Anda di halaman 1dari 12

HAKIKAT MANUSIA

DAN
PENGEMBANGANNYA
Sasaran pendidikan adalah manusia, pendidikan
bermaksud membantu peserta didik untuk
menumbuhkembangkan potensi-potensi
kemanusiaannya. Potensi kemanusiaan merupakan
benih kemungkinan untuk menjadi manusia. Ibarat biji
mangga bagaimanapun wujudnya jika ditanam dengan
baik, pasti menjadi pohon mangga dan bukannya
menjadi pohon jambu.
Pendidik perlu mengetahui gambaran yang benar dan
jelas tentang manusia karena alasan:
1. Tugas mendidik hanya mungkin dilakukan dengan
benar dan tepat tujuan jika pendidik memiliki
gambaran yang jelas tentang siapa manusia.
2. karena adanya perkembangan sains dan teknologi
yang sangat pesat dewasa ini, apalagi pada masa
yang akan datang.
HAKIKAT MANUSIA DAN PENGEMBANGANNYA

A. Sifat Hakikat Manusia B. Dimensi-dimensi C. Pengembangan D. Sosok Manusia


Hakikat Manusia serta Dimensi Hakikat Indonesia
Potensi, Keunikan dan Manusia Seutuhnya
Dinamikanya

1. Pengembangan
1. Pengertian sifat 1. Dimensi Keindividualan yang utuh
Hakikat Manusia. 2. Dimensi Kesosialan 2. Pengembangan
2. Wujud Sifat Hakikat 3. Dimensi Kesusilaan yang tidak utuh
Manusia 4. Dimensi Keberagamaan
A. Sifat Hakikat Manusia

1. Pengertian Sifat Hakikat Manusia

Sifat hakikat manusia diartikan sebagai ciri-ciri


karakteristik yang secara prinsipiil membedakan
manusia dari hewan. Meskipun antara manusia dan
hewan banyak kemiripan terutama jika dilihat dari segi
biologisnya. Bahkan beberapa filosof seperti Socrates
mengatakan Zoon Politicon (hewan yang
bermasyarakat), Max Scheller menggambarkan
manusia sebagai Das Kranke Tier (hewan yang sakit).
2. Wujud Sifat Hakikat Manusia

a. Kemampuan menyadari diri


b. Kemampuan bereksistensi
c. Kata hati (Conscience of Man)
d. Moral
e. Tanggungjawab
f. Rasa Kebebasan
g. Kewajiban dan hak
1) Disiplin Rasional, yang bila terjadi pelanggaran menimbulkan rasa
salah
2) Disiplin Sosial, jika dilanggar menimbulkan rasa malu
3) Disiplin Afektif, jika dilanggar menimbulkan rasa gelisah
4) Dimensi Agama, jika terjadi pelanggaran menimbulkan rasa berdosa.
h. Kemampuan menghayati Kebahagiaan
B. Dimensi-dimensi Hakikat Manusia serta Potensi, Keunikan dan Dinamikanya

1.Dimensi Keindividualan
Setiap anak manusia yang dilahirkan telah dikaruniai
potensi untuk menjadi berbeda dari yang lain atau
menjadi dirinya sindiri. Inilah sifat
individualitas.Karena adanya individualitas itu setiap
orang mempunyai kehendak, perasaan, cita-cita,
kecenderungan, semangat dan daya tahan yang
berbeda-beda.
2. Dimensi Kesosialan
Setiap bayi yang lahir dikaruniai potensi sosialitas
demikian dikatakan Mj Langeveld (1955 : 54). Artinya
setiap orang dapat saling berkomunikasi yang pada
hakikatnya di dalamnya ada unsur saling memberi dan
menerima. Adanya dimensi kesosialan pada diri
manusia tampak jelas pada dorongan untuk bergaul.
3. Dimensi Kesusilaan
Kesusilaan adalah kepantasan dan kebaikan yang lebih
tinggi. Drijarkoro mengartikan manusia susila sebagai
manusia yang memiliki nilai-nilai, menghayati, dan
melaksanakan nilai-nilai tersebut dalam perbuatan. Persoalan
kesusilaan selalu berhubungan erat dengan nilai-nilai. Nilai
merupakan sesuatu yang dijunjung tinggi oleh manusia
karena mengandung makna kebaikan, keluhuran, kemuliaan,
dan sebagainya sehingga dijadikan pedoman dalam
hidupnya.
4. Dimensi Keberagamaan
Pada dasarnya manusia adalah makhluk religius.
Mereka percaya bahwa di luar alam yang dapat
dijangkau oleh indranya ada kekuatan yang
menguasai alam semesta ini. Beragama
merupakan kebutuhan manusia karena manusia
adalah makhluk yang lemah sehingga
memerlukan tempat bertopang. Manusia
memerlukan agama demi keselamatan hidupnya.
C. Pengembangan Dimensi Hakikat Manusia
1. Pengembangan yang utuh
Diartikan sebagai pembinaan terpadu terhadap seluruh dimensi hakikat manusia sehingga dapat tumbuh dan
berkembang secara selaras. Maka secara totalitas dapat membentuk manusia yang utuh.
a. Dari wujud dimensinya
Keutuhan terjadi antara aspek jasmani dan rohani, antara dimensi keindividualan, kesosialan, kesusilaan,
dan keberagamaan, antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Semua dimensi tersebut harus
mendapat layanan yang baik dan tidak terjadi pengabaian terhadap salah satunya.
b. Dari arah pengembangannya
Keutuhan pengembangan dimensi hakikat manusia dapat diarahkan kepada penembangan dimensi
keindividualan, kesosialan, kesusilaan,dan keberagamaan secara terpadu. Keempat dimensi tersebut tidak
dapat dipisahkan satu sama lain.

2. Pengembangan yang tidak utuh


Pengembangan yang tidak utuh adalah proses pengembangan dimensi hakikat manusia yang tidak seimbang antara
dimensi yang satu dengan yang lainnya, artinya ada salah satu dimensi yang terabaikan penanganannya.
Pengembangan yang tidak utuh akan menghasilkan kepribadian yang pincang dan tidak mantap. Pengembangan
yang seperti ini merupakan pengembangan yang patologis atau tidak sehat.
D. Sosok Manusia Indonesia Seutuhnya

Dinyatakan dalam GBHN bahwa pembangunan nasional


dilaksanakan di dalam rangka pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh
masyarakat Indonesia. Pembangunan ini meliputi
pembangunan secara lahiriah dan batiniah, pembangunan
yang merata di seluruh tanah air, serta keselarasan
hubungan antara manusia dengan Tuhannya.

Anda mungkin juga menyukai