Anda di halaman 1dari 15

PENGGOLONGAN

KODEFIKASI &
BARANG MILIK NEGARA

PERMENKEU 29/2010

DIREKTORAT BARANG MILIK NEGARA I


DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
1
Dasar Hukum

 UU 1/2004  Perbendaharaan Negara;


 UU 33/2004  Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah;
 PP 23/2005  Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum;
 PP 24/2005  Standar Akuntansi Pemerintahan
 PP 6/2006  Pengelolaan BMN/D, sebagaimana
telah diubah dengan PP 38/2008;
 PMK 91/2007  Bagan Akun Standar;
 PMK 120/2007  Penatausahaan BMN;
 PMK 171/2007  Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Pemerintah Pusat.
2
Dasar pemikiran
1. Terciptanya keseragaman dalam penggolongan
dan klasifikasi BMN

2. Terbatasnya kodefikasi yang sudah ada

3. Kebutuhan untuk menyesuaikan penggolongan


barang berdasarkan Bagan Akun Standar (PMK
91/2007)

4. Mewujudkan tertib administrasi dan mendukung


tertib pengelolaan BMN
3
Sasaran & Ruang Lingkup

Sasaran :
 Seluruh BMN yang diperoleh dari APBN atau
berasal dari perolehan lainnya yang sah

Ruang Lingkup :
 Pelaksana Penatausahaan BMN pada
Pengelola Barang dan Pengguna Barang
 Pelaksana Penatausahaan BMN pada Satker
Belanja Subsidi dan Belanja lain-lain (BSBL).

4
PENGGOLONGAN

Penggolongan adalah kegiatan untuk menetapkan secara


sistematik mengenai BMN ke dalam golongan, bidang,
kelompok, subkelompok dan sub-sub kelompok.
SUB KELOMPOK
KELOMPOK SUB-SUB KELOMPOK
BIDANG SUB KELOMPOK
KELOMPOK SUB-SUB KELOMPOK
GOLONGAN SUB KELOMPOK
KELOMPOK SUB-SUB KELOMPOK
BIDANG SUB KELOMPOK
KELOMPOK SUB-SUB KELOMPOK

5
KODE BARANG

Kode
Kode barang
barang terdiri
terdiri 10
10 (sepuluh)
(sepuluh) angka/digit
angka/digit yang
yang terbagi
terbagi dalam
dalam 5
5 (lima)
(lima)
kelompok
kelompok kode
kode dengan
dengan susunan
susunan sebagai
sebagai berikut
berikut ::

X . X X . X X . X X . X X X

Satu
Satu angka/digit
angka/digit pertama
pertama :: kode
kode Golongan
Golongan Barang
Barang
Dua
Dua angka/digit
angka/digit kedua
kedua :: kode
kode Bidang
Bidang Barang
Barang
Dua
Dua angka/digit
angka/digit ketiga
ketiga :: kode
kode Kelompok
Kelompok Barang
Barang
Dua
Dua angka/digit
angka/digit keempat
keempat :: kode
kode Sub
Sub Kelompok
Kelompok Barang
Barang
Tiga
Tiga angka/digit
angka/digit kelima
kelima :: kode
kode Sub-Sub
Sub-Sub Kelompok
Kelompok Barang
Barang

6
SUBSTANSI Perubahan
dari PMK 97/2007 ke PMK 29/2010
1. Penambahan kode BMN baru;
• Aset Tetap renovasi, Makanan/Sembako
(Natura).
2. Perubahan dari beberapa BMN yang
memiliki nomenklatur yang sama menjadi
1 (satu) kode BMN;
• Printer; Candi Hindu, Candi Budha, dan
Candi Lainnya Menjadi Candi.
3. Perubahan dari beberapa kode BMN
menjadi 1 (satu) kode BMN (many to one);
• Ikan Mujair, Ikan Mas menjadi Ikan Air
Tawar Budidaya; 7
1/2
Perubahan dari PMK 97/2007 ke PMK
29/2010
4. Perubahan dari satu kode BMN menjadi
beberapa kode BMN (one to many);
• Perubahan BMN dari kode sementara ke
kode yang sebenarnya.
5. Perubahan kode BMN;
• Berubah dari kode lama (PMK 97/2007)
menjadi kode baru (PMK 29/2010).
6. Pergeseran Akun Neraca;
• Peluru berubah dari Peralatan dan Mesin
menjadi Persediaan, Peralatan Olah
Raga berubah dari Aset Tetap Lainnya
menjadi Peralatan dan Mesin. 8
2/2
Perbandingan Golongan Barang Lama dan Baru

PMK 97/2007 GOL. PMK 29/2010


BARANG
BARANG TIDAK BERGERAK 1 PERSEDIAAN
BARANG BERGERAK 2 TANAH
HEWAN, IKAN, DAN 3 PERALATAN DAN MESIN
TANAMAN
PERSEDIAAN 4 GEDUNG DAN BANGUNAN
KONSTRUKSI DALAM 5 JALAN, JARINGAN, DAN
PENGERJAAN IRIGASI
ASET TAK BERWUJUD 6 ASET TETAP LAINNYA
7 KONSTRUKSI DALAM
PENGERJAAN
8 ASET TAK BERWUJUD
9 - 9
Penggolongan BMN P
(PMK 29/PMK.06/2010) E
1 - Persediaan
Golongan 2 - Tanah
Golongan
3 - Peralatan dan Mesin
Semakin
Semakin 4 - Gedung dan Bangunan
rinci/
rinci/ Bidang
Bidang 5 - Jalan, Irigasi, dan Jaringan
detail
detail 6 - Aset Tetap Lainnya
Kelompok 7 - Kontruksi Dalam Pengerjaan
Kelompok
8 - Aset Tak Berwujud
Sub
Sub
Kelompok
Kelompok
Sub–sub
Sub–sub
Kelompok
Kelompok
Persediaan – 1151
Tanah – 1311
Peralatan dan Mesin – 1313
Gedung dan Bangunan – 1315
Jalan, Irigasi, dan Jaringan – 1317
Aset Tetap Lainnya – 1319
Bagan Akun Standar Konstruksi Dalam Pengerjaan – 1321
PMK 91/PMK.05/2007 Aset Tak Berwujud –1531
10
P
Penambahan kode barang ditetapkan oleh E
Menkeu cq. Dirjen Kekayaan Negara dan N
atas usulan Pengguna Barang A
M
Untuk jenis barang baru yang belum ada
kodenya dapat menggunakan kode B
sementara yaitu (9.99.99.99.999) A
H
Apabila kode barang baru sudah
A
ditetapkan, dilakukan reklasifikasi dari kode
N
sementara ke kode yang baru tersebut.
K
O
D
11E
KONSEKUENSI PERUBAHAN KODE BMN

1. Aplikasi konversi kodifikasi barang;

2. Pergeseran nilai akun neraca;

3. Perubahan penyajian pelaporan barang milik


negara;

4. Reklasifikasi barang dari kode yang lama ke


kode yang baru;

5. Reklasifikasi barang dari kode sementara (999)


ke kode yang baru.
12
ILUSTRASI:

13
Penjelasan dari ilustrasi diatas :
• BMN dengan kode barang lama 2110301002 yaitu Amunisi Hampa
semula disajikan di neraca sebagai Peralatan Mesin.
• Dalam kodefikasi yang baru, karena sifatnya, amunisi tersebut disajikan di
neraca sebagai Persediaan sehingga perubahan kodefikasi Amunisi
mengakibatkan reklasifikasi akun neraca, namun secara total nilai tidak
mengakibatkan perubahan.
• Perubahan kodefikasi untuk uraian akun Tanah Hutan Produksi dan Bahan
Kimia Lainnya tidak berdampak pada reklasifikasi akun neraca.
• Sehingga Posisi Neraca Satker A per 31 Desember 2008 menggunakan
Penggolongan dan Kodefikasi Barang Sebelum dan Sesudah Perubahan
Kodefikasi BMN. Dalam contoh ini yang mengalami pergeseran akun di
neraca adalah akun Aset Tetap (Amunisi Hampa) menjadi Akun
Persediaan (Amunisi).

14
“Mari Kita Benahi Aset Negara”

Terima Kasih

DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA


GEDUNG SYAFRUDIN PRAWIRANEGARA LANTAI 6,9,10,11,12

One Team, One Spirit, One Goal


15

Anda mungkin juga menyukai