Anda di halaman 1dari 21

Elements12

(Zinc Group)
ADI MUHAMMAD FALAH SUTOPO (K3317002)
DWI RESTY AMBAR WATI (K3317024)
RETNO KUSUMA ASTUTI (K3317060)
ULFA FAUZIZAH (K3317072)
Tentang Golongan 12…

 Golongan 12 juga dikenal sebagai golongan IIB pada sistem lama.


 Berisi tiga buah unsur utama yaitu seng (Zn), cadmium (Cd), dan
raksa (Hg)
 Semakin ke bawah tabel periodik, jari-jari atom semakin besar
Seng

 Seng (bahasa Belanda: zink), zink, atau timah sari adalah unsur
kimia dengan lambang kimia Zn, bernomor atom 30, dan massa
atom relatif 65,39. Ia merupakan unsur pertama golongan 12 pada
tabel periodik. Beberapa sifat kimia seng mirip dengan magnesium
(Mg). Hal ini dikarenakan ion kedua unsur ini berukuran hampir
sama. Selain itu, keduanya juga memiliki keadaan oksidasi +2. Seng
merupakan unsur paling melimpah ke-24 di kerak bumi dan memiliki
lima isotop stabil. Bijih seng yang paling banyak ditambang adalah
sfalerit (seng sulfida).
 Seng merupakan zat mineral esensial yang sangat penting bagi
tubuh. Terdapat sekitar dua miliar orang di negara-negara
berkembang yang kekurangan asupan seng. Defisiensi ini juga dapat
menyebabkan banyak penyakit. Pada anak-anak, defisiensi ini
menyebabkan gangguan pertumbuhan, memengaruhi pematangan
seksual, mudah terkena infeksi, diare, dan setiap tahunnya
menyebabkan kematian sekitar 800.000 anak-anak di seluruh dunia.
Seng
bagian dua
 Seng merupakan logam yang berwarna putih kebiruan, berkilau,
dan bersifat diamagnetik. Walau demikian, kebanyakan seng
mutu komersial tidak berkilau. Seng sedikit kurang padat
daripada besi dan berstruktur kristal heksagonal.
 Logam ini keras dan rapuh pada kebanyakan suhu, namun
menjadi dapat ditempa antara 100 sampai dengan 150 °C. Di
atas 210 °C, logam ini kembali menjadi rapuh dan dapat
dihancurkan menjadi bubuk dengan memukul-mukulnya.[3] Seng
juga mampu menghantarkan listrik. Dibandingkan dengan logam-
logam lainnya, seng memiliki titik lebur (420 °C) dan tidik didih
(900 °C) yang relatif rendah. Dan sebenarnya pun, titik lebur seng
merupakan yang terendah di antara semua logam-logam transisi
selain raksa dan kadmium
PROSES PEMBUATAN Zn
 Proses pembuatan seng dari bahan mentah hingga bahan jadi dimulai dari proses
pemotongan bahan baku kemudian dijadikan dalam bentuk road coil roll (dalam
keadaan gulungan lapis), bahan mentah yang sering digunakan adalah berupa seng
yang banyak ditambang adalah sfalerit (seng sulfida). Setelah mendapatkan bahan
mentah yang akan di jadikan bahan jadi dengan proses pencucian dengan air yang
bersuhu 70-80 derajat celcius, hal ini bertujuan agar unsur yang ada pada bahan
mentah yang merupakan hasil dari bahan tambang bersih dari unsur lain. 
 Setelah itu kemudian dilanjutkan dengan proses pelapisan baja dengan
menggunakan ammonium dan zat aditif lainnya, hal ini bertujuan agar seng dapat
tampang mengkilat dan tidak mudah berkarat. Selanjutnya setelah melalui proses
pelapisan baja hasil dari pelapisan tersebut dikeringkan dengan melewati mesin
pengeringan dengan suhu 500 derajat celcius sehingga seng dan lapisan baja
beserta zat aditif lainnya dapat menyatu dengan seng dalam bentuk plat. Setelah
itu didinginkan, seng dalam bentuk plat disusun rapi kemudian terakhir di masukkan
ke mesin gelombang sehingga dapat terbentuk plat seng yang pipih elastis dan
bergelombang rapi. Selanjutnya setelah melewati berbagai tahapan dan telah
berbentuk gelombang dan rapi maka seng siap didistribusikan kepasaran.
 Seng dihasilkan melalui penyulingan elektrolisis, yaitu gabungan
proses reduksi dan penyulingan. ZnO dari tahap pemanggangan
dilarukan dalam H2SO4, dengan reaksi sebagai berikut :
 ZnO(s) + 2H+(aq) + SO42-(aq)             Zn2+(aq) +SO42-(aq) + H2O
 Serbuk Zn ditambahkan ke dalam larutan untuk menggantikan logam
yang kurang aktif, dan larutan dielektrolisis dengan anode timbale
dari katode aliminium. H2O tidak terbentuk pada katode karena
tingginya overpotensial. Reaksi electrode yang terjadi adalah :
 Katode   :           Zn2+(aq) + 2e-          Zn(s)
 Anoda    :           H2O             ½ O2(g) + 2H+(aq) + 2e–
                            SO42-(aq)            SO42-(aq)
 setimbang :           Zn2+  + SO42- + H2O          Zn(s) +2H+ + SO42- + ½ O2
 perhatikan bahwa elektrolisis bersih, Zn2+ direduksi menjadi logam
seng murni
KEGUNAAN Zn
 Digunakan sebagai pelapis beberapa logam seperti besi atau baja untuk mencegah
atau menghambat korosi. Pelapisan ini disebut galvanizing. Logam zink sebenernya
tidak begitu reaktif. Hal ini disebabkan oleh pembentukan lapisan pelindung pada
permukaan logamnya, pada awalnya sebagai oksidanya, tetapi kemudian oksida ini
bereaksi lebih lanjut dengan uap air dan gas karbon dioksida dari udara membentuk
karbonat basa , Zn 2(OH)2CO3. Pelapisan ini mempunyai keuntungan yaitu bahwa
logam zink akan teroksidasi lebih dulu bahkan sekalipun lapisan zink telah terkoyak,
sehingga besinya nampak keluar. Hal ini sebagai konsekuensi dari nilai potensial
reduksi zink yang lebih negatif daripada besi, sehingga zink bertindak sebagai anode
yang terkorbankan menurut persamaan reaksi Anode : Zn (s) → Zn 2+(aq) +
2e                    Eᵒ= +0,76 V
Katode : Fe2+(aq) + 2e → Fe(s)             Eᵒ= -0,44 V
 Seng oksida (ZnO) digunakan sebagai zat warna putih pada cat, sebagai antioksidan
pada pembuatan ban mobil, sebagai antiseptik, sebagai senyawa penguat dalam
karet, pigmen, kosmetik, mineral untuk makanan, fotokonduktor dalam mesin fotokopi
 Seng sulfida (ZnS) untuk melapisi tabung layar televisi (karena dapat berfluoresensi),
sebagai bahan fotokonduktor, semikonduktor, cat luminensi, industri pigmen dan
lampu pendar, layar sinar-X dan televisi, serta lampu fluorescence dan alat-alat
elektronik lainnya.
FUN FACT ABOUT Zn

 Zinc umumnya memudar di udara, tetapi lapisan pada zink


karbonat dapat menghambat degradasi sehingga dapat
melindungi logam yang diinginkan
 Zinc membentuk beberapa paduan penting , salah satunya
kuningan (paduan antara tembaga dan zinc)
 Hampir seluruh pertambangan mengandung 95% zinc sulfida.
Zinc mudah diolah dan 30% zinc diproduksi per tahunnya
 Zinc adalah unsur ke 24 yang paling melimpah di kerak bumi.
Raksa
 Unsur golongan logam transisi ini berwarna keperakan dan
merupakan satu dari lima unsur (bersama cesium, fransium,
galium, dan brom) yang berbentuk cair dalam suhu kamar, serta
mudah menguap. Hg akan memadat pada tekanan 7.640 Atm.
Kelimpahan Hg di bumi menempati di urutan ke-67 di antara
elemen lainnya pada kerak bumi. Di alam, merkuri (Hg)
ditemukan dalam bentuk unsur merkuri (Hg0), merkuri
monovalen (Hg1+), dan bivalen (Hg2+). keduanya merupakan
logam paling rapuh.
 Keracunan kronis oleh merkuri dapat terjadi akibat kontak kulit,
makanan, minuman, dan pernapasan. Toksisitas kronis berupa
gangguan sistem pencernaan dan sistem saraf atau gingivitis.
Akumulasi Hg dalam tubuh dapat menyebabkan tremor,
parkinson, gangguan lensa mata berwarna abu-abu, serta anemia
ringan, dilanjutkan dengan gangguan susunan saraf yang sangat
peka terhadap Hg dengan gejala pertama adalah parestesia,
ataksia, disartria, ketulian, dan akhirnya kematian.
Raksa
bagian dua

 Garam merkuri anorganik bisa mengakibatkan presipitasi protein,


merusak mukosa saluran pencernaan, merusak membran ginjal
maupun membran filter glomerulus.[butuh rujukan] Toksisitas
kronis dari merkuri organik ini dapat menyebabkan kelainan
berkelanjutan berupa tremor, terasa pahit di mulut, gigi tidak
kuat dan rontok, albuminuria, eksantema pada kulit, dekomposisi
eritrosit, serta menurunkan tekanan darah.[butuh rujukan]
Keracunan metil merkuri pernah terjadi di Jepang, dikenal
sebagai Minamata yang mengakibatkan kematian pada 110
orang
PEMBUATAN Hg
 Bijih air raksa dapat ditemui pada batuan : cinnabar (HgS), Metasinabarit, 
Kalomel, Terlinguait, Eglestonit, Montroidit. Namun bijih air raksa yang terpenting
hanyalah cinnabar
 Cinnabar (HgS) ini dipanggang menghasilkan oksidanya yang pada gilirannya
terdekomposisi kira-kira 500oC, air raksa akan menguap.
HgS (s) + O2 (g) →  Hg (g) + SO2 (g)
 Proses lain untuk mengurangi emisi SO 2(g) ialah dengan memanggang HgS
dengan Fe atau CaO
HgS (s) + Fe (s) →  FeS (s) + Hg (g)
4 HgS (s) + 4 CaO (s) →  3 CaS (s) + CaSO4 (s) + 4 Hg (g)
Pemanggangan HgS tidak menghasilkan HgO. HgO tidak mantap pada suhu
tinggi, mengurai menjadi Hg (g) dan O2 (g).
 Raksa dimurnikan dengan mereaksikannya dengan HNO 3 (aq), yang mengoksidasi
hampir semua pengotor. Hasilnya (tak larut) mengembang ke permukaan cairan
dan dapat diambil. Pemurnian terakhir adalah melalui penyulingan. Raksa mudah
diperoleh dengan kemurnian yang paling tinggi dari kebanyakan logam
(99,9998% Hg atau lebih).
FUNFACT ABOUT MERCURY

 Satu-satunya logam yang berwujud cair pada suhu ruangan


 Untuk menjadikannya pasar, raksa harus didinginkan ninggal
suhu -38,8°C
 Raksa adalah konduktor yang buruk tetapi memiliki koefisien
muai yang besar
 Raksa memiliki kohesi yang kuat sehingga tidak akan membahasi
permukaan benda
 Raksa memiliki viskositas yang rendah sehingga menyebabkan
dapat bergerak cepat
 Raksa digunakan untuk membuat almagam (campuran timah,
perak, dan tembaga yang dicampur raksa)
KEGUNAAN Hg
 a.    Digunakan sebagai cairan pengisi termometer, karena mempunyai
sifat pemuaian yang teratur
 b.    Digunakan pada pompa vakum, barometer, penyearah listrik, dan
saklar
 c.    Lampu uap raksa digunakan sebagai sumber ultraviolet dan digunakan
untuk sterilisasi air
 d.   Digunakan dalam industri farmasi, kedokteran dan pertanian
 e.    Digunakan sebagai campuran pada pembuatan amalgam.
 f.     Merkuri oksida (HgO) dapat digunakan sebagai komponen obat atau
salep pada mata (tidak larut dalam air), sebagai senyawa pemoles, baterai
kering, aditif dalam cat, pigmen, fungisida
 g.    Pembuatan topi dapat dibuat dengan menggunakan Hg(NO 3)2. Tetapi
dapat menimbulkan bahaya sebab dapat menimbulkan gangguan pada
jiwa.
Kadmium
 Kadmium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Cd dan nomor atom 48. Logam lunak dan
putih kebiruan ini secara kimiawi serupa dengan dua logam
stabil lainnya pada golongan 12, seng dan raksa. Seperti
halnya seng, Cd lebih menyukai tingkat oksidasi +2 dalam
sebagian besar senyawa dan, seperti raksa, ia menunjukkan
titik lebur yang rendah dibandingkan dengan logam transisi
pada umumnya. Kadmium dan kongenernya tidak selalu
dianggap sebagai logam transisi, karena logam tersebut tidak
memiliki kulit elektron d atau f yang terisi sebagian atau
seluruhnya, baik dalam bentuk unsur maupun dalam tingkat
oksidasi umumnya. Konsentrasi kadmium rata-rata dalam
kerak bumi adalah antara 0,1 dan 0,5 bagian per juta (ppm).
Cd ditemukan pada tahun 1817 secara simultan oleh
Stromeyer dan Karl Samuel Leberecht Hermann, keduanya di
Jerman, sebagai ketakmurnian dalam seng karbonat.
 Kadmium adalah sebuah logam bivalen yang lunak, dapat ditempa,
elastis, dan berwarna putih kebiruan. Ia serupa dalam banyak hal
seperti seng kecuali dalam hal pembentukan senyawa kompleks. Tidak
seperti kebanyakan logam lainnya, kadmium tahan terhadap korosi, oleh
karena itu digunakan sebagai lapisan pelindung ketik diendapkan pada
logam lain. Dalam bentuk logam curah, kadmium bersifat tak larut
dalam air dan tidak mudah terbakar; namun, dalam bentuk serbuknya,
ia dapat terbakar dan melepaskan asap beracun.
 Meskipun kadmium biasanya memiliki tingkat oksidasi +2, ia juga hadir
dengan tingkat oksidasi +1. Kadmium dan kongenernya tidak selalu
dianggap logam transisi, karena ia tidak memiliki kulit elektron d atau f
yang terisi sebagian atau seluruhnya, baik dalam bentuk unsur maupun
dalam tingkat oksidasi umumnya.[5] Kadmium terbakar di udara
membentuk kadmium oksida (CdO) yang amorf dan berwarna coklat;
kristal yang terbentuk dari senyawa ini berwarna merah tua yang
berubah warna saat dipanaskan, sama seperti seng oksida. Asam
klorida, asam sulfat dan asam nitrat melarutkan kadmium dengan
membentuk kadmium klorida (CdCl2), kadmium sulfat (CdSO4), atau
kadmium nitrat (Cd(NO3)2). Tingkat oksidasi +1 dapat diperoleh dengan
melarutkan kadmium dalam campuran kadmium klorida dan aluminium
klorida, membentuk kation Cd
PEMBUATAN Cd
 Umumnya kadmium terdapat bersama-sama dengan Zn dalam bijinya, sehingga
kadmium diperoleh sebagai hasil sampingan produksi seng. Karena titik didihnya
rendah, kadmium dapat dipisahkan dari seng melalui penyulingan bertahap. Dalam
metode reduksi elektrolisis dan penyulingan seng maka sebelum terjadi reaksi :
 Katode     :           Zn 2+(aq) + 2e-          Zn(s)
 Anoda      :           H 2O             ½ O2(g) + 2H+(aq) + 2e–
                             SO42-(aq)            SO42-(aq)
 setimbang :              Zn2+  + SO42- + H2O          Zn(s) +2H+ + SO42- + ½ O2
larutan yang mengandung Zn 2+ diberi serbuk seng, yang larut (sebagai Zn 2+) dan
kemudian menggantikan Cd 2+. Reaksinya sebagai berikut :
Zn(s) + Cd2+(aq)           Zn2+(aq) + Cd(s)
 Kemudian Cd disaring, dilarutkan dalam larutan asam dan dielektrolisis
mengahasilkan cadmium murni.
 Kadmium merupakan suatu hasil sampingan yang tidak banyak ragamnya dan
biasanya dapat dipisahkan dari Zn dengan destilasi atau dengan pengendapan dari
larutan sulfat dengan debu Zn.
FUN FACTS ABOUT CADMIUM

 Di kerak bumi mengandung 0.1 ppm cadmium


 Cadmium merupakan produk samping dari Zn, Pb, dan Cu
 Ada 8 isotop dari cadmium, 2 diantaranya merupakan radioaktif
 Cadmium sering digunakan untuk melapisi logam karena alami
tahan dari korosi
 Penyepuhan cadmium biasa dipraktekkan untuk pesawat terbang
 Cadmium berperan dalam baterai isi ulang, spec. nikel-cadmium
battery
 Dalam skala besar, cadmium itu tidak mudah terbakar. Tetapi jika
terbakar dan mengeluarkan asap beracun dalam bentuk bubuk.
Kegunaan Cd
 a.    Digunakan untuk melapisi beberapa logam, seperti besi atau baja
 b.    Digunakan sebagai campuran dengan timbal, timah dan bismut
pada pembuatan logam yang mudah melebur, untuk digunakan pada
alarm pemadam api, kawat sekring dan lain-lain
 c.    Campuran kadmium dan timah dan seng digunakan sebagai
logam solder
 d.   Garam-garam kadmium digunakan dalam fotografi, pada
pembuatan petasan, kembang api, cat fluoresensi, kaca dan porselin
 e.    Digunakan sebagai bahan pelindung pada pembangkit listrik
tenaga atom
 f.     Kadmium sulfida (CdS) digunakan sebagai bahan sel fotovoltanik,
sel matahari, fotokonduktor dalam fotokopi, fosfor dan pigmen
Kopernisium

 Kopernisium (hingga 19 Februari 2010 memiliki nama sementara


ununbium) adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Cn (sebelumnya Uub) dan nomor atom 112.
Unsur 112 tergolong unsur yang sangat berat. Jika mengikuti
kecenderungan pada tabel periodik, seharusnya wujudnya
berupa metal cair yang lebih volatil (mudah menguap) daripada
raksa.
 Nomor atom 112, sifat fisika (wujud) berupa gas.
 Dinamakan Kopernisium sebagai penghormatan kepada
Nicholaus Copernicus
PEMBENTUKAN Cn
 Copernicium pertama kali dibuat oleh ilmuwan riset yang
dipimpin oleh Sigurd Hofmann di Heavy Ion Research Laboratory
di Darmstadt, Jerman pada tahun 1996. Para ilmuwan
membombardir inti timbal -208  dengan inti seng-70 dalam
akselerator ion berat. Sebuah atom tunggal copernicium-277
dihasilkan dari pemboman tersebut. Atom dari copernicium-281,
copernicium-281 dan copernicium-284 telah tercatat baru-baru
ini sebagai produk peluruhan flerovium.
 Copernicium adalah logam radioaktif sintetis, dibuat melalui
pemboman nuklir, dan hanya diproduksi dalam jumlah kecil.
Copernicium diproduksi dengan cara membombardir  08Pb
dengan 70Zn dalam akselerator ion berat.
KEGUNAAN Cn

 Copernicium hanya untuk penelitian saja.

Anda mungkin juga menyukai