Anda di halaman 1dari 11

Pupuk Triple

Superphospate

ADELYA KRISTIA PUTRI 08.2016.1.01707


RIZQI AKMAL M. 08.2017.1.01768
CHUSNUL CHOTIMAH 08.2018.1.01816
NUR AINI R. 08.2018.1.01835
Pengertian Pupuk TSP

 Pupuk Triple Super Fosfat (TSP) adalah nutrient anorganik yang


digunakan untuk memperbaiki hara tanah untuk pertanian. Rumus
kimianya Ca(H2PO4). Kadar P2O5 (fosfat) pupuk ini sekitar 44-52%.
 Fosfat adalah salah satu unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk
memacu perkembangan akar tanaman. Menguatkan batang sehingga
meningkatkan daya tahan terhadap serangan hama penyakit. Memacu
pembentukan bunga dan pemasakan biji sehingga panen lebih cepat.
Kekurangan fosfat dapat menyebabkan tanaman akan tumbuh kerdil, daun
berwarna hijau tua, anakan sedikit, pemasakan lambat dan sering tidak
menghasilkan gabah atau buah.
Sifat Kimia TSP

 Nama lain : Calcium Fosfat Mono-Basic


 Rumus molekul : CaH4(PO4)2.H2O (Utama)
 Berat molekul : 252
 Warna : Kecoklatan
 Bau : Tidak berbau
 Bentuk : Butiran / Granular
 Specific Gravity : 2,200
 Melting point : 200℃
 Boiling point : 200℃ terdekomposisi
 Kelarutan dalam air : Dapat larut
 Kadar unsur hara utama : 44-52% P2O5
 Reaksi kemasaman : netral
Reaksi Pembuatan TSP/ Ca(H2PO4)

 Pembuatannya dibuat dari apatit dan asam fosfat dengan jalan


mencampurkan kedua bahan baku dalam suatu mixer dari baja, kemudian
mengeras dan selanjutnya dibentuk menjadi tepung, pelet atau butiran.
 Reaksi inti :

[Ca(PO4)2]3. CaF2 + 14H3PO4 + 10H2O →


10Ca(H2PO4)2 H2O + 2HF
 Dibuat dengan wet-proses phosphoric acid. Persamaan phosphoric acid,
dimana rockfhosphate direaksikan dengan H2SO4
[Ca(PO4)2]3. + 10H2SO4 + 20H2O → 10CaSO4.2H2O + 6H3PO4 +
2HF
Proses Pembuatan Pupuk TSP

 Pada dasarnya pembuatan triple superfosfat tidak jauh

berbeda dengan pembuatan superfosfat, secara umum proses


pembuatan triple superfosfat terdiri dari beberapa cara dan
dapat digunakan tergantung dari pemilihan proses batch atau
proses continuous.
Macam Proses Pembuatan TSP

 Triple Superfosfat  Triple Superfosfat


Proses Batch Proses Continuous
 Pan-Mixing  Broadfield
 Meyers  Bridger (TVA Cone-Mixing)
 TVA Sigma-Blade Mixing  Kulhmann
 Dorr-Oliver Granular
 S.I.A.P.E.
 TVA Rotary Drum
(Granulasi)
Triple Superfosfat Proses Continuous

 Dorr-Oliver Granular
Dorr-Oliver Granular

 Pada proses ini, fosfat rock dan phosphoric acid diumpankan pada 2 buah atau lebih reaktor

yang disusun secara seri. Setiap reaktor dilengkapi dengan pengaduk dengan kekuatan 20

hp. Produk dari reaktor kemudian diumpankan pada sebuah blunger , yaitu sebuah mixer

yang dilengkapi dengan 2 buah pengaduk jenis twin-shaft blade seperti pada pug mill. Pada

blunger terjadi pencampuran antara produk reaksi dengan produk halus yang merupakan

recyle dari screen pada proses terakhir.

 Produk dari blunger kemudian diumpankan pada rotary dryer untuk proses pengeringan,

dan kemudian dihaluskan pada pulverizer dimana produk kasar diambil sebagai produk

akhir sedangkan produk halus diumpankan kembali pada blunger untuk dicampur dengan

produk hasil reaksi. Kadar phosphoric acid pada proses ini adalah 38-39% dengan suhu

operasi 80-100oC.
Kelebihan Pupuk TSP

 TSP memiliki beberapa keuntungan agronomis yang membuatnya


sedemikian populer sebagai pupuk sumber fosfat selama beberapa
waktu. TSP juga mengandung 15% Kalsium (Ca), yang menyediakan
unsur hara tambahan bagi tanaman. Selain itu juga keuntungan dari
penggunaan pupuk TSP adalah diantaranya :
 Dapat memperkuat batang tanaman.
 Dapat meningkatkan daya tahan terhadap serangan hama dan juga penyakit.
 Mengurangi resiko roboh.
 Mempercepat pembentukan bunga dan pemasakan biji sehingga panen lebih
cepat.
Bahaya Penggunaan Pupuk TSP

 Jika kelebihan superfosfat, tanah akan kelebihan asam. Hal ini dikarenakan
superfosfat dapat meningkatkan konsentrasi hydrogen dalam tanah.
 Dapat bersifat racun bagi tanaman jika diberikan pada tanaman yang
tumbuh pada tanah yang mengandung banyak unsur aluminium. Hal ini
dikarenakan superfosfat dapat mempercepat pembentukan racun aluminium
atau toxic aluminium.
 Kelebihan P menyebabkan penyerapan unsur lain terutama unsur mikro
seperti besi (Fe) , tembaga (Cu) , dan seng (Zn) terganggu. Namun gejalanya
tidak terlihat secara fisik pada tanaman
Pengendalian Penggunaan Pupuk Phosphat

 Menerapkan prinsip-prinsip penambangan yang berkelanjutan, yaitu dengan

memperhitungkan dampak terhadap kondisi lingkungan baik fisik, kimia,


maupun sosial budaya.

 Menerapkan beberapa teknologi pengendalian residu logam berat dari fosfat

alam yang digunakan pada bidang pertanian, antara lain:

 Teknologi peningkatan efisiensi penggunaan pupuk fosfat alam dengan

diiberikan secara langsung dan digunakan dengan takaran yang tepat.

 Teknologi fitoremediasi, yaitu memanfaatkan pertumbuhan tanaman untuk

mengurangi kadar logam berat.

Anda mungkin juga menyukai