Dakwaan
► Dalam KUHAP :
Kewenangan Penuntut umum sebagaimana disebutkan dalam
pasal 14 butir b KUHAP, : “mengadakan prapenuntutan
apabila ada kekurangan pada penyidikan dengan
memperhatikan ketentuan pasal 110 ayat (3) dan (4) dengan
memberi petunjuk dalam rangka penyempurnaan penyidikan
dari penyidik.’
► Pasal 110 ayat (3) KUHAP : dalam hal penuntut umum
mengembalikan hasil penyidikan untuk dilengkapi, penyidik
wajib segera melakukan penyidikan tambahan sesuai dengan
petunjuk dari penuntut umum.
► Pasal 110 ayat (4) KUHAP : Penyidikan dianggap telah selesai
apabila dalam waktu 14 hari PU tidak mengembalikan hasil
penyidikan atau apabila sebelum batas waktu tersebut
berakhir telah ada pemberitahuan ttg hal itu dari PU kepada
penyidik.
Pengertian Prapenuntutan secara umum:
A. Apakah benar tidak diperoleh cukup bukti. Terdapat cukup bukti apabila diperoleh dua
bukti yang saling bersesuaian.
Yang termasuk bukti ialah :
1Keterangan saksi dalam BAP
2Keterangan ahli dalam BAP / laporan ahli
3Keterangan tersangka dalam BAP
4Surat/barang bukti yang telah disita secara sah
B. Apakah perbuatan terbukti tetapi tersangka tidak bisa dipertanggungjawabkan baik
karena alasan pembenar maupun karena allasan pemaaf
C. Apakah benar terhadap tindak pidana yang terbukti hak / wewenang melakukan
penuntutan telah hapus ; karena :
1. delik aduan; pengaduan telah dicabut
2. nebis in idem
3. terdakwa meninggal dunia
4. daluarsa
5. denda maksimal telah dibayar (tindak pidana yang hanya diancam
dengan pidana denda saja)
MEMPELAJARI PERMOHONAN PERPANJANGAN PENAHANAN
Teliti apakah terhadap penahanan tersangka memenuhi syarat.
1 Syarat Pembuktian :
Apakah sudah diperoleh bukti yang cukup
2. Syarat Material / Obyektif :
Apakah tindak pidana yang disangkakan diancam pidana lima tahun
atau lebih atau tindak pidana yang tercantum secara limitatif pada
pasal 21 ayat (4) b KUHAP
3. Syarat Formil / Kebutuhan / SubyektifDikuatirkan akan melarikan diri,
menghilangkan barang bukti atau mengulangi melakukan tindak
pidana (Pasal 21 ayat (1) KUHAP)
4. Syarat Administratif
Apakah dengan surat perintah penahanan dan dibuatkan Berita Acara
Penahanan dan telah diterima oleh tersangka serta turunannya
disampaikan kepada keluarganya.
Contoh :
• Kasus tersangka Denny Indrayana.
• Kasus Suparman Marzuki dan Taufiqurrohman Syahuri.
MENERIMA TANGGUNG JAWAB TERSANGKA DAN
BARANG BUKTI
1. Dalam hal berkas perkara dinyatakan lengkap penyidik
segera menyerahkan tanggung jawab tersangka dan
barang bukti (kalau ada) kepada PU.
2. Penuntut Umum meneliti identitas tersangka
disesuaikan dengan identitas dalam BAP tersangka,
BAP penahanan, dan apakah keterangan / fakta dalam
BAP-BAP tersebut benar atau tidak.
3. Apakah tersangka dapat dan perlu ditahan atau tidak.
4. Apakah barang bukti yang diserahkan, sesuai dengan
berita acara penyitaan.
5. Penelitian barang bukti harus disaksikan dan
dibenarkan oleh tersangka yang ikut bertandatangan
dalam berita acara penyerahan barang bukti.
6. Penyimpanan barang bukti di Rubasan atau di gudang,
atau dititipkan dan tidak boleh dipinjamkan atau
dipergunakan dalam keadaan apapun juga.
Apabila PU merasa berkas perkara penyidikan sudah layak utk dimajukan ke
persidangan maka Penuntut Umum akan melimpahkan Surat Dakwaan berikut
Berkas Perkara dan barang buktinya ke Pengadilan.
SURAT DAKWAAN
PENGERTIAN :
Surat atau akte yang memuat rumusan tindak pidana yang didakwakan
kepada terdakwa yang disimpulkan dan ditarik dari hasil pemeriksaan
penyidikan, dan merupakan dasar serta landasan bagi Hakim dlm
pemeriksaan di muka sidang pengadilan.
•Tidak Lengkap :
•Tidak lengkap menyebutkan unsur tindak pidana yang
didakwakan ;
•Tidak lengkap menguraikan fakta yang mendukung masing-
masing unsur delik ;
•Tidak menyebutkan unsur khusus delik berkwalifikasi
(unsur PNS, unsur subyektif) ;
•Tidak lengkap menguraikan perbuatan materil tindak pidana
yang didakwakan (cara melakukan).
a.2 Pengertian Tempus dan Locus Delicti
Tempus Delicti
Menyangkut asas legalitas
Menyangkut umur terdawka / korban pada waktu tindak pidana
dilakukan
Menyangkut unsur delik tertentu (malam hari)
Menyangkut masa daluarsa
Menyangkut alibi terdakwa
Menyangkut masa recidivi
Locus Delicti
Kewenangan mengadili
Ruang lingkup berlakunya UU pidana
Menyangkut unsur delik tertentu (dimuka umum)
Menyangkut alibi terdakwa
a.3 Batalnya Surat Dakwaan
Sifat / Ciri :
• Tindak pidana yang satu dengan yang lain sejenis atau menimbulkan
akibat yang sama
• Terdapat titik singgung antara ketentuan pidana yang satu dengan
lainnya
• Susunan dimulai dari ancaman pidana terberat sbg dakwaan primair
baru yang ringan sbg dakwaan subsidair, dan seterusnya lebih
subsidair.
Cara Pemeriksaan / Pembuktian Dakwaan Subsidair
• Dakwaan diperiksa dan dibuktikan satu persatu
• Yang pertama diperiksa adalah dakwaan primair; dakwaan
subsidair baru diperiksa jika dakwaan primair tidak terbukti
Contoh :
• Primair :
Pembunuhan berencana
• Subsidair :
Pembunuhan biasa
• Lebih subsidair
Penganiayaan berencana mengakibatkan kematian
• Lebih subsidair labi
• Penganiayaan yang mengakibatkan kematian
b.4. Bentuk Dakwaan Kumulatif
Dalam satu surat dakwaan didakwakan beberapa tindak pidana
sekaligus, yang masing-masing berdiri sendiri baik dengan ancaman
pidana sejenis atau tidak sejenis.
• PU harus membuktikan satu persatu tindak pidana yang didakwakan
Penutut Umum,
ttd.
SATYA A. WICAKSANA, S.H.
JAKSA PRATAMA NIP. 230022498
Setiap saat PU harus meneliti kemudian merubah
surat dakwaann jika ada kekeliruan baik Syarat
Formil maupun Syarat Materil, asalkan berkas
perkara belum dilimpahkan ke pengadilan.
Jika berkas perkara telah dilimpahkan, maka PU
hanya boleh mengubah Surat Dakwaannya.
Sebelum ditetapkan hari sidang
Selambat-lambatnya 7 hari sebelum sidang dimulai.
Tujuan Perubahan Surat Dakwaan
Untuk menyempurnakan Surat Dakwaan
• Untuk hal yang memberatkan :
Perbuatan tidak direncanakan menjadi perbuatan berencana
Pegawai Negeri, atau karena pekerjaannya
Residivis
Tentang concursus / samenloop
Tindak pidana berkwalifikasi ; psl. 363 KUHP diubah menjadi 365
KUHP
• Untuk memperbaiki kesalahan Syarat Formil maupun Syarat
Materil (untuk menghindari batalnya atau dapat dibatalkannya
Surat Dakwaan)
Perubahan surat dakwaan dapat juga dilakukan untuk tidak
melanjutkan penuntutan (untuk menghentikan penuntutan)
Tadinya dituntut suatu tindak pidana, kemudian ternyata bukan
tindak pidana
Harus dihentikan demi hukum ;
• Daluarsa
• Terdakwa meninggal dunia
• Nebis in idem
Penyidikannya tidak sah, sehingga harus disidik kembali.
Catatan :
Suatu berkas perkara yang sudah dinyatakan lengkap (P-21) tidak
menutup kemungkinan untuk dihentikan penuntutannya berdasarkan
pasal 139, 140 (2) dan 144 ayat (1). Namun seyogyanya jangan
terjadi.
Perubahan surat dakwaan menjadi tindak pidana lain
Semula terdakwa didakwa melakukan pencurian kemudian
diperbaiki menjadi penggelapan
KUHAP tidak mengatur secara tegas
Sementara mengatakan boleh, dengan alasan
• Belum ada penetapan hari sidang
• Terdakwa masih banyak waktu untuk mempersiapkan
pembeleaannya
Putusan MARI Tgl. 13-12-1971 No. 15 K/Kr/1969
“… perubahan surat tuduhan yang dimaksud psl. 282 HIR adalah
perubahan yang tidak mengakibatkan timbulnya perbuatan pidana
lain”. –
Catatan :
Psl 282 HIR, memberikan kekuasaan untuk mengubah surat dakwaan
dengan suatu pembatasan, jangan sampai akibat perubahan itu tindak
pidana yang didakwakan berubah menjadi tindak pidana lain.
Perubahan surat dakwaan :
Hanya boleh dilakukan 1 kali.
Surat dakwaan maupun perubahannya harus disampaikan
kpd terdakwa / penasehat hukumnya dan penyidik