0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan15 halaman
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas mengenai risiko audit dan pengendalian internal, termasuk jenis-jenis risiko audit seperti risiko inheren, risiko pengendalian, dan risiko deteksi. Dokumen tersebut juga menjelaskan unsur-unsur pengendalian internal seperti lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan.
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas mengenai risiko audit dan pengendalian internal, termasuk jenis-jenis risiko audit seperti risiko inheren, risiko pengendalian, dan risiko deteksi. Dokumen tersebut juga menjelaskan unsur-unsur pengendalian internal seperti lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan.
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas mengenai risiko audit dan pengendalian internal, termasuk jenis-jenis risiko audit seperti risiko inheren, risiko pengendalian, dan risiko deteksi. Dokumen tersebut juga menjelaskan unsur-unsur pengendalian internal seperti lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan.
• Risiko audit merupakan tanggung jawab manajemen.
Internal audit (IA) berperan dalam menentukan risiko. Mengidentifikasi kesalahan dan ketidak-wajaran potensial sangat penting untuk menentukan internal control yang diperlukan. • Risk audit (SAS no 47,53,55) menjelaskan Risk audit terbagi 2 tingkatan yaitu tingkat Lapkeu dan tingkat kelompok transaksi (saldo akun). a. Tingkat Lapkeu, risk audit terjadi karena auditor secara tidak sengaja gagal memodifikasi atas layaknya Lapkeu karena telah salah saji secara material. b. Tingkat kelompok transaksi. Risk terjadi karena akun tersebut salah saji yg berdampak pada lapkeu. Tidak terdeteksinya disebabkan sampelnya tidak 100%. Inherent Risk (Risiko Bawaan) • Inherent risk adalah risiko yang bersifat intrinsik/bawaan. Risiko ini terjadi karena kerentanan suatu asersi terhadap usaha entitas. -. Misalnya Uang kas lebih rawan dicuri dari pada persediaan. - Di Bank, kecurangan terhadap kredit lebih cendrung terjadi pada rekening tabungan atau pembayaran cicilan tabungan dari pada rekening giro. - Di toko serba ada saldo piutang lebih realitis disajikan dari pada saldo akun penyisihan pinjaman tidak tertagih.
Untuk mengevaluasinya internal auditor harus
memperhatikan industri secara keseluruhan sehingga diharapkan mampu meminimalisasi risiko tersebut. Control Risk (Risiko Pengendalian) • Control Risk merupakan risk salah saji secara material yang terjadi pada satu asersi, yang tidak dapat dideteksi secara tepat waktu oleh struktur, kebijakan atau prosedur kontrol internal. • Misalnya auditor menetapkan kontrol yang maksimum apabila kebijakan ataupun prosedur tidak effektif. Jika auditor menetapkan risiko kontrol dibawah maksimum maka auditor tersebut harus mampu membuat suatu rancangan ataupun operasi kebijakan yang layak untuk membenarkan tindakan yang diambil tersebut. Detection Risk (Risiko Deteksi) • Risk ini terjadi karena auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material yang terdapat dalam satu akun. Hal ini disebabkan auditor tersebut tidak memeriksa 100%, tetapi hanya berdasarkan sampel yang terpilih. Termasuk didalamnya pemilihan audit prosedur yang tidak layak, salah penerapan prosedur audit. • Risiko ini dapat dikurangi dengan jalan melakukan perencanaan dan pengawasan audit yang sesuai. Management Fraud Management fraud merupakan kecurangan yang dilakukan oleh manajemen untuk memperlihatkan kinerjanya yang tinggi kepada dewan komisaris. Untuk mengurangi terjadinya management fraud, tindakan yang bisa dilakukan internal auditor adalah : 1. Membuat ekspektasi kuantitatif untuk saldo akun yang rawan 2. Melakukan investigatif atas saldo yang sifatnya materialitas 3. Membandingkan saldo akun aktual dengan ekspektasi auditor. Proses evaluasi risikonya dapat dilakukan dengan mempelajari elemen yang mempengaruhinya yaitu: • Kondisi yang memungkinkan terjadinya kecurangan manajemen. • Motivasi yang melandasi terjadinya kecurangan. • Tingkah laku manajemen yang dapat mendorong terjadinya fraud. Kondisi Terjadinya Fraud • Tidak adanya atau lemahnya internal control • Tidak adanya atau lemahnya komite audit • Pesatnya pertumbuhan • Sedikitnya produk utama perusahaan • Pengambilan keputusan yang sentralistik • Manajemen tidak punya pengalaman Motivasi terjadinya fraud • Untuk meningkatkan investasi eksternal • Untuk menunjukkan laba yang terus meningkat • Untuk menghilangkan persepsi pasar yang negatif • Untuk medapatkan pendanaan • Untuk menunjukkan ketaatan pada syarat2 pendanaan • Untuk memenuhi tujuan dan sasaran • Untuk mendapatkan bonus Tingkah laku • Ketidak jujuran manajemen • Kurangnya perhatian terhadap aturan dan regulasi • Kurangnya komitment terhadap etika Internal Control Definisi : Standar Profesi Internal Audit (SPAI) Tindakan yang diambil manajemen, pengawas, atau fihak lain termasuk komite audit untuk mengelola risiko untuk meningkatkan kemungkinan pencapaian tujuan organisasi. Tindakan manajemen yaitu tindakan yang terkait seperti perencanaan, supervisi dan pemantauan untuk memberikan jaminan yang wajar untuk mencapai tujuan tersebut.
The Committee of Sponsoring Organizations ( COSO)
Merupakan sebuah proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, direksi, manajemen dan personal lainnya untuk mencapai tujuan organisasi secara effektif dan effesien dengan pelaporan yang handal serta ketaatan organisasi terhadap semua kebijakan dan regulasi yang berlaku. Internal control merupakan sebuah proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi, entitas manajemen serta karyawan lainnya yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang wajar mengenai tujuan yang ingin dicapai dengan kategori: • Operasi yang effektif serta effisien termasuk kinerja dan profitabilitas serta profitabilitas. • Laporan keuangan yang andal. Konsep ini termasuk pencegahan pelaporan keuangan yang mengandung kecurangan. • Ketaatan terhadap hukum dan regulasi yg berlaku Elemen Pengendalian Menurut SPAI komponennya terdiri dari: 1. Lingkungan Pengendalian 2. Penaksiran Risiko 3. Aktivitas Pengendalian 4. Informasi dan komunikasi 5. Pemantauan atau Monitoring Elemen Pengendalian 1. Lingkungan Pengendalian yg terdiri: a. Komitment atas integritas dan nilai Etika b. Filosofi dan Gaya manajemen. c. Struktur organisasional d. Komite audit dan Dewan komisaris e. Metode otoritas dan tanggung jawab f. Kebijakan dan praktek dalam SDM g. Pengaruh Eksternal 2. Penaksiran Risiko Terkait dengan risiko yang akan dihadapi oleh perusahaan serta bagaimana mengelolanya. 3. Aktivitas Pengendalian Kebijakan dan prosedur yang diambil telah dijalankan sesuai dengan arahan manajemen terdiri dari: a. Otorisasi dan kegiatan yang memadai b. Pemisahan Tugas c. Desain dokumen yang mudah dipahami d. Penjagaan aset dan catatan yang memadai e. audit independen