Anda di halaman 1dari 28

STRUKTUR DAN EVOLUSI

MANAJEMEN STRATEGIS

TATIEK EKAWATI PERMANA


Apakah itu Manajemen Strategis?
Apakah itu Strategi?

Strategi adalah semua keputusan dan tindakan untuk


berubah dan mencapai kondisi yang diinginkan perusahaan
di masa depan. Hal ini adalah sebagai respon atas perubahan
lingkungan bisnis.
Proses Manajemen
Strategis

Tahap 1 : Analisis lingkungan strategis

Tahap 2 : Memformulasikan strategi

Tahap 3 : Memetakan strategi (balanced


scorecard)

Tahap 4 : Eksekusi / implementasi strategi

Tahap 5 : Evaluasi / pengendalian strategi


Rencana Strategis
Organisasi
Hirarki Strategi
Perusahaan

Corporate
Strategy

Sub Strategy Strategy


Corporate Business Unit Business Unit
Strategy Strategy Strategy

Strategic Strategic
Funtional Funtional
Business Unit Business Unit
Strategy Strategy
Strategy Strategy

Funtional Funtional
Strategy Strategy
ARSITEKTUR STRATEGI, PROGRAM, KEGIATAN DAN
KINERJA UNTUK KEMENTERIAN / LEMBAGA NEGARA
ARSITEKTUR STRATEGI, PROGRAM,
KEGIATAN DAN KINERJA UNTUK
PERUSAHAAN / BISNIS
Perkembangan Teori dan Praktik
Manajemen Strategis di Dunia
Sampai dengan tahun 1980-an : di Bawah Bayang-
bayang Teori Ekonomi Perusahaan

 Manajemen strategis
bahkan belum menjadi
suatu istilah yang populer
dan masih berada di bawah
“payung” nama “ekonomi”
 perusahaan” atau kebijakan
bisnis (business policy).
 Teori ekonomi masih
menjadi rujukan untuk
manajemen strategis dan
belakangan menjadi istilah
“ekonomi manajerial”.
 Kecuali pada tahun 1957,
Igor Ansoff mengeluarkan
teori market and product
matrix.
1957 : The first theory on
strategic
management : ANSOFF
MATRIX

Igor Ansoff (1918-2002), the


father of strategic management.
1980-an : Keunggulan
Kompetitif dan Market-based
Strategy
Teori keunggulan kompetitif.
Aliran strategic positioning
atau market-based strategy.
Analisis pasar dan industri
adalah kunci dari manajemen
strategis.
Perusahaan menciptakan value
melalui penerapan strategi
generik :
 Differentiation.
 Cost leadership.
 Focus.
1990-an : Strategy Crafting dan
Resource-Based Strategy
 Teori strategy-crafting.
 Aliran resource-based
strategy.
 Penekanan kepada
kompetensi inti perusahaan.
 Perusahaan harus mampu
menciptakan value dengan
cara berkolaborasi bersama
pasar.
 Pada titik tertentu,
perusahaan harus mampu
menjadi trend-setter.
1995 : The Value Net Theory
dan
Game Theory of Business
 Value Net Theory : perusahaan adalah
bagian dari suatu value net yang kompleks
di pasar.
 Prinsip Co-opetition (cooperation while
competition) : perusahaan bisa melakukan
kerja sama sekaligus berkompetisi pada saat
yang bersamaan.
 Berdasarkan buku “Theory of Games and
Economic Behavior” (1944), ditulis oleh
John von Neumann dan Oskar Morgenstern,
di mana dalam suatu tekanan yang tinggi,
beberapa pemain justru melakukan koalisi
walaupun mereka berada dalam situasi
persaingan.
 Ternyata kerja sama pada beberapa aspek
justru saling menguntungkan secara makro.
Awal 2000-an : Strategy-Focused
Organization
Teori strategy-focused
organization.
Integrasi manajemen strategis
dengan manajemen kinerja
(performance management) serta
sistem anggaran perusahaan
(anggaran berbasis kinerja).
Kerangka balanced scorecard
dengan peta strategy, indikator
kinerja utama (IKU), target, dan
inisiatif strategis.
Put strategy into action.
2005 : Value Innovation
Theory
 Blue Ocean Strategy : membuat
kompetisi menjadi tidak relevan
(lawan dari Red Ocean Strategy).
 Perusahaan memberikan value yang
unik melalui analisis strategy canvas
dan melakukan empat langkah
utama :
 Create
 Eliminate
 Add
 Reduce.
 Kemampuan inovasi perusahaan
adalah faktor paling menentukan
keberhasilan (value innovation
theory).
THE STRATEGY SAFARI
(Mintzberg)
2007 : Quantitative Strategic
Management
 Menyusun strategi adalah suatu proses
rasional yang harus didukung oleh
data-data yang bisa
dipertanggungjawabkan.
 Demikian pula pembuatan keputusan
strategis, harus didukung oleh data
serta proses yang kuantitatif pula.
 Statistik, operation research, dan
metode kuantitatif lainnya menjadi
populer kembali.
 Menjadi semakin populer setelah
konsep bigdata muncul di dunia
teknologi informasi.
 Berjalan bersamaan dengan konsep
Knowledge Management (KM).
2008 : Strategic Management in
Dynamics Environment / Scenario-
Based
 Lingkungan bisnis menjadi semakin
kompleks dan dinamis. Sehingga tidak
mungkin menyusun sebuah strategi yang
linier.
 Perusahaan harus mampu menyusun
strategi yang sifatnya “berlapis”.
 Kunci sukses terletak kepada
kemampuan perusahaan untuk
menganalisis kemungkinan masa depan,
menyusun beberapa skenario strategi
dan beralih strategi di tengah jalan jika
diperlukan.
 Juga menggunakan pendekatan systems
dynamics dalam menyusun strategi.
2010 : The Long Tail Strategy
dan Hypersocial Company
 Perkembangan internet mengubah
praktik bisnis di dunia dan memunculkan
dua teori menarik, yaitu :
 The long tail strategy.
 Hypersocial company.
 Perusahaan harus mempertimbangkan
kecepatan dan kemudahan akses
informasi di masyarakat karena sangat
menentukan.
 Kemampuan akses informasi dan
membangun social capital menjadi
sangat menentukan untuk keberhasilan
bisnis perusahaan.
 Perusahaan bisa memberikan
customized value untuk pasar.
2012 : Strategic Management
and Life Sustainability
 Bisnis harus memperhatikan
keberlangsungan hidup umat
manusia. Dengan demikian, bisnis
harus peduli dengan lingkungan
hidup.
 Manajemen strategis harus mampu
menjadi ujung tombak perusahaan
menerapkan prinsip-prinsip ekonomi
yang memperhatikan lingkungan
hidup.
 Perusahaan akan memberikan value
kepada kehidupan (bukan hanya
pasar) melalui penerapan prinsip
ekonomi yang ramah lingkungan dan
bersahabat dengan alam.
Corporate-Level Strategy and
Parenting Strategy (mulai 1960-an
s/d sekarang)

 Ansoff (1965)  Gould (1994)  Kaplan &  Campbell dkk


 Growth and  Parenting Norton (2004) (2012)
expansion strategy  Develop  Portfolio and
synergy organization
The latest theory in strategic
management : Integrating Strategy,
Performance, Risk and Budgeting
Management
 Pada tahun 2000, Kaplan dan Norton
mengintegrasikan manajemen strategis,
manajemen kinerja dan manajemen anggaran
dengan menggunakan konsep strategy-focused
organization dan balanced scorecard.
 Saat ini, manajemen risiko sudah merupakan isu
strategis perusahaan, sehingga sudah sepantasnya
juga diintegrasikan dengan manajemen strategis.
 Andrew Smart dan James Creelman
mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam
konsep manajemen strategis.
 Dengan demikian, manajemen strategis,
manajemen kinerja, manajemen risiko, dan
manajemen anggaran menjadi kesatuan yang tak
bisa dipisahkan..
INTEGRASI MANAJEMEN STRATEGIS,
KINERJA, RISIKO DAN ANGGARAN
Pergeseran
Paradigma
Manajemen Risiko
Integrasi Manajemen
Strategis, Kinerja, Risiko, dan
Anggaran

Anda mungkin juga menyukai