Pendidikan Anti Korupsi
Pendidikan Anti Korupsi
Oleh :
Afrida Ramadhanty Putri (1011710007)
Rokhmatul Jihani (1011710083)
Yustanti Putri. A. P. (1011710101)
MANAJEMEN
4 pendekatan untuk pendidikan anti
korupsi
■ Pendekatan pengacara (lawyer approach)
■ Pendekatan bisnis (business approach)
■ Pendekatan pasar atau ekonomi (market of economist approach)
■ Pendekatan budaya (cultural approach)
Tujuan pendidikan anti korupsi
Untuk membentuk kepribadian anti korupsi pada diri pribadi mahasiswa serta
membangun semangat dan kompetensinya sebagai agent of change bagi kehidupan
bermasyarakat dan bernegara yang bersih dan bebas dari ancaman korupsi.
Metode pembelajaran dalam
pendidikan anti korupsi
■ In-class discussion
■ Case study
■ Skenario perbaikan sistem
■ Kuliah umum
■ Diskusi film
■ Investigative report
■ Thematic exploration
■ Prototype
■ Prove the government policy
■ Education tools
Pengertian korupsi
Kata “korupsi” berasal dari bahasa Latin “corruption” atau “corruptus”. Arti
kata korupsi secara harfiah adalah kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran,
dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian.
Bentuk-bentuk korupsi
Menurut Erry Riyana Hardjapamekas menyebutkan, tingginya kasus korupsi di negeri ini
disebabkan oleh beberapa hal yaitu :
• Kurang keteladanan dan kepemimpinan elite bangsa
• Rendahnya gaji pegawai pns
• Lemahnya komitmen dan konsistensi penegakanhukum dan peraturan
perundangan
• Rendahnya integritas dan profesionalisme
• Mekanisme pengawasan internal di semua lembaga perbankan dan birokrasi
• Kondisi lingkungan kerja
• Lemahnya keimanan, kejujuran, rasa malu, moral dan etika
Faktor penyebab korupsi secara umum
• Faktor politik
Hal ini dapat dilihat ketika terjadi instabilitas politik, kepentingan politis para
pemegang kekuasaan, bahkan ketika meraih dan mempertahankan kekuasaan
• Faktor hukum
Hal ini bisa dilihat dari dua sisi, di satu sisi dari aspek perundang-undangan
dan sisi lain lemahnya penegakan hukum di Indonesia
• Faktor ekonomi
Hal itu dapat dijelaskan dari pendapatan atau gaji yang tidak mencukupi
kebutuhan.
• Faktor organisasi
Faktor internal dan eksternal penyebab
korupsi
1. Faktor internal, merupakan faktor pendorong korupsi dari dalam diri, yang dapat
dirinci menjadi :
a. Aspek perilaku individu : sifat tamak/rakus manusia, moral yang kurang
kuat, gaya hidup yang konsumtif
b. Aspek sosial
2. Faktor Eksternal, pemicu perilaku korup yang disebabkan oleh faktor di luar diri
pelaku
a. Aspek sikap masyarakat terhadap korupsi
b. Aspek ekonomi
c. Aspek politis
d. Aspek organisasi : kurang adanya sikap keteladanan pimpinan, tidak adanya
kultur organisasi yang benar, kurang memadainya sistem akuntabilitas
Dampak masif korupsi
Dampak ekonomi
Dampak sosial dan kemiskinan masyarakat
Dampak birokrasi pemerintahan
Dampak terhadap politik dan demokrasi
Dampak terhadap penegakan hukum
Dampak terhadap pertahanan dan keamanan
Dampak kerusakan lingkungan
Dampak ekonomi
Kejujuran
Kepedulian
Kemandirian
Kedisiplinan
Tanggung jawab
Kerja keras
Sederhana
Keberanian
Keadilan
Prinsip-prinsip anti korupsi
Akuntabilitas
Transparansi
Kewajaran
Kebijakan
Kontrol kebijakan
Upaya pemberantasan korupsi
Gerakan Anti Korupsi adalah suatu gerakan jangka panjang yang harus
melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang terkait, yaitu pemerintah, swasta dan
masyarakat. Dalam konteks inilah peran mahasiswa sebagai salah satu bagian penting
dari masyarakat sangat diharapkan
Peran Mahasiswa