Anda di halaman 1dari 40

PRESENTASI KASUS PPOK

Kelompok 2A
Definisi
Penyakit Paru Obstruktif Kronik
(PPOK) adalah penyakit umum,
dapat dicegah dan diobati yang
ditandai dengan gejala
pernapasan persisten dan
keterbatasan aliran udara yang
disebabkan karena kelainan
saluran napas dan/atau alveolus
(GOLD, 2020).
Patofisiologi
Menggandung radikal
Polusi udara, asap
bebas yang Mucociliary impairment
rokok, alergen menyebabkan iritasi

Inflamasi kronik pada


saluran nafas (bronkial)

Terjadi hipersekresi
Kesulitan bernafas dan mukus dan Kontriksi dari
Penyempitan jalan nafas dinding
gangguan pertukaran
karena obstruksi bronkus/bronkospasme
gas

Penurunan volume paru Gangguan ventilasi PPOK


Tanda dan Gejala
Batuk kronik dengan atau tanpa dahak

Makin sering tersengal-sengal bahkan saat melakukan aktivitas ringan

Mengi atau sesak nafas disertai bunyi

Lemas (kehilangan kemampuan produktivitas)

Rasa berat di dada

Penurunan berat badan


Faktor Resiko

Pajanan
Polusi Rokok
Udara dan
Alergen

Usia
STATUS KLINIS
KETERANGAN UMUM PASIEN

Nama Usia Jenis kelamin

• Tn. S. U. • 60 Tahun • Laki-laki


(1960)

Agama Pekerjaan Alamat

• Islam • Tani • Dusun


Gadungan
Data-data
medis Diagnosa
Medis
• Obs. Dyspnea
PPOK
Medica Mentosa Pemeriksaan
• O2nasal 4Lpn, Infuz rontgen
R2L4 tpm, INJ MP
• 5/2/2020
3X125 mg, pump
aminophiloin 3 • Cor: membesar
amp,/24jam, nebul dengan CTR 25%
combivent n Pulmicort
Hasil Lab • Pulmo: tampak fibro
/8jam, inj furosemide • 5/2/2020 infiltrate di
20mg, 1-0-0 e ekstra, inj • GDA 124 normal <200 paracardial kanan
ceftriaxone 2x 1gr PO: • Leukosit 14.380 normal 3.800 – 10.600 dan kiri, hiperareasi
salbutamol tab 3x2mg, kedua paru
• B24 Rapid nonreactive
vectrinsir 3xci • Sinus peri costalis
kanan kiri tajam
• Hemidiafragma
kanan kiri tampak
mendatar
• Tulang dan soft
tissue tampak baik
• Kesimpulan :
pneumonia dengan
emphysematous lung
• Cor prominent
Pemeriksaan Subyektif

Keluhan Utama :
Sesak Nafas ( Ya / Tidak ) : Ya
Batuk ( Ya / Tidak ) : Tidak
Dahak ( Ya / Tidak ) : Ya (sulit di keluarkan)

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien memiliki asthma sejak taun 1996 yang kambuh
ketika pasien kelelahan. Gejala asthma dirasakan semakin
memburuk sejak tahun 2018. Pada tnggal 5/2/2020 malam,
pasien dibawa kw RS Jember Paru karena sesaknafas.
Pasien bukan merupakan perokok aktif.
• RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Asthma
• RIWAYAT PENYAKIT PENYERTA
Hipertensi
• RIWAYAT PENGOBATAN
-
ANAMNESIS
SISTEM

• Kepala dan Leher • Musculoskeletal


tidak ada keluhan tidak ada keluhan
• Kardiovaskular • Nervorum
Hipertensi tidak ada keluhan
• Respirasi
Sesak
• Gastrointestinal
tidak ada keluhan
• Urogenital
tidak ada keluhan
PEMERIKSAAN
OBYEKTIF
PEMERIKSAAN TANDA VITAL

Tekanan darah : 136/102 mmHg


Denyut nadi : 100 x/mnt
Pernafasan : 24 x/mnt
Temperatur : 36,5 oC

Tinggi badan : 167 cm


Berat badan : 64 kg
Saturasi Oksigen : 98 %
Inspeksi

• Statis :
Pasien menggunakan O2 nasal
Bentuk dada barel chest

• Dinamis :
Pola pernapasan cepat dan pendek dengan perbandingan
2:1, inspirasi : ekspirasi
Pasien terlihat bernafas disertai gerakan elevasi bahu.
Palpasi
• Vokal Fremitus :
Getaran pada sisi Sinistra lebih lemah dibandingkan dengan bagian Dextra

Perkusi
• Suara sonor

Auskultasi
Dextra Sinistra

Segmen
Wheezing Ronchi Wheezing Ronchi

Apical + + + +

Middle + + + +

Basal + + + +
• KOGNITIF
Pasien mampu menceritakan keluhan dengan baik (baik)
• INTRA-PERSONAL
Pasien memiliki semangat untuk sembuh (baik)
• INTER-PERSONAL
Pasien sangat kooperatif
• KEMAMPUAN FUNGSIONAL DASAR
Terdapat sesak
• AKTIVITAS FUNGSIONAL
Pasien mengalami keterbatasan dalam melakukan aktifitas
berat
• LINGKUNGAN AKTIVITAS
Pasien masih belum dapat melakukan kegiatan sosial dan
lingkungan seperti bertani
Pemeriksaan Khusus
• Sesak
• ADL indeks Katz
• Pengukuran ekspansi thorax
Sesak (skala borg)

• Nilai yang dirasakan


pasien
• 3 moderarte
ADL (indeks Katz)

• Nilai pasien
4
Pemeriksaan ekspansi thorax
(Pasien mengalami penurunan ekspansi thorax)

Hasil Pengukuran
Titik Pengukuran Inspirasi (cm) Ekspirasi (cm) (selisih)

Inspirasi Normal
(cm) (cm)

Axila 97 96 1 2-4

Intercostalis 4 -5 97,5 96 1,5 2–4

1
Xyphoideus 96 95 2-4
Diagnosa Fisoterapi
Impairment

Fungsional limitaion

Disability
Dyspnea Pasien Pasien belum
Susah mengalami dapat bekerja
mengeluarkan keterbatasan seperti
dahak dalam biasanya
melakukan
Penurunan kegiatan sehari
sangkar thorax hari seperti
toileting
UNDERLYING Fungsional limitation
PROCCESS
Pasien mengalami keterbatasan
COPD dalam melakukan kegiatan sehari
hari seperti toileting
Anatomical
impairment
Barel chest Disability

Hiperventilasi Alveolar
Hipoelastis Pasien belum dapat bekerja seperti
Hipersekresi biasanya
mukus Hipoventilasi
Sangkar trx
retensi
Penurunan
sputum
respirasi

Batuk Sesak

Clapping Breathing
Batuk efektif exercise
Nebulizer
Prognosis
•Quo ad vitam
Bonam

•Quo ad sanam
Malam

•Quo ad funsionam
Bonam

•Quo adcosmeticam
Bonam
Program Fisioterapi

Tujuan Jangka Panjang :


Tujuan Jangka Pendek :
• Melanjutkan dari tujuan jangka
• Mengurangi sesak napas
pendek
• Meningkatkan ekspansi
• Memelihara dan meningkatkan
thoraks
kemampuan aktivitas fisik dan
fungsional paru secara maksimal.
Nebulizer Clapping

Batuk Breathing
Rencana Tindakan efektif exercise
Fisioterapi
Latihan
ekspansi
thorax
Intervensi fisioterapi
Nebulizer
Pursed lips breathing
Diaphragm breathing exercise
Clapping
Batuk efektif
Latihan ekspansi thorax
Nebulizer

• Memposisikan pasien • Obat


duduk dengan nyaman Combivent : bronkodilatator
• Menghubungkan masker Pulmicort : anti radang
dengan kompresor
1 ampul
• Memasukan obat ke dalam
wadah pada masker pasien
• Pasien memakai masker Tujuan
dan memulai alat Menurunkan sesak dan
• Minta pasien untuk mengurangi radang
menghirup uap melalui
hidung dan mengeluarkan
melalui mulut
• Evaluasi kondisi pasien
Pursed lips breathing

• Memposisikan pasien • Tujuan


duduk dengan nyaman Breathing control, dan
• Meminta pasien bernafas peningkatan efektifitas
melalui hidung selama 2-3 bernafas
detik (dengan mulut
tertutup), selanjutnya
menghembuskan nafas
selama 4 – 6 detik melalui
mulut yang dilakukan
dengan posisi muulut
seperti bersiul.
• Mengulangi sebanyak 5
siklus
Clapping

• Memposisikan pasien • Tujuan


duduk dengan nyaman Untuk memecah konsentrasi
• Membentuk tangan seperti mucus, air clearance
cup, kemudian menepuk
lokasu adanya mucus
secara perlahan
• Dilakukan sebanyak 3 – 4
kali dengan interfal 1 menit
Batuk efektif

• Memposisikan pasien • Tujuan


duduk dengan nyaman Merangsang reflex batuk, air
• Meminta pasien untuk clearance
menarik nafas Panjang
melalui hidung kemudian
ditahan selama 1-2 detik
lalu dihembuskan
sebanyak 2 kali dengan
cepat dan kuat
• Ulangi sebanyak 3 kali
Diaphragm breathing exercise

• Memposisikan pasien dengan • Tujuan


nyaman Breathing control,
• Terapis memegang perut meningkatkan kinerja otot
pasien (diafragma) terterntu utuk mrngurangi
• Meminta pasien untuk beban saat bernafas
bernafas secara dalam dan
perlahan melalui hidung
tanpa mengangkat bahu atau
tanpa ada gerakan pada dada
sembari mengkontraksikan
diafragma (mendorong
tangan terapis), selanjutnya
menghembuskan melalui
mulut seperti bersiul sembari
mengampiskan perut
• Diulangi sebanyak 4 siklus
Latihan ekspansi thorak

• Pasien dposisikan duduk • Tujuan


dengan nyaman Mobilisasi sangkar thoraks
• Mengajak pasien untuk
menghirup nafas dalam
melalui hidung sembari
melakukan gerakan
retreaksi, dan elevasi
shoulder, kemudian
menghembuskan nafas
melalui mulut sembari
,alakukan protraksi dan
depresi shoulder.
EVELUASI
AUSKULTASI
SKALA BORG
EKSPANSI THORAX
INDEX KATZ
Auskultasi
T0

Dextra Sinistra

Segmen
Wheezing Ronchi Wheezing Ronchi

Apical + + + +

Middle + + + +

Basal + + + +
Auskultasi
T1

Dextra Sinistra

Segmen
Wheezing Ronchi Wheezing Ronchi

Apical - - - -

Middle - - - -

Basal + + + +
Auskultasi
T3

Dextra Sinistra

Segmen
Wheezing Ronchi Wheezing Ronchi

Apical - - - -

Middle - - - -

Basal - + - +
Pemeriksaan ekspansi thorax (Pasien
mengalami penurunan ekspansi thorax)

T0 T1 T2
Axilla Inspirasi 97 cm 97 cm 97 cm
Ekspirasi 96 cm 95,5 cm 95 cm
Selisih 1 cm 1,5 cm 2 cm
Intercostal 4 Inspirasi 97,5 cm 97,5 cm 97,5 cm
Ekspirasi 96 cm 96 cm 96 cm
Selisih 1,5 cm 1,5 cm 1,5 cm
P.Xypoidesus Inspirasi 96 cm 96 cm 96 cm
Ekspirasi 95 cm 94,5 cm 94 cm
Selisih 1 cm 1,5 cm 2 cm
INDEKS KATZ SKALA BORG
• NILAI AWAL • TO : 3
4 • T1: 1
• NILAI T1 • T2 : 2
5
• NILAI T3
5
Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai