Kasus Peptic Ulcer - P2
Kasus Peptic Ulcer - P2
ANGGOTA:
02 HIPERTENSI
Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi bila aliran
darah di dalam pembuluh darah menimbulkan tekanan terlalu
besar terhadap dinding pembuluh darah. Faktor resiko untuk
mengalami hipertensi antara lain: usia, keturunan, jenis kelamin,
kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, obesitas (kegemukan),
stres, penyakit ginjal, gangguan adrenal, penyakit jantung
bawaan , obat-obatan tertentu, preeklamsia, konsumsi makanan
yang banyak mengandung garam, dan gaya hidup yang kurang
aktif (MIMS edisi 14).
KASUS
Seorang pria berusia 47 tahun datang ke klinik dengan
keluhan utama nyeri abdomen bagian atas yang kronik dan
berulang dengan karateristik yang mengesankan ulkus duodenal
(terjadi ketika perut kosong dan mereda dalam hitungan menit
dengan antasida atau makanan). Pasien tidak memiliki bukti
pendarahan GI atau anemia. Pasien tidak menggunakan NSAID
yang mungkin menyebabkan pembentukan ulkus, tetapi memiliki
bukti serologic infeksi H. Pylori. Dokter mendiagnosis pasien
mengalami tukak peptik karena infeksi H. Pylori.
Hasil pemeriksaan dan riwayat medik
pasien :
Riwayat sosial :
Pemeriksaan Fisik :
Hasil Lab : - Tidak merokok
- TD 150/90 mmHg
- Antibodi terhadap H. - Tidak minum minuman
- Nadi 80/menit Pylori (+) keras
- RR 20/menit - lain-lain dalam - Berolahraga 3x
- Suhu 37°C batas normal
seminggu
Riwayat alergi : ---
Riwayat pengobatan :
Riwayat Penyakit
- Kombinasi amoksisilin 2 x
Terdahulu :
1000 mg PO, klaritomisin 2
- Tukak peptic, karena
x 500 mg PO, dan
infeksi H. Pylori sejak 10
omeprazole 1 x 20 mg PO
hari yang lalu
sudah 10 hari
- Hipertensi sejak 3 bulan
- Amlodipine 1 x 5 mg PO
yang lalu
sudah 3 bulan
Subjective
1. Nyeri abdomen bagian atas kronik dan berulng yang
mengesankan ulkus duodenal
2. Riwayat penyakit : Tukak peptik karena H. Pylori sejak
10 hari lalu, hipertensi sejak 3 bulan lalu
• RR 20/menit
• Suhu 37°C
• Antibodi terhadap H.pylori (+)
Assesment
1. Identifiksi terkait masalh dosis
a. Dosis Amlodipin terlalu rendah untuk
menghasilkan luaran penurunan tekanan darah
b. Aturan pakai omeprazol yang terlalu rendah pada
kombinasi obat ini (A, C, O)
Hipertensi
Disarankan peningkatan dosis, Amlodipin 1 x 10 mg PO.
Metronidazole Nyeri abdomen bagian Antibodi terhadap H. Pylori Demam, Hipertensi (TD),
atas (-) Influenza, mulut kering, Hipokalemia (K), dan
(Hasil endoskopi tidak Mual, muntah, hiperurisemia
menunjukan adanya H. Gejala alergi yang
Pylori) ditunjukkan dengan gatal-
gatal dan terjadi ruam pada
kulit, gangguan
gastrointestinal (13%),
gejala efek samping lain
dapat terjadi namun dalam
prevalensi yang sangat
kecil.
Parameter Pemantauan
Tetrasiklin Nyeri abdomen Antibodi terhadap Sakit kepala, mual, Trombositopenia
bagian atas H. Pylori (-) muntah,
(Hasil endoskopi Penglihatan kabur
tidak menunjukan Diare
adanya H. Pylori) Demam
Gangguan hepar
Lansoprazol Nyeri abdomen Antibodi terhadap H. Nyeri abdominal Hipotensi (TD),
bagian atas Pylori (-) Batuk Glukosa darah
(Hasil endoskopi Sakit kepala (Hipoglikemia/GLC),
tidak menunjukan Dehidrasi Hipomagnesemia (Mg)
adanya H. Pylori) Demam
Monitoring
Monitoring
Monitoring Monitoring Kapatuhan pasien
Tekanan Darah Efek Samping Obat Dan
perbaikan gejala
KOMUNIKASI,INFORMASI, DAN EDUKASI
• Bismuth subsalicylate (BSS), metronidazole • Efek Obat : Setelah 14 hari bertutut – turut
(MTZ), dan tetrasiklin (TCN) untuk karena penyembuhan ulkus juga dapat
pengobatan infeksi Helicobacter pylori (H. bergantung pada efek sitoprotektif dari
pylori) yang terkait dengan penyakit ulkus bismuth subsalicylate. Senyawa bismut
duodenum. mungkin merangsang produksi prostaglandin,
mengubah lendir GI, dan / atau memodulasi
• Tujuan terapi Helidac adalah untuk respon imun.
mengeradikasi infeksi karena Helicobacteri
pylori, untuk memperbaiki absropsi zat besi • Dampak penggunaan obat yang tidak
(agar tidak terjadi anemia defisiensi zat besi benar: resistensi antibiotik dimana jika pasien
dan purpura trombositopenia idiopatik) dan sebelumnya pernah diterapi dengan
tidak terjadi resistensi metronidazole. metronidazole akan meningkatkan
kemungkinan hingga 54% sehingga perlu
• Terapi Helidac berisi bismuth subsalisilat, dikombinasi dengan antibiotik lain namun jika
metronidazole, dan tetrasiklin dengan dosis tidak minum teratur akan terjadi resistensi
yaitu 525 mg bismuth subsalicylate PO, 250 terhadap keduanya. Penggunaan bismuth
mg metronidazole PO, dan 500 mg tetrasiklin subsalisilat yang berlebihan akan
PO dengan frekuensi 4 kali sehari selama menyebabkan toksisitas salisilat.
14 hari.
KOMUNIKASI,INFORMASI, DAN EDUKASI
AMLODIPIN
LANSOPRZOLE
• Lansoprazole adalah inhibitor pompa • Efek obat akan terlihat : dilakukan cek
proton asam (PPI). Digunakan untuk lambung secara berkala selama terapi
pengobatan jangka pendek dari ulkus pengobatan yaitu 2-4 minggu, setelah itu
duodenum atau lambung, untuk dilakukan pengobatan pemeliharaan kondisi.
mempertahankan penyembuhan ulkus
duodenum dan esofagitis, dan untuk • Dampak penggunaan obat yang tidak
digunakan dalam kombinasi dengan benar: Pusing kepala, mengantuk, pandangan
antibiotik dalam pemberantasan kabur, mual, muntah, takikardia hingga
Helicobacter pylori (H. pylori) untuk gangguan pernapasan.
mengurangi risiko ulkus duodenum.
• Efek samping : Nyeri sendi bersama ruam
• Gejala yang membaik : nyeri lambung merah, sakit perut yang semakin memburuk,
karena infeksi Helicobacter pylori penyebab memerh, melepuh, dan mengelupas kulit,
peptic ulkus dan esophagus refluks dapat diare lebih dari 5 x sehari.
menurun, mengurangi risiko terkena penyakit
ulkus peptikum, gastritis atrofi, dan kanker • Aturan pakai : Dosis 30 mg 2 kali sehari
lambung. dengan terapi selama 14 hari sebagai initial
treatment. Lansoprazole diminum 30 menit
sebelum makan .
Anonim, 1998, Helicobacter pylori, Centers for Disease Control and Prevention,
www.cdc.gov/ncidod/dbmd/hpylori.htm, diakses pada 17 September 2018
pukul 15.00 WIB.
Anonim, 2018, Drug Monograph : Amlodipine, ClinicalKey,
https://wwwclinicalkey.com.ezproxy.ugm.ac.id/#!/content/drug_monograph/6
-s2.0-27?scrollTo=%23Indications, diakses pada 18 September 2018 pukul
13.00 WIB.
Anonim, 2018, Drug Monograph : Bismuth Subsalicylate, ClinicalKey, https://www-c
linicalkey-com.ezproxy.ugm.ac.id/#!/content/drug_monograph/6-s2.0-
69?scrollTo=%23Indications, diakses pada 18 September 2018 pukul 13.00
WIB.
Anonim, 2018, Drug Monograph : Bismuth Subsalicylate; Metronidazole; Tetracycline,
ClincalKey, https://www-clinicalkeycom.ezproxy.ugm.ac.id/#!/
content/drug_monograph/6-s2.0-925?scrollTo=%23References, diakses pada
18 September 2018 pukul 13.15 WIB.
Anonim, 2018, Drug Monograph : Metronidazole, ClinicalKey, https://www-clinicalkey-
com.ezproxy.ugm.ac.id/#!/content/drug_monograph/6-s2.0-
398?scrollTo=%23AdverseReactions, diakses pada 18 September 2018
pukul 13.45 WIB.
Anonim, 2018, Drug Monograph : Tetracycline, ClinicalKey, https://www-clinicalkey-
com.ezproxy.ugm.ac.id/#!/content/drug_monograph/6-s2.0-598, diakses
pada 18 September 2018 pukul 13.30 WIB.
Tatro, D.S., 2009, Drug Interaction Fact, The Authority on Drug Interaction, Wolters
Kluwer Health.
Wannmacher L., 2011, Review of the evidence for H. pyloritreatment r
egimens WHO, diakses dari
http://www.who.int/selection_medicines/committees/expert/18/applications/R
eview_171.pdf taggal 18 September 2018 pukul 18.16 WIB.
Wells, B. G., DiPiro, J. T., Schwinghammer, T. L., and DiPiro, C. V., 2015, P
harmacotherapy Handbook, 9th Edition, McGraw-Hill Education, US.
TERIMAKASIH