Sistokel dan rektokel merupakan dua jenis kondisi prolaps organ panggul.
Prevalensi prolaps organ panggul secara epidemiologi berkisar 30 - 45%
pada wanita usia diatas 50 tahun atau dengan status pascamenopaus
Sistokel
Sistokel
• Defekografi.
Pasien akan mendapatkan media kontras yang ditanamkan dalam vagina,
kandung kemih, dan rektum. Menggunakan commode khusus, pasien akan
diperintahkan untuk buang air besar saat sinar-X diambil. Tes ini dapat
bermanfaat untuk menentukan ukuran rectocele,jika lebih besar dari 2 cm
dianggap abnormal.
• Dynamic MRI. Pemeriksaan ini akan memvisualisasikan rektokel dan
pergerakan dasar panggul. DMRI adalah tes tambahan yang bermanfaat
sekali ketika gejala pasien lebih signifikan daripada temuan pemeriksaan
fisik. Penggunaannya untuk perencanaan pra operasi.
Diagnosis (lanjutan)
• Berek, Jonathan S, and Emil Novak. Berek & Novak's Gynecology. 2020. Chapter 30 Pelvic organ
prolapse.
• Beck, D. E., & Allen, N. L. (2010). Rectocele. Clinics in colon and rectal surgery, 23(2), 90–98.
doi:10.1055/s-0030-1254295
• Ladd M, Tuma F. Rectocele. [Updated 2019 Sep 6]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island
(FL): StatPearls Publishing; 2019 Jan-.
• Megadhana, wayan. Upaya pencegahan prolaps organ panggul. 2015. E-Journal Obstetric &
Gynecology Udayana Vol 1
• https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/
• https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/
• https://www.health.harvard.edu/a_to_z/
• https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/