Anda di halaman 1dari 56

KEBIJAKAN TEKNIS OPERASIONAL

IMUNISASI MEASLES RUBELLA (MR)


ELIMINASI CAMPAK
DAN PENGENDALIAN RUBELLA
(Congenital Rubella Syndrome)

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS KESEHATAN 1
SALAM PERKENALAN
SUBUR HADI MARHAENTO
NIP. 19650621 198803 1 009
PEMBINA TK I /IV .B
KENDAL , 21 JUNI 1965
JLN. MERPATI NO 35 BEBENGAN ,KEC. BOJA – KAB. KENDAL-PROVINSI JAWA TENGAH
HP. 08122571648 . KANTOR (024) 3580713, RUMAH: (0294) 572209
PASCA SARJANA KESMAS ( EPIDEMIOLOGI) , UNDIP SEMARANG TAHUN 2002

RIWAYAT PEKERJAAN
1. STAF P2M DINKES KOTA BATAM TAHUN 1988 - 1991
2. KA. UR UMUM DINKES BATAM TAHUN 1991- 1993
3. KA. SEKSI P2 OM DINKES BATAM TAHUN 1993 - 1994
4. STAF P2M KANWIL DEPKES PROV. JATENG TAHUN 1994- 2000
5. FUNGSIONAL EPIDEMIOLOGI DINKES PROV. JATENG TAHUN 2001-2010
6. KA. SUB. BAG KESRA SETDA PROV. JATENG TAHUN 2010-2010
7. KA. SEKSI P2PKLB DINKES PROV. JATENG TAHUN 2010 – 2016
8. KA. SEKSI PL DINKES PROV. JATENG TAHUN 2016 – 2016
9. KA. SEKSI SURVEILENS DAN IMUNUNISASI DINKES PROV JATENG
TAHUN 2017- SEKARANG
POKOK BAHASAN

1. PENDAHULUAN
2. TUJUAN, KEBIJAKAN , STRATEGI
DAN TEKNIS OPERASIONAL PELAKSANAAN MR
3. PENUTUP
SARANA KESEHATAN PER EKS KARESIDENAN DI JAWA TENGAH
EKS KARS. PATI
EKS KARS. PEKALONGAN EKS KARS. SEMARANG Jml. Kec. : 76
Jml. Kec. : 91 Jml. Kec. : 92 Jml. Desa/Kel : 1.265 / 56
Jml. Desa/Kel : 1.295 / 118 Jml. Desa/Kel : 990 / 259 Jml RS Pem/TNI : 8 / 1
Jml RS Pem/TNI : 8 /1 Jml RS Pem/TNI : 10 / 4 Jml RSU/K Swt : 13 / 4
Jml RSU/K Swt : 17 / 5 Jml RSJ : 1 Jml BKPM/BKIM : 1 / 0
Jml BKPM/BKIM : 2 / 0 Jml RSU/K Swt : 25 / 9 Jml Labkes Pem/Swt : 5 / 20
Jml Labkes Pem/Swt : 7 / 18 Jml BKPM/BKIM : 3 / 1 Jepara Jml. Pusk : 111 (RI 46)
Jml. Pusk : 156 (RI 43) Jml Labkes Pem/Swt : 6 / 46 Jepara
Jml. Pusk : 156 (RI 55) Pati

Kota Tegal Kudus Rembang


Kota
Pekalongan
JABAR

Brebe Batang Demak Blora

JATIM
s Tegal Pemalang Bata Kendal Kota Smg
Pekalongan ng Groboga
Kab Semarang n
Temanggung
Salatiga
Purbalingg
Cilacap Wonosobo Kab. Sragen
Banyumas a Banjarnegar Mgl
Magel
a Boyolali
Cilac angMgl
Kota Surakarta
S
ap Kebumen
Klaten R Kr.anyar
Purworejo Magelan K
Sukoharj
g o
DI. Yogyakarta
EKS KARS. BANYUMAS Wonogiri
Jml. Kec. : 89 EKS KARS. KEDU
PROVINSI JAWA TENGAH
EKS KARS. SURAKARTA Jml. Kec.: 573
Jml. Desa/Kel : 1.060 / 72 Jml. Kec. : 101 Jml. Kec. : 124 Jml Desa/Kel : 7.810 / 767
Jml RS Pem/TNI : 7 / 1 Jml. Desa/Kel : 1.787 / 110 Jml. Desa/Kel : 1.413 / 152 Jml RS.Pem/TNI : 51 / 12
Jml RSU/K Swt : 16 / 17 Jml RS Pem/TNI : 6 / 1 Jml RS Pem/TNI : 11 / 2 Jml RSJ : 4
Jml BKPM/BKIM : 1 / 1 Jml RSJ : 1 Jml RSJ : 2 Jml RSU/K Swt : 127 / 66
Jml Labkes Pem/Swt : 4 / 18 Jml RSU/K Swt : 2 / 1 Jml RSU/K Swt : 31 / 13 Jml BKPM/BKIM : 11 / 2
Jml. Pusk : 134 (RI 51) Jml BKPM/BKIM : 2 / 0 Jml BKPM/BKIM : 2 / 0 4
Jml Labkes Pem/Swt : 36 / 122
Jml Labkes Pem/Swt : 6 / 10 Jml Labkes Pem/Swt : 7 / 10 Jml Pusk : 877 (RI 302)
Jml. Pusk : 143 (RI 35) Jml. Pusk : 177 (RI 72) 4
PENDAHULUAN
IMUNISASI merupakan salah satu upaya preventif untuk
mencegah penyakit melalui pemberian kekebalan tubuh yg
diberikan secara terus menerus, menyeluruh ,
berkesinambungan dan dilaksanakan sesuai standar
operasional sehingga mampu memberikan perlindungan
kesehatan yang optimal dan memutus mata rantai penularan
penyakit khususnya penyakit yang dapat di cegah dengan
imunisasi (PD3I)  Tepat MUTU, tepat SASARAN,
Tepat WAKTU dan Tepat MANFA’AT
D
A UUD 1945
S
A Pasal 28B ayat 2: Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh &
R
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan & diskriminasi.
P
Pasal 28 H ayat 1:Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir & batin, bertempat
E tinggal & mendapatkan lingkungan hidup yang baik, sehat serta berhak
L memperoleh pelayanan kesehatan
A
K UU Perlindungan Anak No.35 tahun 2014
S
A “Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial
N sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual dan sosial.”
A
A
N
UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009
I • Setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dg ketentuan utk
M mencegah terjadinya penyakit yg dapat dihindari melalui imunisasi
U • Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan
N anak
I
S
A
S MENJADI SEHAT
I ADALAH “HAK ANAK”
“ANAK SEHAT” ADALAH INVESTASI
Landasan Hukum

UU No 36 Tahun 2009 Pasal 132 (3)


Tentang Kesehatan Setiap anak berhak
memperoleh imunisasi
Pasal 130
dasar sesuai dengan
Pemerintah wajib ketentuan yang
memberikan berlaku untuk
imunisasi lengkap mencegah terjadinya
kepada setiap bayi penyakit yang dapat
dan anak dihindari melalui
imunisasi
UU Nomor 36 TAHUN 2009
TENTANG KESEHATAN
BAB V
Bagian Kesatu

Tenaga Kesehatan
Pasal 27
Tenaga kesehatan berhak mendapatkan imbalan dan
pelindungan hukum dalam melaksanakan tugas
sesuai dengan profesinya.
Hak perlindungan hukum
• KUHP ps 50 karena jalankan UU
• KUHP ps 51 atas perintah atasan
TUJUAN MENGAPA -
PROGRAM IMUNISASI DI IMUNISASI ..... ?

Upaya Pencegahan
Menurunkan Paling Cost Effective
kesakitan &
kematian akibat
Penyakit-penyakit
yang Dapat
Dicegah Dengan
Imunisasi (PD3I)
Menggunakan vaksin produksi
dalam negeri
sesuai standar keamanan WHO
PENYAKIT YANG DAPAT DI CEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)

Polio Difteri Tetanus

Tuberculosis
Hepatitis B
Pertusis

Campak
Tahun
Perkembangan Imunisasi di Indonesia
introduksi

1956 Imunisasi Cacar Eradikasi Cacar th 1980, imunisasi cacar stop

1973 Imunisasi BCG


1974 Imunisasi TT/Td WUS, Ibu Hamil Target Eliminasi TNM tahun 2016

1976 Imunisasi DPT


1977 Imunisasi merupakan upaya global (Expanded Program on Immunization)

1980 Imunisasi Polio Target Eradikasi Polio th 2020


1982 Imunisasi Campak Target Eliminasi Campak th 2020
1990 Indonesia mencapai UCI nasional
1997 Imunisasi Hepatitis B
2004 Introduksi vaksin DPT-HB
2007 Imunisasi DPT-HB secara nasional
2013 Introduksi vaksin DPT-HB-Hib
2014 Imunisasi DPT-HB-Hib secara nasional
 Eradikasi penyakit cacar,
tahun 1980  Imunisasi
Stop
 Tidak dijumpainya lagi
kasus polio sejak tahun
2006 (tahapan eradikasi
KEBERHASILAN polio)  Sertifikasi BEBAS
POLIO, 27 Maret 2014
IMUNISASI  Eliminasi Maternal dan
Neonatal Tetanus  Mei
2016
Rencana Vaksin Baru

Plan 2015 2016 2017 2018 2019


MR Kampanye Kampanye
fase I fase 2

HPV Demonstration Demonstration


project di DKI project di 2 kab
Jakarta di DIY
JE JE Surveillance Kampanye JE
8 sentinels Di daerah beresiko tinggi

Pneumo Pilot project di Lombok


dengan PCV13 Pilot project di 3 provinsi

Pneumo whole cell


Clinical Trial (BF)

Rotavirus Clinical Trial: Rota Virus 3 (RV3) (BF,


Melbourne Uni, UGM) di Jogyakarta Pilot project
dan Klaten
KEBIJAKAN
PENYELENGGARAAN IMUNISASI

1. Penyelenggaraan dilaksanakan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat,


dengan prinsip keterpaduan dan terstruktur
2. Mengupayakan kesinambungan penyelenggaraan melalui perencanaan
program dan anggaran terpadu (APBN, APBD, LSM , swasta, dunia usaha
dan masyarakat)
3. Perhatian khusus diberikan untuk wilayah rawan sosial, rawan penyakit
(KLB) dan daerah-daerah sulit secara geografis
4. Melaksanakan kesepakatan global: Eradikasi Polio, Eliminasi Tetanus
Maternal dan Neonatal, Eliminasi Campak dan Pengendalian Rubella serta
Mutu Pelayanan Sesuai Standar
5. Introduksi Vaksin baru
12 INDIKATOR KELUARGA SEHAT

1 Keluarga mengikuti KB Penderita hipertensi berobat teratur

Ibu bersalin di faskes Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan

Bayi mendapat imunisasi dasar Tidak ada anggota keluarga yang


lengkap merokok

Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 Keluarga mempunyai akses terhadap air
bulan bersih

Pertumbuhan balita dipantau tiap Keluarga mempunyai akses atau


bulan menggunakan jamban sehat

Penderita TB Paru berobat sesuai


Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
standar

15
Hep B 0 (HB 0)

-BCG
-Polio 1
-DPT-HB-Hib 1
-Polio 2
-DPT-HB-Hib 2
-Polio 3
-DPT-HB-Hib 3
CAMPAK/MR
-Polio 4 (IPV)

0-7 hr

1 Bulan

2 Bulan

3 Bulan
4 Bulan
9 Bulan
UCI DESA / KELURAHAN
PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

Jepara
Pati
Ds. Bonjor
Kota Pkl Kudus
Kota Tegal
Demak Rembang

Brebes Batang Blora


Tegal Pmlg Kendal Semarang Grobogan
Pkl

Pubalingga Bjngr Kot Sltg


Tmg
Banyumas Kab. Smg Sragen
Cilacap Wnsb Kota. Mgl Boyolali
Kab. Mgl Solo
Pwjo Klaten Kr.anyar
Kebumen
Skhj

Wonogiri
Ds. Buntu Ds. Blumbang,
Cak Uci Desa 100 % Kel Kajajar Ds Tawangmangu

Cak Uci Desa < 100 %


Ds. Luwang
-DT
-Campak/MR Td Td

1 SD 2 SD 3 SD

BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH


BIAS CAMPAK
PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

Jepara
Pati

Kota Pkl Kudus


Kota Tegal
Demak Rembang

Brebes Batang Blora


Tegal Pmlg Kendal Semarang Grobogan
Pkl

Pubalingga Bjngr Kot Sltg


Tmg
Banyumas Kab. Smg Sragen
Cilacap Wnsb Kota. Mgl Boyolali
Kab. Mgl Solo
Pwjo Klaten Kr.anyar
Kebumen
Skhj

Wonogiri
Cak upan > 98 %

Cakupan < 98 %
KAMPANYE
IMUNISASI MR
Latar Belakang

1. The World Health Assembly (WHA) menetapkan Global


Vaccine Action Plan (GVAP) of the decade of vaccines
pada bulan Mei 2012
2. Salah satu dari empat tujuan utama GVAP adalah
pencapaian target eliminasi global dan regional untuk
mencapai eliminasi pada minimal 5 regional termasuk
negara-negara SEAR pada tahun 2020.
3. Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai eliminasi
campak dan pengendalian Rubela/CRS pada tahun 2020
CONGENITAL RUBELLA SYNDROME (CRS)

• Bila Infeksi Rubella terjadi pada wanita hamil terutama pada


trimester pertama dapat berakibat :
– Aborsi spontan atau
– Berbagai kelainan kongenital :
• Retardasi mental,
• Kelainanan jantung,
• Tuli dan/atau
• Gangguan penglihatan seperti katarak congenital.

• Tujuan utama Eliminasi Rubella adalah ELIMINASI CRS.


Semua/hampir semua Wanita Usia Subur harus kebal
terhadap rubella.
2020
Jumlah kasus campak dan rubella dengan konfirmasi laboratorium
PENYAKIT CAMPAK

LOKASI JUMLAH
NO TAHUN KAB/ PENDERITA MENINGGAL
KOTA

1 2015 28 126 0

2 2016 17 82 0

3 2017 (Juni 15 69 0
)
PENYAKIT RUBELLA

LOKASI JUMLAH
NO TAHUN KAB/ PENDERITA MENINGGAL
KOTA

1 2015 29 446 0

2 2016 30 482 0

3 2017 (Juni 33 243 0


)
KASUS CAMPAK DAN RUBELLA
DI JAWA TENGAH TAHUN 2015
7

JEPARA

PATI 8
4 REMBANG
4 1 KUDUS
8 10
DEMAK
7BATANG 1 40 5
BREBES 6 4 4 1
TEGAL 5 3 KENDAL KOTA SMG GROBOGAN
PEMALANG PKLONGAN BLORA

1 6 6
CILACAP PBLG BJNGR TMG 21
4 41 2 KAB SMG SRAGEN
23 3 2 2
10 BANYUMAS WNSB 2
10 7 5
1 BOYOLALI
1
MGL 2 KRANYAR
5
KEBUMEN 13 1 8
1 11
PWREJO 63KLATEN
SKHJ
127 38
D.I.Y
Pos campak WONOGIRI
Pos rubela
Belum kirim specimen
Sudah kirim specimen
KASUS CAMPAK DAN RUBELLA
DI JAWA TENGAH TAHUN 2016
5

JEPARA
2 14
PATI 9 21
2 12 4 REMBANG
KUDUS 3
18
10 DEMAK
23 56
7BATANG 16 31 25
BREBES 6 24 2 6
TEGAL 8 24 KENDAL KOTA SMG
10 GROBOGAN
18 PEMALANG PKLONGAN
25 2
BLORA

20 55 22
CILACAP BJNGR TMG 26 13 7
66
PBLG 39 25 3 SRAGEN
12 6 KAB SMG
7 2
BANYUMAS WNSB 18 8
51 1
42 BOYOLALI
MGL 2 KRANYAR
9
KEBUMEN 4 1 8 23
25 4
PWREJO 37KLATEN
8 SKHJ
82 91
D.I.Y
Pos campak WONOGIRI
Pos rubela
Belum kirim specimen
Sudah kirim specimen
Kampanye
Imunisasi MR
1. Kegiatan imunisasi secara masal sebagai upaya untuk
memutuskan transmisi penularan virus campak dan rubella
pada anak usia 9 bulan sampai dengan 15 tahun,
2. Tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya.
3. Sifatnya wajib dan tidak memerlukan individual informed
consent.
4. Merupakan imunisasi tambahan tidak mengganti imunisasi
rutin
Kampanye Imunisasi MR
• Sasaran :
Anak usia 9 bulan s/d <15 tahun Target cakupan : ≥ 95%
• Pelaksanaan:
– Lokasi :
Di seluruh wilayah Indonesia (34 provinsi)
Pelayanan imunisasi dilaksanakan di sekolah-sekolah yaitu Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), SD/MI/sederajat
dan SMP/MTs/sederajat, Posyandu, Polindes, Poskesdes, Puskesmas,
Puskesmas pembantu, Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya.

– Waktu :
Dibagi ke dalam 2 fase.
Fase 1 : bulan Agustus dan September 2017 di seluruh provinsi Pulau
Jawa
Fase 2 : bulan Agustus dan September 2018 di seluruh provinsi Pulau.
Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan
Papua.
Strategi Pelaksanaan
Kampanye Imunisasi MR

Pelaksanaan kampanye imunisasi MR dibagi menjadi 2 tahap :


• Tahap 1: AGUSTUS 2017
Pemberian imunisasi MR di seluruh SEKOLAH yang terdiri dari
sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-
kanak, SD/MI/sederajat, SDLB dan SMP/MTs/sederajat dan
SMPLB.

• Tahap 2 : SEPTEMBER 2017


Pemberian imunisasi di POS-POS PELAYANAN IMUNISASI
LAINNYA seperti Posyandu, Polindes, Poskesdes, Puskesmas,
Puskesmas pembantu, Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya.
PERSIAPAN

1. Ketersediaan Cold Chain sesuai standar WHO


2. Tenaga pelaksana  pendekatan pos pelayanan
 1 orang nakes mampu menyuntik maksimal 75 sasaran/hari
 1 pos pelayanan dibantu 3 orang kader :
(1) menggerakkan masyarakat dan mengatur alur pelayanan
(2) mencatat hasil imunisasi
(3) memberi tanda pada kuku jari kelingking kiri anak yang
sudah mendapat imunisasi.

 Setiap 3-5 pos pelayanan imunisasi dikoordinir 1 orang supervisor


 memastikan pelaksanaan berjalan baik.
memantau kecukupan logistik dan KIPI.
Pemetaan dan Jadwal Pelaksanaan

1. Inventarisir daerah (kecamatan, puskesmas, dan desa) di wilayah


kerjanya berdasarkan tingkat kesulitannya  membantu menentukan
strategi pelaksanaan  semua sasaran dapat dijangkau.
2. Cantumkan tanggal dan lamanya pelaksanaan tiap puskesmas serta
petugas kabupaten yang bertanggung jawab sebagai supervisor serta
nama – nama tim perpos pelayanan imunisasi.

Distribusi Logistik dan Dana Operasional


Advokasi
1. Advokasi kepada Kepala Pemerintah Daerah tingkat provinsi
(Gubernur) dan kab/kota (Bupati/Walikota) serta DPRD provinsi
dan kab/kota sebagai penanggung jawab daerah.
2. Diseminasi informasi : lintas sektor, lintas program, swasta, LSM,
Organisasi profesi, guru PAUD, media massa seperti koran lokal,
radio RRI /swasta dan TV dll
Mobilisasi Masyarakat

Kader : memberitahukan kepada ibu/keluarga balita tentang hari,


tanggal, serta tempat dimana balita bisa mendapatkan imunisasi MR 
dua minggu sebelum pelaksanaan  Dua hari jelang kegiatan :
ingatkan sasaran dan orang tua/pengasuh untuk datang ke pos
pelayanan

Pemberitahuan kepada tokoh agama, tokoh masyarakat, pengumuman


langsung melalui tempat-tempat ibadah (Mesjid, Gereja, Pura, Kelenteng
dll), pemasangan spanduk ditempat-tempat yang strategis, serta
informasi melalui media cetak dan media elektronik.
PELAKSANAAN
Distribusi Vaksin dan Logistik
1. Vaksin dan pelarut  dibawa dalam vaksin carrier ( 4 cool pack )
2. Kebutuhan logistik di pos pelayanan meliputi:
1) Vaksin dan pelarut.
2) ADS 0,5 ml.
3) ADS 5 ml.
4) Safety box 5 liter .
5) Formulir pencatatan dan pelaporan cakupan dan logistik
6) Formulir laporan KIPI 5 lembar
7) Formulir investigasi KIPI 1 paket.
8) KIPI Kit
Vaksin dan Cold Chain dalam Kegiatan Kampanye MR

1. Vaksin MR  sensitive panas  harus disimpan pada


suhu 2-80C  vaccine carrier yang berisi 4 buah cool
pack.
2. Sehari sebelum pelayanan  pelarut disimpan pada suhu
2-80C
3. Vaccine carrier ditempatkan terlindung dari sinar matahari
langsung.
4. Vaksin yang sudah dipakai ditempatkan pada spons / busa
penutup vaccine carrier, sedangkan yang belum dipakai
tetap disimpan didalam vaccine carrier.
Lokasi Suntikan

45°
Pemakaian Vaksin Sisa

Vaksin sisa yang belum terbuka diberi tanda dan dibawa


kembali ke puskesmas untuk disimpan pada lemari es
dengan suhu 2 s/d 8 o C.  didahulukan penggunaannya
pada pelayanan berikutnya.

Vaksin sisa yang sudah terpakai harus dibuang dan tidak


boleh digunakan pada hari berikutnya
Pencatatan dan Pelaporan

1. Pencatatan kegiatan Kampanye MR dilakukan terpisah


dari kegiatan rutin
2. Pelaporan dilakukan berjenjang dan bertahap.
3. Dilaporkan setiap hari  pusat menerima sebelum pukul
17.00 WIB  Prov sebelum pukul 16.00 WIB
4. Pencatatan dan pelaporan pada kegiatan ini adalah hasil
cakupan dan pemakaian logistik.
MEASLES RUBELLA
DI JAWA TENGAH TAHUN 2017
1. Jumlah Penduduk : 36.746.094
2. Jumlah Kab/Pusk : 35 kab/876 Pusk
3. Jumlah sekolah : 95.721 anak, terdiri dari ;
• TK/PAUD : 35.519
• SD/MI Seserajat ; 45.048
• SMP/MTS : 20.154
Sasaran kampanye MR : anak 9 bulan s/d < 15 tahun
1. Jumlah sasaran Provinsi : 8.101.216 anak
2. Sasan Pusdatin : 7.900.000 anak
3. Kebutuhan vaksin : 974.496 vial (IP : 8.5)
4. Kebutuhan ADS (0,5 dan 5 ml) : 9.276.709 buah
DUKUNGAN PEMBIAYAAN MR
DI JAWA TENGAH

TOTAL : Rp. 190.052.892.800


Terdiri dari
1. APBD provinsi : Rp. 1.008.925.000,-
2. APBN pusat : Rp. 2.742.646.000,-
3. GAVI pusat : Rp. 1.372.587.000,-
4. Biaya Vaksin : Rp. 160.028.734.800,-
5. Biaya ADS/alat suntik : Rp. 24.900.000.000,-

6. APBD Kab/Kota : Rp ……………………?


LOGISTIK
( Dari Pusat dan Provinsi Jateng)

1.Vaksin Measles Rubela 10 dosis = 976.497 vial


2.ADS (alat suntik 0,5 dan 5 ml ) = 9.276.709 buah
3.Spanduk = 1.450 buah
4.Leaflet dan leaflet murid = 71.600 buah
5.Roll Banner = 95 buah
6.Kaos = 1.000 buah
7.Juknis Kampanye MR = 5.000 buah
8.Juknis Guru dan Kader = 9.700 buah
9.Safety Box = 83.000 buah
10.Poster untuk murid,ortu,masyarakat = 31.800 buah
Surat
Permohonan Dukungan
Surat
Permohonan Dukungan
Surat
Permohonan Dukungan
Surat Permohonan
Dukungan
Surat Permohonan
Dukungan
Peran Tenaga Kesehatan
1. Memastikan sasaran anak 9 bulan sampai dengan <15 tahun
menerima imunisasi MR
2. Memastikan kondisi rantai vaksin terpelihara dengan baik dalam
suhu 2 - 8 derajat celcius
3. Memastikan vaksin dan pelarut berasal dari pabrik yang sama dan
memeriksa tanggal kadaluwarsanya
4. Memeriksa kondisi VVM vaksin MR ( kondisi A dan B)
5. Melarutkan vaksin dan mencatat waktu pelarutan tiap vial
6. Memberikan penyuntikan vaksin MR dengan benar (sub kutan)
7. Melakukan pengolahan limbah imunisasi (tajam dan tidak tajam)
secara aman
8. Memantau dan menangani kasus KIPI
9. Memeriksa register pelaksanaan imunisasi dan melengkapinya pada
akhir kegiatan.
10. Berkoordinasi intens dengan sekolah, tokoh masyarakat dll
11. Menunggu di tempat pelayanan minimal 30 menit untuk merespon
jika ada kasus KIPI
Peran Guru
1. Memberikan informasi pada orangtua/wali murid melalui Pertemuan
Orangtua Murid atau surat edaran yang berisi pemberitahuan
manfaat imunisasi MR dan tanggal pelaksanaannya.
2. Membantu memberikan penyuluhan kepada orangtua/ wali / murid
3. Memberikan data murid yang akan diberikan imunisasi termasuk
data anak yang putus sekolah
4. Menyeleksi anak yang berumur <15 tahun dan anak yang sedang
sakit atau tidak masuk sekolah karena alasan lainnya
5. Membantu menyiapkan ruangan untuk penyuntikan dan ruang
tunggu setelah penyuntikan
6. Membantu mengatur alur pelayanan imunisasi
7. Membantu pencatatan hasil imunisasi dan memberi tanda pada
ujung bawah jari kelingking kiri dengan pen marker
8. Melaporkan pada petugas bila ditemukan kasus diduga KIPI
Pencatatan dan Pelaporan
1. Pencatatan kegiatan dilakukan terpisah dari kegiatan rutin,
2. Dilaporkan setiap hari (max. jam 16.00 dari Kab ke Prov) 
hasil dan komulatif secara berjenjang yang mencakup
hasil sasaran dan pemakaian logistik
3. Rekapitulasi laporan per kelompok sasaran
– 9 bulan – 6 tahun
– 7 -12 tahun (SD)
– 13 - <15 tahun (SMP)
Pastikan :

Sasaran dan orangtua/pengasuh tetap di pos


pelayanan imunisasi/sekolah  30 menit sesudah
imunisasi , petugas tetap di pos atau di sekolah
minimal 30 menit setelah sasaran terakhir
diimunisasi  mengantisipasi terjadinya kasus
KIPI yang serius seperti anafilaktis
INTRODUKSI
IMUNISASI MR
Introduksi Imunisasi MR
1. Vaksin MR menggantikan vaksin campak pada kegiatan
imunisasi rutin
2. Sasaran :
1) Seluruh bayi usia 9 bulan,
2) Seluruh anak usia 18 bulan,
3) Seluruh anak usia SD/MI/sederajat/SDLB kelas1
3. Dilaksanakan segera setelah kampanye imunisasi MR selesai
(Oktober 2017)
KESIMPULAN
1. Program imunisasi termasuk MR dilaksanakan dengan dapat tepat
waktu, tepat mutu, tepat sasaran dan tepat manfa’at
2. Imunisasi adalah hak anak dan untuk kepentingan anak.sesuai dengan
amanat undang undang UUD 1945, UU No 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan , UU No 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak
3. Imunisasi merupakan upaya paling efektif mencegah dan memutuskan
rantai penularan penyakit berbahaya khususnya penyakit PD3I
4. Perlu dukungan PEMDA dari segala pihak LP – LS terkait termasuk
IDAI, TOGA, MUI ,ORMAS, PKK dll, untuk menjawab keraguan
masyarakat terhadap imunisasi
5. Pelaksanaan kampanye Masles Rubella (MR) pada bulan Agustus –
September 2017 dengan sasaran anak usia 9 bulan s/d <15 tahun
dengan cakupan minimal 95 % merupakan tambahan bukan pengganti
imunisasi rutin
M ATUR SUWUN

SEMOGA BERMANFA’AT
MOHON MA’AF HAL- HAL YANG KURANG BERKENAN

NKRI

Anda mungkin juga menyukai