Anda di halaman 1dari 27

DEFINISI BRONCHITIS

• Suatu peradangan pada saluran bronkial. Peradangan tersebut


disebabkan oleh virus, bakteri, merokok, atau polusi udara
(Samer Qarah, 2007).

• Suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru).


ETIOLOGI
•Merokok
•Polusi udara yang terus menerus
•Defisiensi alfa-1 antitripsin
•Lingkungan industri, banyak paparan debu,
asap & terpapar bahan kimia (asam kuat,
amonia, klorin, hidrogen sufilda, sulfur
dioksida dan bromin, inhalasi gas : NO2,
CO2, Chlor)
•Riwayat infeksi saluran napas
•virus (Haemophilus influenzae, morbili,
variola)
•bakteri (Staphylococcus, Streptococcus
pneumoniae , Pneumococcus)
•jamur
•organisme lain seperti Mycoplasma
pneumoniae.
EPIDEMIOLOGI

• Di Amerika Serikat, menurut National Center for Health Statistics,


kira-kira ada 14 juta orang menderita bronkitis. Lebih dari 12 juta
orang menderita bronkitis akut pada tahun 1994, sama dengan 5%
populasi Amerika Serikat. Di dunia bronkitis merupakan masalah
dunia.

• Frekuensi bronkitis lebih banyak pada populasi dengan status


ekonomi rendah dan pada kawasan industri. Bronkitis lebih banyak
terdapat pada laki-laki dibanding wanita. Data epidemiologis di
Indonesia sangat minim.
KLASIFIKASI

1. Eksaserbasi tipe 1 : peningkatan sesak, peningkatan vol. sputum &


purulensi sputum
2. Eksaserbasi tipe 2 : ada 2 dr 3 gejala di atas
3. Eksaserbasi tipe 3 : adanya 1 dr 3 gejala ditambah salah satu dari
(demam 37,5⁰; 38,5⁰; sakit tenggorokan & hidung berlendir dlm
5 hari , bertambahnya wheezing / batuk )
MACAM – MACAM

• Bronkitis akut
• Bronkitis kronik
• Bronkitis infeksiosa
• Bronkitis iritatif
1. Bronkitis akut adalah batuk dan
kadang-kadang produksi dahak tidak
lebih dari tiga minggu

2. Bronkitis kronis adalah batuk disertai


sputum >> setiap hari selama
setidaknya 3 bulan dalam setahun
selama paling sedikit 2 tahun berturut-
turut, batuk2 kronik (produktif).
• bronkitis berat (kronik), setelah sebagian besar gejala lainnya
membaik, kadang terjadi demam tinggi selama 3-5 hari dan batuk
bisa menetap selama beberapa minggu.
• Sesak nafas terjadi jika saluran udara tersumbat. Sering ditemukan
bunyi nafas mengi, terutama setelah batuk. Bisa terjadi pneumonia.
Bronkitis kronik
3. Bronkitis infeksiosa disebabkan oleh virus, bakteri dan organisme
yang menyerupai bakteri (Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia)

Cat :
Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita
penyakit paru-paru dan saluran pernafasan menahun.
Infeksi berulang bisa merupakan akibat dari:
• Sinusitis kronis
• Bronkiektasis
• Alergi
• Pembesaran amandel dan adenoid pada anak-anak.
Cat :
• Bronkitis infeksiosa, gejala seperti pilek, yaitu hidung meler, lelah,
menggigil, sakit punggung, sakit otot, demam ringan dan nyeri
tenggorokan.
• Batuk biasanya merupakan tanda dimulainya bronkitis. Pada awalnya
batuk tidak berdahak, tetapi 1-2 hari kemudian akan mengeluarkan
dahak berwarna putih atau kuning. Selanjutnya dahak akan
bertambah banyak, berwarna kuning atau hijau.
4. Bronkitis iritatif disebabkan oleh:
• Berbagai jenis debu
• Asap dari asam kuat, amonia, beberapa pelarut organik, klorin, hidrogen
sulfida, sulfur dioksida dan bromin
• Polusi udara yang menyebabkan iritasi ozon dan nitrogen dioksida
• Tembakau dan rokok lainnya.
PATOGENESIS
Bakteri masuk ke dlm tbh

Menyerang organ ttt (di sal. Udara paru2) shg sel goblet
teriritasi

Terdapat peradangan difus, penambahan sel
mononuklear di submukosa trakeo bronkial,
metaplasia epitel bronkus dan silia berkurang ,
hipertrofi dan hiperplasia kelenjar goblet (mukus)
bronkus &
Pengeluaran mukus >>

perubahan pada saluran pernapasan kecil, yang diameternya kurang dari 2
mm, menjadi > sempit, berkelok-kelok dan kadang-kadang terjadi
obliterasi

perubahan pada saluran napas kecil yaitu sekresi sel goblet, bukan saja
bertambah dalam jumlahnya akan tetapi juga lebih kental

menghasilkan substansi yang mukopurulen, sel radang di mukosa dan
submukosa, edema, fibrosis peribronkial, penyumbatan mukus
intraluminal dan penambahan otot polos

Pada penderita bronkitis saat terjadi
ekspirasi maksimal, saluran
pernapasan bagian bawah paru akan
lebih cepat dan lebih banyak yang
tertutup.

akan mengakibatkan ventilasi dan
perfusi yang tidak seimbang

penyebaran udara pernapasan maupun
aliran darah ke alveoli tidak merata

Timbul hipoksia dan sesak napas  Lebih
jauh lagi hipoksia alveoli menyebabkan
vasokonstriksi pembuluh darah paru dan
polisitemia  Terjadi hipertensi pulmonal
yang dalam jangka lama dapat
menimbulkan kor pulmonal.
MANIFESTASI KLINIK

• Batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan)


• Batuk  tanda dimulainya bronkitis purulen atau mukopurulen.
• Sesak nafas
(Bila timbul infeksi, sesak napas semakin lama semakin hebat)
• Sering menderita infeksi pernafasan (misalnya flu).
• bengek
• lelah
• pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan kanan
• wajah, telapak tangan atau selaput lendir yang berwarna kemerahan
• pipi tampak kemerahan
• sakit kepala
• gangguan penglihatan
• Wheezing (mengi).
DIAGNOSIS
Anamnesis Keluhan : - gatal2 di tenggorokan
- sakit di sub sternal
- batuk kering/berdahak
- sering merasa panas/linu

Cat : Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan gejala, terutama dari


adanya lendir. Pada pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop akan
terdengar bunyi ronki atau bunyi pernafasan yang abnormal.
PF : Sputum : bakteri → spt nanah
Ronchi kering / Ronchi basah

Pemeriksaan lainnya :
• Tes fungsi paru-paru
• Gas darah arteri
• Rontgen dada
PENATALAKSANAAN
• Infeksi disebabkan oleh H. influenzae dan S. pneumoniae  maka
digunakan ampisilin 4 x 0,25-0,5 g/hari atau eritromisin 4 x 0,5 g/hari

• Agmentin (amoksisilin dan asam klavulanat) dapat diberikan jika kuman


infeksinya adalah H. influenzae dan B. catarhalis yang  memproduksi
b-laktamase

• Terapi oksigen
Diberikan jika terjadi kegagalan jalan napas karena hiperkapnia dan
berkurangnya sensitivitas terhadap CO2. Pemberian oksigen jangka
panjang (> 15 jam/hari)
• Bronkodilator. :
Untuk mengatasi obstruksi jalan napas, termasuk di dalamnya adrenergik diberikan
sulbutamol 5 mg dan atau ipratropium bromida 250 mikrogram  diberikan tiap
6 jam dengan nebulizer atau aminofilin 0,25-0,5 g iv secara perlahan

• Istirahat
- Banyak minum
- Hentikan rokok
- Obat2an : AB (Amox. Ampi, Eritromisin)
Bronkodilator
Komplikasi
•Bronkopneumonia
•Pneumonia
•Pleuritis

Prognosis jangka pendek maupun jangka panjang bergantung pada


umur dan gejala klinisnya. Pada eksaserbasi akut, prognosis baik
dengan terapi. Pada pasien bronkitis kronik dan emfisema lanjut dan
VEP1 < 1 liter survival rate selama 5-10 tahun mencapai 40%.

Anda mungkin juga menyukai