Anda di halaman 1dari 10

Psikologi Pendidikan

Pertumbuhan dan Perkembangan


Serta Hubungannya Dengan Proses
Pembelajaran
Arizal Alfandi 19065028
01Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pengertian Pertumbuhan Pengertian Perkembangan
Pertumbuhan adalah Santrok dan Yussen (1992,
perubahan yang terjadi dalam Sumantri, 2014 : 3 )
pada setiap manusia mengemukakan bahwa
terutama berkaitan perkembangan adalah pola
dengan fisiknya (Sumantri, gerakan atau perubahan
2014 : 3). yang dimulai pada saat
terjadi pembuahan dan
berlangsung terus selama
siklus kehidupan.
Hubungan Pertumbuhan dan Perkembangan
Dengan proses Pembelajaran

Perubahan terjadi
karena adanya
pertumbuhan dan
perkembangan

Manusia Manusia mengalami


Belajar perubahan baik dalam
pemahaman,keterampil
an, dan nilai sikap
02Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Aliran Nativisme
Para ahli menganut aliran ini berkeyakinan bahwa perkembangan
manusia itu ditentukan oleh pembawaannya,
Aliran Empirisisme
menekankan arti penting pengalaman, lingkungan, dan pendidikan
dalam arti perkembangan manusia itu semata–mata bergantung pada
lingkungan dan pengalaman pendidikannya
Aliran Konvergensi
merupakan gabungan antara aliran empirisime dengan aliran nativisme.
Aliran ini menggabungkan arti penting hereditas (pembawaan) dengan
lingkuanga sebagai faktor–faktor yang berpengaruh dalam
perkembangan manusia.
Faktor Lain
a) Faktor herediter (warisan sejak lahir/bawaan)
b) Faktor lingkungan, menguntungkan atau tidak
c) Kematangan, fungsi-fungsi organis dan fungsi-fungsi psikis
d) Aktivitas anak sebagai subyek bebas yang berkemampuan, kemampuan
seleksi, bisa menolak atau menyetujui, punya emosi, serta usaha membangun
diri sendiri.
03Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
a. Faktor-faktor sebelum lahir, contohnya: peristiwa kekurangan
nitrisi pada ibu dan janin, janin terkena virus, keracunan sewaktu
bayi ada dalam kandungan, terkena infeksi oleh bakteri syphilis,
terkena penyakit bagang, TBC, Kholera, Typhus, gondok, sakit gula
dan lain-lain.

b. Faktor ketika lahir, contohnya: pendarahan pada bagian


kepala bayi, disebabkan oleh tekanan dari dinding rahim ibu
sewaktu ia dilahirkan. Dan oleh defak pada susunan syaraf
pusat, karena kelahiran bayi dengan bantuan tangan.
c. Faktor sesudah lahir, contohnya pengalaman traumatik
(luka-luka) pada kepala, kepala bagian dalam terluka karena
bayi terjatuh, kepala terpukul atau mengalami serangan sinar
matahari, infeksi pada otak atau selaput otak, misalnya oleh
penyakit cerebral meningitis, gabag, malaria tropika,
dyptheria, radang kuping bernanah, dan lain-lain. Kekurangan
nutrisia atau zat makanan dan gizi.
d. Faktor psiokologis, contohnya bayi ditinggalkan kedua
orangtuanya, anak dititipkan dalam satu institusionalia (rumah
sakit, rumah yatim piatu, yayasan perawatan bayi, dan lain lain).
Sehingga mereka kurang sekali mendapatkan perawatan
jasmaniah dan kasih sayang.
04Prinsip/Hukum Perkembangan
01 Hukum Konvergensi
Hukum ini di pelopori oleh William Stern. seorang Psikolog berkebangsaan Jerman, ia
Berpendapat bahwa perkembangan individu adalah pengaruh unsur lingkungan dan
bawaan, kedua-duanya menentukan perkembangan manusia, dari dua buah faktor
perkembangan dan lingkungan. Tetapi perkembangan manusia bukan hanya dari
pembawaannya dan lingkungannya. Manusia itu tidak hanya diperkembangkan tetapi juga
memperkembangkan dirinya sendiri. Manusia adalah makhluk yang memiliki pemikiran sendiri
untuk menentukan pilihan dan sesuatu yang mengenai dirinya dengan bebas. Aktivitas
manusia itu sendiri dalam pekembangannya turut menentukan atau memainkan peranan juga.
Jadi kedua pengaruh diatas sangat ditekankan untuk membentuk karakter individu.

Contoh :
Seorang siswa yang faktor lingkungan lebih dominan maka hasil dari suatu pembelajaran
lebih condong sesuai dengan lingkungan yang ada di sekelilingnya sehingga bakat menjadi sia-
sia. Misalnya, anak yang berbakat menggambar tetapi guru memaksa untuk pandai berhitung
dengan alasan tertentu maka kemudian anak tersebut akan pandai berhitung tetapi bakat
aslinya terabaikan sia-sia, meskipun nampak berhasil tetapi hanya dirasakan sepihak saja.
02 Hukum perkembangan dan pengembangan diri
Pada anak balita, wujud pertahanan diri itu berupa tangisan ketika lapar, atau teriakan
yang disertai pelemparan batu ketika mendapat gangguan hewan atau orang yang ada
disekelilingnya.Dari usaha mempertahankan diri ini, berlanjut menjadi usaha untuk
mengembangkan diri. Naluri pengembangan diri pada anak, antara lain memanifestasikan
dalam bentuk bermain untuk mengetahui yang ada di sekelilingnya. Selanjutnya, pada anak –
anak biasanya tampak keingintahuannya terhadap sesuatu itu berkali – kali. Alhasil, manusia
berkembang karena adanya insting atau naluri pembawaan sejak lahir yang menuntutnya
untuk bertahan dan mengembangkan diri di muka bumi ini.

03 Hukum masa peka


Peka artinya mudah terangsang atau mudah menerima stimulus.Masa peka adalah
masa yang tepat yang terdapat pada diri anak untuk mengermbangkan fungsi-fungsi tertentu,
seperti fungsi mulut untuk berbicara dan membaca, fungsi tangan untuk menulis, dan
sebagainya. Masa “ mudah dirangsang “ ini sangat menentukan cepat dan lambatnya siswa
dalam menerima pelajaran. Artinya, jika seorang siswa belum sampai pada masa pekanya
untuk mempelajari suatu materi pelajaran, materi pelajaran tersebut akan sangat sulit diserap
dan diolah oleh system memorinya.
04 Hukum Keperluan belajar
Keperluan belajar bagi proses perkembangan, terutama perkembangan fungsi-fungsi
psikis tak dapat kita ingkari, meskipun kebanyakan ahli tidak menyebutnya secara eksplisit.
Bahkan, kemampuan berjalan yang secara lahiriah dapat diperkirakan akan muncul dengan
sendirinya ternyata masih juga memerlukan belajar, meskipun sekedar mengfungsikan organ
kaki anak yang sebenarnya berpotensi untuk bias berjalan sendiri itu.

05 Hukum kesatuan anggota badan


Proses perkembangan fungsi-fungsi organ jasmaniah tidak terjadi tanpa diiringi proses
perkrmbangan fungsi-fungsi rohaniah. Dengan demikian suatu tahapan perkembangan tidak
terlepas dari tahapan perkembangan lainnya.Jadi, perkembangan panca indera misalnya, tidak
terlepas dari perkembangan kemampuan mendengar, melihat, berbicara, dan
merasa.Selanjutnya kemampuan-kemampuan ini juga tidak terlepas dari perkembangan
berpikir, bersikap, dan berperasaan.

06 Hukum Tempo Perkembangan


Lambat atau cepatnya proses perkembangan seseorang tidak sama dengan orang lain.
Dengan kata lain, setiap orang memiliki tempo perkembangan masing-masing. Tempo-tempo
perkembangan manusia umunya terbagi dalam kategori : cepat, sedang, dan lambat. Tempo
perkembangan yang terlalu cepat atau terlalu lambat biasanya menjukkan kelainan yang
relative sangat jarang terjadi.
07 Hukum Irama Perkembangan
Disamping ada tempo, didalam perkembangan juga dikenal adanya irama atau naik-
turunnya proses perkembangan. Artinya, perkembangan manusia itu tidak tetap, terkadang
naik terkadang turun. Pada suatu saat seorang anak mengalami perkembangan yang tenang,
sedangkan pada saat lain ia mengalami perkembangan yang menggoncangkan.

08 Hukum Rekapitulasi
Hukum ini berasal dari teori rekapitulasi (recapitulation theory) yang berisi doktrin yang
mengatakan bahwa perkembangan proses perkembangan individu manusia adalah sebuah
mikrokosmik (dunia kehidupan kecil) yang mencerminkan evolusi kehidupan jenis makhluk
hidup dari tingkat yang paling sederhana ke tingkat yang paling kompleks. Ada dua aspek yang
digambarkan oleh teori ini, yakni aspek psikis dan aspek fisik (Reber, 1988).
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai