Anda di halaman 1dari 40

Makna kata da’a dalam Al-Qurkan

1. Mengajak manusia kepada kebaikan dan mencegah


kemungkaran Q.S. Ali Imran : Ali mron:104
2 Mengajak manusia kepada agama Islam (Q.S. as-Shaf
(61): 7)
3. Mengajak manusia kepada jalan yang lurus (Q.S. al-
Mukminun (23): 73);
4. Memutuskan perkara dalam kehidupan umat manusia,
kitabullah dan sunaturrasul (Q.S. an-Nur (24): 48 dan 51
serta Q.S. Ali Imran (3): 23):
5. Mengajak ke surga (Q.S. al-Baqarah (2): 221)
221/‫َّللاُ َي ْدعُو ِإلَى ا ْل َجنَّ ِة َوا ْل َم ْغ ِف َر ِة ِب ِإ ْذ ِن ِه [البقرة‬ َ ‫]أُولَ ِئ َك َي ْدع‬
َّ ‫ُون ِإلَى النَّ ِار َو‬
Da’wah dalam Pengertian al-Qur’an

• “kegiatan mengajak,
mendorong dan
memotivasi orang lain
berdasarkan bashirah
untuk meniti jalan Allah
serta berjuang bersama
Menegakkan dan
Penjelasan ……
• mengajak, mendorong dan memotivasi : kegiatan
dakwah yang berada dalam ruang lingkup tabligh.
• Bashirah : dakwah itu harus dengan ilmu dan
perencanaan yang baik.
• meniti jalan Allah: tujuan dakwah, yaitu
mardhatillah.
• istiqamah di jalan-Nya: dakwah itu harus
berkesinambungan.
• berjuang bersama meninggikan kalimat Allah :
dakwah bukan hanya untuk menciptakan
kesalehan pribadi , tetapi juga harus menciptakan
kesalehan sosial. Untuk mewujudkan masyarakat
yang saleh tidak bisa dengan sendiri-sendiri, tetapi
harus dilakukan dengan bersama-
sama(komunitas/jamaah maka perlu da’wah
jamaah.
PENGERTIAN DAKWAH

1. Syekh Ali Makhfudh : “Mendorong


manusia untuk berbuat kebajikan dan
mengikuti petunjuk (agama), menyeru
mereka kepada kebaikan dan mencegah
mereka dari perbuatan munkar agar
memperoleh kebahagiaan dunia akhirat”.
2. HSM. Nasarudin Latif : “setiap usaha
aktivitas dengan lisan maupun tulisan
yang bersifat menyeru, mengajak,
memanggil manusia lainnya untuk
beriman dan mentaati Allah swt seseuai
dengan garis-garis akidah dan syariat
serta akhlak Islamiyah
3. Toha Yahya Oemar: “mengajak manusia
dengan cara bijaksana kepada jalan yang
PENGERTIAN DAKWAH
Muhammad Khidr Husain dalam
4.
bukunya “ad-Dakwah ila al-Ishlah”
mengatakan, dakwah adalah upaya
untuk memotivasi agar orang berbuat
baik dan mengikuti jalan petunjuk,
dan melakukan amar ma’ruf nahi
munkar dengan tujuan mendapatkan
kesuksesan dan kebahagiaan hidup di
dunia dan di akhirat (tt, 17).
5. Quraish Shihab mendefinisikannya
sebagai seruan atau ajakan kepada
keinsyafan, atau usaha mengubah
sesuatu yang tidak baik kepada
sesuatu yang lebih baik dan
JADI…….

1. Dakwah adalah suatau aktivitas atau


kegiatan yang bersifat menyeru atau
mengajak kepada orang lain untuk
mengamalkan ajaran Islam.
2. Dakwah adalah suatu proses
penyampaian ajaran Islam yang
dilakukan secara sadar dan sengaja.
3. Dakwah adalah suatau aktivitas yang
pelaksanaannya bisa dilakukan dengan
berbagai cara atau metode.
4. Dakwah adalah kegiatan yang
direncanakan dengan tujuan mencari
kebahagiaan hidup dunia dan akhirat
dengan dasar keridhaan Allah.
5. Dakwah adalah usaha peningkatan
HAKEKAT DAKWAH
• Dakwah Islam : ajakan yang
tujuannya dapat tercapai
tanpa paksaan (kebebasan)
• Dakwah Islam : ajakan
untuk berfikir, berdebat dan
berargumen (rasionalitas)
• Objek dakwah semua
manusia tanpa ada batasan
(universalitas)
HUKUM DAKWAH
• Secara umum WAJIB bagi tiap
muslim berdakwah karena
merupakan misi yang melekat
dalam diri sebagai penganut
Islam
• Secara khusus, mereka yang
mengambil keahlian khusus
dalam bidang dakwah
Islam,memiliki kewajiban lebih
untuk berdakwah dengan
Tujuan Dakwah
• Untuk menghidupkan hati yang mati (Q.S.
al-anfal 8: 24)
• Untuk mendapatkan ampunan dan
menghindari azab Allah (Q.S. Nuh 71:7)
• Untuk menyembah Allah dan tidak
menyekutukan-Nya (Q.S.ar-Ra’d 13: 36)
• Untuk menegakkan Agama Islam (Q.S. asy-
Syura 26: 13)
• Untuk menuntun ke jalan yang lurus (Q.S.
al-Mukmin 23: 73)
• Untuk menghilangkan penghalang
sampainya ayat Allah ke dalam hati
masyarakat (Q.S. )
SISTEM DAKWAH

1. Raw Input 1. Tujuan Ideal


2. Instrumental Input 2. Tujuan Antara
3. Environmental Input

INPUT PROSES/KONVERSI OUTPUT


Input (masukan …1)

A. Raw Input (masukan utama)


1.Materi (Bahan)
1.1.al-Qur’an dan as-Sunnah
1.2. Formulasi hasil pemahaman terhadap
Islam
2. Manusia
2.1. Da’i
2.2. Sasaran dakwah (individu/ masyarakat)
Input (masukan …2)
B. Instrumental Input (alat/metode/sarana)
1. Metode dakwah
1.1. Proses berpikir
1.2. gaya dan sikap
1.3. pendekatan sasaran
1.4. sarana komunikasi
2. Dana dan fasilitas
Input (masukan …3)
C. Invironmental Input (masukan lingkungan)
Masukan permasalahan yang timbul dari
suatu proses mewujudkan masyarakat adil
dan makmur, material dan spiritual yang
diridhai oleh Allah. Atau proses
mewujudkan masyarakat bahagia dunia-
akhirat
KONVERSI/PROSES
Aktivitas da’i yang memiliki kompetensi
substantif dan metodologis&Psikologis
dalam rangka mengubah input menjadi
output di lembaga-lembaga dakwah. Inti
kegiatan ini dimanifestasikan dalam proses
administrasi dakwah yang
meliputi:organisasi, manajemen,
kepemimpinan, komunikasi, ketatausahaan,
pengelolaan dana atau fasilitas,
mengadakan hubungan dengan masyarakat
pengetrapan, menyempurnakan metode,
serta pembinaan kader dakwah
OUT PUT (KELUARAN)
A. Ideal/ jangka panjang
Masyarakat adil dan makmur, spiritual-
material yang diridhai Allah
B. Antara / jangka pendek
1. Individu bernafaskan Islam
2. Keluarga Bernafaskan Islam
3. Kelompok sosial, guru, mahasiswa,
politisi, teknokrat dll yang bernafaskan
Islam
4. Terbentuknya lembaga-lembaga sosio
kultural yang bernafaskan Islam
KODE ETIK DAKWAH
1. Tidak memisahkan antara ucapan dan
perbuatanDa’i yang tidak beramal sesuai dengan
ucapannya seperti pemanah tanpa busur
2. Menggembirakan sebelum menakut-nakuti 
Rasulullah saw bersabda: “Serulah manusia! Berilah
kabar gembira dan jangan membuat orang lari” (H.R.
Muslim)
3. Memudahkan tidak mempersulit  “Allah
menghendaki kemudahan bagimu dan tidak
menghendaki kesukaran bagimu” (Q.S. Al-Baqarah:
185). Rasulullah bersabda: “Sebaik-baiknya
agamamu adalah yang paling memberikan
kemudahan..” (H.R. Bukhari)
Lanjutan …
4. Mencari titik temu atau kesamaan.  Contoh: Wahai ahli
kitab, marilah (berpegang) kpd suatu kalimat (ketetapan)
yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu,
bahwa tidak ada yang kita sembah kecuali Allah…
Q.S.Ali Imran: 64
5. Tidak menghina sesembahan non muslim “Dan
janganlah kamu memaki sesembahan yang mereka
sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki
Allah dg melampaui batas tanpa pengetahuan” (Q.S. Al-
An’am:108)
6. Tidak melakukan toleransi ajaran agama Toleransi
dibolehkan dalam batas-batas tertentu dan tidak
menyangkut masalah keyakinan. Al-KAFIRUN :1-6
Lanjutan
7. tidak melakukan diskriminasi social
8. Menjaga pertemanan dengan pelaku maksiat
9. Tidak menyampaikan hal-hal yang tidak
diketahui  “Dan janganlah kamu megikuti apa
yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran,
penglihatan dan hati,semuanya itu akan dimintai
pertanggungan jawab” (Q.S. al-Isra’: 36)
HIKMAH ETIKA DAKWAH
• Akan membawa kemajuan ruhani,
seorang juru dakwah akan senantiasa
menjaga rambu-rambu etis, shgga secara
otomatis ia akan memiliki akhlak yang
mulia.
• Sebagai penuntun kebaikan.
• Membawa pada kesempurnaan iman.
• Tercipta kerukunan antar umat beragama
KODE ETIK DAKWAH
1. Tidak memisahkan antara ucapan dan perbuatan ” Da’i yang tidak beramal sesuai
dengan ucapannya seperti pemanah tanpa busur”
2. Menggembirakan sebelum menakut-nakuti “Rasulullah saw bersabda: “Serulah
manusia! Berilah kabar gembira dan jangan membuat orang lari” (H.R. Muslim)”
3. Memudahkan tidak mempersulit ““Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak
menghendaki kesukaran bagimu” (Q.S. Al-Baqarah: 185)” “Rasulullah bersabda:
“Sebaik-baiknya agamamu adalah yang paling memberikan kemudahan..” (H.R.
Bukhari)”
4. Mencari titik temu atau kesamaan. “Contoh: Wahai ahli kitab, marilah (berpegang)
kpd suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu,
bahwa tidak ada yang kita sembah kecuali Allah… Q.S.Ali Imran: 64”
5. Tidak menghina sesembahan non muslim ““Dan janganlah kamu memaki
sesembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki
Allah dg melampaui batas tanpa pengetahuan” (Q.S. Al-An’am:108)”
6. Tidak melakukan toleransi ajaran agama
7. Toleransi dibolehkan dalam batas-batas tertentu dan tidak menyangkut masalah
keyakinan. Al-KAFIRUN :1-6
8. tidak melakukan diskriminasi social
9. Menjaga pertemanan dengan pelaku maksiat
10. Tidak menyampaikan hal-hal yang tidak diketahui ““Dan janganlah kamu megikuti
apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya
pendengaran, penglihatan dan hati,semuanya itu akan dimintai pertanggungan
jawab” (Q.S. al-Isra’: 36)”
HIKMAH DALAM ETIKA DAKWAH

• Akan membawa kemajuan ruhani,


seorang juru dakwah akan senantiasa
menjaga rambu-rambu etis, shgga secara
otomatis ia akan memiliki akhlak yang
mulia.
• Sebagai penuntun kebaikan.
• Membawa pada kesempurnaan iman.
• Tercipta kerukunan antar umat beragama
Modernisasi dan
globalisasi

Sosial, Ekonomi dan


Politik

TANTANG Agama dan Ideologi


DAKWAH Baru
Ideologi baru: Sekularisme,
Liberalisme, Pluralisme,
Radikalisme dan
Fundamentalisme, Terorisme
Sekularisme Objektif
• Bila secara struktural atau institusional
terdapat pemisahan antara agama dengan
lembaga-lembaga lain. Misalnya dalam
politik, diwujudkan dalam pemisahan
antara negara dan agama. Contoh: Turki
dengan Kemalisme.
Sekularisme Subjektif
• Bila pengalaman sehari-hari tidak dapat
lagi dipetakan dalam agama, ada
pemisahan antara pengalaman hidup
dengan pengalaman keagamaan. Orang
sekular mengadakan subjektivikasi pada
pengalamannya, dan orang beriman
mengadakan internalisasi.
Sekularisme Ateis
• Akal dapat menentukan nilai baik buruk,
benar salah, sehingga tidak diperlukan
wahyu Tuhan.
• Dalam bahasa Arab, sekularisme ateis
disebut la diniyah, sedangkan sekularisme
objektif dinamai ‘ilmaniyah.
Liberalisme
• Kebenaran ditentukan semata-mata oleh
akal pikiran
• Dalam konteks agama, kebenaran ajaran
agama hanya dapat diterima apabila
dibenarkan oleh akal pikiran
• Kebenaran akal pikiran absolutely relative
• Kebenaran dapat selalu berubah, sesuai
dengan perobahan zaman, tidak ada yang
absolutely absolute
Tema-tema Islam Liberal
• Kritik terhadap otentitas dan validitas Teks Suci
(Al-Qur’an dan Hadits)
• Diperlukan Al-Qur’an Edisi Kritis
• Hukum Tuhan tidak ada, semua diserahkan
kepada manusia
• Ayat-ayat Madaniyah mansukhah dengan ayat-
ayat Makkiyah
• Pengamalan Islam Nabi di Madinah hanya
contoh saja, tidak harus diikuti
• Pluralisme Agama dan lain-lain
Pluralisme Agama Positif
• Mengakui keberadaan semua agama,
tetapi hanya mengakui kebenaran satu
agama saja yaitu Islam
• Dalam agama-agama lain bisa terdapat
kebenaran, tetapi hanya kebenaran parsial
• Selain agama sendiri, ada agama lain
yang harus dihormati
• Masing-masing pemeluk agama harus
tetap memegang teguh agamanya
Pluralisme Agama Negatif
• Tidak hanya mengakui keberadaan semua
agama, tetapi juga kebenarannya.
• Yang penting hanyalah pengakuan tentang
adanya Tuhan, sedangkan nama, sifat dan
persepsi manusia tentang Tuhan, serta cara
beribadah kepada-Nya boleh saja berbeda-beda
• Bila mengumpamakan agama itu seperti baju,
boleh gonta-ganti. Seolah ganti agama bukan
persoalan besar, kalau dilakukan atas nama
nasionalisme, demokrasi, HAM atau atas nama
lainnya.
Radikalisme dan Fundamentalisme
• Radikalisme dan Fundamentalisme adalah dua
istilah yang kontroversial, dapat dimaknai positif
dan dapat juga negatif
• Dalam konteks agama Islam, radikalisme dan
fundamentalisme agama yang positif adalah
apabila dimaknai sebagai pemahaman dan
pengamalan Islam secara komprehensif dan
total dengan tetap memberi ruang kepada
perbedaan pendapat dan keragaman
pemahaman
Kekerasan dan Pemaksaan
Kehendak
• Radikalisme dan Fundamentalisme yang
negatif adalah apabila dimaknai sebagai
pemahaman dan pengamalan agama
yang hegemonik, tidak memberi ruang
bagi perbedaan dan keberagaman
• Menggunakan kekerasan atas nama
agama atau atas nama Tuhan atau atas
nama ideologi tertentu
terorisme
• sebuah tindakan represif terhadap jiwa, fisik,
dan harta dengan menggunakan kekerasan
yang bertujuan untuk menyakiti atau
memaksa individu, masyarakat, lembaga
tertentu, untuk mengambil sebuah keputusan
dan mendapatkan perlakuan tertentu, atau
dengan maksud mengikuti tujuan politis
yang dianggap benar oleh pihak pelaku
Faktor tumbuh suburnya terorisme
• Pertama, lingkungan di mana kesempatan untuk
menikmati demokrasi sangat terbatas.
• Kedua, lingkungan dimana keadilan sosial tidak
terwujud, dan kesenjangan antara yang kuat, pemilik
modal, dan kaya dengan kaum lemah dan miskin sangat
lebar. Kondisi tersebut diperparah dengan subordinasi
yang harus mereka terima dalam mendapatkan hak-
haknya secara sah.
• Ketiga, lingkungan tanpa supremasi hukum dan banyak
pelanggaran atas hak-hak dasar individu dalam kasus-
kasus berkaitan tuduhan dan vonis yang disertai
tindakan represif dan penyiksaan, sehingga melahirkan
keinginan untuk memberontak dari hukum dan
masyarakat secara keseluruhan
Islam dan Terorisme
• Di antara faktor penyebab munculnya
kesalahpahaman terhadap Islam dalam
hubungannya dengan terorisme adalah
munculnya beberapa gerakan dan partai atau
kelompok yang mengusung simbol-simbol dan
jargon-jargon Islam, bahkan dengan pola-pola
yang bertentangan dengan pola pandang
masyarakat, dan bergerak di luar jalur legal.
kelompok-kelompok tersebut mengesahkan
intimidasi fisik, bahkan kekerasan dan
pembunuhan atas musuh-musuh politik dan
ideologinya
ajaran-ajaran fundamental:
hubungan antar manusia
• Pertama, setiap manusia apapun warna kulitnya, latar-
belakang, ras, dan keyakinan agamanya, di mata Islam adalah
makhluk mulia dan utama dibandingkan makhluk lainnya.
• Kedua, pluralitas manusia dan perbedaan adalah nikmat, dan
bukan sesuatu yang bisa dianggap sebagai penghalang dan
berbahaya.
• Ketiga, darah atau jiwa dan harta manusia dilindungi dan tidak
boleh ditumpahkan baik Muslim maupun non-Muslim,
sebagaimana diwasiatkan Rasulullah pada Haji Wada’.
• Keempat, perjanjian harus dihormati, dalam perang dan damai,
baik dengan sesama Muslim maupun dengan non-Muslim.
• Terakhir, perang hanya terpaksa dilakukan demi mewujudkan
perdamaian dan cinta manusia. Dan perang tidak boleh
melanggar batasan-batasan etis dan normatif.
Tajdid Pemahaman dan Gerakan
• Tajdid dalam arti purifikasi dan dinamisasi
ajaran
• Purifikasi aqidah, ibadah dan nilai-nilai
baik dan buruk
• Dinamisasi nilai-nilai yang fleksibel dan
elastis, umumnya dalam aspek mu’amalat
dunyawiyah
• Jangan salah pasang antara purifikasi dan
dinamisasi, karena dapat berakibat fatal
Ats-Tsawabit dan al-Mutaghayyirat
• Identifikasi dan aplikasi ajaran-ajaran yang
masuk kategori ats--tsawabit dan al-
mutaghayyirat
• Penyimpangan pemahaman dan
pengamalan ajaran Islam salah satunya
disebabkan oleh kekeliruan dalam
melakukan identifikasi dua sifat ajaran
tersebut
Kecenderungan Masyarakat Masa depan

1. Masy. Fungsional: sekedar menjalankan fungsinya dlm aspek


kehidupan yang dibutuhkan. Hubungan sosial terjadi karena
adanya fungsi praktis, yang diwarnai oleh motif2 kepentingan yag
berorientasi untung-rugi secara material
2. Masy. Teknologis: Kegiatan masyarakat dikerjakan menurut
tekniknya yg sudah baku (standar), dominannya pertimbangan
efisiensi dan produktifitas dan berciri materialistik
3. Masy. Saintifik: Masyarakat yang diwarnai oleh penghargaan
yang didasarkan nilai rasional, objektif, dan empirik. Pd masy. ini
agama dianggap tidak rasional, karena tdk dpt diterima oleh akal
dan tdk empirik
4. Masy. Terbuka:Masyarakat yg sepenuhnya berjln dan diatur oleh
sistem terbuka, kehidupan sosial dan dinamikanya jg diatur oleh
sistem
5. Masy. Serba Nilai: Masyarakat yg perkembangannya cenderung
menganut nilai-nilai budaya bebas, seperti sekularisme,
materialisme, pragmatisme, hedonisme dsb.
KONDISI MASY&PROSES
DA’WAH
• PROSES DA’WAH SANGAT
DITENTUKAN OLEH KONDISI
MASYARAKAT DIMANA DA’WAH
DILAKSANAKAN
• TIPE MASY. MENETUKAN MATERI DAN
METODE DA’WAH YG AKAN KITA
LAKSANAKAN.
• TANTANGAN DA’WAH MULTI
CULTURAL

Anda mungkin juga menyukai