Anda di halaman 1dari 31

DASAR ADMINISTRASI DAN

KEBIJAKAN KESEHATAN
Oleh : Hilda Harun
DAMPAK KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN
GRATIS TERHADAP KEPUASAN PASIEN DALAM
MENERIMAPELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS
DI KOTA AMBON
Oleh :

Kelompok 3:
1. RIDHA FARIDA TASYA J1A119183
2. NUR HAFIFAH

2
ABSTRAK
Latar Belakang: Pada era desentralisasi dengan adanya otonomi daerah
Walikota Ambon, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
khususnya dibidang kesehatan, membuat suatu kebijakan membebaskan biaya
pelayanan kesehatan dasar gratis di puskesmas dan jaringannya kepada seluruh
masyarakat tanpa membedahkan status sosial ekonomi. Dalam pelaksanaan
kebijakan ini, terdapat banyak permasalahan baik teknis maupun operasional,
diantaranya: kebijakan yang tidak diimbangi dengan insentif dan kompensasi
khusus bagi petugas dalam memberikan pelayanan dan masih kurangnya
fasilitas pendukung pelayanan gratis.
PENGANTAR

Kebijakan desentralisasi merupakan sebuah jawaban dari


reformasi yang diperjuangkan oleh segenap lapisan dan para
cendikiawan di negara ini.Desentralisasi diharapkan pemenuhan
kebutuhan masyarakat akan dapat dipenuhi dengan benar-benar
mempertimbangkan kemampuan dan karakteristik daerah. Bidang
kesehatan merupakan salah satu bidang yang menjadi tanggung
jawab atau urusan pemerintahan daeraH.
Hal ini tentu menjadi suatu peluang yang besar bagi daerah
untuk membangun kesehatan masyarakat setempat, namun dapat
pula men- jadi ancaman karena kemampuan daerah dan berbagai
macam aspek yang sangat kental mempe- ngaruhi arah kebijakan
seorang kepala daerah de- ngan kewenangan otonomi yang
dimilikinya
Tujuan Komunikasi
Terapiutik
Tujuan Komunikasi Terapiutik

Terjadinya
Meningkatkan
fungsi dan
Membantu pasien perubahan dalam diri
pasien dalam bentuk Pasien belajar kemampuan
untuk memperjelas
kesadaran diri serta bagaimana pasien dalam
dan mengurangi
penerimaan diri yang menerima dan mencapai tujuan
beban perasaan dan diikuti peningkatan diterima orang lain dan penetapan
pikiran akan penghormatan tujuan yang
diri
realistis

6
Tujuan Komunikasi Terapiutik

Untuk
Meningkatnya mengembangkan
integritas diri segala yang ada
dalam fikiran dan diri
pasien, dan pasien ke arah yang
kejelasan akan lebih positif yang
identitas dirinya nantinya akan dapat
mengurangi beban

7
Prinsip Komunikasi
Terapiutik
Menurut Suryani (2005), komunikasi terapeutik dalam
keperawatan mengandung prinsip-prinsip sebagai
berikut:

Melihat permasalahan dari Tidak mudah dipengaruhi


sudut pandang pasien masa lalu

9
Menurut Suryani (2005), komunikasi terapeutik dalam
keperawatan mengandung prinsip-prinsip sebagai
berikut:

Empati bukan simpati Menerima apa adanya

10
Macam-Macam
Komunikasi Terapiutik
Menurut Nasir (2009) jenis komunikasi
ada dua yaitu:
Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal

Gambaran komunikasi terapeutik Komunikasi non verbal dapat


yang efektif meliputi : diamati pada hal-hal berikut :

1. Jelas dan Ringkas 1. Metakomunikasi


2. Mudah Dipahami 2. Penamilan Personal
3. Arti Denotatif dan Konotatif 3. Paralanguage
4. Selaan dan Kesempatan 4. Gerakan kontak mata sangat
Berbicara penting dalam komunikasi
5. Waktu dan Relefansi interpersonal
6. Humor

12
Teknik Komunikasi
Terapiutik
Teknik komunikasi terapeutik dengan menggunakan
referensi dari Stuart dan Sundeen, dalam Ernawati (2009) yaitu:

Mendengarkan Mengulangi
Bertanya Penerimaan
(Listening) (Restating)

Klarifikasi Refleksi Memfokuskan


(Clarification) (Reflection) (Focusing)
14
Lanjutan….

Memberikan Mengubah Cara


Diam (Silence) Menyimpulkan
Informasi Pandang

Eksplorasi Membagi Persepsi Identifikasi Tema


15
Lanjutan…..

Menganjurkan untuk
Humor Memberikan Pujian
melanjutkan pembicaraan

Menawarkan Diri Memberikan Penghargaan Asertif


16
Proses Komunikasi
Terapiutik
Proses komunikasi terapeutik sebagai
berikut:
Variabel Tetap

1. Pengirim
2. Latar Belakang
3. Pesan atau Rangsangan
4. Saluran atau Media
5. Penerima
6. Umpan Balik
7. Gangguan Entropi
8. Suasana

18
Tahapan-Tahapan
Komunikasi Terapiutik
Dalam membina hubungan terapeutik (berinteraksi) perawat
mempunyai 4 tahap yang pada setiap tahapnya mempunyai
tugas yang harus diselesaikan oleh perawat (Stuart dan
Sundeen, dalam Christina, dkk., 2003).

Fase Prainteraksi

Prainteraksi merupakan masa persiapan


perawat sebelum berhubungan dan
berkomunikasi dengan klien. Fase ini
meliputi :
1. Evaluasi diri
2. Penetapan tahapan hubungan /
interaksi
3. Rencana interaksi

20
Lanjutan….

Fase
Perkenalan/Orientasi
Fase Perkenalan. Merupakan kegiatan yang
dilakukan saat pertama kali bertemu klien.
Meliputi:
a. Memberi salam
b. Memperkenalkan diri perawat
c. Menyepakati pertemuan / kontrak
d. Menghadapi kontrak
e. Memulai percakapan
f. Menyepakati masalah klien
g. Mengakhiri perkenalan

21
Lanjutan….

Fase Kerja

Fase kerja merupakan inti hubungan


perawatan klien yang terkait erat
dengan pelaksanaan rencana
tindakan keperawatan yang akan
dilaksanakan sesuai dengan tujuan
yang akan dicapai

22
Lanjutan….

Fase Terminasi

Terminasi merupakan akhir dari


setiap pertemuan perawat dan klien.
Terminasi dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Terminasi sementara
b. Terminasi Akhir

23
Peran Komunikasi Terapiutik
Dalam Pelayanan Kesehatan
Peran Komunikasi Terapiutik Dalam Pelayanan
Kesehatan Yaitu :

Sarana Promosi Memberikan Menjalin Kedekatan


Kesehatan Keakuratan Informasi Dengan Pasien

25
Lanjutan…

Optimalisasi Pemberian Memberi Rasa Nyaman


Menjaga Kerahasiaan
Layanan Kesehatan Kepada Pasien

26
Lanjutan…

Menciptakan Komunikasi Membantu Pasien Dalam Meningkatkan Kualitas


yang Harmonis Memahami Informasi Pelayanan Kesehatan

27
Lanjutan…

Menghindari Menghilangkan Menyampaikan Informasi


Kesalahpahaman Kecemasan Pasien Secara Detail

28
Hambatan-Hambatan Dalam
Komunikasi Terapiutik
Menurut Lalongkoe (2013) terdapat beberapa faktor
penghambat dalam proses komunikasi terapeutik, yaitu:

1. Kemampuan pemahaman yang


6. Memberitahu apa yang harus
berbeda disetiap individu
dilakukan kepada pasien
2. Penafsiran yang berbeda
7. Membicarakan beberapa hal
karena pengalaman masa lalu
yang bersidat pribadi
3. Komunikasi yang terjadi satu
8. Menuntut bukti, tantangan dan
arah
penjelasan dari pasien tentang
4. Kepentingan yang berbeda-
tindakannya
beda dalam komunikasi
9. Memberi kritik mengenai
5. Pemberian jaminan yang tidak
perasaan penderita
mungkin
10. Mengalihkan topik pembicaraan

30
Terima Kasih!!!

Anda mungkin juga menyukai