Anda di halaman 1dari 12

BAHAN AJAR

Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila Dan


Kewarganegaraan
Bab V : Harmoni dalam Keberagaman Masyarakat
Indonesia

Kelas : IX( SEMBILAN )


Disajikan oleh
Drs. Zubaidi
SMP NEGERI 5 PROBOLINGGO

asrini_nr@yahoo.co.id
KOMPETENSI DASAR

3.5 Memahami masalah-masalah yang muncul dalam


keberagaman Masyarakat dan cara pemecahannya
4.5 Menalar penyelesaian masalah yang muncul dalam
keberagaman masyarakat

INDIKATOR

1. Mendeskripsikan permasalahan keberagaman


masyarakat Indonesia.
2. Mengidentifikasi upaya penyelesaikan masalah yang
muncul dalam keberagaman masyarakat
3. Menyusun laporan tentang upaya penyelesaian masalah
yang muncul dalam keberagaman masyarakat
4. Menyaji hasil laporan tentang upaya penyelesaian
masalah yang muncul dalam keberagaman masyarakat
asrini_nr@yahoo.co.id
A. PENGERTIAN
1. Makna Bhinneka Tunggal Ika
2. Makna Keanekaragaman
3. Makna Konflik : Konflik berasal dari kata
kerja Latin configere yang berarti saling
memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan
sebagai suatu proses sosial antara dua orang
atau lebih (dapat juga kelompok), salah satu
pihak berusaha menyingkirkan pihak lain
dengan menghancurkannya atau membuatnya
tidak berdaya.

Zubaidi_smp5@yahoo.com
Bentuk-bentuk konflik ditinjau dari :
Ideologi : pertentangan yang disebabkan
Tingkatannya perbedaan ideologi contoh G. 30 S/ PKI
Politik : pertentangan yang disebabkan perbe-
daan kepentingan dalam memperoleh
kekuasaan atau merumuskan kebijakan
pemerintah contoh proses pemilu)
Suku : Pertentangan antar suku . Perbedaan suku seringkali juga
memiliki perbedaan adat istiadat, budaya, sistem
kekerabatan, norma sosial dalam masyarakatnya.
Pemahaman yang keliru terhadap perbedaan ini dapat
menimbulkan masalah, bahkan konflik dalam
masyarakatnya.
Jenisnya Agama : pertentangan antara kelompok yang memiliki
keyakinan /agama berbeda.
Ras : Pertentangan ini dapat disebabkan sikap rasialis yaitu
memperlakukan orang berbeda-beda berdasarkan ras
Golongan atau kelompok dalam masyarakat
Antar golongan dapat dibedakan atas dasar pekerjaan, partai
politik, asal daerah, dan sebagainya.
2. Gejala yang menunjukkan adanya konflik sosial dalam
masyarakat antara lain sbb:
a. Tidak adanya persamaan pandangan antarkelompok, seper
ti perbedaan tujuan, cara melakukan sesuatu, dsb.
b. Norma-norma sosial tidak berfungsi dengan baik sebagai
alat mencapai tujuan.
c. Adanya pertentangan norma-norma dalam masyarakat
sehingga menimbulkan kebingungan bagi masyarakat.
d. Sanksi terhadap pelanggar atas norma tidak tegas atau
lemah.
e. Tindakan anggota masyarakat sudah tidak lagi sesuai
dengan norma yang berlaku.
f. Terjadi proses disosiatif, yaitu proses yang mengarah pada
persaingan tidak sehat, tindakan kontroversial dan
pertentangan (konflik)
3. Adapun, beberapa gejala dalam masyarakat yang
memiliki potensi menjadi penyebab konflik
sosial antara lain sebagai berikut.
1. Gejala menguatnya etnosentrisme (perasaan kelompok di
mana kelompok merasa dirinya paling baik, paling benar,
paling hebat sehingga mengukur kelompok lain dengan nilai
dan norma kelompoknya sendiri)
2. Stereotip terhadap suatu kelompok, yaitu anggapan yang
dimiliki terhadap suatu kelompok yang bersifat tidak baik.
Seperti anggapan bahwa suatu kelompok identik dengan
kekerasan, sifat suatu suku yang kasar, dan sebagainya.
3. Hubungan antarpenganut agama yang kurang harmonis.
Sikap fanatik sempit (berlebihan) terhadap keyakinan
masing-masing dapat menimbulkan sikap tidak toleran
terhadap agama lain.
4. Hubungan antara penduduk asli dan penduduk pendatang
yang kurang harmonis dapat menimbulkan berbagai
masalah dalammasyarakat yang beragam. Ketidak
harmonisan dapat terjadi dengan diawali rasa ketidakadilan
dalam bidang ekonomi, politik, ketersinggungan,
keterbatasan komunikasi, dan sebagainya.
asrini_nr@yahoo.co.id
4. Sebab-sebab timbulnya Konflik :
a. Keberagaman masyarakat memiliki potensi
timbulkan berbagai masalah.
b. karakteristik keberagaman adalah adanya
perbedaan. Perbedaan yang tidak
terselesaikan dapat berkembang menjadi
konflik atau pertentangan dalam
masyarakat.

Zubaidi_smp5@yahoo.com
5. Penyebab konflik menurut para Sosiolog
1. Perbedaan antar individu, seperti perbedaan pendapat, tujuan,
keinginan, pendirian. Sebagai individu setiap orang memiliki sifat
dan kepribadian masing-masing. Tidak ada seorang pun yang
memiliki karakter sama persis. Perbedaan individu ini dapat
menjadi sumber terjadinya konflik dalam masyarakat.
2. Benturan antarkepentingan, seperti kepentingan ekonomi, politik,
maupun ideologi. Keterbatasan sumber daya, perebutan tempat usaha,
persaingan pekerjaan merupakan contoh faktor ekonomi yang sering
kali menimbulkan konflik dalam masyarakat.
3. Perubahan sosial yang terjadi secara cepat dan mendadak dapat pula
menimbulkan ketidaksiapan masyaarakat menerima perubahan
4. Perbedaan kebudayaan yang mengakibatkan perasaan kelompoknya (in
group) dan bukan kelompoknya (out group). Perbedaan kebudayaan
sering kali diikuti oleh sikap etnosentrime.
Akibat yang Ditimbulkan oleh Terjadinya Konflik
a. Perpecahan dalam masyarakat
b. Kerugian harta benda dan korban manusia
c. Kehancuran nilai-nilai dan norma sosial yang ada
d. Perubahan kepribadian
B. Upaya Menyelesaikan Masalah yang Muncul dalam
Keberagaman Masyarakat
# Upaya mengatasi masalah ini dapat dilakukan secara :

1. Preventif artinya upaya dilakukan untuk mencegah


terjadinya masalah atau sebelum masalah terjadi.
Seperti mengembangkan sikap toleransi, kerja
sama, latihan bersama, dan sebagainya.
2. Represif adalah upaya mengatasi masalah pada saat
atau setelah terjadi masalah, seperti penangkapan,
pembubaran paksa, dan sebagainya
3. kuratif, merupakan upaya tindak lanjut atau
penanggulangan akibat masalah yang terjadi.
Cara ini bertujuan untuk mengatasi dampak dari
masalah yang terjadi. Misalkan pendampingan
bagi korban kerusuhan, perdamaian, kerja sama,
dan sebagainya.

Selain itu, upaya menyelesaikan konflik di


masyarakat dapat juga dilakukan dengan
mengembangkan sikap saling menghargai dan
menghormati berbagai keragaman di masyarakat.
Bangsa Indonesia mempunyai tiga kekuatan untuk
mempersatukan bangsa, yaitu:
1. Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan
hidup bangsa;
2. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika
3. Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
Sikap menghargai dan menghormati
keanekaragaman suku bangsa dan budaya
dapat kamu lakukan dengan berbagai cara
a. Tidak menonjolkan suku bangsa sendiri,
b. Tidak menjelek-jelekkan suku bangsa lain
c. Mau bergaul dengan teman yang berbeda suku
d. Memberikan pujian terhadap keindahan budaya
suku bangsa lain
e. Menyaksikan pertunjukan keseniandaerah lain
dsb.
f. Selain itu, kita juga harus menerima keaneka-
ragaman budaya sebagai bagian budaya bangsa.
Misalnya, dengan mempelajari kesenian darah
lain.
g. Jika kita merupakan warga pendatang suatu
daerah, sudah sepantasnya bila kita menye-
suaikan diri dan mempelajari kebudayaan
daerah setempat itu.

Anda mungkin juga menyukai