HUKUM PIDANA
DALAM
TRANSAKSI
CYBERCRIME
Wiara Sabrina
Data Data
Illegal access Illegal interception Misuse of Devices
interferecence interferecence
Offences related to
Computer related Computer related Content-Related infringements of
forgery Fraud offonces copyright and
related rights
SEJARAH PENGATURAN CYBER
CRIME (INTERNASIONAL)
Prinsip Nasional Aktif Prinsip Nasional Pasif Prinsip Perlindungan Prinsip Universal
Prinsip Teritorial Hal ini berarti bahwa prinsip universal memberi
Menyatakan bahwa setiap negara dapat Merupakan counterpart dari prinsip menyatakan bahwa suatu negara
memberlakukan yurisdiksi nasionalnya nasional aktif. Pada prinsip naisonal mempunyai hak untuk menerapkan hak pad semua negara untuk memberlakukan
Dapat menerapkan yuriskdiksi hukum pidananya, apabila tindak pidana yang
terhadap warga negaranya yang melakukan pasif, tekanan diberikan pada hukum (pidana) nasionalnya pada
nasionalnya terhadap semua orang dilakukan membahayakan nilai-nilai yang
tindak pidana sekalipun tindak pidana itu kewarganegaraan si korban. pelaku suatu tindak perdana sekalipun
(baik warga negara atau asing), badan universal dam kepentingan umat manusia. Suatu
dilakukan dalam yurisdiksi negara lain. Di Sementara prinsip nasional aktif dilakukan di luar wilayah negara
hukum dan semua benda yang berada di sini kewarganegaraan pelaku menjadi titik menekankan pada kewarganegaraan si tersebut apabila tindak pidana itu yang tindak pidana yang tunduk pada yurisdiksi
universal adalah tindak pidana yang berada
dalamnya. taut diberlakukannya yurisdiksi negara pelaku. Atas dasar prinsip ini suatu mengancam dan keutuhan negara yang dibawah yurisdiksi semua negara dimana pun
asal. negara memiliki kewenangan untuk bersangkutan. tindakan itu dilakukan.
memberlakukan.
RUANG LINGKUP
YURISDIKSI
1 2 3
Yurisdiksi untuk menetapkan Yurisdiksi untuk menerapkan atau Yurisdiksi untuk memaksakan ketentuan
ketentuan pidana (jurisdiction to melaksanakan ketentuan yang telah hukum yang telah dilaksanakan oleh badan
prescrebi atau legislative ditetapkan oleh badan legislatif eksekutif atau yang telah diputuskan oleh
jurisdiction atau prespective (executive jurisdiction); badan peradilan (enforcement
jurisdiction); jurisdiction atau jurisdiction to ajudicate).
Berkenaan dengan yurisdiksi pidana di
Kewenangan pengadilan harus
dunia maya (cyber crime) adalah sampai
ditentukan terlebih dahulu agar tidak
sejauh mana suatu negara memberikan
terjadi penolakan pengadilan
kewenangannya kepada pengadilan
pengadilan untuk mengadili dan
untuk mengadili dan menghukum
menghukum pelaku-pelaku cybercrime.
pelaku tindak pidana.
Dalam hukum internasional dikenal ruang dimensi
keempat, yaitu ruang angkasa. Hukum yang mengatur
Berdasarkan asas teritorial, hukum pidana Indonesia
kegiatan di ruang angkasa adalah hukum internasional,
berlaku bagi setiap orang, baik WNI maupun WNA yang
yaitu berupa perjanjian antara Negara-negara. Di beberapa
melakukan tindak pidana di dalam wilayah Indonesia, baik
kawasan-kawasan memang telah diadakan kerjasama
wilayah darat maupun laut. Prinsip ini disebut prinsip
dalam rangka harmonisasi ketentuan-ketentuan yang
teritorial. Dalam KUHP, asas teritorial diatur dalam Pasal 2
mengatur yurisdiksi untuk civil and commercial matters,
KUHP, sedangkan perluasan dari asas ini diatur dalam Pasal
misalnya Uni Eropa. Berdasarkan kasus-kasus yang telah
3 KUHP.
terjadi, Nampak bahwa yurisdiksi territorial banyak
dijadikan dasar penanganan kasus cybercrime di
pengadilan
Pasal 2 UU ITE menegaskan bahwa:
Undang-Undang ini berlaku untuk setiap Orang yang melakukan perbuatan hukum
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, baik yang berada di wilayah hukum
Indonesia maupun di luar wilayah hukum Indonesia, yang memiliki akibat hukum
diwilayah hukum Indonesia dan/atau di luar wilayah hukum Indonesia dan merugikan
kepentingan Indonesia.
Undang-Undang ini memiliki jangkauan
yurisdiksi tidak semata-mata untuk
perbuatan hukum yang berlaku di
Yang dimaksud dengan "merugikan
Indonesia dan/atau dilakukan oleh warga
kepentingan Indonesia" adalah meliputi
negara Indonesia, tetapi juga berlaku untuk
tetapi tidak terbatas pada merugikan
perbuatan hukum yang dilakukan di luar
kepentingan ekonomi nasional,
wilayah hukum (yurisdiksi) Indonesia balk
perlindungan data strategis, harkat dan
oleh warga negara Indonesia maupun
martabat bangsa, pertahanan dan
warga negara asing atau badan hukum
keamanan negara, kedaulatan negara,
Indonesia maupun badan hukum asing
warga negara, serta badan hukum
yang memiliki akibat hukum di Indonesia,
Indonesia.
mengingat pemanfaatan Teknologi
Informasi intuk Informasi Elektronik dan
Transaksi Elektronik dapat bersifat lintas
teritorial atau universal.
THANKS!