Anda di halaman 1dari 13

BADAN PENYANTUN

PUSKESMAS
( BPP )

Oleh:
GUNAWAN AP., SKM,M.MKes
Latar Belakang
Puskesmas merupakan ujung tombak peningkatan derajat
kesehatan masyarakat, mempunyai 3 fungsi utama yaitu:
Sebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat Sebagai
pusat pembangunan kesehatan masyarakat Sebagai pusat
peningkatan peran serta masyarakat dalam
pembangunan kesehatan. Pengalaman di masa krisis ini
menunjukkan bahwa masyarakat terbukti "tidak mau
tahu" dengan keadaan Puskesmas. Mereka menganggap
bahwa Puskesmas adalah milik Pemerintah dan
sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah. Ini
menunjukkan bahwa sampai saat ini pemahaman
masyarakat tentang Puskesmas masih terbatas sebagai
penyelenggara pelayanan kesehatan oleh pemerintah
kepada masyarakat.
Lanjutan
Disisi lain, dalam menjalankan fungsinya, Puskesmas
belum dapat secara optimal mendorong keterlibatan
dan peran serta masyarakat baik melalui pendekatan
PKMD maupun pendekatan lainnya, sehingga
komunikasi dengan masyarakat belum berjalan dua
arah. Tersumbatnya komunikasi antara Puskesmas dan
masyarakat menyebabkan kinerja Puskesmas belum
dapat menjawab kebutuhan masyarakat setempat.
Untuk lebih meningkatkan peran masyarakat dalam
pembangunan kesehatan di wilayahnya, dirasa perlu
untuk mengembangkan suatu lembaga perwakilan
masyarakat yang "peduli" kesehatan, yang selain
berfungsi sebagai "penyantun" sekaligus membantu
meningkatkan kinerja Puskesmas.
LANDASAN HUKUM
1.Undang-Undang No. 23 tahun 1992
tentang Kesehatan
2. Undang-Undang No. 22 tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah
3. PERBUP Banyuwangi NO 08 tahun 2014
tentang PUSKESMAS
Pengertian BPP
Badan Penyantun Puskesmas (BPP) adalah
suatu badan mitra kerja Puskesmas yang
berfungsi sebagai penyantun dan pemberi
masukan kepada Puskesmas. BPP
beranggotakan tokoh masyarakat yang
peduli kepada pembangunan kesehatan di
wilayahnya.Anggota BPP merupakan perwakilan
masyarakat, dipilih dari dan oleh masyarakat
Tujuan

Meningkatnya kinerja Puskesmas berkat


dukungan sumberdaya dan umpan balik
masyarakat melalui Badan Penyantun
Puskesmas
FUNGSI, TUGAS, TANGGUNGJAWAB
DAN KEWENANGAN BPP
Fungsi BPP
• BPP berfungsi sebagai penyantun dan pemberi
masukan bagi peningkatan kinerja Puskesmas.
• BPP dapat dikatakan sebagai mediator yang
kontruktif antara Puskesmas dan masyarakat.
Tugas
• Menyampaikan masukan untuk perencanaan tingkat
Puskesmas
• Mengali dan memanfaatan sumberdaya masyarakat
semaksimal mungkin untuk berbagai upaya kesehatan
mayarakat.
• Meminta informasi yang diperlukan dari Kepala Puskesmas.
• Memantau dan memberi umpan balik/masukan untuk
meningkatkan kinerja Puskesmas dan jajarannya kepada
Kepala Puskesmas
• Secara proaktif menghimpun masukan dan menangani
keluhan masyarakat (sebagai unit pengaduan
masyarakat/UPM) yang berkaitan dengan pelayanan
kesehatan masyarakat.
• Memberi informasi tentang pelayanan kesehatan kepada
masyarakat di wilayah kerjanya.
Tanggungjawab
• BPP bertanggungjawab kepada masyarakat:
• Secara administratif bertanggung jawab
kepada camat
• Secara teknis operasional bertanggung jawab
kepada masyarakat melalui suatu forum
secara tertulis, dalam jangka waktu tertentu
Kewenangan
• BPP berwenagn mendapatkan informasi
yang benar dan memadai dari Puskesmas
dan masyarakat.
• BPP berwenang menggali sumberdaya
masyarakat
ORGANISASI
• Anggota BPP dipilih oleh masyarakat setempat,
berisikan tokoh masyarakat, lembaga swadaya
masyarakat, organisasi massa dan wakil dari
kelompok masyarakat lainnya di wilayah kecamatan
tersebut. Kelompok masyarakat yang layak
dipertimbangkan yaitu tokoh-tokoh yang mewakili
kelompok agama, masyarakat umum, wanita,
pemuda, lanjut usia, buruh dll. Dipertimbangkan pula
azas keterwakilan wilayah, misalnya ada anggota BPP
yang mewakili desanya. Dalam memilih anggota
BPP, yang perlu menjadi bahan pertimbangan
adalah tingkat pendidikan, keadaan ekonomi,
keteladanan dan terutama kepeduliannya pada
pembangunan kesehatan.
• Susunan Pengurus BPP merupakan hasil
kesepakatan anggotanya, namun minimal
terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara dan
Anggota.
• Tatakerja BPP diatur dan disesuaikan
dengan fungsi, tugas, tanggung jawab
dan kewenangan BPP.
• Operasionalisasi BPP dapat dibiayai dari
sumber-sumber masyarakat (donatur) atau
bantuan pemerintah daerah.

Anda mungkin juga menyukai