Anda di halaman 1dari 99

Presentasi AIK

 Hetty Sugiarti (03020025)


 Elis Setyorini (03020062)
 Ulinnikmah (03020087)
 Yulia Sarie (03020089)
Size Enlargment

 Size Enlargment adalah proses pembesaran


ukuran industri yang menggunakan bahan
mentah dalam keadaan padat atau
menggunakan padatan dalam fluid prosses
 Pembesaran ukuran sering digunakan dalam
industri kimia, pertanian, dan farmasi
Tahap-Tahap Pengelompokkan
(Agglomerasi) Dari Size Enlargment

 Wetting yaitu pembasahan fines material


dengan cairan pengikat (liquid binnding),
dengan perbandingan yang tertentu
 Growth yaitu proses bercampurnya antara
fine material membentuk kelompok-
kelompok kecil
 Consolidation yaitu proses terbentuknya
agglomerate yang merupakan gabungan dari
kelompok-kelompok kecil dari serbuk
 Breakage yaitu proses pemecahan
agglomerate besar menjadi granul-granul
kecil denga ukuran yang diinginkan.
Biasanya proses ini menghasilkan pula
granular-granular yang under size, sehingga
granul-granul under size ini akan dimulai dari
proses wetting
Proses Agglomerasi
Jenis-jenis Size Enlargment

 Granulator
 Extruder
 Molder
Granulator

 Tumbling granulator
 Mixer granulator
 Fluidized granulator
 Sentrifugal granulator
High-Shear Granulator
 Schugi Flexomix vertikal high-shear kontinu
granulator
 Pencampuran umpan dari 100-3500 rpm
 Kapasitas 0.1-200 Mg
 Power 1-100 kW
Disc Granulator
Fluid- bed Granulator untuk proses
batch
Keterangan

a. Unit pelayanan udara


b. Daerah proses
c. Pengeluaran udara filter
d. Pengeluaran udara turbin
e. Pengosongan komponen produk
Gambar Granulator
High- Shear Granulation
High- Shear Granulation

 Proses pencampuran, pembentukan, dan


pengeringan
 Rancangan gral dasar merupakan
pembentuk butiran yang memperbolehkan
proses-proses pencampuran kering,
pencampuran basah, pembentukan butiran
dan pengeringan dalam lingkungan yang
terisi penuh
 Hal yang paling penting dari rancangan
dasar ini adalah pencampur dan pemotong,
mangkok yang dapat dipindah, pemasangan
mesin-mesin yang lebih besar
 Kapasitas : 10-1200 L
Spray Granulator
Tahap Pembentukan butiran dari
serbuk aktif

 Serbuk yang akan dibentuk ditutup dalam


sebuah tempat cair yang udaranya panas
dan pengikat zat cair disemprotkan dari pipa
dari posisi atas (pembentuk butiran semprot
bagian atas) atau bawah (ketelitian
pembentuk butiran)
 Kapasitas : dari 500 gram – beberapa ton
Tumbling granulator

Agglomerasi dilakukan dengan dua tahap:


a. Pembentukan granul dengan
menggunakan fase cairan
b. Pengerasan dengan pengeringan
 Dalam tumbling granulator partikel dibentuk
atau diatur dengan gerakan tumbling
 Gerakan tumbling disebabkan oleh
perbedaan keseimbangan
2. Mixer granulator

 Mixer granulator berisi agiator untuk


mencampur partikel dan cairan yang akan
menyebabbkan granulasi
 Mixer granulator dipakai dalam farmasi
agrokimia dan detergen
Keuntungan Mixer granulator

 Menyebabkan bahan pengikat yang kental


 Dapat memproses plastik dan material
batangan
 Bisa memproduksi densitas tinggi dengan
ukuran kecil yaitu lebih dari dua mm
Kerugian Mixer granulator

 Kurang sensitif pada kondisi operasi


dibandingkan tumbling granulator
 Tenaga an biaya yang digunakan lebih tinggi
dibandingkan tumbling granulator
 Mixer granulator tidak bisa dipakai pada
aplikasi yang besar jika perkembangan
bahan diperlukan
 Produk dari mixer granulator tidak berbentuk
bola tetapi lebih menuju kepadatan dan bekerja
meremas dan secara umum ketebalan
produknya mencapai intensitas agitasi tinggi
 Secara umum fase cair tidak begitu dibutuhkan
dalam mixer granulator dariada tumblaing
granulator
Mixer dengan kecepatan tinggi meliputi:

 Continous mixer
 Continous Batch
Peralatan dari mixer batch dan kontinu adalah pug
mills dan paddle mills yang bekerja secara horisontal
di dalam batang pusat rotasi dengan serangan rotasi
dicampur dibatang, dibalok, dikincir, serta didesign
lainnya
mixer granulator masih digunakan pada langkah pra
pencampuran untuk bahan mentah yang berbeda-
beda misalnya pada cetakan filter bubuk kering
Mixer Granulator
Mixer Granulator
SBTZ Double-shaft Different-speed
Conditioner
 Di rancang untuk meningkatkan DDC
(differantial diameter conditioners)
pencampuran dengan memasukkan dua
pertemuan roda
 Roda-roda tersebut mempunyai diameter
yang berbeda yang menghasilkan intensitas
tinggi antara daerah pencampuran
 Waktu yang ditentukan basa dinaikkan dari
2,5-2,75 menit
3. Fluidized granulator

 Penerapannya meliputi pupuk, industri kimia, kimia


pertanian, granulasi farmasi dan cakupan proses
perlindungan
 granulasi cair memproduksi granula dengan
porositas tinggi selama proses aglomerasi dari
umpan bubuk atau granul dengan lapisan kekuatan
tinggi selama perlindungan partikel bibit atau granula
oleh umpan cair
Granulasi Fluidized bed

 Secara khusus beroperasi pada jarak atau radius


(1,5 umf < U < 5 umf )
 Umf adalah kecepatan minimal cairan
 U adalah kecepatan operasi keluarnya gas
 Dalam granulasi batch kecepatan perlu ditingkatkan
secara signifikan selama beroperasi yang berguna
untuk mempertahankan kecepatan ukuran partikel
bed
Keuntungan Fluidized bed

 Dapat bekerja secara simultan sebagai pengering


 Kontrol yang baik denga cara mengawasi temperatur
bed sebaik mungkin untuk pengambilan contoh
granular dan densitas
 Temperatur dikontrol dengan mengatur kecepatan
umpan cair dan untuk batch granulasi kecepatan
udara mencair ditingkatkan pada saat proses batch
 Pabrik cair berdiameter 0,3 m sehingga cukup
menampung logam yang terjadi
Kerugian Fluidized bed

 Pembiayaan yang tinggi dan pencemaran


debu serta potensial air yang tak terkendali
4. Sentrifugal Granulator

 Sentrifugal Granulator mempunyai kapasitas


antara 30-80 kg dengan kecepatan rotor 45-
360 rpm.
 Variabel operasi mempengaruhi gerakan
perputaran disc, kecepatan udara dan
elemen baffle untuk rancangan ikatan hanya
mungkin untuk radius keepatan disc yang
kecil
 Sentrifugal Granulator jarang sekali
digunakan dalam industri farmasi, karena
disc beroperasi secara horisontal pada
kecepatan tinggi sehingga menyebabkan
rotasi pembentukan pada dinding vessel
Extruder

 Extruder adalah alat yang digunakan dalam


extrusion yang bekerja dengan cara
memutar untuk memberikan tenaga pada
material di dalam plastik dan logam secara
kontinu
 Bentuk dari orifice dan penampang dari hasil
tidak tertentu, tergantung dari sifat bahan
dan kondisi waktu extrusion
 Bahan yang diextrusikan adalah bahan –
bahan lunak, logam, timbal, karet,
aluminium, plastik, bahan makanan seperti
makaroni, sabun, dll
Dua proses extrusion :

 Kontinu
Screw extruder bekerja memutar untuk memberikan
tenaga pada material didalam plastik secara kontinu
hingga akhir
 Diskontinu
Hidraulic press dengan proses diskontinu sering
digunakan untuk logam yang memerlukan tekanan
dan temperatur yang tinggi
 Proses memasak dengan cara extrusion dapat
menyebabkan gelatinisasi kanji berada pada level
tinggi, oleh karena itu bisa menghasilkan makanan
yang kestabilan airnya baik
 Hal ini juga dapat menghasilkan “pengembangan ”
sehingga makanan dapat mengembang seperti pil
yang tenggelam
 Proses itu juga peningkatkan pencernaan produk
 Biasanya alat extrusion yang besar sulit didapat dan
dioperasikan
 Makanan yang bahannya dari kedelai dan
biji-bijian dapat lebih mudah dicerna dan
lebih bergizi
 Makanan yang mengembang dan makanan
yang memiliki kadar air tinggi dapat dibuat
dengan menggunakan extruders
 Pada dasarnya extruder merupakan sebuah tong
yang panjang dengan baling-baling kayu didalamnya
yang di rancang khusus untuk campuran makanan
pokok ke tekanan yang tinggi dan tekanan udara
yang panas
 Ketika makanan itu keluar seperti mata dadu diujung
tong tersebut, uap air yang ada akan menyembur ke
luar
 Pil yang hangat dan lembut mengembang sehingga
menghasilkan pil yang mengambang dengan berat
jenis rendah
Kelebihan dan kekurangan extruder

 Kelebihan:
Extruders sangat berguna dan dapat
menciptakan makanan yang berbeda
karakteristiknya
 Kekurangan:
Harga alat extruder sangat mahal
 Extruder dapat membuat makanan kering dan
lembut yang mempunyai tingkat kelembaban (12-15)
% dan lemak 15%
 Makanan jenis ini mengandung beberapa jenis
pengawet untyuk mencegah gangguan
 Makanan yang kering dan lembut dapat digunakan
untuk ikan yang lebih suka makan makanan lembut
 Makanan jenis ini tidak membutuhkan pendingin
Millenium Dragon My 165 Extruder
Millenium Dragon My 165 Extruder

 Diameter skrup tunggal 165 mm extruder


dirancang untuk melakukan proses
penekanan secara otomatis yang dikontrol
oleh komputer dari sebuah unit PLC.
 Proses ini memungkinkan nilai masukkan
untuk diukur, dioptimalkan dan dikendalikan
dengan teliti dengan umpan balik yang dapat
dipercaya yang berkelanjutan pada komputer
tersebut
 Prinsip ini juga mengendalikan penambahan
uap air, memelihara embum material
penentu mengukur pada 20-27%.
 Produk yang telah selesai secara normal di
transfer ke suatu alat pengering jenis kotak
arus, yang menjadikan pengering ini lebih
seragam dan hemat
 Sebagian besar digunakan untuk makanan ikan
(pengapungan atau penenggelaman), kepadatan
butir benar-benar dapat dikendalikan, dan
gelatinizing derajat tingkat tajin dapat menjangkau
lebih dari 90%, yang dapat membantu meningkatkan
stabilitas makanan di dalam air
 Model : MY 165
 Kapasitas : 5 t/h
 Kekuatan : 160 kw
My 146x2 twin screw Extruder
My 146x2 twin screw Extruder

 Desain sekrup yang berdiameter kembar 146 mm


memungkinkan memproduksi kualitas pengapungan
yang tinggi dan umpan galian air dengan berbagai
variasi parameter
 Jenis operasi menggunakan suhu tinggi untuk
mengurangi waktu dalam membantu menghilangkan
berbagai anti-nutrition bakteri untuk meningkatkan
mutu material
 Mesin dikendalikan sacara otomatis via suatu PLC,
dan dapat dapat melakukan penyesuaian parameter
kecepatan alir
 Mesin dikendalikan sacara otomatis via
suatu PLC, dan dapat dapat melakukan
penyesuaian parameter kecepatan alir untuk
berbagai material dengan tepat, merekam
semua data dan parameter
 Model : MY 146
 Kapasitas : 10 t/h
 Kekuatan : 315 kw
MY 215 Pet Food/Fish Feed Extruder
MY 215 Pet Food/Fish Feed Extruder

 Alat ini digunakan untuk pembentukan


aquafeed dan pemasakkan
 Konfigurasi struktur teratur, mampu untuk
memproduksi pengapungan dan pemasakan
yang berhubungan penenggelaman air
dengan mengubah parameter
 Mesin dapat membunuh berbagai bakteri
yang meningkatkan mutu material
 Dengan dikendalikan secara otomatis, mesin dapat
melakukan penyesuaian arus dan kecepatan
berbagai macam material dengan tepat dan dapat
merekam semua proses
 Parameter digunakan sebagai acuan untuk
memproduksi bahan atau kemampuan adaptasi
bahan
 Kepadatan : 300-560 g/l
 Model : MY 215
 Kapasitas : 3-10 t/h
 Kekuatan : 160 kw
PHG 135 Series Dry Extruder
Molder

 Molder digunakan untuk membentuk


keseragaman padatan terutama dalam
metalurgi bubuk dgn sistem hidrolik yang
menempel pada dua bagian silinder press
yang terdiri dari bagian top (male) dan
bottom (female)
 Kerja dari tekanan dan panas pada bagian
pengisian parsial menyebabkan aliran dan
membentuk lubang pada mold
molding pada proses pembuatan
plastik antara lain:

 Thermoplastik
bahan yang melunak bila dipanaskan dan mengeras
pada pendinginan serta dapat diulangi dan tidak
merusak bahannya
 Thermosetting
melunak pada pemanasan tapi mengeras pada
pemanasan selanjutnya dan tidak dapat melunak
lagi
Sifat yang berbeda dari plastik menyebabkan design
untuk moldingnya berbeda
Design molding

a. Compression molding
b. Transfer molding
a. Compression molding
- Bahan dipanaskan dengan steam, bahan
dimasukkan dalam female dan ditekan ke
atas dengan hydraulic press
- Pada thermoplast, bahan yang dipanaskan
sebaiknya didinginkan agar menjadi lebih
baik
b. Transfer molding
- Digunakan untuk bentuk-bentuk yang sukar
- Bahan yang dipanaskan sampai melunak
dan ditekan dalam molding
- Bahan akan mengalir dalam keadaan lunak
pada molding
Macam – Macam Proses Dalam Size
Enlargment

 Spray Process
 Pressure Compaction Processes
 Thermal Process
a. Spray Process

 Spray drying
 Prilling
 Flash drying
Pada proses spray drying dan prilling diameter
produk sangat kecil dan densitas bulk sangat
rendah
1. Spray drying

 Kualitas produk dibedakan berdasarkan


jumlah bahan yang terdiri dari bentuk
partikel, ukuran, bau, warna, dan stabilitas
panas.
 Secara umum ukuran partikel menjadi fungsi
untuk kondisi operasi juga
padatan,viscositas dan densitas cairan serta
kecepatan umpan .
 Dengan penigkatan kecepatan umpan dan
kehadiran binder untuk memproduksi
agglomerasi pada tetesan setengah kering,
dan kontak dengan udara spray juga dapat
meningkatkan ukuran partikel dimana
hasilnya adalah produk basah
2. Prilling

 Cara kerja
1. Sama dengan proses spray drying
2. Saat memasuki spray dengan meneteskan air
menuju ke atas menara dan membiarkannya jatuh
melawan uap udara secara counter current
Bedanya dengan spray drying tetesan terbentuk dari
lelehan dimana padatan yang terbentuk dengan
sedikit pendinginan dan penggabungan dengan
pengeringan
3. Flash Drying

 Rancangan pneumatik conveyer dryer, dapat


menangani fiber dan batangan hasil
centrifuce serta berbagai macam bentuk
batang atau umpan berbentuk batang untuk
menghasilkan pembesaran granula.
 Produk kering recycle dan dicampur dengan
umpan baru kohesive, diikuti dengan
pemisahan dan dispersi dari umpan
campuran dari aliran udara pengering
b. Pressure Compaction Processes

 Penekan piston dan molding


 Press tablet
 Press roll
 Pellet mills
 Screw extruder
Penekan piston dan molding

 Digunakan untuk membentuk keseragaman


kepadatan.
 Kerja dari tekanan dan panas pada bagian
pengisian parsial menyebabkan aliran dan
membentuk lobang pada mold
Press tablet

 Press dengan sekali tekan dengan peralatan yang


digunakan upper punch, lower punch dan mata dadu
(die)
 Pada press ini hanya memproduksi satu unit setiap
perputaran kepala mata dadu, karena mesin rotasi
yang lama hanya berupa satu sisi sehingga hanya
ada satu unit pengisi dan satu unit penekan
 Press berputar dengan kecepatan tinggi yang
modern bersisi ganda, sehinga ada dua unit umpan
dan kompresi untuk memproduksi dua tablet per unit
tiap putaran kepala mata dadu
Spesifikasi press tablet

 Spesifikasi kekerasan
 Spesifikasi berat
 Spesifikasi densitas
 Spesifikasi prosentase produk agglomerasi
Press roll

 Ukuran dan bentuk dari agglomerasi


dikelompokkan dalam permukaan roll
geometri
 Press roll dapat memproduksi dalam jumlah
yang besar dengan harga yang murah tetapi
hasilnya kurang baik dibandingkan dengan
press molding atau press tableting
 Dengan membawa bahan mentah padat ke antara
celah dua roll dengan yang mempunyai kecepatan
sama, maka secara automatis ukuran dan bentuk
dari agglomerasi dikelompokkan dalam permukaan
roll geometri yang berkantung yang dapat
membentuk bricket dengan bentuk telur, bantal, atau
bentuk yang sama ukurannya dari yang berukuran
beberaoa gram sampai dengan+_5lb atau lebih
berat
 Roll yang lurus atau bengkok memproduksi
lembaran padatan yang dapat dipatahkan
sesuai dengan peralatan penggilingan umum
 Press roll ini dapat memproduksi
memproduksi lebih banyak dengan harga
lebih murah tetapi hasilnya kurang seragam
dibanding dengan press molding atau press
tableting
Press roll
Pellet mill

 Kelembapan umpan plastik yang ditekan


menuju ke lubang di dalam mata dadu
dengan variasi bentuk
 Friksi dari material di dalam mata dadu yang
suplai berlawanan untuk keperluan
pemadatan dapat pula ditambahkan pisau
potong yang dipasang memutar ekstrudate
ke dalam pellet dengan panjang yang
diinginkan
 Beberapa rancangan yang sering digunakan
adalah operasi mills dengan tenaga
penggunaan mata dadu dan berputar
disekelilingnya kemudian berputar secara
bebas dengan daerah horizontal maupun
vertikal
 Kualitas pellet dan variasi kapasitas dengan bahan
umpan dengan kelembapan karakteristik pelumas
minyak, ukuran partikel, serta pengasahan(abrasive)
yang sebaik mungkin, baik karakteristiknya, maupun
kecepatannya.
 Pada persiapan matarial pellet akan menghasilkan
sekitar 122kg/kwh [200 lb/(hp/h)] dengan
menggunakan mata dadu berukuran 0.6 cm (1/4 inc)
Pellet mills
KAHL Pelleting proses

 Proses pelleting membuat kekuatan gaya umpan


lembek menembus lubang dalam plat cetakanlogam
ke bentuk pelet-pelet padat yang berupa potongan-
potongan untuk menentukan ukurannya dahulu
 Sebagian besar pellet mills memiliki satu dari
beberapa yang mengkondisikan unit-unit disusun ke
atasnya dimana cairan sush seperti air dan air gula
dapat ditambahkan ke pelletability pemurnian
 Kadang-kadang air ditambahkan dalam
bentuk steam yang feednya lunak dan kadar
pati bagian gelatin bagi bahan-bahan hasil
ke dalam firmer (alat pengikat) (untuk feed
aqua sebagian besar airnya stabil) pellet
 Bentuk pengkondisiannya, feed jatuh ke dalam pusat pelleter
itu sendiri
 Di dalam pelleter dua atau beberapa rollers dan feed
membajak tumbukan material menembus rongga/lubang die
plate
 Biasanya die plat itu sendiri berotasi dan diatasnya
ditempatkan bagian pembuangan pellet ke sebuah pre-set
linght (jarak pemasangan sebelumnya) dari tempat tersebut,
umpan ditransfer ke alat pendingin atau alat pengering agar
mengeluarkan panas yang dihasilkan selama proses pelleting
atau ditambahkan selana mengkondisikan steam
 Kadar moisture dari pellet juga
membutuhkan pengurangan untuk tempat
pelleting itu sendiri
 Rongga die biasanya berukuran
1,5mm(shrimp)- 9,5mm
 Tebalnya die plats membantu menentukan
ness padat dan stabilitas dari pellet
KAHL Pelleting proses
 Digunakan untuk powdery,lumphy atau
produksi pasta
 Diameter pellet:
1. < 2 mm jalur agent required
2. > 2 mm bukan jalur agent required
Proses pelleting

 Pengumpanan
 Pengkondisian
 Pelleter
 Speed reduce(alat pengurangan kecepatan)
 Motor
 Base (dasar)
Pellet die
MUZL 1800 labsize pelletmill
 Dilengkapi dengan kondisi diameter silindris,
derajat cooking sehingga dapat diatur
 Pellet dengan diameter 2-8 mm dapat
diproduksi dengan membedakan cetakan
atau dadu
MUZL Herbage Pellet Press
Screw Extruder

 Digunakan untuk pembentukan dan


pemadatan plastik
 Jika pada lubang mata dadu disekelilingnya
didalam bentuk batangan yang terbentuk,
dimana setap lubang merupakan celah yang
sempit (film) atau hambatan yang terbentuk,
maka banyak bentuk blainnya yang mungkin
terjadi
Thermal Proses

 Pada proses agglomerasi dapat dilakukan


pada psoses penuh dapat terjadi pada
sintering dan heat hundering (penambahan
panas).
 Sebagai contohnya karbonat sulfat yang
dieliminasi, pada pemadatan serbuk logam
dengan peleburan dengan atau tanpa
penambahan zat pengikat
Cara kerja pada proses pembijian
untuk mencabut bubuk dengan
sintering

 Sintering bekerja pada proses dimana


campurannya penuh dengan biji besi dibakar
pada panggangan
 Produk ini terdapat pada poros batang
 Penambahan panas diselesaikan dengan
pembakaran gas kemudian ilewatkan pada
bed
Proses sintering pada pengerasan
pellet tanpa difusi

 Susunan ikatan keramik dan butir


berkembang secara difusi pada dua reaksi
yang menonjol untuk ikatan bekerja pada
suhu tinggi (1100-1300oC atau 2000-2500oC
untuk biji besi)
 Kebutuhan temperatur minimum untuk
sintering akan dapat diukur dengan teknik
dilatometri modern sebaik mungkin dengan
perbedaan kalorimetri
Tiga keadaan kadar cairan untuk
mesin-mesin yang seperti bola
Tiga keadaan kadar cairan untuk
mesin-mesin yang seperti bola

a. keadaan pendular
b. keadaan funicular
c. keadaan kapilari

Anda mungkin juga menyukai