Anda di halaman 1dari 29

REFERAT

DRY EYE

Arah Murni Adi Ullu, S. Ked |1408010039

Pembimbing :
dr. Eunike Cahyaningsih, Sp. M
dr. Komang Dian Lestari, Sp. M

BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA


RSUD PROF DR. W. Z. JOHANNES
KUPANG
2020
PENDAHULUAN

Dry eye merupakan penyakit multifaktorial pada kelenjar


air mata dan permukaan okuler yang menghasilkan gejala-
gejala ketidaknyamanan, gangguan penglihatan, air mata
yang tidak stabil sehingga berpotensi untuk menimbulkan
kerusakan pada permukaan okuler.

Angka kejadian dry eye > pada


wanita dan meningkat sesuai dengan
peningkatan usia.

Prevalensi di Indonesia
sebanyak 1.058 kasus (2002),
terbanyak pada usia > 60 tahun
(30%)
PENDAHULUAN

Pasien dengan mata kering Tidak ada kriteria diagnosis


Dry eye diklasifikasikan
yang uniform untuk
paling sering mengeluh berdasarkan etiologi,
menegakkan diagnosis dry
tentang sensasi gatal atau mekanisme dan derajat
eye → kombinasi anamnesis
berpasir. keparahan penyakit.
dan pemeriksaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI SISTEM LAKRIMAL

 Sistem lakrimal terletak di


daerah temporal bola mata.

 Sistem lakrimal terdiri atas 2


bagian, yaitu : sistem sekresi dan
sistem ekskresi
VASKULARISASI DAN PERSARAFAN

Persarafan glandula lakrimalis :


Sekretomotor parasimpatis →
Drainase limfe menyatu nukleus lakrimatoris N. Fasialis
Pasokan darah dari
glandula lakrimalis dengan pembuluh limfe Serabut simpatis postganglion →
konjungtiva lalu mengalir ganglion simpatis servikalis
berasal dari arteria ke dalam limfonodus pra- superior
lakrimalis aurikula. Serabut sensoris → N.
Lakrimalis cabang oftalmik dari
N.Trigeminus
FISIOLOGI AIR MATA
MEKANISME DRAINASE
LAKRIMAL
LAPISAN AIR MATA

Terdiri atas 3 lapisan :


• Lapisan lipid dari kel.
Meibom
• Lapisan aqueous dari kel.
Krause dan Wolfring
• Lapisan musin dari sel goblet
konjungtiva
FUNGSI AIR MATA

 Membuat kornea menjadi permukaan optik yang licin

 Membasahi & melindungi permukaan epitel kornea dan konjungtiva

 Menghambat pertumbuhan mikroorganisme

 Sumber nutrien bagi kornea


DEFINISI

 Sindrom mata kering atau keratoconjunctivitis sicca (KCS) adalah suatu keadaan
keringnya permukaan kornea dan konjungtiva yang diakibatkan berkurangnya
fungsi air mata.
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
FAKTOR RISIKO
PATOFISIOLOGI
GEJALA KLINIS

 Mata terasa kering


 Rasa terbakar
 Gatal
 Nyeri
 Terasa adanya benda asing pada mata
 Silau
 Penglihatan kabur
 Sekresi mukus berlebihan
 Sukar menggerakkan kelopak mata
PEMERIKSAAN FISIK

 Dilatasi vaskuler konjungtiva bulbi


ciri khas pada pemeriksaan
 Meniskus air mata menurun slitlamp : terputusnya
meniskus air mata di tepi
 Permukaan kornea ireguler
palpebra inferior
 Absorpsi air mata menurun

 Keratopati epitel kornea punctate

 Kornea berfilamen

 Debris pada lapisan air mata meningkat

 Keratitis puntata superfisialis

 Sekret mukus
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Tes schirmer
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Test Break-Up Time


(TBUT)
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Uji ferning mata


PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Pemulasan fluorescein
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Pemulasan rose bengal


PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Osmolalitas air mata


TATALAKSANA
TATALAKSANA KONSERVATIF

 Tetes mata

 Salep mata

 Kacamata

 Punctal plug dan silicon plug

 Obat-obatan

 Pola diet
TATALAKSANA PEMBEDAHAN

 Pemasangan sumbatan pada punctum lakrimal

 Penutupan punctum dan kanalikuli secara permanen

 Salivary gland autotransplantation


KESIMPULAN

 Sindrom mata kering adalah suatu keadaan keringnya permukaan kornea dan
konjungtiva yang diakibatkan berkurangnya fungsi air mata.

 Ciri khas pada pemeriksaan slitlamp adalah terputusnya meniskus air mata di
tepi palpebra inferior.

 Kombinasi dari anamnesis dan beberapa tes pemeriksaan biasa dipakai untuk
menentukan diagnosis dry eye.

 Penyebab sindroma dry eye sangat kompleks dan diatasi berdasarkan


penyebabnya.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai