Anda di halaman 1dari 6

Bangsa Asyur

Nugroho Priambudi
Asal Mula Kerajaan Asyur
• Asyur merupakan suatu kerajaan besar yang berpusat di hulu sungai Tigris.
Kerajaan Asyur juga dikenal dengan sebutan kerajaan Asiria, kerajaan ini
beribukota di Niniwe dengan jenis pemerintahan monarki (jenis
pemerintahan yang dipimpin oleh seorang raja seumur hidup dan
merupakan jenis pemerintahan tertua di dunia)

• Menurut beberapa tradisi teologis Kristen-Yahudi, kota Ashur (juga dieja


Assur atau Assur) didirikan oleh Ashur anak Sem, yang didewakan oleh
generasi kemudian sebagai pelindung kota dewa.
Sejarah Asyur

• 1. Kerajaan Asyur purba. Sudah sekitar tahun 1900 sM Asyur telah mengadakan perang
perluasan daerah di bawah pimpinan raja Ilusuma untuk menyerang Babilon utara. Syamsyi
Adad I (sekitar 1749-1716 sM) merampas kerajaan Mari dan untuk pertama kali digalangnya
suatu puncak pimpinan politik. Penting adalah tempat-tempat perdagangan Asyur di
Kapadosia yang berpusat di Kanis (dewasa ini Kultepe). Di situ ditemukan ribuan lempengan
tulisan paku dari para pedagang Asyur purba.

2. Kerajaan Asyur pertengahan (sekitar 1380-1076 sM). Selama waktu yang lama harus
mempertahankan diri melawan kerajaan Mitanni, demikian pula melawan bangsa Het dan
bangsa Babilon. Tukulti Ninurta I merebut Babel, Tiglatpiletser I (1115-1076 sM) mendesak
maju sampai danau Van dan sampai Laut Tengah. Kerajaannya dilemahkan kembali oleh
bangsa Aram yang datang menyerang.
• Kerajaan Asyur baru (909-612 sM). Adadnerari II mengadakan peperangan dengan
kekejaman yang semakin dahsyat (penyiksaan para tawanan, pembuangan dengan
cara besar-besaran) melawan Babilon dan bangsa Aram. Pengganti-penggantinya
memperluas perbatasannya ke utara dan ke timur.

Mereka kalahkan kerajaan kecil-kecil bangsa Aram sampai Laut Tengah. Dengan
sistem mendirikan propinsi (residensi baru Kalku) mereka berusaha membangun
sebuah kerajaan kesatuan. Salmanaser III (858-824 sM) adalah penguasa yang
pertama menyerang Israel (pertempuran di Karkar 854 sM) dan membuat Israel
jadi jajahan yang membayar upeti. Tiglatpileser III (745-727 sM) menggabungkan
Babilon pada kerajaannya dalam bentuk persartuan khusus.
• Di bawah dinasti Sargonid yang didirikan oleh Sargon II, Asyur berhasil
mencapai puncak kekuasaannya: 721 sM Samaria direbut. Tahun 701 sM
Sanherib mengepung Yerusalem, tetapi tidak berhasil merebutnya. Tahun
689 sM ia menghancurkan Babel yang telah memberontak.

• Residensinya dipindahkan ke Ninewe. Esarhadon (681-668 sM) dan


Asurbanipal (668-631 sM) menguasai sebuah kerajaan yang meluas
sampai Mesir. Kehancuran kerajaan segera timbul: Jenderal dari Babilon
Nabopolasar berhasil merebut takhta di Babel. Bersama dengan raja
bangsa Meden Kiyaksares ia merebut Asyur (614 sM) dan Ninewe (612
sM). Dengan perebutan itu Asyur lenyap dari sejarah. Warisannya diterima
oleh kerajaan Babilon baru.
KEBUDAYAAN
• Seperti halnya dengan bangsa Akad, demikian pula dengan bangsa Asyur
mengambil alih kebudayaan Sumer. Di waktu belakangan, mereka dipengaruhi
(oleh kebudayaan) Babilon. Meskipun demikian mereka masih sempat menelorkan
karya budaya sendiri yang bernilai. Misalnya Hukum Kerajaan Asyur pertengahan
dipandang penting sekali untuk perkembangan hukum yang tertulis dalam tulisan
paku. Hukum ini -- lain daripada Kodeks Hammurapi -- lebih mendekati
kebudayaan Hurrim. Seni hiasan pada monumen kerajaan Asyur baru, juga amat
terkenal (relief dinding di Niniwe dan Korsabad). Di dalam Bibliotiknya, Asurbanipal
memiliki 8.000 sampai 10.000 lempengan tanah liat dengan naskah-naskah
penting (mulia) dari sastra dunia (Epos Gilgames, Enuma Elis dan lain-lain).

Anda mungkin juga menyukai