Anda di halaman 1dari 16

AUDITING AND

ASSURANCE SERVICES

II
KELOMPOK 2

• Agustina Eka Damayanti F3314006


• Marina Nur Setiyanti F3314069
• Yayuk Tri Pujiasih F3314109
BAB 15

SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN


PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN
SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
SAMPLE REPRESENTATIF
• Sample Representatif (representative sample)
adalah sample yang karakteristiknya hamper
sama yang dimilikioleh populasi.
• Risiko Nonsampling (nonsampling risk) adalah
risiko bahwa pengujian audit tidak
menemukan pengecualian yang ada dalam
sampel.
• Risiko sampling (sampling risk) adalah bagian
samling yang mendekat akbat menguji lebih
sedikit dari populasi secara keseluruhan.
SAMPLING STATISTIK VERSUS SAMPLING
NONSTATISTIK DAN PEMILIHAN SAMPEL
PROBABILISTIK VERSUS NONPEOBABILISTIK
• Sampling Statistik Vs Sampling Nonstatistik
1) Sampling statistik (statistical sampling) berbeda dari
sampling nonstatistik dalam hal bahwa, dengan
meneapkan aturan matematika, auditor daapat
mengkuantifikasi (mengukur) risiko sampling dalam
merencanakan sampel dan dalam mengevaluasi hasil.
2) Sampling nonstatistik (nonstatistical sampling),
auditor tidak megkuantifikasi risiko sampling.
• Pemilihan Sampel Proabilistik Vs Nonprobabilistik
• Penerapan Sampling Statistik dan Nonstatistik dalam
Praktik serta Metode Pemilihan Sampel
METODE PEMILIHAN SAMPEL
NONPROBABILISTIK
• Pemilihan Sampel Terarah
Dalam pemilihan sampel terarah(directed sample selection)
auditor dengan sengaja memilih setiap item dalam sampel
berdasarkan kriteria pertimbangannya sendiri daripada
menggunakan pemilihan acak
• Pemilihan Sampel Blok
Pemilihan sampel blok (block sample selection) auditor
memilih pos pertama dalam atu blok, dan sisanya dipilih
secara berurutan.
• Pemilihan Sampel Sembarangan
Pemilihan sampel sembarangan (haphazard sample
selection) adalah pemilihan item atau pos tanpa bias yang
dilakukan oleh auditor.
METODE PEMILIHAN SAMPEL
PROBABILISTIK
• Pemilihan Sampel Acak Sederhana
Dalam sampel acak (random sample) sederhana, setiap
kombinasi dari item populasi yang mungkin memiliki
kesempatan yang sama untuk dimasukkan dalam sampel.
• Pemilihan Sampel Sistematis
Dalam pemilihan sampel sistematis (systematic sample
selection), yang juga disebut sampling sistematis, auditor
menghitung suatu interval dan kemudian memilih item-
item yang akan dijadikan sampel berdasarakan ukran
interval tersebut.
• Pemilihan Sampel Probabilitas yang Proprosional
denganUkuan dan Bertahap
SAMPLING UNTUK TINGKAT
PENGECUALIAN
Auditor sangat memperhatikan jenis
pengecualian dalam populasi data akuntansi :
• Penyimpangan atau deviasi dari pengendalian
yang ditetapkan klien.
• Salah saji oneter dalam populasi data
transaksi
• Salah saji moneter dalam populasi rincian
saldo akun.
APLIKASI SAMPLING AUDIT
NONSTATISTIK
Merencanakan Sampel
1. Menyatakan tujuan pengujian audit
2. Memutuskan apakah sampling audit dapat diterapkan
3. Mendefinisikan atribut dan kondisi pengecualian
4. Mendefinisikan populasi
5. Mendefinisikan unit sampling
6. Menetapkan tingkat pengecualian yang dapat ditoleransi
7. Menetapkan risiko yang dapat diterima atas penilaian risiko
pengendalian yang terlalu rendah
8. Mengestimasi tingkat pengecualian populasi
9. Menentukan ukuran sampel awal
Memilih Sampel dan Melaksanakan
Prosedur Audit

1. Memilih sampel
2. Melaksanakan prosedur audit
Mengevaluasi Hasil
1. Menggeneralisasi dari sampel ke populasi
2. Menganalisis pengecualian
3. Memutuskan akseptabilitas populasi
4. Dokumentasi yang memadai
SAMPLING AUDIT STATISTIK
• Metode sampling statistik yang paling sering
digunakan untuk pengujian pengendalian dan
pengujian substantif atas transaksi adalah
sampling atribut (atribute sampling).
DISTRIBUSI SAMPLING
• Distribusi sampling adalah distribusi frekuensi
hasil semua sampel berukuran khusus yang
dapat diperoleh dari populasi yang memiliki
beberapa karakteristik tertentu.
APLIKASI SAMPLING ATRIBUT
14 langkah untuk sampling nonstatistik sama-sama dapat
diterapkan pada sampling atribut, berikut adalah perbedannya :

• Merencanakan sampel
Sebagian besar langkahnya sama untuk sampling atribut maupun
sampling nonstatistik. Yang berbeda adalah pada langkah ke
7. Menetapkan ARACR yang terlalu rendah
Konsep penetapan risiko ini sama baik untuk sampling statistic,
tetapi biasanya metode kuantifikasinya berbeda.
9. Menentukan ukuran sampel awal
Ada empat factor yang menentukan ukuran sampel awal baik
untuk sampling statistic mapupun nonstatistik yaitu ukuran
populasi, TER, ARACR, dan EPER.
• Memilih sampel dan melaksanakan prosedur audit
10. Memilih sampel
Satu-satunya perbedaan dalam pemilihan sampel bagi
sampling statistic dan nonstatistik terletak pada persyaratan
bahwa metodenprobabilistik haus digunakan untuk sampling
statistic.
11. Melaksanakan prosedur audit
Sama untuk sampling atribut maupun sampling nonstatistik.

• Mengevaluasi hasil
12. Menggeneralisasi dari sampel ke populasi
Untuk sampling atribut, auditor menghitung batas ketepatan
atas (CUER) dengan ARACR tertentu.
13. Menganilisis pengecualian
Sama untuk sampling atribut maupun sampling nonstatistik.
14. Memutuskan akseptabilitas populasi
Sama untuk sampling atribut maupun sampling nonstatistik.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai