Anda di halaman 1dari 35

HENTI JANTUNG

Dr.Muhamad Ibnu Sina

Tim UKMPPD FK Malahayati


• Seorang laki-laki usia 45 tahun datang ke IGD RSPBA dengan
keluhan Penurunan kesadaran. Dari hasil pemeriksaan di daptkan
tekanan darah 90/50 mmHg.Nadi 40x/menit. Dilakukan
pemeriksaan EKG dan didapatkan gambaran

• Apakah penatalaksaan yang harus segera dilakukan terhadap


pasien?
• Kardioversi
• DC Shock
• Manuver Vagal
• Adenosin 6 mg
• Atropin 0,5 mg
• Seorang laki-laki usia 45 tahun dating ke IGD RSPBA dengan
keluhan nyeri dada dan sesak nafas. Dari hasil pemeriksaan di
daptkan tekanan darah 90/60 mmHg.N: 110x/menit, RR 28x/menit
Dilakukan pemeriksaan EKG dan didapatkan gambaran seperti ini

Apakah penatalaksaan yang harus segera dilakukan terhadap pasien?


• Epinephrine 1 mg
• Atropin Sulfat 0,5 mg
• Resusitasi Jantung Paru
• Kardioversi
• DC Shock
• Pasien laki-laki, 50 tahun dibawa ke igd dengan p
enurunan kesadaran. Pada pemeriksaan awal did
apatkan nadi karotis tidak teraba,dilakukan RJP ke
mudian di EKG terdapat gambaran PEA. apa tatala
ksana yang diberikan pada pasien tersebut?
– Adenosin
– Kardioversi
– Epinefrin
– DC shock
– Atropin
• Seorang laki-laki usia 45 tahun datang ke IGD RSPBA dengan
keluhan Penurunan kesadaran. Dari hasil pemeriksaan di daptkan
tekanan darah 90/50 mmHg.Nadi teraba lemah Dilakukan
pemeriksaan EKG dan didapatkan gambaran seperti ini

Apakah penatalaksaan yang harus segera dilakukan terhadap pasien?


• Kardioversi
• DC Shock
• Manuver Vagal
• Adenosin 6 mg
• Diltiazem
• Seorang laki-laki berusia 55 tahun, diantar ke UGD dalam keadaan
tidak sadar setelah mengalami nyeri dada. Pada monitor EKG
tampak gambaran sebagai berikut:

Apakah diagnosa yang tepat pada kasus?


• Supraventrikular takikardi
• Ventrikular Takikardi
• Ventrikular Fibrilasi
• Atrial Fibrilasi
• Atrial Flutter
• Cardiac Arrest berbeda dengan Heart Attack
yaitu terjadi karena penurunan aliran darah ke
otot jantung sehingga menimbulkan
manifestasi gangguan jantung
• Pada kasus Cardiac Arrest harus dilakukan
penanganan dengan segera mungkin, yaitu
dengan pijatan jantung paru (CPR) diikuti
dengan defibrillator (DC Shock) bila
diperlukan.
• Shockable : apabila ritme elektrokardiografi
menggambarkan Ventrikel Fibrilasi dan atau
Supra Ventrikel Tachycardi.
• Non Shockable : apabila ritme
elektrokardiografi menggambarkan
bradycardi, assystole, PEA
DEO/AED
• DIGUNAKAN BILA PAIEN MEMILIKI 3 TEMUAN
KLINIS
– TIDAK ADA RESPON
– TIDAK BERNAFAS
– TIDAK ADA DENYUT
• PENGOPERASIANNYA
– HIDUPKANON
– PASANG BANTALAN ELEKTRODA 1 DIBAWAH
KLAVIKULA DEXT, 1 DI APEX
– TEKAN TOMBOL SHOCKEVALUASI->TIDAK ADA
NADIRJP 5 SIKLUS
• Prinsip-prinsip penanganan Cardiac Arrest :
– Mengenal secara dini penyakit sebelum terjadinya
cardiac arrest
– Resusitasi Jantung Paru secara tepat dan cepat dan
pemberian oksigenasi yang adequate
– Defibrilasi dengan segera bila jantung
menggambarkan Ventrikel Fibrilasi dan Supra
Ventrikel Tachycardi.
– ACLS dengan segera
VF/VT TANPA NADI
• SURVEI PRIMERABCDE
• DILANJUTKAN DENGAN RJPsambil menunggu DEO
• DEO TIBAPASANG, TANPA MENGHENTIKAN RJP, SETELAH
TERPASANG DPT DI HENTIKAN SEKITAR 10 DETIK
• BILA VT TANPA NADI / VF DC SHOCK 360 J MONOFASIK ATAU 200
J BIFASIK
• RJP 5 SIKLUS EVALUASI BILA MASIH VT TNP NADI / VF DC
SHOCKRJP 5 SIKLUS
• EPINEPHRINE 1 MG IV/IO DAPAT DI ULANG TIAP 3MENIT
• SURVEI SEKUNDERINTUBASI
• RJP 5 SIKLUSEKG, BILA TETAP DC SHOCK 360 JRJP
• TAMBAHKAN AMIODARON/LIDOKAIN 1-1,5 MG/KGBB
PEA(KELISTRIKAN TANPA DENYUT)
• KHASADA GAMBARAN EKG PADA MONITOR
NAMUN TIDAK ADA DENYUT NADI PADA
PERABAAN KAROTIS
• EKGQRS LEBAR DENGAN FREKUENSI
RENDAH SEKITAR < 20X/MENIT ATAU 20-
40X/MENIT
• KEADAAN INI BISA I DAHULUI OLEHMCI, VT,
VF
TATA LAKSANA
• SURVEI PRIMERABCRJP
• PASANG DEOSETELAH TERPASANG, HENTIKAN RJP
10 DETIK
• IDENTIFIKASI KEADAAN PEA
• SEGERA BERI EPINEPHRINE 1MGLANJUTKAN RJP 2
MNTEVALUASI
• MASIH PEAATROPIN 1MG IV/PORJPEVALUASI
• MASIH PEA EPINEPHRINE 1MG
IV/PORJPEVALUASI
• EVALUASIATROPIN DIBERIKAN MAKS. 3MG
SELEBIHNYA EPINEPHRIN
ASISTOL
• HENTI JANTUNGAKHIR DARI PERJALANAN
HENTI JANTUNG
• PERTOLONGAN SAMA DENGAN PEA
Kasus Takikardi
• Takikardi dengan QRS sempit
– Atrial fibrilasi
– Atrial flutter
• Takikardi dengan QRS lebar
– VT monomorfik
– VT polimorfik
• Gejala
– Sesak nafas
– Nyeri dada
– Penurunan kesadaran
– Presinkopsinkop
– Tanda lain yg menyertai
• Hipotensi
• EKGiskemik
• Edema Paru
• Akral Dinginpenurunan produksi urin
Tatalaksana
• PRINSIP UMUM !!!!!
• Periksa Nadi teraba/ tidak
• Bila teraba stabil/tidaklihat gejala dan
tanda kasus takikardi
• SEMUA TAKIKARDI TIDAK STABIL HARUS
KARDIOVERSI SEGERA kecuali, Sinus Takikardi
• SURVEI PRIMER DAN SEKUNDER
– ABC
– OKSIGEN DAN PANATAU SATURASI O2
– PASANG EKGTENTUKAN QRSLEBAR/SEMPIT, DAN
TERATUR/TIDAK TERATUR
– PERIKSA TEKANAN DARAH DAN NADI
– CARI DAN ATASIPENYEBAB YANG REVERSIBEL
– LIHAT GEJALA STABIL/TIDAK
• PASIEN STABIL
– EKG 12 SADAPANLIHAT QRSLEBAR,SEMPIT, TERATUR/TIDAK
TERATUR
– PASANG INFUS BILA BLM TERPASANG
– QRS SEMPIT (<0,12 DTK)
• TERATURMANUVER VAGAL≠adenosin 6 mg IV bolus,gagal12 mg,12
mgAdenosin dpt AV blok
• TIDAK TERATURkonsulbeta bloker/ diltiazem
– QRS LEBAR (> 0,12 DTK)konsul Ahli
• TERATUR Amiodaron 150 mg IV—10 mnt, dpt diulang s/d 2,2 gram / 24
jam
• TIDAK TERATURadenosin, digoksin,diltiazem,verapamilAmiodaron dpt
dipertimbangkan
• Torsade de pointesmagnesium 1-2 gr—5-60 menit
• PASIEN TIDAK STABIL
– PASANG INFUS, BERI SEDASI BILA PASIEN SADAR
– KARDIOVERSI
• AFIB DAN VT MONOMORFIK—>100J,200J,300J,360J
• AFLUT DAN SVT50J,100J,200J,300J,360J
• VT POLIMORFIKASINKRONISASI DC SHOCK360 J
Kasus Bradikardi
• Denyut jantung <60 kali/ menit

Gejala :
• Sesak afas
• Nyeri dada
• Kesadaran menurun
• Lemah, hampir pingsan, pingsan (sinkop)

Tanda :
• Hipotensi atau syok
• Edema paru
• Akral dingin dan ↓ prod. urin
Penanganan
• Pastikan tidak ada gangguan nafas
• Berikan oksigen
• Pasang monitor EKG, tekanan darah dan
oksimetri
• Pasang jalur IV
Perhatikan EKG
• Jika bukan AV blok II tipe 2 atau AV blok III,
lakukan,....
• Beri atropin sulfat 0,5mg IV, jika tidak ada
peningkatan respon jantung ulangi pemberian
sulfat atropino,5mg (3-5 menit). Dosis maks 3mg.
• Bila dosis sudah 3 mg dan tidak ada respon
peningkatan denyut jantung, pikirkan pemberian
obat lain, seperti epinefrin 2-10 µg/menit atau
dopamin 2-10µg/kgbb/menit.
Kasus SKA
• Sekumpulan keluhan & tanda klinis yang
sesuai dengan IMA
– UAP,STEMI,NSTEMI
• Tanda dan Gejala
– Nyeri dada retrosternal
– Menjalar
– Gejala otonom
– Sesak nafas
Penatalaksanaan
• Nilai ABC
• Berikan O-A-N-M
– O2 4L/mnt--6 jam pertama
– A160-325 mg dikunyah*suppos
– N10mg--3xinterval 3-5 mnt≠
TD≤90mmhg/30mmhg lebih rendah dari awal
• *infark inferior/ventrikel dext,hipotensi,bradi/taki,Viagra < 24
jam
– M1cc—10mgdiencerkan 10 cc1 cc/1 mg, bila nyeri
tidak berkurang o/ N
• EKG 12 Sadapan
• Ceklis terapi trombolitik

Anda mungkin juga menyukai