Anda di halaman 1dari 31

BAB 6

PENGARUH
P E M E R I N TA H ATAS
NILAI TUKAR
Oleh Kelompok 4 :
Di Sadur dari buku Ilham Suryatma (5551160061)
MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL Miftahul Rahman (55511)
JEFF MADURA Niky Aldina (55511)

Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis


UN I VE R SI TAS SULTAN AG E N G T I RTAYASA
PENGARUH PEMERINTAH ATAS
NILAI TUKAR

Sistem Nilai Intervensi


Tukar Sebagai
Perangkat
Kebijakan
Krisis Intervensi
Mekanisme Pemerintah
Nilai Tukar
Zona Target
Nilai Tukar
SISTEM
NILAI TUKAR
TETAP (FIXED)

MENGAMBANG BEBAS (Freely Floating)

MENGAMBANG TERKENDALI (Managed Float)


TERPATOK (Pegged)
Sistem Nilai Tukar Tetap
(Fixed Exchange Rate System)

Sistem Moneter di mana NILAI TUKAR DIBUAT KONSTAN atau


Diperbolehkan BERFLUKTUASI dalam batas yang SEMPIT.

Jika Nilai Tukar mulai bergerak terlalu tajam, Pemerintah dapat


melakukan intervensi untuk mempertahankannya dalam batas
– batas yang dimaksud.

Pada sistem ini manajerial keuangan MNC lebih mudah. Namun


demikian tetap ada risiko pemerintah akan mengubah nilai
valuta tertentu.

Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis


UN I VE R SI TAS SULTAN AG E N G T I RTAYASA
Kurs Bretton
1944- Valuta dinilai
umumnya Woods
1971 dengan emas
tetap Agreement

1 Dolar = 35 Ons Emas


ERA BRETTON WOODS Intervensi Pemerintah
Sebesar 1 % batas naik
Nilai Dolar Terlalu AS Defisit Neraca atau turun Kurs.
Tinggi Perdagangan

Karena Pemakaian Dolar


untuk membeli barang
LN melampaui
permintaan dolar dri
negara lain

Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis


UN I VE R SI TAS SULTAN AG E N G T I RTAYASA
Sistem Nilai Tukar Mengambang Bebas
(Freely Floating Exchange Rate System)

Sistem Moneter di mana NILAI TUKAR dibiarkan bergerak


mengikuti kekuatan – kekuatan pasar TANPA intervensi dari
pemerintah.

Dalam sistem ini, MNC perlu mencurahkan Sumber


Daya yang Substansial untuk mengukur dan mengelola
risiko valuta asing.

Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis


UN I VE R SI TAS SULTAN AG E N G T I RTAYASA
Keunggulan Sistem Nilai Tukar Mengambang Bebas
Illustrasi Jika ada dua negara saja, (Sistem yang digunakan Tetap)

Impor
Inflasi Tinggi
Produksi
USA Lebih
Menurun
tinggi Ekspor
Menurun Pengangguran
meningkat

Tidak
Permintaan / Harga Jual Barang
UK Mengalami
Ekspor Meningkat Ekspor Meningkat
Inflasi

Pada Sistem tetap terjadi ketimpangan yang signifikan disalah satu negara

Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis


UN I VE R SI TAS SULTAN AG E N G T I RTAYASA
Keunggulan Sistem Nilai Tukar Mengambang Bebas
Illustrasi Jika ada dua negara saja, (Sistem yang digunakan Menhgmbang Bebas)
Nilai Pound
Terapresiasi
Inflasi
Permintaan Impor
USA Lebih Produk UK jadi mahal bagi
atas UK Tinggi
tinggi konsumen USA setara
barang USA walaupun UK
tidak menaikkan harga
Menurunny
Nilai Dolar Harga Jual Barang
UK a Impor
Terdepresiasi Ekspor Meningkat
dari USA
Perdagangan terjadi lebih Fair dan tidak menimbulkan ketimpangan yang berlebih
diantar negara.
Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UN I VE R SI TAS SULTAN AG E N G T I RTAYASA
Kelemahan Sistem Nilai Tukar Mengambang Bebas
Illustrasi Jika ada dua negara saja, (Sistem yang digunakan Menhgmbang Bebas)

Mahalnya Bahan
Baku Impor
Inflasi
Dollar akan
USA Lebih
melemah USA
tinggi Produsen USA
akan menaikkan mengharuskan
Barang Jadi Konsumsi
Produk Lokal
Melindungi UK
dari Inflasi

Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis


UN I VE R SI TAS SULTAN AG E N G T I RTAYASA
Sistem Nilai Tukar Mengambang Terkendali
(Managed Floating Exchange Rate System)

Sistem Moneter di mana NILAI TUKAR dibiarkan bergerak tanpa


batas – batas eksplisit , tetapi Bank Sentral dan Pemerintah dapat
mengintervensi pergerakan nilai tukar. Atau biasa disebut juga
sistem mengambang Kotor
Kritik Terhadap sistem mengambang terkendali
Sistem ini dikecam karen memungkinkan pemerintah memanipulasi pergerakan nilai
tukar agar menguntungkan negaranya pribadi bahkan merugikan yang lain.
Contohnya: pemerintah memperlemah nilai valutanya dengan maksud
meningkatkan atau merangsang permintaan LN terhadap produk DN, hal ini bisa
membuat penurunan permintaan atas produk Negara lain.

Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis


UN I VE R SI TAS SULTAN AG E N G T I RTAYASA
Sistem Nilai Tukar Mengambang Terpatok
(Pegged Exchange Rate System)

Sistem Moneter yang terbentuk di mana NILAI TUKAR dikaitkan


dengan valuta – valuta lain atau kesuatu unit perhitungan sebagai
acuan.
Salah satu implementasi ini yang tekenal adalah yang dibentuk oleh Masyarakat
Ekonomic Eropa (EEC) pada 1972 yang berisi valuta negara-negara EEC dipatok satu
sama lain dan dibiarkan berfluktuasi dalam batas – batas tertentu. Biasa disebut
sistem ular
Selanjutnya, Sistem Moneter Eropa (EMS) dibentuk pada 1979.selain valuta dikaitkan
satu sama lain, juga dikaitkan ke European Currency Unit (ECU).
ECU adalah rata-rata tertimbang kurs negara anggota yang diperoleh dari Pendapatan
Nasional Bruto relatif anggota.
Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UN I VE R SI TAS SULTAN AG E N G T I RTAYASA
Sistem Nilai Tukar Mengambang Terpatok
Mekanisme Nilai Tukar (ERM) adalah metode pengaitan nilai valuta – valuta eropa ke
ECU. Setiap valuta yang dikaitkan di ECU akan mendapat Nilai Tukar Pusat (CER)

Contoh Penentuan Kurs Pusat dua negara Perancis (FF) dan Jerman (DM)
Asumsi kurs pusat berbasis ECU Perancis 6,90 dan Jerman 2,06. kita dapat menentukan
kurs pusat DM dan FF dengan :
𝐾𝑢𝑟𝑠 𝑃𝑢𝑠𝑎𝑡 𝐹𝐹 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝐸𝐶𝑈 6,90
Kurs Pusat dari FF per unit DM= = = 3,35
𝐾𝑢𝑟𝑠 𝑃𝑢𝑠𝑎𝑡 𝐷𝑀 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝐸𝐶𝑈 2,06

Jika nilai tukar diantara keduanya mendekati batas atas atau bawah, Bank
Sentral akan terjun ke pasar untuk mempertahankan nilai tukar atau jika
tidak bisa, makan akan mengubah kembali patokan kurs pusat masing –
masing valuta.

Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis


UN I VE R SI TAS SULTAN AG E N G T I RTAYASA
Dampak Fluktuasi Kurs Valuta Lain atas Negara-negara yang valutannya dipatok
Illustrasi Jika ada 3 negara saja, AS, FLOAT (Valutanya Berfluktuasi terhadap Dollar AS) dan
PEG (Valutanya dipatok ke Dollar AS)
Perdagangan Dollar Terapresiasi
antar negara (Permintaan USA terhadap
USA produk Float Naik)

Float Permintaan thd.


FLOAT Nilai $0,50 Terdepresiasi Produk USA dan PEG
menjadi $0,40 turun

PEG Nilai $1,20 Kurs Silang naik menjadi $3


Kurs Silang (1,20/0,40), Permintaan
$2,4 (1,2/0,5) produk Float Meningkat
Klasifikasi Sistem Nilai Tukar
Klasifikasi Sistem Nilai Tukar
Usulan Valuta Tunggal
Perjanjian Maastricht pada tahun 1991
Memutuskan penggunaan valuta tunggal negara
Negara Eropa pada tahun 1999.

Keunggulan Valuta Tunggal


• Hilangnya Resiko nilai tukar valuta2 negara
Eropa yang akan mendorong meningkatnya
perdagangan dan arus modal antar negara
Masalah yang dihadapi Valuta Tunggal
• Perihal Penerapan Kebijakan Moneter untuk
negara2 Eropa menjadi sama, sedangkan ada
negara yang suka menerapkan kebijakan
moneternya sendiri.
• Pengambilan Kebijakan terbatas hanya sebatas
Input saran
KRISIS
MEKANISME
NILAI TUKAR
INTERVENSI
PEMERINTAH
ZONA
TARGET
NIL AI TUKAR
Zona target adalah batas-batas implisit yang dibentuk oleh bank sentral untuk
nilai tukar

banyak ekonom telah mengecam sistem nilai tukar yang ada sekarang karena
tingginya fluktuasi nilai tukar valuta-valuta penting dunia. Sejumlah ekonom telah
menyarankan pemakian zona target (target zones)
Dalam hal ini, dibentuk kurs pusat (central rate) yang memiliki batas-batas tertentu
(dengan struktur yang sama dengan EMS).

contoh, nilai tukar mark-dolar bisa saja memiliki kurs pusat $0,05 dengan lebar
band + 6% dari kurs pusat tersebut, sehingga menghasilkan batas atas sebesar $0,53
dan batas bawah sebesar $0,47. Zona target semacam itu serupa dengan band yang
digunakan dalam system nilai tukar tetap, tetapi sistem zona target bisa memiliki
batas-batas yang lebih luas.
Para pengajur system zona target mengemukakan bahwa sistem ini akan menstabilkan
pola perdagangan internasional dengan mengurangi gejolak nilai tukar

Para pengajur system zona target mengemukakan bahwa sistem ini akan menstabilkan
pola perdagangan internasional dengan mengurangi gejolak nilai tukar
• Jika zona target benar-benar dimplementasikan, pemerintah akan memiliki
tanggung jawab yang lebih besar untuk melakukan intervensi dalam rangka
mempertahankan nilai valuta mereka tetap berada dalam zona target.
• Jika zona target cukup luas, intevensi pemerintah kurang diperlukan; namun, zona
target semacam itu akan sama saja dengan system nilai tukar yang ada sekarang.
• Pemerintah biasanya akan melakukan intervensi pada saat valuta bergerak
melampaui zona tidak resmi yang telah ditentukan
INTERVENSI
SEBAGAI PERANGKAT
K E B I JA K A N
Pemerintah federal dari Negara manapun dapat mengimplementasikan kebijakan-
kebijakan fiscal dan moneternya sendiri untuk mengontrol perekonomian.

Pada dasarnya, nilai tukar merupakan suatu perangkat kebijakan, sama seperti
undang-undang pajak dan jumlah uang yang beredar, yang bisa digunakan
pemerintah untuk meraih tujuan-tujuan ekonomi.

Dampak valuta lokal yang lemah atas perekonomian.


Valuta lokal yang lemah dapat merangsang permintaan luar negeri atas produk-
produk domestic. Dollar yang lemah misalnya, dapat meningkatkan ekspor dan
menciptakan lapangan pekerjaan secara signifikan. Selain itu, dollar yang lemah juga
bisa mengurangi impor AS.
Dampak valuta lokal yang kuat atas perekonomian.
Valuta lokal yang kuat bisa mendorong para konsumen dan produsen domestic
untuk membeli produk-produk dari luar negeri. Situasi ini mempertajam persaingan
dengan pesaing-pesaing asing dan memaksa produsen-produsen domestic untuk
tidak menaiki harga. Jadi, laju inflasi secara keseluruhan akan lebih rendah jika
valuta sebuah Negara menguat. Ceteris paribus.

Walaupun valuta yang kuat bisa mengurangi inflasi, valuta yang kuat juga bisa
menaikkan tingkat pengangguran karean valuta lokal yang kuat membuat produk-
prduk luar negeri lebih menarik. Nilai valuta yang ideal tergantung pada perspektif
masing-masing Negara dan otoritas yang terlibat dalm pembuatan keputusan-
keputusan ini. Valuta yang lemah atau kuat hanyalah salah satu faktor yang
mempengaruhi kondisi ekonomi sebuah Negara.

Anda mungkin juga menyukai