Kelas : 1B NIM : 11161010000090 Pengantar Faktor-faktor yang mendukung kelahiran suatu bangsa Indonesia
Faktor Objektif Faktor Subjektif
Robert de Ventos sebagaimana dikutip Manuel Castells
dalam bukunya The Power of Identity mengemukakan teori tentang munculnya identitas nasional suatu bangsa sebagai hasil interaksi historis antara empat faktor penting
Faktor Primer Faktor pendukung Faktor penarik Faktor reaktif
Dasar Hukum Lambang Negara Bhinneka Tunggal Ika Dalam pasal 36A disebutkan bahwa lambang negara Indonesia ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Selain itu ketentuan tentang lambang negara, bendera, bahasa, dan lagu kebangsaan termuat dalam UU RI No 24 Tahun 2009 Pasal 46 sampai dengan Pasal 50. Bhinneka Tunggal Ika sebagai Local Wisdom Bangsa Indonesia Seloka Bhinneka Tunggal Ika yang melambangkan realitas bangsa dan negara Indonesia tersusun dari berbagai unsur rakyat yang terdiri atas berbagai macam suku, adat-istiadat, golongan, kebudayaaan, dan agama, wilayah yang terdiri atas beribu-ribu pulau menyatu menjadi bangsa dan negara Indonesia. Secara filologis istilah seloka itu diambil dari bahasa Jawa kuno yang berasal dari zaman kerajaan Majapahit pada zaman keemasan di bawah kekuasaan Prabu Hayam Wuruk dan Maha Patih Gajah Mada (1350 - 1364) Makna Filosofis Bhinneka Tunggal Ika Unsur-unsur yang membentuk nasionalisme bangsa adalah sebgaai berikut : Kesatuan sejarah, bangsa Indonesia tumbuh dan berkembang dari suatu proses sejarah. Kesatuan nasib, bangsa Indonesia terbentuk karena memiliki kesamaan nasib dalam memperjuangkan kemerdekaan. Kesatuan kebudayaan, bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman kebudayaan namun keseluruhannya itu merupakan satu kebudayaan yaitu kebudayaan nasional. Kesatuan wilayah, bangsa Indonesia hidup dalam wilayah Ibu Pertiwi, yaitu satu tumpah darah Indonesia. Kesatuan asas kerohanian, bangsa Indonesia memiliki kesamaan cita-cita, pandangan hidup, dan filsafat hidup yaitu Pancasila.