Anda di halaman 1dari 10

PENGKAJIAN GIZI

1. Antropometri
Berdasarkan pengkajian gizi antropometri, menurut IMT :
Overweight sebanyak 10%, Normal sebanyak 80%, Obesitas 5% dan Sangat kurus
15% . Dan Status gizi berdasarkan LILA : Beresiko KEK 30% dan Normal 70%
Sedangkan Status Gizi berdasarkan HAZ Pendek 35% dan Normal 65%

Sintesis Data :
Berdasarkan pengkajian gizi antropometri, menurut IMT :
a. Status gizi pasien berdasarkan IMT/U
10% overweight ( termasuk masalah gizi masyarakat)
15% Wasting (termasuk prevalensi bahaya/ kritis)
b. LILA yang berisiko KEK 30% masuk dalam masalah gizi masyarakat
c. Status gizi HAZ 35% pendek termasuk dalam masalah gizi masyarakat
Antropometri
01 Laboratorium 03 Riwayat Gizi
- Tingkat kecukupan Fe Sintesis Data
 baik 10%
 Kurang 90%  Cakupan fe masih
Asupan kalori harian rendah karena kurang
02 Fisik/Klinis  Defisit tingkat berat dari AKG
85%  Kurang mendapat
 Sklera mata pucat/  Defisit tingkat ringan informasi tentang
5% konsumsi fe
Telapak tangan  Defisit tingkat sedang  Persepsi remaja putri
terlihat pucat 15% 5% yang salah terhadap
 Normal : 85% Body image
 BI positif 15%
body image sebanyak
15%
 BI negative 60%
 BI netral 25% Berdasarkan jarak tempat
Sintesia Data : Jarak tempat membeli jajan membeli jajan bahwa <500
 <500m 55% m 55% dan >500 m 45%.
Berdasarkan pengkajia gizi  >500m 45% Akses pangan tergolong
Akses pangan tergolong mudah, pada responden
fisik klinis : mudah, pada responden dengan akses >500m 45%
Sklera mata/telapak tangan dengan akses >500m 45% rata-rata responden
rata-rata responden membeli membeli jajan di kantin
pucat 15% termasuk jajan di kantin sekolah, sekolah, sehingga masih
prevalensi rendah sehingga masih dapat dapat dijangkau.
dijangkau
Siklus mentruasi Sintesis Data :
 Teratur 70%
 Berdasarkan siklus mentruasi teratur 70% dan tidak
 Tidak teratur 30%
Praktek Higiene teratur 30%.
 Sedang 75%  Berdasarkan data praktek higiene sebanyak 75%
 Baik 5% sedang, baik 5% dan kurang 20%.
 Kurang 20%
Kejadian infeksi 1 bulan terakhir  Berdasarkan kejadian infeksi 1 bulan terakhir yaitu
 Tidak 35% yang tidak mengalami infeksi 35% dan yang
 Ya 65% mengalami infeksi sebanyak 65%.
Tingkat pengetahuan gizi
04 Riwayat Klien  Kurang 75%  Bedasarkan tingkat pengetahuan gizi bahwa 75%
 Sedang 25% kurang pengetahuan terkait gizi dan 25% yang
Tingkat pengetahuan anemia memiliki pengetahuan terkait gizi.
 Rendah 95%
 Sedang 5%  Berdasarkan tingkat pengetahuan anermia yaitu,
Sumber informasi 95% kurang pengetahuan terkait anemia dan 5%
 Tenaga kesehatan 10% memiliki pengetahuan tentang anemia.
 Sekolah 15%
 Berdasarkan sumber informasi tentang anemia yaitu
 Lainnya 15% berasal dari BNN dan
Mahasiswa. Tidak relevan (tidak dari tenaga kesehatan sebanyak 10%, dari sekolah
dapat informasi gizi) 60% 15%, lainnya 15% berasal dari BNN dan mahasiswa,
dan tidak relevan (tidak dapat informasi gizi)
sebanyak 60%.
PROBLEM Rendahnya tingkat cakupan pemberian Fe pada remaja putri diwilayah
kerja puskesmas Tajinan
ETIOLOGI 1. Rendahnya asupan makanan sumber protein
2. Rendahnya asupan zat besi
3. Kurangnya pengetahuan keluarga dan remaja putri tentang anemia
4. Kurangnya kepatuhan dalam mengkonsumsi TTD
5. Presepsi remaja putri yang salah tentang bentuk tubuh ideal ( body image)
6. Kurangnya edukasi tentang anemia dan manfaat TTD
SIGN/ SYMPTOM - Rendahnya asupan makanan sumber zat besi pada remaja putri
- Rendahnya cakupan pemberian dan konsumsi TTD pada remaja putri

Rendahnya cakupan pemberian Fe pada remaja putri diwilayah kerja


DIAGNOSA GIZI puskesmas Tajinan ( P) berkaitan dengan rendahnya asupan makanan
dan kurangnya pengetahuan ( E) yang ditandai dengan proporsi asupan

DIAGNOSIS
kalori 85% defisit berat dari kebutuhan, asupan pemberian Fe 90%
kurang dan kurangnya pengetahuan tentang sebesar 95%.

GIZI
INTERVENSI

a. Tujuan b. Pemberian
Meningkatkan
Makanan
asupan makanan Pemberian TTD
seperti protein dan ( Dosis terapi).
zat besi yang
adekuat.
d. Koordinasi Asuhan Gizi

Lintas Program :
 Koordinasi dengan dokter terkait
pengobatan anemia dan penyakit
penyerta
 Koordinasi dengan penanggung jawab
program kesehatan remaja
Lintas Sektor :
 Koordinasi dengan penanggung
jawabUKS disekolah
Monitoring dan 1. Asupan protein danzat besi pada remaja putri
evaluasi 2. Konsumsi TTD melalui Kartu Kontrol atau Buku
dilakukan secara Rapor Kesehatanku/Register disekolah
berkala untuk 3. Kenaikan kadar Hb pada remaja putri anemia
memeantau : gizi besi

Jika pada pemeriksaan selanjutnya kadar Hb tidak berubah, maka


langsung dirujuk kepelayanan kesehatan yang lebih tinggi. Bila anemia
disebabkan oleh defisiensi zat besi, maka dengan konsumsi TTD secara
teratur akan meningkatkan kadar HB, namun jika kadar Hb tidak
meningkat setelah konsumsi TTD secara rutin, Kemungkinan anemia
disebabkan oleh faktor lain.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai