Anda di halaman 1dari 46

Elis Susilawati, M.Si., Apt.

Sisten Reproduksi
Fungsi: memproduksi, menyimpan, menutrisi, dan
mentransport sel reproduksi pria dan wanita
 GAMET : sel reproduksi dari suatu organisme
 Memastikan kelangsungan spesies
Komponen sistem reproduksi:
 Gonad/ organ reproduksi yang menghasilkan
gamet dan hormon.
 Saluran yang menerima dan mentransport gamet.
 Organ dan kelenjar aksesori yang mensekresikan
cairan ke saluran sistem reproduksi.
 Struktur perineal yang disebut genital eksternal.
Sistem reproduksi wanita memproduksi hormon kelamin
serta menjadi tempat pertumbuhan bayi sampai kelahiran
 Gonad:  Organ dan kelenjar
◦ Ovarium aksesoris:
 Saluran yang  Kelenjar vestibular
mentransport  Genital eksternal:
gamet:  Vagina
◦ Tuba falopii/
tubulus uterus/
oviduct
◦ Uterus
 Sepasang organ berbentuk
seperti almond.
 Panjang 5 cm; lebar 2,5
cm; tebal 8 mm; dan berat
6-8 g.
 Ovarium terletak pada
kedua sisi uterus dan
tertahan di posisinya oleh
ligamen ovarium dan
ligamen suspensori
Fungsi:
 Produksi gamet wanita
yang belum matang
 OOSIT.
 Sekresi hormon reproduksi wanita.
 Sekresi inhibin  hormon yang menginhibisi
produksi FSH.
  produksi ovum.
 Dimulai sebelum seorang wanita dilahirkan, meningkat
saat pubertas, dan berakhir saat menopause.
 Periode antara pubertas dan menopause, oogenesis
terjadi setiap bulan yang disebut dengan siklus ovarian.
 Ovarium memiliki ±2 juta folikel primordial, saat
pubertas jumlahnya menurun sampai ±400.000.
 Produksi telur berawal pada fetus. Oogonia (sel asal gamet wanita, diploid) berubah menjadi oosit
primer sebelum kelahiran. Ovarium bayi perempuan mengandung sekitar 2 juta oosit primer yang
tertahan pada profase meiosis I
 Oogenesis Saat pubertas meiosis berlanjut. Setiap bulan satu oosit primer menuntaskan meiosis I,
menghasilkan oosit sekunder (besar) dan satu badan polar. Meiosis II dari oosit sekunder
menghasilkan sebuah telur fungsional dan badan polar kedua, akan tetapi proses ini berlangsung
hanya bila oosit sekunder dimasuki sperma
 Folikel yang hilang karena mengalami proses
degenerasi yang disebut ATRESIA.
 Selama fase folikular (hari 1-14), beberapa folikel
primer mulai matang. Sel folikel berproliferasi dan
menghasilkan estrogen, dan terbentuk jg kapsul jaringan
ikat (theca) di sekeliling folikel yang matang.
 Umumnya, hanya 1 folikel yg menyelesaikan proses
pematangan dalam satu bulan, dan keluar dari permukaan
ovarium.
 Terakhir, oosit pada folikel dominan menuntaskan
meiosis I. Ovulasi, ± hari ke-14, melepaskan oosit
sekunder ke dalam rongga perut. Folikel lainnya yang
sedang berkembang mengalami degradasi
 Pada fase luteal (hari 15-28; durasi konstan, selama 14
hari), folikel yang telah melepas telur berubah menjadi
korpus luteum, yang menghasilkan progesteron dan
estrogen sampai akhir siklus. Bila tidak terjadi
fertilisasi, korpus luteum terdegenerasi dalam sepuluh
hari
 Saluran berbentuk silinder yang tersusun dari
otot, panjang 13 cm.
Terbagi menjadi 3 segmen:
 Infundibulum  paling dekat dengan ovarium,
memiliki perpanjangan yang berbentuk seperti
jari  FIMBRIAE. Bagian dalam dilapisi silia yang
mendorong oosit ke arah tengah.
 Ampulla  bagian tengah. Semakin dekat ke
uterus, tebal otot polos meningkat.
 Isthmus  bagian paling ujung yang terhubung
dengan dinding uterus.
 Epitel oviduct terdiri dari sel columnar bersilia
dengan mucin-secreting cell tersebar
 Lapisan otot polos melingkupi lapisan
mukosanya.
 Oosit ditransport sepanjang oviduct akibat
pergerakan silia dan kontraksi peristaltik dinding
oviduct.
 Infundibulum – uterus ~ 3-4 hari.
 Fertilisasi  12-24 jam pertama, di batas antara
ampulla dan isthmus.
Fungsi oviduct:
 Menyalurkan oosit dari ovarium ke uterus.
 Menyediakan lingkungan kaya nutrisi (lipid
dan glikogen) untuk spermatozoa dan pre-
embrio.
 Kapasitasi spermatozoa.
 Organ berbentuk seperti buah pear; panjang
7,5 cm; diameter maksimum 5 cm; berat 50-
100 g.
Fungsi:
 Proteksi mekanik.
 Sumber nutrisi.
 Removal sisa metabolisme dari embrio
(minggu1-8) dan fetus (minggu 9-kelahiran).
 Kontraksi otot uterus penting dalam proses
kelahiran.
•tersusun oleh perimetrium (luar), myometrium dan
endometrium (dalam).
•Endometrium terdiri dari lapisan fungsional (yang
secara periodik terkikis kecuali bila ditanami embrio)
dan lapisan basal yang menyusun ulang lapisan
fungsional
Lapisan dinding uterus:
 Perimetrium  lapisan pelindung
 Myometrium  tersusun dari otot polos yang
tebal, membentuk 90% massa uterus.
Fungsi: kontraksi otot mendorong fetus saat
kelahiran.
 Endometrium  membentuk 10% massa uterus.
Jaringan vaskular dan glandular berfungsi
sebagai support fisiologis untuk fetus. Dibagi
menjadi 2 zona:
◦ Zona basilar  menyambung dengan
myometrium.
◦ Zona fungsional bagian yang paling dekat
dengan rongga uterus.
Di bawah pengaruh estrogen, kelenjar uterus,
pembuluh darah, dan epitel endometrium
mengalami perubahan setiap bulannya  siklus
uterus/ siklus menstrual.
 Siklus menstrual dimulai ketika puber.
 Siklus pertama  MENARCHE, dimulai ketika usia
11-12.
 Siklus berlangsung sampai MENOPAUSE, akhir
dari siklus menstrual, biasanya di usia 45-55.
 Siklus menstrual berlangsung teratur, kecuali
dalam kondisi sakit, stress, kelaparan, atau
kehamilan.
 Kondisi dimana seorang wanita tidak mengalami
menstruasi hingga usia 16 atau siklus
menstrualnya terganggu selama 6 bulan atau
lebih  AMENORRHEA.
 Saluran yang tersusun
dari otot, bersifat
elastis, antara serviks
dan lingkungan luar.
 Panjang vagina 7,5-9
cm, diameter
bervariasi.
Fungsi:
 Jalur eliminasi cairan
menstrual.
 Jalur transport
spermatozoa ke
uterus.
 Jalur kelahiran fetus.
 Terdiri dari: labia,
klitoris, & kelenjar
vestibular.
 Klitoris ~ penis.
 Kelenjar vestibular ~
kelenjar bulbouretral
 menjaga
kelembaban dan
lubrikasi area
vestibular.
Tersusun dari:
 Kelenjar mamary
 Jaringan adiposa
 Struktur eksternal:
puting & areola.

 Fungsi: produksi ASI


(laktasi).
 Dikontrol oleh
hormon sistem
reproduksi &
plasenta.
Fungsi:
 Stimulasi pertumbuhan tulang & otot.
 Menjaga karakteristik sekunder pada wanita.
 Mempengaruhi aktivitas sistem saraf pusat.
 Menjaga fungsi kelenjar dan organ aksesori
reproduksi.
 Menginisiasi perbaikan dan pembentukan
endometrium.
a. Fase Menstruasi /Haid / Datang bulan ( hari ke - 1 – 6 ) :
Jika ovum tidak dibuahi sperma, maka korpus luteum akan
menghentikan produksi hormon Estrogen dan Progesteron yang
menyebabkan lepasnya ovum dan meluruhnya lapisan
Endometrium dari dinding rahim serta keluar melalui vagina
sebagai darah menstruasi.
b. Fase Pra-ovulasi / Poliferasi (hari ke - 7 – 13) :
Kelenjar Hipofisis (Pituitaria) menghasilkan FSH (Folikel
Stimulating Hormone) yang memacu pematangan folikel untuk
mengeluarkan hormon Estrogen. Adanya hormon Estrogen
(Estradiol) 1. Menyebabkan pembentukan kembali lapisan
Endometrium. 2. Menyebabkan serviks (leher rahim)
menghasilkan lendir yang bersifat basa untuk mendukung
kehidupan sperma.
c. Fase Ovulasi / Masa Subur (hari ke – 14) :
Akibat peningkatan kadar Estrogen, maka akan menghambat
pengeluaran FSH sehingga kelenjar hipofisis menghasilkan LH
(Luteinizing Hormone) yang memacu pelepasan Oosit sekunder
dari folikel yang disebut : Ovulasi.
d. Fase Pasca Ovulasi / Luteal (hari ke – 15 – 28) :
Folikel yang telah mengeluarkan Oosit sekunder (Folikel de Graaf)
akan mengkerut dan menjadi korpus luteum yang mengeluarkan
hormon Progesteron dan sedikit hormon Estrogen. Akibatnya
lapisan Endometrium menebal dan siap menerima perlekatan
embrio bila terjadi fertilisasi (pembuahan). Namun, jika tidak terjadi
fertilisasi, korpus leteum akan berubah menjadi korpus albikans
dan selanjutnya dinding rahim (lapisan Endometrium) akan meluruh
menjadi darah menstruasi.
 1.Ovarium = membentuk ovum (proses
oogonium)

 2.Oviduk/-duct/TubaFlopi = tempat
fertilisasi

 3.Uterus = Rahim, nempelnya zigot

 4.Vagina = Kopulasi
 Gametogenesis
 Hubungan kelamin
 Fertilisasi
 Kehamilan
 Parturisi
 Laktasi
 Perkembangan neonatal
1. Gamet : sel reproduksi laki-laki dan
perempuan, spermatozoa dan ovum
2. Gametogenesis : produksi dr gamet2 &
melibatkan proses penting yg disebut
meiosis (telah dijelaskan sebelumnya)
 Dlm setiap ovarium tjd perkembangan sel
telur (oogenesis) disertai sekelompok sel
yg disebut  Sel Folikel
 Perkembangan oogenesis dr oogonium jadi oosit
terjadi pd embrio dlm kandungan
dan oosit berkembang mjd ovum - mulai pubertas.
 Pada masa pubertas, ovum yg matang akan
dilepaskan dari sel folikel dan dikeluarkan dari
ovarium (ovulasi).
 Sel ovum siap untuk dibuahi oleh
sel spermatozoa dari pria (berhasil bergabung
akan membentuk zigot.
 Dibutuhkan untuk tercapainya konjugasi sperma dan ovum
 Tanpa hubungan kelamin  inseminasi buatan
 Peranan pria dlm hubungan kelamin
Ereksi  kakunya penis
1. Adanya stimuli psikhogenik (auditori, visual, olfaktori,
sentuhan & imaginasi) & stimulasi refleksogenik
(stimuli pada daerah tubuh, temasuk alat kelamin)
2. Dihasilkan oleh impuls serabut saraf parasimpatikus
yang mensarafi arteri & arteriol penis
 Ejakulasi = pengeluaran sperma

1. Impuls serabut simpatikus menyebabkan kontraksi


peristaltik dr epididimis, duktus deferes, vesika
seminalis & kelenjar prostat
2. Impuls dr saraf pudendalis ke otot skelet pada dasar
penis membantu pengeluaran penis
 Peranan wanita dalam hubungan kelamin
1. Berperan pasif
2. Ereksi klitoris
Homolog dg korpora karvenosa penis,
diaktifkan oleh impuls parasimpatikus
3. Sekresi zat mukoid o/ kelenjar vestibularis
u/ melincirkan vagina selama hubungan
kelamin
1. Saat sperma menembus ovum, inti2 akan bersatu
terjadi fertilisasi
2. Sel yg terjadi : zigote, memiliki jumlah normal
kromosom (46), separuh dr ibu, separuh dr ayah
3. Terjadi di 1/3 bagian atas tuba Falopii
4. Saat terjadi pembelahan sel2 pada zigote
konseptus bergerak perlahan mll tuba menuju
rongga uterus
5. Agar terjadi fertilisasi, semen hrs mengandung
>60 juta spermatozoa/mL
 Sth masuk ke vagina, sperma bergerak secara
acak jumlah sperma sangat besar dibutuhkan
u/ menjamin sekurangnya 1 sperma mencapai
ovum
 Ovum dikelilingi o/ suatu gel. Agar masuk ke
dalam ovum, gel harus dihilangkan.
 Sperma mengandung enzim hialuronidase
dibutuhkan sperma dlm juml banyak u/
menghasilkan hialuronidase u/
menghancurkan gel.
1. Beberapa jam setelah fertilisasi zygote akan membelah secara mitosis
menjadi 2 sel, 4, 8, 16 sel.
2. Pada hari ke-3/ke-4 terbentuk kelompok sel (morula)  blastula.
Rongga balstosoel berisi cairan dr tuba fallopi & membentuk blastosit.
Yg dilapisi oleh throhpoblast (lapisan terluar blastosit) berfungsi untuk
menyerap makanan dan merupakan calon tembuni/plasenta/ari-ari.
Blastosit akan bergerak menuju uterus dengan waktu 3-4 hari.
3. Pada hari ke-6 setelah fertilisasi throphoblast akan menempel pada
dinding uterus/proses implantasi yg mengeluarkan hormone HCG
(hormone Chorionik gonadotrophin) untuk melindungi kehamilan dgn
menstimulasi produksi hormone progesteron & estrogen  mencegah
menstruasi.
4. Pada hari ke-12 setelah fertilisasi embrio telah kuat menempel pada
dinding uterus.
5. Lanjut fase gastrula hari ke-21 palsenta terus berkembang dr
throphoblast. Mulai terbentuk 3 lapisan dinding embrio yg akan
berdiferensisai menjadi organ-organ tubuh.
6. Progesteron dan estrogen, mrpk hormon yg berperanan dlm masa
kehamilan 3-4 bulan pertama masa kehamilan. Hormon estrogen >>
merangsang kontraksi uterus. Hormone progesterone <<< fungsinya yg
menghambat kontraksi uterus.
7. Prolaktin mrpk hormon yang disekresikan oleh plasenta & berfungsi u
memacu glandula mamae untuk memproduksi air susu & mengatur
metabolisme tubuh ibu agar janin (fetus) tetap mendapatkan nutrisi.
8. HCG (Hormone Chorionic Gonadotrophin) mrpk hormon u mendeteksi adanya
kehamilan. Bekerja pd hari ke-8 - minggu ke-8 pd masa kehamilan.
Hormon ini ditemukan pd urine
9. Hormon oksitosin mrpk hormon yg berperan dlm kontraksi uterus
menjelang persalianan.
Perkembangan ovum
setelah fertilisasi
 Jumlah ovum yang difertilisasi pada satu
waktu 1-4
 Bisa berupa sel ovum terpisah (kembar
fraternal), atau berasal dr pembelahan zigote
menjadi 2 atau lebih sel (kembar identik)
 Pada wktu singkat dalam siklus menstruasi
 Ovulasi : 14 hari sebelum menstruasi berikutnya
 Ovum difertilisasi selama 8-24 jam sesudah dikeluarkan
 Rata2 wanita mengalami ovulasi 1x/siklus hanya pada
saat ini terjadi fertilisasi
 Waktu fertilisasi dpt diperpanjang krn sperma dapat
bertahan hidup dalam vagina, uterus, tuba Falopii slm
1-3 hari
 Jika hubungan kelamin tepat sebelum ovulasi  bs
terjadi kehamilan
 Fertilisasi dapat berhasil selama suatu periode waktu
+ 4 hari pada pertengahan siklus menstruasi
 Kontrasepsi
1. Pencegahan fertilisasi ovum & implatasi pada uterus
2. Pengeluaran ovum yg telah difertilisasi & implantasi melalui
kontraksi kuat dr uterus
 Metode :
1. Coitus interruptus
2. Kondom
3. Diagfragma vagina
4. Senyawa kimia & douches
5. Metode ritme
6. Pil
7. IUD (Intrauterine Device) atau AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim)
8. Prostaglandin
9. Sterilisasi
1. Tanda awal : tidak terjadi menstruasi
2. Uji kehamilan didasarkan pada hormon gonadotropik yg
diproduksi o/ plasenta dlm juml besar & diekskresi dlm urin
3. Setelah sperma menembus ovum  membelah terus menerus
dg frekwensi meningkat
4. Morula diselimuti membran trofoblast  Trofoblast
membebaskan enzim proteolitik  membantu implantasi
dalam dinding uterus (konseptus berusia 6 hr pada saat
implantasi)
5. Saat implantasi morula tlh berubah mjd blastosis  sel
mempunyai inti berisi cairan
 Blastosis tertanam pada endometrium (tebal dan banyak
pembuluh darah)
 Bbrp sel membentuk embrio sendiri & sel2 lainnya
membentuk membran yg mengelilinginya
 Membran embrionik yg lebih dalam : amnion
 Embrio berkembang dalam kantong amniotik dilindungi
bantalan cairan amniotik
 Membran lain : khorion  lebih tebal dibanding amnion 
dibentuk dr sel2 blastosis pada batas luar dr rongga ekstra
embrionik. Membran ini memiliki tonjolan2 seperti jari/vili
Plasenta
 Berkembang dr khorion embrio & sel2 desidua basalis uterus.
Vili khorion membesar & menembus ke dalam desidua
 Fungsi :

a. Memungkinan difusi sari makanan dr darah ibu ke dalam


darah fetus
b. Difusi produk ekskresi dr fetus kembali ke ibu
 Pembukaan sempurna  akhir dr tahap 1
proses persalinan
 Ketegangan (usaha memberi tekanan) o/ ibu
 meningkatkan tekanan dalam abdomen 
membantu dlm menggerakkan fetus mll
vagina  akhir tahap 2 proses persalinan
 Estrogen : perkembangan sistem duktus & penimbunan
lemak pada payudara
 Progesteron : perkembangan alveoli & menyiapkannya
u/ sekresi air susu
 Selama kehamilan pengeluaran estrogen & progesteron
dr plasenta  perkembangan payudara lebih lanjut 
Perkembangan kelenjar mamae dipengaruhi o/ hormon
pertumbuhan, tiroksin, ACTH & LTH
 Laktasi, sekresi air susu  prolaktin
 Selama kehamilan kelenjar mamae berkembang, tp
tidak memproduksi air susu  ekskresi prolaktin
dihambat oleh estrogen & progesteron sampai
hilangnya plasenta pada waktu parturisi

Anda mungkin juga menyukai