Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 10

Tugas Bioetik dan Hukum Kedokteran

Kasus Kaidah Dasar Moral


Kelompok 10
Dosen : dr. Jeikawati, MH.Kes
Anggota : Anggie Larasaty
Anthonio Chuan Chandra Wijaya
Debora Jesika
Elvin Oktarindo
Friskilla Andia Fiska
Gabrielle Angelique Panjaitan
Grace Dwie Saputri
Jovanka Mangium Wijayanti Panueh
Juan Deo Illva
Tasya Agatha Asi Lambung
Ani adalah anak perempuan berusia 16 tahun, dia adalah
anak dari keluarga yang memiliki banyak saudara dekat.
Akhir-akhir ini Ani sering mengalami masalah kesehatan
seperti mual-mual. Hal tersebut membuat orang tua Ani
khawatir sekaligus curiga. Setelah dibujuk untuk
melakukan tes kehamilan, orang tua Ani kaget karena
hasilnya positif. Orang tua Ani mulai melayangkan
pertanyaan secara bertubi-tubi. Ani akhirnya menceritakan
yang sebenarnya.
Ani mengakui bahwa dia telah diperkosa oleh sepupu,
anak dari adik ayahnya yang bernama Anton. Kejadian
tersebut terjadi sekitar 2 minggu yang lalu pada tanggal 13
September ketika ada acara keluarga. Orang tua Ani yang
tidak terima, berniat untuk membawa kasus ini ke meja
hijau. Setelah berbagai proses hukum yang dilalui, Anton
akhirnya mengakui perbuatannya. Kasus tersebut akhirnya
diketahui sebagai kasus pemerkosaan. Orang tua Ani pun
mengambil keputusan untuk tidak menikahkan atau
mengikat Ani dengan Anton.
Ani adalah anak yang memiliki rasa kemanusiaan tinggi.
Dia merasa mempunyai ikatan dengan bayi yang
dikandungnya. Karena itu Ani mendiskusikan dengan
orang tuanya tentang pilihannya untuk mempertahankan
kandungannya. Karena orang tua Ani yang memang
memliki latar belakang religius, mereka tidak tega untuk
menggugurkan kandungan Ani. Karena itu, mereka
mengambil keputusan untuk mendukung Ani untuk
mempertahankan kandungannya. Ani yang berhenti
sekolah, memilih untuk mempelajari cara menjaga
kandungan yang baik dan benar.
1 bulan insiden pemerkosaan tersebut, tepatnya tanggal
13 Oktober 2018 Ani dan orang tuanya mengunjungi klinik
kehamilan untuk mengecek status kehamilan Ani.
Pengecekan tersebut dilakukan oleh dr. Juan. Setelah
dilakukan pengecekan, dr. Juan menginformasikan bahwa
janin yang dikandung Ani mengalami kelainan genetik. Hal
tersebut menyebabkan terlambatnya pertumbuhan janin
yang memiliki kemungkinan hidup di luar rahim kecil serta
resiko keguguran tinggi yang dapat menyebabkan
komplikasi berat yang dapat mengancam nyawa Ani. Dr.
Juan...
Dr. Juan yang mengetahui latar belakang Ani menyarankan
Ani untuk menggugurkan kandungannya secepatnya,
sebelum terjadi keguguran tidak disengaja yang dapat
membahayakan nyawa Ani. Tapi dr. Juan menegaskan
bahwa hal tersebut tergantung keputusan Ani. Beberapa saat
kemudian, setelah melalui berbagai konseling, pada tanggal
17 Oktober 2018 Ani menandatangani informed consent
untuk melaksanakan proses aborsi dengan berat hati.
Case Ethical Problem Alternative Alternative Self Verification Reasons
NO. Based Values Decision Assesment
System

1. Ani adalah anak dr. Juan Autonomy : 3. Berterus terang. dr. Juan
berusia 16 tahun yang menginformasika 3,12 12. Tidak menjalanka
hamil diluar nikah n bahwa janin berbohong kepada n prosedur
akibat diperkosa oleh yang dikandung pasien meskipun sesuai
sepupunya, walaupun Ani mengalami demi kebaikan dengan UU
Ani mempertahankan kelainan genetik. pasien. No. 44
kandungannya dr. Juan Tahun 2009
menyarankan Ani Tentang
untuk menggugurkan Rumah
kandungannya demi Sakit Pasal
kesehatannya, Ani 32 poin j.
bersedia melakukan
aborsi dengan
menandatangani
informed consent
dengan berat hati
Case Ethical Problem Alternative Alternative Self Verification Reasons
NO. Based Values Decision Assesment
System

dr. Juan Dilemma Etis : • Beneficen 9.Meminimalisasi Dr. Juan


mengetahui latar Deontologi : ce : 4, 9 akibat buruk. membuat
belakang Ani, Dokter wajib • Non 7. Mencegah keputusan
menyarakan Ani untuk maleficen pasien dari sesuai UU
untuk memberikan ce : 7 bahaya. No.36
menggugurkan saran demi Tahun 2009
kandungannya kebaikan Tentang
secepatnya, pasien Kesehatan
sebelum terjadi walaupun Pasal 75
keguguran yang harus ayat (2)
tidak di sengaja menyarankan sehingga
yang dapat tindakan dapat
membahayakan seperti aborsi. menyaranka
nyawa Ani. n tindakan
tersebut.
Cas Ethical Problem Alternative Alternative Self Verification Reasons
e Based Decision Assesment
NO. Values System

dr. Juan Autonomy : 1. Menghargai Dr. Juan


menegaskan 1,2,7 hak menghargai
bahwa hal menentukan pendapat
tersebut nasib sendiri, Ani dan
tergantung menghargai menyerahk
keputusan Ani. martabat an
pasien. keputusan
2. Tidak sepenuhnya
mengintervens kepada Ani.
i pasien dalam
membuat
keputusan
(kondisi
elektif).
7. Melaksanakan
informed
consent.
Cas Ethical Problem Alternative Alternative Self Verification Reasons
e Based Decision Assesment
NO. Values System

Beberapa saat Autonomy : 7. Melaksanakan UU No.36


kemudian, 7 informed consent. Tahun 2009
setelah melalui Tentang
berbagai Kesehatan
konseling, pada Pasal 75
tanggal 17 Ayat (3)
Oktober 2018 dan Pasal
Ani 76 poin c.
menandatangani
informed
consent untuk
melaksanakan
proses aborsi
dengan berat
hati.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai