Anda di halaman 1dari 7

DEFINISI

SAINTIFIKASI JAMU
DEFINISI

Saintifikasi jamu adalah pembuktian ilmiah jamu melalui penelitian


berbasis pelayanan
(PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI Nomor: 003/MENKES/PER/I/2010)

Saintifikasi jamu adalah penelitian berbasis pelayanan yang


mencakup pengembangan tanaman obat menjadi jamu saintifik
(Yoga aditama,Tjandra.2014.Jamu dan Kesehatan.Jakarta.Lembaga Penerbit
Balitbangkes.Hal 12)

Jamu saintifik yakni jamu yang sudah terbukti manfaat dan khasiatnya melalui
uji klinik yang digunakan untuk terapi komplementer di fasilitas pelayanan
kesehatan dan dijadikan pilihan masyarakat jika mereka menginginkan jamu
sebagai subjek dalam upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif
(Yoga aditama,Tjandra.2014.Jamu dan Kesehatan.Jakarta.Lembaga Penerbit Balitbangkes.Hal 13)
PERATURAN
SAINTIFIKASI JAMU
SAINTIFIKASI JAMU DIATUR OLEH:
UU NO.36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN
1. Pasal 47: Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan
pendekatan promotif,preventif, kuratif, dan rehabilitatif dilaksanakan secara
terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan
2. Pasal 48 ayat 1 butir b: Upaya kesehatan melalui pelayanan kesehatan
tradisional. Pelayanan kesehatan tradisional merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari penyelenggaraan upaya kesehatan
3. Pasal 100 ayat 1: Sumber obat tradisional yang sudah terbukti berkhasiat
danaman digunakan dalam pencegaha, pengobatan, perawatan, dan atau
pemeliharaan kesehatan tetap dijaga kelestariannya
4. Pasal 100 ayat 2: Pemerintah menjamin pengembangan dan pemeliharaan
bahan baku obat tradisional
SAINTIFIKASI JAMU DIATUR OLEH:
KEPUTUSAN MENKES RI NO. 381 TAHUN 2007
TENTANG KEBIJAKAN OBAT TRADISIONAL NASIONAL

1. Mendorong pemanfaatan sumber daya alam Indonesia secara berkelanjutan


untuk digunakan sebagai obat tradisional demi peningkatan pelayanan
kesehatan dan ekonomi
2. Menjamin obat tradisional yang aman, bermutu dan bermanfaat serta
melindungi masyarakat dari penggunaan obat tradisional yang tidak tepat
3. Tersedianya obat tradisional yang memiliki khasiat nyata yang teruji secara
ilmiah, dan dimanfaatkan secara luas baik untuk pengobatan sendiri maupun
dalam pelayanan kesehatan formal
4. Mendorong pengembangan dunia usaha dibidang obat tradisional yang
bertanggung jawab agar mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan
diterima di negara lain
SAINTIFIKASI JAMU DIATUR OLEH:
PERMENKES NO 003 TAHUN 2010
BAB 1 PASAL 1: KETENTUAN UMUM BAB 3 BAGIAN 4 PASAL 13: PERSETUJUAN TINDAKAN
BAB 3 BAGIAN 5 PASAL 14: PENCATATAN REKAM MEDIS PADA
PASIEN HARUS DILAKUKAN
BAB 2 PASAL 2: TUJUAN SAINTIFIKASI JAMU BAB 3 BAGIAN 6 PASAL 15: PERSETUJUAN ETIK
BAB 2 PASAL 3: RUANG LINGKUP SAINTIFIKASI JAMU BAB 3 BAGIAN 7 PASAL 16: TARIF SAINTIFIKASI JAMU

BAB 3 BAGIAN 1: PENYELENGGARAN BAB 4 PASAL 17 DAN PASAL 18: PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
PASAL 4 DAN PASAL 5: KRITERIA JAMU YANG BOLEH DIPROSES SAINTIFIKASI JAMU
SAINTIFIKASI

BAB 5 PASAL 19 DAN PASAL 20: KETENTUAN PERALIHAN


BAB 3 BAGIAN 2: FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
PASAL 6 DAN PASAL 7: FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
PASAL 8: TENTANG KLINIK JAMU
PASAL 9: PERIZINAN KLINIK JAMU BAB 6 PASAL 21: KETENTUAN PENUTUP
PASAL 10: KLINIK JAMU HARUS MEMILIKI KERJASAMA RUJUKAN
ANTARA PASIEN DENGAN RUMAH SAKIT

BAB 3 BAGIAN 3: KETENAGAAN


PASAL 11 DAN PASAL 12: PERSYARATAN TENAGA KERJA
BAB 2 PASAL 2
Tujuan pengaturan saintifikasi jamu:
a. Memberikan landasan ilmiah (evidence based ) penggunaan jamu
secara empiris melalui penelitian berbasis pelayanan kesehatan.
b. Mendorong terbentuknya jejaring dokter atau dokter gigi dan tenaga
kesehatan lainnya sebagai peneliti dalam rangka upaya preventif,
promotif, rehabilitatif dan paliatif melalui penggunaan jamu.
c. Meningkatkan kegiatan penelitian kualitatif terhadap pasien dengan
penggunaan jamu.
d. Meningkatkan penyediaan jamu yang aman, memiliki khasiat nyata
yang teruji secara ilmiah, dan dimanfaatkan secara luas baik untuk
pengobatan sendiri maupun dalam fasilitas pelayanan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai