Anda di halaman 1dari 16

KONSEP MORAL

PENGERTIAN MORAL
 Secara etimologis moral berasal dari
bahasa Belanda moural, yang berarti
kesusilaan, budi pekerti.
 Sedangkan menurut W.J.S.
Poerwadarminta moral berarti "ajaran
tentang baik buruk perbuatan dan
kelakuan
Aliran rasionalisme berpendapat bahwa rasiolah yang
menjadi sumber moral bukanlah yang lain. Yang
menentukan baik dan buruknya sesuatu adalah akal dan
pikiran manusia semata
ALIRAN DALM MORAL

Aliran hedonisme berpendapat bahwa sumber kebaikan


dan keburukan adalah kebahagiaan. Sesuatu dikatakan
baik jika mendatangkan kebahagiaan dan sebaliknya
sesuatu dikatakan buruk jika mendartangkan keburukan

Aliran tradisionalisme berpendapat bahwa sumber


kebaikan atau keburukan adalah tradisi atau adat istiadat
Agama memiliki peranan penting usaha dalam mengahapus
krisis moral tersebut dengan menjadikan agama sebagai sumber
moral. Allah SWT telah memberikan agama sebagi pedoman dalam
menjalani kehidupan didunia ini agar mendapat kebahagiaan sejati,
salah satunya adalah pedoman moral. Melalui kitab suci dan para
rasul, Allah telah mejelaskan prinsip-prinsip moral yang harus
dijadikan pedoman oleh umat manusia. Dalam konteks Islam
sumber moral itu adalah Al-Quran dan Hadist.
ETIKA PERAWAT TERHADAP PASIEN

Keperawatan merupakan salah satu profesi yang


bergerak pada bidang kesejahteraan manusia yaitu
dengan memberikan bantuan kepada individu yang
sehat maupun yang sakit untuk dapat menjalankan
fungsi hidup sehari-hari.
Etika adalah peraturan atau norma yang dapat
digunakan sebagai acuan bagi perlakuan seseorang
yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan
buruk yang dilakukan seseorang dan merupakan
suatu kewajiban dan tanggungjawab
Etika keperawatan adalah norma-norma yang dianut
perawat dalam bertingkah laku dengan pasien, keluarga,
kolega, atau tenaga kesehatan lainnya di suatu pelayanan
keperawatan yang bersifat profesional.
Perilaku etik akan dibentuk oleh nilai-nilai dari pasien,
perawat dan interaksi sosial dalam lingkungan.
ADAB MENGHADAPI PASIEN LAWAN JENIS

Islam mengatur batasan-batasan pergaulan antara lelaki


dan perempuan. Batasan-batasan itu tidak dibuat untuk
mengekang kebebasan manusia, namun merupakan salah satu
wujud kasih sayang Allah terhadap umat manusia sebagai
makhluk paling mulia.
Sebagai Muslim yang beriman, hendaknya kita senantiasa
memerhatikan beberapa adab pergaulan yang diatur dalam Al
Quran. Adab-adab itu dibuat untuk membuat harkat dan
martabat manusia tetap tinggi dimata Allah Swt. Di antara
adab-adab pergaulan dalam Islam itu, adalah: menutup aurat,
menjaga pergaulan lawan jenis, dll.
Allah melarang laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim untuk
saling berpandangan secara berlebihan, apalagi saling
bersentuhan. Dalam Al Quran surat An-Nuur ayat 31.
Allah bahkan secara khusus mengingatkan kaum lelaki agar
menjaga pandangan dan memelihara kemaluannya. Artinya,
tidaklah temasuk lelaki beriman jika matanya suka jelalatan dan
bergonta-ganti pasangan seperti berganti pakaian.
Allah swt. melarang laki-laki dan perempuan
yang bukan muhrimnya saling berdua-duaan,
kecuali disertai mahramnya atau orang ketiga.
Menurut Rasulullah saw., jika lelaki dan
perempuan berdua-duaan, maka akan muncul
pihak ketiga, yakni setan. Apa akibatnya jika
setan ikut “nimbrung” di antara dua manusia
yang berlainan jenis?
Adapun tata cara pergaulan yang baik menurut Islam adalah
sebagai berikut :
1. Mengucapkan salam.
2. Meminta izin.
3. Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih
muda
4. Bersikap santun dan tidak sombong
5. Berbicara dengan perkataan yang sopan
6. Tidak boleh saling menghina
7. Tidak boleh membenci dan iri hati
8. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat
9. Mengajak untuk berbuat kebaikan
ETIKA MENJENGUK ORANG SAKIT

Menjenguk orang sakit diperintahkan oleh Rasulullah Shallallahu


‘Alaihi wa Sallam. Al Bara bin Azib radhiyallahu anhu
meriwayatkan, “Nabi menyuruh kita tujuh hal dan melarang kita
tujuh hal. Beliau menyuruh kita untuk mengantarkan jenazah,
menjenguk orang sakit, memenuhi undangan, menolong orang
yang teraniaya, melaksanakn sumpah, menjawab salam, dan
mendoakan orang yang bersin. Dan beliau melarang kita memakai
wadah (bejana) dari perak, cincin emas, kain sutera, dibaj
(sutera halus), qasiy (sutera kasar), dan istibraq (sutera tebal).
(Bukhari no.1239; Muslim no.2066)
HIKMAH MENJENGUK ORANG SAKIT
1. Menjenguk orang sakit berpotensi memberi perasaan dan
kesan kepadanya bahwa ia diperhatikan orang-orang
disekitarnya, dicintai, dan diharapkan segera sembuh dari
sakitnya. Hal ini dapat menentramkan hati si sakit.
2. Menjenguk orang sakit dapat menumbuhkan semangat,
motivasi, dan sugesti dari pasien; hal ini dapat menjadi
kekuatan khusus dari dalam jiwanya untuk melawan sakit yang
dialaminya. Dalam dirinya ada energi hebat untuk sembuh.
3. Mencari tahu apa yang diperlukan si sakit.
4. Mengambil pelajaran dari penderitaan yang dialami si sakit.
5. Mendoakan si sakit
6. Melakukan ruqyah (membaca ayat-ayat tertentu dari Al Quran)
yang syar’i.
SALING MEMAAFKAN !!!!!
Terima Kasih
PERMISIIII.....

Anda mungkin juga menyukai