Sekar Hayu Para D 0303.15.177 Anatomi Mata Palpebra • Mempunyai fungsi melindungi bola mata • Otot-otot yang menyusun palpebra adalah M. orbicularis okuli • Pembuluh darah yang memperdarahinya adalah a. palpebra Kornea • Kornea adalah selaput bening mata • Kornea tidak mengandung pembuluh darah, berbentuk cembung. • Dari anterior ke posterior kornea mempunyai lima lapisan, yaitu: Sklera • Bagian putih bola mata yang bersama-sama dengan kornea merupakan pembungkus dan pelindung isi bola mata. • Secara histologis sklera terdiri atas 3 lapisan yaitu episklera, stroma dan lamina fusca. Aqueous Humor (cairan Mata) • Aqueous humour dibentuk dengan kecepatan 5 ml/hari oleh jaringan kapiler di dalam korpus siliaris • Adalah cairan yg diproduksi secara terus menerus oleh kapiler venosa dalam prosesus siliar. • Aqueous Humor berjalan dari kamera posterior melewati pupil ke kamera anterior, meninggalkan mata melalui trabekula menuju kanalis Schlemm (suatu sinus yg berjalan Lensa • Suatu struktur bikonveks, avaskular, tak berwarna, dan hampir transparan sempurna • Lensa tergantung pada zonula zinii di belakang iris; zonula menhubungkannya dengan corpus ciliare • Lensa mata terdiri atas kapsul lensa (anterior&posterior), sel epitel lensa(dibwah kapsul anterior), korteks, Nukleus(dewasa,infatil,fetal,embrional) Retina • Lembaran jaringan saraf berlapis yang tipis dan semitransparan yang melapisi bagian dalam dua per tiga posterior dinding bola mata • Retina membentang ke anterior hampir sejauh corpus ciliare dan berakhir pada ora serrata dengan tepi yang tidak rata • Retina berfungsi menerima cahaya dan merubahnya jadi sinyal elektrokimiawi, untuk selanjutnya meneruskan sinyal tersebut ke • Retina terdiri dari 10 lapisan yang berturut- turut dari dalam ke luar adalah sebagai berikut : • Retina terdiri dari 10 lapisan yang berturut-turut dari dalam ke luar adalah sebagai berikut : • Lapisan membran limitans interna • Lapisan serat saraf : Mengandung akson-akson sel ganglion yang berjalan menuju nervus optikus • Lapisan sel ganglion • Lapisan pleksiformis dalam, mengandung sambungan sel ganglion dengan sel amakrin dan bipolar • Lapisan inti dalam • Mengandung badan sel bipolar, amakrin, dan sel horizontal • Lapisan pleksiformis luar : Mengandung sambungan sel bipolar dan sel horizontal dengan fotoreseptor • Lapisan inti luar sel fotoreseptor • Lapisan membran limitans eksterna • Lapisan fotoreseptor segmen dalam dan luar batang dan kerucut • Lapisan epitel pigmen retina Traktus Uvealis • Terdiri atas iris, corpus cilliare, dan koroid. • Iris adalah bagian paling anterior dari traktus uvealis. Iris membagi segmen anterior menjadi kamera okuli anterior dan kamera okuli posterior. Fungsi iris: mengatur jml cahaya yg masuk mata. • Corpus cilliare, yang secara kasar berbentuk segitiga pada potongan melintang, membentang ke depan dari ujung anterior koroid ke pangkal iris (sekitar 6 mm). Berfungsi untuk menghasilkan humor akuos Traktus Uvealis Fisiologi melihat • Impuls saraf dr retina dihantarkan sepanjang n.optikus ke otak. • N.optikus berjalan ke belakang lekuk mata melalui foramen optikum menuju rongga tengkorak, bersatu di chiasma optikum. Kemudian serabut saraf dari sisi medial retina menyilang ke sisi seberangnya & bersatu dengan serabut dari sisi lateral retina yg tetap berada pada sisi yang sama. Serabut-serabut kemudian membentuk traktus optikus, Fisiologi penglihatan Akomodasi • Akomodasi adalah kesanggupan mata untuk memperbesar daya pembiasannya. Akomodasi dipengaruhi oleh serat-serat sirkuler mm.siliaris. • Ada beberapa teori mengenai mekanisme akomodasi, antara lain: Teori Helmholtz. Jika mm.siliaris berkontraksi maka iris dan korpus siliaris digerakkan ke depan bawah, sehingga zonulla Zinnii menjadi kendor, lensa menjadi cembung. Teori Schoen. Terjadi akibat mm.siliaris pada bola karet yang dipegang dengan kedua tangan dengan jari akan mengakibatkan pencembungan bola di bagian tengah. Teori dari Tichering. Jika mm.siliaris berkontraksi maka iris dan korpus siliaris digerakkan ke belakang atas/luar, sehingga zonulla Zinnii menjadi tegang, bagian perifer Miopia • Miopia disebut rabun jauh akibat berkurangnya kemampuan untuk melihat jauh akan tetapi dapat melihat dekat dengan lebih baik Sebab terjadinya miopia • Miopia disebabkan karena terlalu kuat pembiasan sinar dalam mata untuk panjangnya bola mata akibat : Kornea terlalu cembung Bola mata terlalu panjang Secara fisiologik sinar yang difokuskan pada retina terlalu kuat sehingga membentuk bayangan kabur atau tidak tegas pada makula lutea Titik fokus sinar yang datang dari benda yang jauh terletak di depan retina Titik jauh (pungtum remotum) terletak lebih dekat atau sinar datang tidak sejajar Patofisiologi miopia • Kelainan refraksi yang terjadi pada waktu otot siliaris relaksasi (tidak berakomodasi), cahaya dari objek jauh difokuskan di depan retina dan menjadi kabur, karena bola mata yang terlalu panjang atau lensa yang terlalu kuat sehingga cahaya dekat dibawa ke titik fokus tanpa akomodasi. • Jadi, penderita myopia memiliki penglihatan dekat lebih baik daripada penglihatan jauh. Keadaan ini dapat dikoreksi dengan lensa konkaf. Berdasarkan klinis, miopia dapat dibagi menjadi • Miopia fisiologis, lebih banyak didapat (20-40%), biasanya <5D, dan berkaitan dengan peningkatan waktu yang digunakan terkait aktivitas (biasanya membaca) selama remaja/dewasa awal. • Miopia patologis, miopia tinggi yang berhubungan dengan semua perubahan patologis, khususnya di bagian posterior dan peningkatan derajat myopia secara progresif ±4.00D tiap tahun. Miopia Tinggi • Pada papil saraf optik terlihat adanya miopik kresen dengan bentuk sabit pucat pada polus posterior fundus myopia, yang terdapat pada daerah papil saraf optic akibat tidak tertutupnya sklera oleh koroid. • Terdapat pula kelainan seperti degenerasi macula dan degenerasi retina bagian perifer. • Pada myopia tinggi terlihat miopik degenerasi pada fundus okuli disertai perdarahan di daerah makula lutea (bercak Fuch) Klasifikasi beratnya myopia • Myopia ditentukan dengan ukuran lensa negatif di dalam dioptri, dimana 1.00 dioptri merupakan kekuatan lensa yang memfokuskan sinar sejajar pada jarak satu meter. • Klasifikasi beratnya myopia : a. Myopia ringan -3.00 dioptri b. Myopia sedang -3.00-6.00 dioptri c. Myopia berat -6.00-9.00 dioptri d. Myopia sangat berat >9.00 dioptri Gejala klinis • Penglihatan jauh kabur merupakan gejala utama. • Gejala astenopia pada pasien miopi derajat ringan • Anak sering menyipitkan mata,merupakan hal yang sering dikeluhkan oleh orang tua. • Seseorang dengan myopia selalu ingin melihat dengan mendekatkan benda yang dilihat pada mata. Penyulit miopia • Juling kedalam (esotropia) akibat selamanya melihat dekat • Glaukoma dapat terjadi akibat degenerasi anyaman trabekulum yang merupakan termpat pengeluaran cairan air mata. • Degenerasi retina daerah perifer dan sentral • Ablasi retina atau lepasnya retina Koreksi pada mata dengan miopia • Dengan memberikan kaca sferis negative terkecil yang memberikan ketajaman penglihatan maksimal. • Cara kerjanya adalah dengan memfokuskan kembali cahaya untuk jatuh tepat di retina, sehingga dapat mengkompensasi bentuk mata. Pemeriksaan cara subjektif • Penderita duduk menghadap kartu Snellen pada jarak 6 meter (minimal 5 meter), jika kurang dari 5 meter akan terjadi akomodasi. • Pada mata dipasang bingkai percobaan/trial frame dan satu mata ditutup dengan occlude, didahului dengan mata kanan. • Penderita di suruh membaca kartu Snellen mulai huruf terbesar dan diteruskan sampai huruf terkecil yang masih dapat terbaca. • Lensa sferis negatif terkecil dipasang pada tempatnya dan bila tajam penglihatan menjadi lebih baik ditambahkan kekuatannya perlahan-lahan hingga dapat terbaca huruf pada baris terbawah. • Sampai terbaca basis 6/6. • Jika ditambah lensa sferis masih tidak bisa, kemungkinan pasien mempunyai astigmatisma. Dilakukan Fogging Test. • Mata yang lain dikerjakan dengan cara yang sama. Pemeriksaan cara obyektif : • Cara ini untuk anomali refraksi tanpa harus menanyakan bagaimana tambah atau kurangnya kejelasan yang di periksa, dengan menggunakan alat-alat tertentu yaitu retinoskop. • Cara objektif ini dinilai keadaan refraksi mata dengan cara mengamati gerakan bayangan cahaya dalam pupil yang dipantulkan kembali oleh retina. Pada saat pemeriksaan retinoskop tanpa sikloplegik (untuk melumpuhkan akomodasi), pasien harus menatap jauh. • Mata kiri diperiksa dengan mata kiri, mata kanan dengan mata kanan dan jangan terlalu jauh arahnya dengan poros visual mata.Jarak pemeriksaan biasanya ½ meter dan dipakai sinar yang sejajar atau sedikit divergen berkas cahayanya. Tatalaksana • Kacamata Walaupun kacamata memberikan perbaikan pada penglihatan ia akan bertambah berat bila ukurannya bertambah, selain mengganggu kosmetik. Ukuran benda yang dilihat akan lebih kecil dari sesungguhnya, setiap -1.00 dioptri akan memberikan kesan pengecilan benda 2%. Bila memakai kacamata dengan kekuatan - 10.00 dioptri maka akan terjadi pengecilan sebesar 20%. Tepi gagang disertai dengan tebalnya lensa akan mengurangkan lapang penglihatan tepi. Koreksi lebih pada ukuran kacamata pada myopia berguna untuk mengontrol eksotropia atau juling keluar. • Lensa kontak • Lensa kontak mengurangkan masalah kosmetik akan tetapi memerlukan perawatan lensa yang benar dan bersih. Bedah pada miopia Keratotomi radial (Radial keratotomy – RK) Dilakukan sayatan radier pada permukaan kornea sehingga berbentuk jari-jari roda. Bagian sentral kornea tidak disayat. Bagian kornea yang disayat akan menonjol sehingga bagian tengah kornea menjadi rata. Ratanya kornea bagian tengah akan memeberikan suatu pengurangan kekuatan bias kornea sehingga dapat mengganti lensa kacamata negative. Keratotomi radial bermanfaat untuk memperbaiki myopia -2.00 hingga -6.00 Dioptri dan astigmat ringan. Efeksamping yang dapat terjadi pada RK adalah : Penglihatan yang tidak stabil Koreksi lebih atau kurang. Keratektomi fotorefraktif Photorefractive Keratectomy (PRK) • PRK merupakan cara yang mempergunakan sinar eximer untuk membentuk permukaan kornea. Sinar pada eximer akan memecah- mecah molekul sel kornea. Akibat lamanya sinar akan memberikan suatu pemecahan sejumlah molekul sel permukaan kornea. • Keuntungan dan kerugian eximer adalah mahalnya alat dengan efek samping yang kurang. Laser assisted in situ interlamelar keratomilieusis (Lasik) • LASIK menggunakan sinar laser untuk memperbaiki bentuk kornea mata sehingga cahaya yang melewati kornea dapat ditangkap sempurna oleh retina, dengan demikian penglihatan menjadi lebih baik, jelas, dan tajam. • Pada penderita miopia, operasi LASIK akan memipihkan kornea mata yang terlalu tebal sehingga fokus cahaya dapat jatuh tepat pada retina. Pencegahan Miopia • Agar menjaga supaya miopianya tidak bertambah, maka harus dijaga kesehatan umum dan matanya. Diusahakan cukup tidur, pekerjaan dekat dikurangi, banyak bekerja di luar. Jangan membaca terus menerus. Kacamata harus selalu dipakai; penerangan lampu yang baik, dari atas dan belakang. Membaca dalam posisi kepala tegak jangan membungkuk. Karena ada predisposisi ablatio retina, harus hati-hati dalam berolahraga berat, terutama untuk miopia tinggi.