Anda di halaman 1dari 21

KEGAWADARURATAN

PADA TRAUMA
ABDOMEN

Oleh :

1. Amalia fitriani (15.20.044)


2. M. Hari rudi (15.20.060)
3. Melati budiarti (15.20.062)
4. Nanang eko P.R (15.20.064)
 Trauma menurut sjamsul hidayat
Cidera fisik dan psikis, kekerasan yang
mngakibatkan cidera

 Trauma abdomen menurut Nugroho,et sl., 2016


Pukulan/benturan langsung pada rongga
abdomen yang mengakibatkan cidera
tekanan/tindasan pada isi ronggaa abdomen
terutama organ padat (hati,pancreas, ginjal,
limpa) atau berongga ( lambung, usus halus,
usus besar, pembuluh-pembuluh abdominal)
Jenis jenis trauma abdomen
menurut musliha

Kontusio Laselari Perforasi Luka Cidera


dinding organ tusuk thorak
abdomen visceral (trauma abdomen
intraterito penetrasi)
nium
PENYEBAB TRAUMA ABDOMEN
MENURUT MUSLIHA (2010)

• Luka akibat terkena • Terkena kopresi atau


tembakan tekanan dari luar
• Luka akibat tekaman tubuh
benda tajam • Hancur (tertabrak
• Luka akibat tusukan mobil)
• Terjepit sabuk
pengaman karna
terlalu menekan perut
• Cidera
akseleksi/deserasi
karena kecelakaan
olah raga
PATOFISIOLOGI TRAUMA ABDOMEN
 Jika terjadi trauma penetrasi atau non penetrasi
kemungkinan terjadi pendarahan intra abdomen yang
serius, pasien akan melihatkan tanda-tanda iritasi yang
disertai penurunan hitung sel darah merah yang akhirnya
gambaran klasik syok hemoragig.

 Bila syok telah lanjut pasien akan mengalami takikardi


dan peningkatan suhu tubuh, juga terdapat leokositosis.
Biasanya tanda tanda peritonitis mungkin belum tampak
pada fase awal perforasi kecil hanya tanda tanda tidak
khas yang muncul.

 Bila terdapat kecurigaan bahwa masuk rongga abdomen,


maka operasi harus dilakukan
Penetrasi & Terjadi perforasi lapisan
Trauma abdomen
non –penetrasi
(Kecelakaan) (Kontusio, laserasi, jejas,
hematom)

Terjadi perdarahan
Menekan saraf
Montilitas usus jaringan Lunak dan
peritonitis
rongga abdomen
MK : nyeri

Gangguan
cairan dan
elektrolit
Disfungsi usus Refluks usus output
MK : resiko infeksi cairan berlebih

Nutrisi kurang
dari kebutuhan
Mobilitas fisik Kelemahan tubuh
MANIFESTASI KLINIS

Menurut Nugroho, dkk (2016) pada trauma non


penetrasi (tumpul) biasanya terjadi adanya :

 Jejas atau ruftur dibagian dalam abdomen


 Terjadi perdarahan intra abdominal.
 Apabila trauma terkena usus, mortilisasi usus
terganggu sehingga fungsi usus tidak normal dan
biasanya akan mengakibatkan peritontis dengan
gejala mual, muntah, dan BAB hitam (melena).
LANJUTAN....

 Kemungkinan bukti klinis tidak tampak sampai


beberapa jam setelah trauma.
 Cedera serius dapat terjadi walaupun tak terlihat
tanda kontusio pada dinding abdomen
 Pada trauma penetrasi biasanya terdapat :
 Terdapat luka robekan pada abdomen.
LANJUTAN....

 Luka tusuk sampai menusuk abdomen.

 Penanganan yang kurang tepat biasanya


memperbanyak pendarahan/memperparah keadaan.

 Biasanya organ yang terkena penetrasi bisa keluar


dari dalam abdomen
Tes FAST CT DPL
Abdomen
Labora
torium
Breathing Circulation
Airway (dipsneu, (tanda
Disability
(Obstruksi penggunaan cullen, Exposure
(tanda kehr)
jalan nafas) otot bantu tanda grey
nafas) turner,dll)
Inspeksi Auskultasi Perkusi Palpasi

• Luka • Bruit • Timpani • Nyeri tekan


penetrasi • Dullness • Kekakuan
• Memar • Nyeri lepas
• Distensi • Melindungi
• Perdarahan bagian
abdomen
• instabilitas
Aktivitas/
Integritas Ego Eliminasi
istirahat

Makanan dan Nyeri dan


Neurosensory
Cairan kenyamanan

Keamanan
Defisit volume cairan dan elektrolit bd
perdarahan

Nyeri bd trauma abdomen

Resiko infeksi bd tindakan pembedahan

Ansietas bd krisis situasi

Gangguan mobilitas fisik bd kelemahan fisik


 Menurut jurnal dari Januar F, et al., 2017 peran
perawat yang dapat dilakukan di IGD pada pasien
trauma yaitu :
 Niat menolong dari
 Komunikasi sebagai kunci kepercayaan
 Penjelasan tentang keadaan pasien
 Dukungan spiritual dan semangat
 Peduli mendengar keluh kesah pasien
 Cepat merespon dan memilah kondisi pasien
 Mementingkan kehadiran keluarga
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai