Anda di halaman 1dari 36

Overweight adalah suatu kondisi dimana penimbunan lemak

dalam tubuh menyebabkan berat tubuh melebihi kondisi


idealnya tetapi belum mencapai tingkat berat tubuh yang
termasuk kategori obesitas.

Obesitas merupakan suatu keadaan terjadinya kelebihan


berat badan melebihi 20% dari berat badan normal. Obesitas
ditandai dengan penimbunan yang berlebihan pada berbagai
bagian tubuh, terutama pada pinggang, panggul, dan
lengan
Klasifikasi status gizi menurut IMT/U
berdasarkan Kepmenkes 2011

 Kurus -3 SD sampai dengan <-2 SD


 Normal -2 SD sampai dengan 1 SD
 Gemuk >1 SD sampai dengan 2 SD
 Obesitas >2 SD
•Penyebab obesitas belum diketahui secara
pasti. Berbagai penelitian menunjukkan
bahwa obesitas (peningkatan lemak tubuh)
+ 70% dipengaruhi oleh lingkungan dan +
30% oleh genetik.
 Bila kedua orang tua obesitas, 80% anaknya
menjadi obesitas; bila salah satu orang tua
obesitas, kejadian obesitas menjadi 40% dan
bila kedua orang tua tidak obesitas,
prevalensi menjadi 14%.
Aktifitas fisik.

Faktor nutrisional

Faktor sosial
ekonomi
Mengurangi asupan energi serta meningkatkan
keluaran energi, dengan cara pengaturan diet,
peningkatan aktifitas fisik, dan mengubah /
modifikasi pola hidup dengan cara:
 Menetapkan target penurunan berat badan.
 Pengaturan diet
 Pengaturan aktifitas fisik
 Mengubah pola hidup/perilaku
 Peran serta orang tua, anggota keluarga, teman
dan guru.
 Terapi intensif
 Lakukan pengkajian fisik
 Observasi adanya manifestasi kegemukan
 Dapatkan riwayat obesitas keluarga,
kebiasaan diet dan makanan kesukaan
 Dapatkan riwayat kesehatan termasuk
kebiasaan amakan, perilaku terutama
berhubungan dengan aktivitas fisik
 Wawancarai anak dan keluarga terkait faktor
psikologis yg berperan pada obesitas :
standar budaya, makanan sbg penenang dan
penghargaan
 Obesitas (Nanda : domain 2 nutrisi kelas 1
makan)
 Intoleran aktivitas (Nanda : domain 4
aktivitas/istirahat kelas 4 respon
kardiovaskular/pulmonal)
 Ketidaefektifan Koping (Nanda : Domain 9
koping/toleransi stres kelas 2 respon koping)
 Harga diri rendah situasional (Nanda : domain
6 persepsi diri kelas 2 harga diri)
 Obesitas (NIC : manajemen berat badan )
 Intoleran aktivitas (NIC : peningkatan latihan )
 Ketidaefektifan Koping (NIC : peningkatan
koping)
 Harga diri rendah situasional (NIC :
peningkatan harga diri)
ASKEP
DEFESIENSI NUTRISI
PENGERTIAN

Menurut Gordon (1982) Malnutrisi adalah pemasukan yang


tidak memadai dari suatu atau lebih jenis makanan atau
bahan makanan yang dibutuhkan bagi metabolisme tubuh,
misalnya pemasukan protein, zat besi atau vitamin C yang
tidak memadai.

Defisiensi nutrisi atau Malnutrisi adalah suatu keadaan kekurangan


atau tidak adekuatnya nutrisi. Istilah lainnya adalah undernutrisi.
Malnutrisi lebih diartikan sebagai kondisi kekurangan bahan-bahan
nutrisi esensial pada tingkat seluler sebagai akibat dari faktor fisiologi,
individu, sosial, pendidikan, ekonomi, budaya dan politik
ETIOLOGI
 Peranan diet
 Peranan Sosial
 Peranan Kepadatan Penduduk
 Peranan Infeksi
 Peranan Kemiskinan
a. Ditemukan pada anak usia
9 bln-2 tahun.
b. Pertumbuhan
berkurang/terhenti
c. Kenaikan BB
berkurang/terhenti
d. Adakalanya BB menurun
e. Ukuran LLA menurun
f. Maturasi tulang terlambat
g. Rasio berat terhadap tinggi; Normal atau Menurun
h. Tebal Lipatan kulit Normal atau menurun
i. Anemia ringan
j. Aktivitas dan perhatian anak berkurang dibanding
anak lain
k. Kelainan kulit atau rambut jarang ditemukan, tapi
kadang terjadi
Disebabkan oleh kekuranan protein, baik
dari kualitas maupun kuantitasnya.
Kekurangan protein dalam makanan 
kekurangan asam amino essensial dalam
serum yang diperlukan untuk sintesis,
metabolisme dan pertumbuhan serta
perbaikan sel. Anak mengalami
kekurangan vitamin A, mineral (besi,
kalsium, seng)
 Seluruh tubuh bengkak,terutama
kaki
 Otot mengecil (hipotrofi)
 Apatis (tidak peduli keadaan
sekitar)
 Pandangan mata anak sayu
 Rambut kemerahan seperti
rambut jagung, mudah
dicabut/rontok.
 Pembesaran hati
 Kelainan kulit berupa bercak
merah yang meluas dan berubah
menjadi coklat-hitam dan
terkelupas.
 Tanda/gejala penyerta : diare,
anoreksia.
 Terjadinya kwashiorkor diawali oleh faktor makanan
yang kadar proteinnya kurang dari kebutuhan tubuh
sehingga akan kekurangan asam amino esensial dalam
serum yang diperlukan dalam pertumbuhan dan
perbaikan sel.
 Kemudian produksi albumin dalam hati pun
berkurang, sehingga berbagai kemungkinan terjadi
hipoprotenimia yang dapat menyebabkan edema dan
akhirnya menyebabkan asites, gangguan mata, kulit,
dll.
 Mula-mula gangguan cairan dan elektrolit harus
diperbaiki, harus diberi diet yang mengadung cukup
protein dan kalium yang ade kuat tetapi tidak
berlebihan.
Disebabkan oleh kekurangan
kalori dan protein. Kekurangan
protein biasanya minimal atau
tidak ada.
 Pada keadaan ini yang menyolok adalah pertumbuhan yang
kurang atau terhenti disertai atrofi otot dan menghilangnya
lemak dibawah kulit. Pada mulanya kelainan demikian
merupakan proses fisiologis. Untuk kelangsungan hidup
jaringan, tubuh memerlukan energi yg dpt dipenuhi oleh
makanan yang diberikan, sehingga harus didapat dari tubuh
sendiri, sehingga radang protein digunakan untuk
memenuhi kebutuhan energi tersebut.
 Oleh karena itu pada Marasmus berat, kadang-
kadang masih ditemukan asam amino yang normal,
sehingga hati masih dapat membentuk cukup
albumin.
 Anak tampak sangat kurus, tinggal
tulang terbungkus kulit.
 Wajah seperti orang tua
 Kulit keriput.
 Cengeng
 Tekanan darah, frekuensi jantung
dan frekuensi pernafasan melambat.
 Tanda penyerta : sering disertai
penyakit kronik, sering disertai diare.
 Sistem darah: Hb rendah
 Infeksi yang mendasari harus diterapi karena
menyebabkan nafsu makan yang buruk dan
memperburuk kelainan ini. Diet seimbang harusnya
diberikan makanan kecil diantara waktu makan bila
diperlukan. Marasmus bukan keadaan yang dpt
diobati oleh sebotol obat.
Memperlihatkan gejala campuran
antara marasmus dan kwashiorkor. Berat
badan menurun 60% dibawah normal,
edema, kelainan rambut, kelainan kulit,
dan kelainan biokimia darah.
PENANGGULANGAN
 Pencegahan
◦ Melakukan pengamatan awal terhadap kegagalan
tumbuh kembang dan cara penanggulangannya di
rumah, penimbangan secara teratur setiap bulan di
BKIA – KIA, Posyandu, dan pembuatan grafik KMS.
◦ Membimbing ibu- ibu cara menimbang Dacin dan
mengisi KMS
◦ Penyuluhan tentang nutrisi yang baik
◦ Meningkatkan hasil produksi pertanian
◦ Menyediakan makanan formula dengan tinggi protein
untuk anak yang akan di sapih
◦ Pemberian makanan suplementer
◦ Pendidikan dan pemeliharaan kesehatan
Pengobatan
 KKP RINGAN
Pemberian protein 2 – 3 gram sehari,
kalori 100- 150 Kkal/ kg BB
Sumber protein yang cukup diperoleh
dari:
◦ Makanan pokok
◦ Suplemen
KKP BERAT

Pengobatan ditujukan untuk mengatasi


dehidrasi,
gangguan elektrolit dan infeksi dengan
cara:
Pemberian cairan IV
Mencegah hipothermia
Antibiotik bila ada infeksi
Pemberian diet yang sesuai
KOMPLIKASI
 Penyakit yang sering menyertai
adalah defisiensi vitamin A. diare,
Tuberkulosis paru ,
Bronkopneumonia, dan askaris.
ASKEP
Riwayat Kesehatan
◦ Nutrisi
◦ Eliminasi
◦ Kebersihan diri
◦ Istirahat
◦ Olahraga
Pemeriksaan Fisik
◦ Antropometri
◦ Kepala dan leher
◦ Paru
◦ Jantung
◦ Abdomen
◦ Ektremitas
Pemeriksaan Penunjang: laboratorium (penurunan kadar albumin)
Pengobatan
◦ Non farmakologis
◦ Farmakologis
Pada pengkajian Kwasiorkor dapat ditemukan gejala seperti :
◦ Muka sembab
◦ Letargi
◦ Edema
◦ Warna rambut pirang
◦ Alopesia
◦ Anoreksia
◦ Tampak anemia
◦ Gagal tumbuh
◦ Penurunan berat dan tinggi badan
◦ Atropi jaringan
◦ Kulit bersisik

Pada pengkajian Marasmus dapat ditemukan gejala seperti :


◦ Penurunan berat badan
◦ Letargi
◦ Ubun-ubun cekung pada bayi
◦ Malaise
◦ Apatis dan kelaparan
◦ Turgor kulit rusak
◦ Kulit berkeriput
◦ Jaringan subkutan hilang
DIAGNOSA KEPERAWATAN (NOC—SDKI)
 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh --- Defisit Nutrisi (NIC :
Manajemen nutrisi)
 Kurangnya volume cairan --- Hipovolemia
(NIC : Manajemen cairan)
 Resiko infeksi (NIC : perlindungan infeksi)
 Risiko kerusakan integritas kulit --- Risiko
Gangguan integritas kulit ((NIC : pengecekan
kulit, manajemen nutrisi)
 SIKI

Anda mungkin juga menyukai