi
jumlah mikroorganisme yang Cleaning
melekat pada peralatan kotor. Proses untuk menghilangkan dan mengurangi
jumlah mekroorganisme dgn membersihkan
kotoran yang terlihat atau tidak terlihat pada
peralatan medis tetapi tidak membunuh
• Instrumen kotor/ bekas pakai dibersihkan • Menghilangkan kotoran yang
langsung di tempat unit tindakan segera terlihat dari peralatan atau
bersihkan kotoran yang terlihat dengan air
mengalir, bila tidak kotoran akan mengering permukaan menggunakan air
pada instrumen kotor dengan deterjen atau produk
• Instrumen kotor dalam kondisi lembab enzimatik dan desinfektan
ditempatkan pada wadah khusus yang aman • Pembersihan menyeluruh sangat
dikirim ke ruang Clean ( CSSD atau Satelit )
penting sebelum desinfeksi atau
• Pengiriman menggunakan Trolley yang
tertutup ,untuk mencegah instrumen
sterilisasi baik secara manual
berjatuhan dan tumpah atau mekanis;
Cara Pembersihan
Manual Mesin
• Lakukan kebersihan tangan
• Pakai alat pelindung diri (masker,sarung tangan, gaun)
• Keluarkan alat yang telah direndam, bilas dengan air mengalir
• Lepaskan/buka alat medis yang dapat dilepas pada saat dibersihkan
• Sikat perlahan lahan alat medis dari setiap permukaan termasuk gerigi
dan lekukan Bilas sampai bersih dengan air hangat
• Keringkan alat dengan kain atau angin angin
• Buka sarung tangan dan alat pelindung diri lainnya
• Lakukan kebersihan tangan
Dekontaminasi
Peralatan Non Kritis
Prinsip dekontaminasi :
Petugas menggunakan APD (sarung tangan dan apron)
1. Pembersihan
• Segera mungkin di ruang pelayanan
• Menggunakan kain dengan deterjen dan air
• Dimulai dari bagian atas ke bawah
2. Disinfeksi
• Dilakukan setelah pembersihan, terutama untuk pasien yang
rentan infeksi
• Sesuai rekomendasi pabrikan
• Setelah di desinfeksi untuk peralatan dilakukan
penyimpanan yang sesuai dan dilindungi dari kontaminasi
Dekontaminasi
Peralatan Semi Kritis
P
R
O
S
E
S

Petugas memakai APD lengkap


Desinfeksi Tingkat
Peralatan / Tinggi ( DTT )
Instrument Pre-cleaning Cleaning Proses untuk
terkontaminasi Transport menghilangkan semua
mikroorganisme
termasuk yang
Tenggang waktu Keeta dorong Proses
antara pemakaian tertutup atau pathogen kecuali
Peralatan / Instrumen dan pencucian wadah endospora dengan
kotor harus ditangani tertutup cara menggunakan
dengantepat untuk Menghilangkan kotoran yang
menghindari resiko terlihat dari peralatan atau disinfektan
Segera bersihkan Didesain
paparan atau cedera kotoran yang untuk mencegah permukaan menggunakan
pada petugas, pasien, terlihat dengan tumpahan cara manual atau mekanis;
dokter atau kontaminasi air mengalir cairan, mudah menggunakan air dengan
lingkungan dibersihkan dan
deterjen atau produk
Bila tidak Cairan khusus
Digunakan enzimatik. dan desinfektan
tubuh akan
mengering untuk Pembersihan menyeluruh
Transportasi sangat penting sebelum Drying dan Kemas
instrumen sterilisasi
kotor.
Proses Dekontaminasi
Peralatan Kritis

Petugas memakai APD lengkap

Peralatan /
Instrument Pre-cleaning Cleaning Drying , Sterilisasi suhu tinggi
terkontaminasi Transport Kemas Sterilisasi uap (Steam Heat)
Autoclave
Tenggang waktu
antara pemakaian
Keeta dorong
tertutup atau Proses
Peralatan / Instrumen dan pencucian wadah
kotor harus ditangani tertutup
Sterilisasi suhu rendah
dengantepat untuk Menghilangkan kotoran yang Hydrogen Peroxide Plasma
menghindari resiko Segera bersihkan Didesain terlihat dari peralatan atau Sterilization (STERRAD)
paparan atau cedera kotoran yang untuk mencegah permukaan menggunakan
pada petugas, pasien, terlihat dengan tumpahan cara manual atau mekanis;
dokter atau kontaminasi air mengalir cairan, mudah menggunakan air dengan
lingkungan dibersihkan dan
deterjen atau produk
Bila tidak Cairan khusus
Digunakan enzimatik. dan desinfektan
tubuh akan
mengering untuk Pembersihan menyeluruh
Transportasi sangat penting sebelum
instrumen sterilisasi
kotor.
PENEMPATAN PASIEN
• Tempatkan pasien infeksius terpisah dengan pasien non
infeksius.
• Penempatan pasien disesuaikan dengan pola transmisi
infeksi penyakit pasien (kontak, droplet, airborne)
sebaiknya ruangan tersendiri.
• Bila tidak tersedia ruang tersendiri, dibolehkan dirawat
bersama pasien lain yang jenis infeksinya sama dengan
menerapkan sistem cohorting. Jarak antara tempat tidur
minimal 1 meter. Untuk menentukan pasien yang dapat
disatukan dalam satu ruangan, dikonsultasikan terlebih
dahulu kepada Komite atau Tim PPI.
• Semua ruangan terkait cohorting harus diberi tanda
kewaspadaan berdasarkan jenis transmisinya (kontak,
droplet, airborne).
• Pasien yang tidak dapat menjaga kebersihan diri atau
lingkungannya seyogyanya dipisahkan tersendiri.
• Mobilisasi pasien infeksius yang jenis transmisinya
melalui udara (airborne) agar dibatasi di lingkungan
fasilitas pelayanan kesehatan untuk menghindari
terjadinya transmisi penyakit yang tidak perlu kepada
yang lain.
• Pasien HIV tidak diperkenankan dirawat bersama dengan
pasien TB dalam satu ruangan tetapi pasien TB-HIV
dapat dirawat dengan sesama pasien TB.
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN DAN
LIMBAH
• Tidak dianjurkan:
• Penggunaan karpet di ruang rawat
• Menempatkan bunga segar, tanaman pot, bunga plastik di ruang
rawat
• Pembersihan permukaan dapat menggunakan klorin 0,05
%, H2O2 0,5 – 1,4 %, bila ada cairan tubuh gunakan
klorin 0.5 %
• SOP pembersihan, SOP disinfeksi permukaan
lingkungan, SOP disinfeksi tempat tidur, SOP diinfeksi
peralatan disamping tempat tidur dan pinggiran yang
sering tersentuh
• Faskes harus mempunyai disinfektan standar untuk
mengurangi penyebaran kontaminasi
• Untuk mencegah aerosolisasi kuman patogen pada
saluran napas, hindari penggunaan sapu ijuk/sejenisnya,
tetapi gunakan kain basah dan mop, bila dimungkinkan
gunakan mop yang terbuat dari microfiber
• Mop ruang isolasi harus tersendiri
• Larutan disinfektan yang biasa dipakai:
• Natrium hipoklorit 0,05 – 0,5 %
• Larutan perioksida 0,5 – 1,4 % untuk ruang rawat
• Larutan peroksida 2 % untuk permukaan kamar operasi
• Larutan peroksida 5 – 35 % (dry mist) untuk udara
• Untuk lingkungan yang sendiri digunakan; pembersihan
dapat diulang dengan air dan detergen, terutama untuk
lingkungan yang tidak ditemukan mikroba multiresisten
Pembersihan area sekitar pasien
• Pembersihan permukaan sekitar pasien harus dilakukan
secara rutin setiap hari, termasuk setiap kali pasien
pulang/keluar dari fasyankes (terminal dekontaminasi).
• Pembersihan juga perlu dilaksanakan terhadap barang
yang sering tersentuh tangan, misalnya: nakas disamping
tempat tidur, tepi tempat tidur dengan bed rails, tiang
infus, tombol telpon, gagang pintu, permukaan meja kerja,
anak kunci, dll.
• Bongkaran pada ruang rawat dilakukan setiap 1 (satu)
bulan atau sesuai dengan kondisi hunian ruangan.
Disain dan konstruksi bangunan
• Faktor bangunan yang dapat mempengaruhi
penularan infeksi:
• Jumlah petugas kesehatan,
• desain ruang rawat,
• luas ruangan yang tersedia,
• jumlah dan jenis pemeriksaan/prosedur,
• persyaratan teknis komponen lantai, dinding dan langit-
langit,
• air, listrik dan sanitasi,
• ventilasi dan kualitas udara,
• pengelolaan alat medisreused dan disposable,
• pengelolaan makanan, laundry dan limbah.
JENIS LIMBAH

Anda mungkin juga menyukai