Anda di halaman 1dari 25

SIAPA AHOK?

• Nama Lengkap : Ir. Basuki Tjahaja Purnama M.M


(Basuki Cahaya Purnama)
• Nama Panggilan : Ahok
• Tempat Lahir : Belitung Timur, Indonesia
• Tanggal Lahir : 29 Juni 1966
• Pekerjaan : Politikus
• Jabatan : Gubernur DKI Jakarta ke-17
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama Atau yang
akrab disapa Ahok dimata masyarakat dikenal sebagai sosok
pemimpin yang tegas.
Ketegasan sang Gubernur pun kerap menjadi perbincangan
hangat di berbagai media, ia dikenal sebagai sosok yang berani dan
blak-blakan.
Ahok adalah warga Indonesia keturunan Tionghoa, ia
memiliki nama Tionghoa Zhōng Wànxué.
Setelah Presiden Joko Widodo mengundurkan diri dari
Jabatannya sebagai Gubernur karena terpilih menjadi Presiden RI
pada tahun 2014. Otomatis Ahok yang kala itu menjabat sebagai
wakil Gubernur menjadi Gubernur DKI menggantikan posisi yang
ditinggalkan Joko Widodo.
LATAR BELAKANG
KELUARGA AHOK
Basuki adalah putra pertama dari Alm. Indra Tjahaja Purnama dan
Buniarti Ningsing. Ia lahir di Belitung Timur, Bangka Belitung pada tanggal 29
Juni 1966. Basuki memiliki tiga orang adik, yaitu Basuri Tjahaja Purnama, Fifi
Lety, Harry Basuki. Keluarganya adalah keturunan Tionghoa-Indonesia dari
suku Hakka.
Basuki menikah dengan Veronica, kelahiran Medan, Sumatra Utara, dan
dikaruniai 3 orang putra-putri bernama Nicholas Sean Purnama, Nathania, dan
Daud Albeenner.
Berlatar belakang keluarga mampu yang tinggal di lingkungan PT Timah
di Belitung ditambah dengan latar belakang keluarga yang seorang wirausahaan,
tidak membuat keluarga Ahok hidup dengan penuh kemewahan dan menjaga
jarak dengan masyarakat biasa. Ahok malah disekolahkan di sekolah rakyat
biasa, bukannya di sekolah milik PT Timah dengan berbagai fasilitasnya itu.
Latar Pendidikan Ahok

Masa kecil basuki lebih banyak dihabiskan di Desa


Gantung, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur,
hingga menamatkan pendidikan sekolah menengah tingkat
pertama, ia melanjutkan sekolahnya di Jakarta. Setelah
menamatkan pendidikan sekolah menengah atas, Basuki
melanjutkan studinya di jurusan Teknik Geologi, Fakultas
Teknik Universitas Trisakti dan mendapatkan
gelar insinyur pada tahun 1990. Basuki menyelesaikan
pendidikan magister pada Tahun 1994 dengan gelar Master
Manajemen di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulya
SEJARAH KARIER BASUKI
TJAHAJA PURNAMA
A. KARIER BISNIS
• Pada tahun 1992 Basuki mengawali kiprahnya di dunia bisnis sebagai Direktur PT
Nurindra Ekapersada sebagai persiapan membangun pabrik Gravel Pack Sand (GPS)
pada tahun 1995.
• Pada tahun 1995, Basuki memutuskan berhenti bekerja di PT Simaxindo Primadaya.
Ia kemudian mendirikan pabrik di Dusun Burung Mandi, Desa Mengkubang,
Kecamatan Manggar, Belitung Timur. Pabrik pengolahan pasir kuarsa tersebut adalah
yang pertama dibangun di Pulau Belitung, dan memanfaatkan teknologi Amerika dan
Jerman. Lokasi pembangunan pabrik ini adalah cikal bakal tumbuhnya kawasan
industri dan pelabuhan samudra, dengan nama Kawasan Industri Air Kelik (KIAK).
• Pada akhir tahun 2004, seorang investor Korea berhasil diyakinkan untuk
membangun Tin Smelter (pengolahan dan pemurnian bijih timah) di KIAK. Investor
asing tersebut tertarik dengan konsep yang disepakati untuk menyediakan fasilitas
komplek pabrik maupun pergudangan lengkap dengan pelabuhan bertaraf
internasional di KIAK.
• KIPRAH POLITIK
• Pada tahun 2004 Basuki terjun ke dunia politik dan bergabung di bawah bendera
Partai Perhimpunan Indonesia Baru (Partai PIB) sebagai ketua DPC Partai PIB
Kabupaten Belitung Timur. Pada pemilu 2004 ia mencalonkan diri sebagai anggota
legislatif dan terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur periode
2004-2009.
• Bupati Belitung Timur
• Pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Belitung Timur tahun 2005,
Basuki berpasangan dengan Khairul Effendi, B.Sc. dari Partai Nasional Banteng
Kemerdekaan (PNBK) ikut sebagai calon Bupati-Wakil Bupati Belitung Timur
periode 2005-2010. Dengan mengantongi suara 37,13 persen pasangan ini terpilih
menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Belitung Timur definitif pertama.
Basuki kemudian mengajukan pengunduran dirinya pada 11 Desember 2006 untuk
maju dalam Pilgub Bangka Belitung 2007. Pada 22 Desember 2006, ia resmi
menyerahkan jabatannya kepada wakilnya, Khairul Effendi.
• Pemilihan Gubernur Bangka Belitung 2007
• Di pilkada Gubernur Bangka Belitung tahun 2007, Basuki mengambil bagian menjadi
kandidat calon Gubernur. Presiden RI Ke-4 K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
mendukung Basuki untuk menjadi Gubernur Bangka Belitung dan ikut berkampanye
untuknya. Namun dalam pemilihan tersebut ia dikalahkan oleh rivalnya, Eko Maulana
Ali.
• Anggota DPR RI 2009-2014
• Pada tahun 2009, Basuki mencalonkan diri dan terpilih menjadi anggota DPR RI
dari daerah pemilihan Bangka Belitung mewakili Partai Golongan Karya.
• Wakil Gubernur DKI Jakarta
• Basuki mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta berpasangan
dengan Joko Widodo dalam Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2012.
• Gubernur DKI Jakarta
1. Sebagai Pelaksana Tugas Gubernur
Selama kampanye Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014, Jokowi meletakkan
posisinya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Untuk mengisi posisi ini, Basuki mengisi
posisi Pejabat (Plt) Gubernur hingga akhirnya Jokowi dilantik sebagai Presiden RI.
2. Sebagai Gubernur
Pada 14 November 2014, DPRD DKI Jakarta mengumumkan Basuki sebagai
Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo yang telah menjadi Presiden
Republik Indonesia. Setelah pengumuman ini, DPRD DKI Jakarta mengirimkan
surat ke Kementerian Dalam Negeri agar Basuki dilantik menjadi Gubernur.
Awal Masa Jabatan

• Ahok diangkat menjadi Gubernur DKI Jakarta pada


14 November 2014 menggantikan Jokowi yang
terpilih menjadi presiden.
• Selama 1 bulan, Ahok menjabat sebagai Gubernur
tanpa wakil.
• Djarot Saiful Hidayat diangkat menjadi wakil
Gubernur DKI Jakarta pada 17 Desember 2014.
Tanggapan Masyarakat
• Mendapat tentangan dari FPI dan anggota DPRD DKI Jakarta
yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih.

• Alasan penolakan:
1. Basuki tidak beragama Islam,
2. perilaku Basuki dianggap arogan, kasar, dan tidak bermoral,
3. penolakan umat Islam Jakarta terhadap kepemimpinan Ahok.

• Penolakan terlihat jelas dengan pihak FPI yang mengadakan


unjuk rasa pada 3 Oktober 2014
Visi Ahok

Jakarta Baru, kota modern yang


tertata rapi dan manusiawi, dengan
kepemimpinan dan pemerintah yang
bersih dan melayani.
Misi Ahok
• Mewujudkan Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi serta konsisten
dengan Rencana Tata Ruang Wilayah.
• Menjadikan Jakarta sebagai kota yang bebas dari masalah-masalah menahun
seperti macet, banjir, pemukiman kumuh, sampah dan lain-lain.
• Menjamin ketersediaan hunian dan ruang publik yang layak serta terjangkau
bagi warga kota dan ketersediaan pelayanan kesehatan yang gratis sampai rawat
inap dan pendidikan yang berkualitas secara gratis selama 12 tahun untuk warga
Jakarta.
• Membangun budaya masyarakat perkotaan yang toleran, tetapi juga sekaligus
memiliki kesadaran dalam memelihara kota.
• Membangun pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada
pelayanan publik.
Kontroversi Ahok
Pidato Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat bertemu
masyarakat di Kepulauan Seribu Rabu (28/9/2016) lalu, menuai polemik.
Dalam pidato itu, Ahok menyinggung surat Al Maidah ayat 51 dengan ucapan
'dibohongin pakai Surat Al Maidah 51'.
Saat itu, Ahok sebetulnya sedang bicara soal program untuk Kepulauan
Seribu, namun dia mengaitkannya dengan Pemilihan gubernur (Pilgub) DKI
Jakarta yang pada intinya, program akan berjalan meski dia tidak lagi menjabat
gubernur. Dalam pidato itu, Ahok menyebut mereka yang tidak memilihnya
mungkin karena dibohongi menggunakan Surat Al Maidah ayat 51. Ayat itu
dalam Alquran secara tekstual melarang umat Islam memilih pemimpin
nonmuslim, meski ada pihak yang menafsirkan lain.
Kalimat Ahok dimaksud adalah: "Jadi enggak usah pikirkan 'Ah nanti kalau
Ahok enggak kepilih pasti programnya bubar'. Enggak, saya (memimpin Jakarta)
sampai Oktober 2017. Jadi jangan percaya sama orang. Kan bisa saja dalam hati
kecil bapak ibu enggak bisa pilih saya.

Karena dibohongin pakai surat Al Maidah 51 macem-macem gitu lho (orang-


orang tertawa-red). Itu hak bapak ibu, ya. Jadi kalau bapak ibu perasaan enggak bisa
pilih nih, saya takut masuk neraka dibodohin gitu ya, enggak apa-apa, karena ini kan
panggilan pribadi bapak ibu. Program ini jalan saja."Sontak saja ucapan Ahok itu
dikecam banyak orang, terutama umat Islam karena surat Al Maidah ayat 51 dalam
kitab suci Alquran dianggap Ahok dipakai untuk kebohongan. Dalam bahasa Ahok,
dipakai orang rasis.
PRESTASI AHOK
SELAMA
MENJABAT
MENJADI
GUBERNUR
Reformasi anggaran
Penerapan e-budgeting
Mulai tahun anggaran 2015, Basuki Tjahaja Purnama
mengajukan e budgeting sebagai solusi untuk memperbaiki
penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI
Jakarta. Sistem ini sebenarnya sudah diajukan sejak 2014,
namun ditolak. Karena itu, dilakukan pembenahan terhadap
birokrasi di DKI Jakarta dan PNS yang bersih dan memiliki
kemampuan e budgeting ditunjuk. Hal ini akhirnya memicu
kontroversi anggaran pembelian UPS pada RAPBD 2015.
Pembahasan RAPBD 2015 akhirnya berakhir deadlock dan
harus menggunakan pagu APBD 2014.
Layanan sosial, kesehatan
dan transportasi
Peningkatan taraf layanan puskesmas menjadi rumah sakit
Pada tanggal 3 April 2015, sebanyak 15 Puskesmas diresmikan
meningkat taraf pelayanannya menjadi Rumah Sakit Umum tipe D.
Dengan demikian, RSUD yang sudah ada akan terbantu karena
beban antrian bisa dibagi. RSU tipe D akan fokus melayani
kebutuhan dasar, seperti kebidanan, dokter anak, bedah ringan,
dan penyakit dalam. Karenanya, akan ada dokter spesialis yang
praktik untuk melayani masyarakat. Dari 15 RSU tersebut,
kapasitas ruang rawat inap pun mengalami penambahan, yang
tadinya terdapat 518 kamar tidur menjadi 750 kamar tidur. Di RSU
itu pun akan ada kamar operasi, ruang Intensive Care Unit (ICU)
dan High Care Unit (HCU).
Pembangunan fisik
Relokasi Kalijodo
Kalijodo sebenarnya sudah direncanakan untuk ditertibkan sejak
tahun 2014 dengan alasan merupakan jalur hijau. Namun kemudian
tertunda karena menunggu penertiban Waduk Pluit selesai. Setelahnya,
Pemprov DKI mendapat momentum dengan adanya kecelakaan yang
melibatkan Toyota Fortuner setelah pengemudinya minum minuman
keras sepulang dari Kalijodo. Akhirnya pada tanggal 29 Februari 2016,
penduduk Kalijodo direlokasi dengan melibatkan 5000 personel
Polri, 2500 personel Satpol PP dan 400 personel TNI
Penertiban berlangsung lancar, dengan penduduk yang memiliki
KTP DKI bersedia dipindahkan ke rusunawa Marunda dan
Pulogebang atau dipulangkan ke daerah asal.
AHOK DI
PILKADA
Partai Pendukung Pasangan
Basuki - Djarot
Kampanye Rakyat
Cara partisipasi yang diusung terbilang unik, yaitu
mengajak masyarakat untuk memberikan bantuan dana
kampanye bagi Ahok-Djarot. Upaya yang bertajuk
Kampanye Rakyat ini diusulkan dengan mengusung asas
bersih, transparan dan partisipatif. Cara ini ditunjukan
dengan besaran dana yang dapat disumbangkan beserta
metode pembayarannya. Besaran sumbangan perorangan
dimulai dari angka Rp 10.000,00 sampai Rp 75.000.000,00.
Dan besaran sumbangan organisasi berbadan hukum
mencapai angka Rp 750.000.000,00. .
Kampanye Rakyat pada akhirnya menjadi salah satu wujud
demokrasi yang secara jelas bersifat terbuka dan menyediakan
kesempatan partisipasi yang sama. Partisipan tidak dibatasi dengan
status ekonomi ataupun demografi, pun demikian tanggung jawab
yang nantinya akan dipenuhi oleh Ahok-Djarot di mana Ahok-
Djarot akan menjalankan tanggung jawab kepada rakyat tanpa
batasan status ekonomi dan demografi.

Hasil Quick Count Pilkada DKI Jakarta 2017


LSI
Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni: 16,9 persen
Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat: 43,2 persen
Anies Baswedan-Sandiaga Uno: 39,9 persen
Kelebihan – kelebihan Ahok

• Tegas
• Berani
• Jujur
• Kinerja baik
• Transparan
• Gesit
KELEMAHAN AHOK
SELAMA MENJABAT
MENJADI GUBERNUR
• Tidak terurusnya tanah yang tidak jelas status kepemilikannya pada daerah
tertentu.
• Kata-kata yang terlantur oleh Beliau apa adanya sehingga banyak sekali pihak
yang salah paham akan maksud dari perkataan Beliau.
• Banyak pihak pemerintah yang tidak senang dengan Beliau karena ketegasan dan
kedisiplinannya untuk memperbaiki pemerintahan Jakarta menjadi bebas
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
• Walaupun gaji pokok dinaikkan, tetap saja ada rakyat yang belum sejahtera
kehidupannya karena tidak tersedianya lapangan pekerjaan untuk mereka,
khususnya rakyat kalangan bawah.
• Lebih memprioritaskan pembenahan lingkungan permukiman di bantaran
sungai. (Di Jakarta Pusat: kecamatan Senen dan Johar Baru atau tepatnya di
kelurahan Petojo Selatan, Karang Anyar, dan Galur. Di wilayah Jakarta Timur:
kelurahan Cipinang, Cempedak, Pisangan Baru, Kayu Manis dan Pisangan
Timur. Di Jakarta Selatan: kecamatan Kebayoran Lama, Mampang Prapatan dan
Pancoran. Di Jakarta Barat: kecamatan Angke, Duri Utara, Tambora, Kapuk dan
Rawa Buaya.)

Anda mungkin juga menyukai