Longcase New
Longcase New
KATARAK
Oleh:
Kholifatul Ulya
1.Identitas Pasien
Nama : Ny. M
No. RM : 01134377
Usia : 71 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Condet
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Status Pernikahan : Menikah
2.Anamnesis
•Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dengan
pasien di Poli Mata RSUD Budhi Asih pada hari Kamis, 10
Oktober 2019 pukul 10.00 WIB
•Keluhan utama
Silau pada mata kanan sejak 1 bulan SMRS
• Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengeluh silau pada mata kanan sejak 1 bulan yang
lalu. Pasien juga mengatakan bahwa silau ketika melihat pada siang
hari dan kalau terkena sinar yang langsung mengarah ke mata.
Keluhan lain didapatkan mata sering berair. Sebelumnya pasien sudah
melakukan operasi katarak mata kiri pada 6 November 2018 di RSUD
Budhi Asih. Pada mata kiri ini pasien tidak mengalami keluhan setelah
menjalani operasi.
Pasien mengeluhkan rasa bergoyang ketika berjalan, tidak ada
riwayat sakit kepala, mual, muntah, trauma pada mata atau terkena
cairan dan bahan kimia pada mata. Pasien tidak mengeluhkan adanya
nyeri atau mengganjal seperti ada benda asing atau kotoran mata.
• Riwayat penyakit dahulu
Pasien memiliki riwayat hipertensi. Riwayat penyakit
diabetes melitus, asma,alergi, penyakit jantung dan
ginjal disangkal.
• Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengaku terdapat riwayat hipertensi dan
diabetes melitus pada keluarga pasien yaitu adik pasien.
• Riwayat lingkungan dan kebiasaan
Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga dengan 4 orang
anak, pasien tinggal bersama suami dan anaknya. Sehari- hari
pasien melakukan aktivitas dirumah, seperti memasak,
membersihkan rumah dan mengaji di masjid dekat rumah.
Pasien tidak merokok
• Riwayat pengobatan
Pasien sudah pernah melakukan operasi pada mata
kiri , untuk mata kanan pasien sudah diberikan catarlent,
timol, glaupen, glauseta, dan KSR.
• 3.Pemeriksaan Fisik
• a.Status generalis
• Keadaan umum
Kesan sakit : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
• Tanda Vital
Tekanan darah : 140/90
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,5
Pernapasan : 16x/menit
OD OS
Trikiasis (-) il (-
)Foli
kel
(-)
il (-
)Foli
kel
(-)
Trikiasis (-)
K L Je
er en rn
uh sa ih,
se I
ba O
gi L
an
S
ha
do
w
te
st
(+
)
Je Vi Je
rn tre rn
ih ou ih
s
H
u
m
or
S F S
uli un uli
t du t
di sk di
nil op nil
ai i ai
29 TI 16
,8 O
Sa T Sa
m es m
a ko a
de nf de
ng ro ng
an nt an
pe as pe
m i m
eri eri
ks ks
a a
• Profil pasien
5.Resume
Seorang perempuan usia 71 tahun datang berobat dengan keluhan
silau pada mata kanan sejak 1 bulan SMRS. Silau dirasakan
terutama pada siang hari, sudah dilakukan operasi
phacoemulsification +IOL pada mata kiri 6 November 2018, pasien
memiliki riwayat hipertensi, diabetes melitus dan penyakit jantung,
ginjal disangkal. Pasien tidak merokok. Adik kandung pasien
memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus. Ketika dilakukan
pemeriksaan tekanan bola mata kanan didapatkan 29,8. Pasien
menggunakan obat tetes mata catarlent, timol, glaupen, glausetta
serta KSR.
Pada pemeriksaan fisik, tanda vital didapatkan hipertensi. Pada
pemeriksaan status oftalmologi didapatkan visus OD 6/18 dan OS
6/12, pada lensa OD didapatkan kekeruhan dan shadow test (+).
6.Diagnosis kerja
– Katarak imatur OD
– Glaukoma OD
– Pseudofakia OS
7.Tatalaksana
Terapi definitive
Melakukan tindakan pembedahan dengan teknik
phacoemulsification dikarenakan kondisi katarak pasien yang
berada pada stadium imatur, dan dengan teknik ini
menggunakan sayatan yang lebih kecil dibandingkan teknik
lain. Lalu dilakukan implantasi lensa intraokular, karena
sudah memenuhi indikasi penurunan dari tajam penglihatan
pasien telah menurun hingga mengganggu kegiatan sehari-
hari.
• Medikamentosa
- Catarlent eye drop 4x1 OD
- Timol 0,5% eye drop 2x1 OD
- Glaopen eye drop 1x1 OD
- Glauseta 2x1
- KSR 1x1
Nonmedikamentosa
Mengedukasi pasien untuk menggunakan kacamata saat
berada di luar rumah agar mengurangi paparan sinar matahari,
kontrol kembali ke Poli Mata RSUD Budhi Asih untuk
melakukan persiapan operasi dan melakukan penjadwalan
operasi jika pasien menyetujui dan TIO sudah stabil.
8.Prognosis
– Ad vitam : ad bonam
– Ad functionam : ad bonam
– Ad sanationam : ad bonam
BAB II
ANALISA KASUS
• Fakoemulsifikasi
pembedahan dengan vibrator ultrasonik untuk
menghancurkan nukleus yang kemudian diaspirasi
melalui insisi 2,5-3mm, dan kemudian dimasukkan
lensa intraokular yang dapat dilipat.
• Small incision cattaract surgery (SICS)
pada EKEK telah dikembangkan menjadi suatu teknik
operasi dengan irisan yang sangat kecil pada skleral
sekitar 7-8mm dan hampir tidak memerlukan jahitan
Komplikasi
selama operasi setelah operasi
1. Pendangkalan 1. edema kornea
COA 2. endoftalmitis
2. Nukleus drop 3. perdarahan
3. Ruptur Capsul
posterior
• Glaukoma sekunder
merupakan peningkatan tekanan intraokuler
yang disebabkan oleh kelainan mata atau
kelainan diluar mata yang menghambat
aquos out flow
Glaukoma akibat kelainan lensa
1. Dislokasi lensa
Lensa dapat mengalami dislokasi akibat trauma atau secara
spontan, misalnya pada sindrom marfan. Dislokasi anterior
dapat menimbulkan sumbatan pada apertura pupil yang
menyebabkan iris bombe dan penutupan sudut.
2.Intumesensi lensa
Lensa dapat menyerap cukup banyak cairan sewaktu
mengalami perubahan- perubahan katarak sehingga ukuran
membesar secara bermakna. Lensa ini kemudian dapat
melanggar batas bilik mata depan, menimbulkan sumbatan
pupil dan pendesakan sudut, serta menyebabkan glaukoma
sudut tertutup. Terapi berupa ekstraksi lensa segera.
BAB IV
KESIMPULAN
• Katarak merupakan penyebab terbanyak kebutaan di
dunia. Katarak adalah perubahan lensa mata yang
semula jernih dan tembus cahaya menjadi keruh,
sehingga cahaya sulit mencapai retina akibatnya
pengelihatan menjadi kabur. Katarak terjadi secara
perlahan-lahan sehingga pengelihatan penderita
terganggu secara berangsur. Proses terjadiya katarak
sangat berhubungan dengan faktor usia. Meningkatnya
usia harapan hidup juga berperan dalam hal
meningkatnya penderita buta katarak.