Anda di halaman 1dari 32

Carpal Tunnel Syndrom

FT.NEUROMUSKULAR

Oleh:
SARAH ALHARIZA AKINES
PO 7.14.241.16.1.037
D.IV FISIOTERAPI
Pengertian

Intervensi Etiologi

CTS
Manifestasi
Problem FT Klinik

Pengukuran Anamnesis

Pemeriksaan
PENGERTIAN

Carpal Tunnel Syndrom


adalah entrapment
neuropaty yang sering terjadi.
akibat adanya tekanan nervus
medianus pada saat melalui
terowongan karpal di
pergelangan tangan tepatnya di
bawah flexor
retinakulam (Rambe, 2004).
CTS

N. Medianus Terowongan Karpal

Berasal dari pleksus brakhialis struktur yang dibentuk oleh


dengan dua buah caput yaitu konkafitas tulang-tulang carpal,
kaput medial dari fasikulus ditutupi oleh retinakulum flexor.
medialis dan kaput lateral dari Ruangan dalam terowongan
fasikulus lateralis. N.Medianus karpal terbatas dan N.Medianus
dpt tertekan terdesak sewaktu- dapat tertekan eksudasi,
waktu melalui bagian bawah trauma, dan udem
retinakulum flexor menuju
telapak tangan
ETIOLOGI
Carpal tunnel syndrom dapat dibagi menjadi dua yaitu
akut dan kronis, namun pada sebagian kasus
etiologinya tidak diketahui ( idiopatik ), terutama pada
penderita lanjut usia

1. Trauma
2. infeksi oleh karena
sinovitis seperti
tenosinovitis
3. Penyakit Degeneratif
4. Neoplasma
Manifestasi Klinik

Ganggan Sensorik Gangguan Motorik


 Parasthesia Pada tahap lanjut dapat terjadi
 Nyeri gangguan pada nerves
 Kekakuan dan pembengkakan medianus yang menimbulkan
pada jari-jari tangan dan kelemahan otot jari-jaritangan
pergelangan tangan dan pergelangan tangan
Anamnesis
Anamnesis tanya jawab penyebab
ANAMNESIS UMUM
1. Bagaimana mekanisme injury?
Ditanyakan
Pernahkah pasien terjatuh engan
mengenai identitas
pasien yang meliputi outstrerched di pergelangan tangan?
nama: Ny. Eni, umur: 33 2. Sudah berapa lama keluhan pasien?
tahun, jenis kelamin: Apakah kondisi hilang-timbul? Apakah
perempuan, agama: aktifitas memperberat
islam, alamat: Klipang problem/masalah?
Permai Blok G No. 134
3. Bagaimana gambaran nyeri dan gejala
Semarang, pekerjaan:
ibu rumah tangga.c
lain?
4. Adakah posisi tertentu yang dapat
mengurangi nyeri
5. Apakah ada indikasi luka memar?
6. Adakah gerakan yang terhambat?
ANAMNESIS KHUSUS
 Keluhan utama
adanya nyeri da kesemutan yang dirasakan oleh pasien pada
pergelangan tangan kanan dan kiri.
 Riwayat penyakit sekarang
sejak tiga bulan yang lalu, pasien merasakan kesemutan dan rasa tebal
pada telapak tangan disertai nyeri. Setelah dirasakan lama-kelamaan
rasa kesemutan itu makin sering terjadi dan pasien kesulitan untuk
melakukan pekerjaan rumah tangga,
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah mengalami penyakit serupa dan tidak pernah
mengalami hal-hal yang memicu penyakit tersebut.
Riwayat pribadi
Pasien adalah ibu rumah tangga yang sehari-hari melakukan aktivitas
di rumah, seperti mencuci, memasak, dll.
Riwayat penyakit penyerta
Pasien tidak punya penyakit lain.
Riwayat keluarga
Tidak ada keluarga yang mempunyai riwayat penyakit serupa
SISTEM REVIEW
 Kepala dan leher, tidak ada keluhan
 Kardiovaskuler, tidak ada keluhan
 Respirasi, tidak ada keluhan
 Gastro intestinal, tidak ada keluhan,
 Urogenital, tidak ada keluhan
 Muskuloskeletal, ada rasa nyeri pada pergelangan
tangan kanan dan kiri
 Nervorum, ada rasa tebal dan kesemutan pada
pergelangan tangan kanan dan kiri.
PEMERIKSAAN

Pemeriksaan Pemeriksaan
Pemeriksaan Fisik
Fungsi dasar Spesifik

 Pemeriksaan  Gerak Aktif  Tinel test


vital sign  Gerak Pasif  Phalen Test
 Inspeksi  TIMT  Prayer Test
 Palpasi  Dhermatom test

PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN FISIK
1. Vital sign
Pemeriksaan vital sign yaitu pemeriksaan yang
meliputi pengukuran tekanan darah, denyut nadi dan
pernafasan.
2. Inspeksi
Inspeksi adalah pemeriksaan dengan cara melihat dan
mengamati pada kasus carpal tunnel syndrome. yang
perlu diperhatikan adalah Keadaan umum pasien
yaitu baik, Tanda-tanda inflamasi, dan Atrofi otot-
otot sekitar pergelangan tangan tidak ada.
3. Palpasi
meraba, menekan dan memegang bagian tangan
pasien untuk mengetahui (1) Adanya nyeri tekan, (2)
Suhu normal, (3) Tidak ada pembengkakan.
PEMERIKSAAN FUNGSI DASAR
Gerak aktif
Terapis mengintrukskan kepada pasien untuk melakukan beberapa
gerakan diwrist seperti
1. Fleksi-ekstensi wrist
2. Radial deviasi dan ulnar deviasi

pasien mampu mengerakan WRIST ke arah fleksi-ekstensi, radial deviasi-


ulnar deviasi, tetapi tidak full ROM karena adanya nyeri.
Gerak Pasif
Terapis menggerakan tangan pasien dengan gerakan pada wrist yang
bertujuan untuk meradakan atau mendapatkan endfell

pasien dapat di gerakkan


secara pasif wristnya ke
arah fleksi-ekstensi, radial
deviasi-ulnar deviasi secara
full ROM, terasa nyeri di
jari-jari depan bagian
bawah, end fell yang di
rasakan normal
TIMT (gerakan melawan tahanan)
Terapis mengintruksikan pasien untuk melakukan gerakan pada wrist dan
terapi memberikan tahanan yang bertujuan untuk memprovokasi nyeri
musculotendinousnya.

Pasien mampu
melakukan gerakan
melawan tahanan
minimal yang di
berikan terapis
secara full ROM dan
adanya nyeri di
pergelangan tangan .
PEMERIKSAAN SPESIFIK
Untuk membantu menegakkan diagnosis pada carpaltunnel
syndrom

PHALEN TEST TINEL TEST PRAYER TEST


Dhermatom Test
PENGUKURAN
a. Pemeriksaan vital sign:
sphygmomanometer,
stopwatch
b. Intensitas nyeri: VAS
(visual Analog scale
c. Dhematome test: Two
point discrimination
test
Problem FT
1. Impairment
 Nyeri, Terjadi karena tekanan yang berulang-ulang dan
penjepitan nerves medianus sehingga tekanan intrafesikuler
meningkat.
 Parasthesia, Terjadi karena tekanan yang berulang-ulang dan
penjepitan nerves medianus sehingga tekanan intrafesikuler
meningkat.
2. Functional Limitation
 Penderita mengalami gangguan dalam aktivitas sehari-hari
seperti mengendarai motor, menyapu, mencuci, dan lain-lain.
3. Disabiity
 Aktifitas sehari-hari yang berhubungan dengan tangan
terganggu dalam melakukan aktifitasnya sebagai
Edukasi

Exercise
Ultra sound INTERVENSI therapy

Senam Gerakan Massage


ULTRA SOUND
Efek penggunaan US pada CTS dapat mengurangi rasa nyeri. Energi
pada US menyebabkan molekul jaringan lunak bergetar dengan adanya
kompresi dan penghalusan yang disebabkan oleh gelombang akustik.
Peningkatan molekul gerak menyebabkan microfriction antara molekul,an
dihasilkan efek panas sehingga suhu jaringan meningkat. Meningkatnya
suhu jaringan akan meningkatkan nilai ambang nociceptive sehinggar
nyeri berkurang. (Allen, 2006)

Posisi Pasien: posisi pasien senyaman mungkin dan rileks. Tangan


supinasi diletakan di atas bed kemudian pada tangan disupport bantal

Dosis :
Intensitas: 1,5 watt/cm2 secara kontinous
Time : 5 menit
Frekuensi: Terapi awal dapat diberikan setiap hari lalu dikurangi seiring
perbaikan kondisi pasien
Tehnik : Transducer harus bergerak terus-menerus pada area tubuh pasien
selama terapi. Tranduser bergerak sirkuler berupa gerakan melingkar kecil
untuk mengobati daerah yang tidak terlalu luas
Menurut Clayton, dosis US diberikan sesuai kondisi CTS baik
akut maupun kronik. Dosis US pada tahap awal kondisi akut
diberi dosis rendah 0,25 atau 0,5 watt/cm2digunakan selama 2
sampai 3 menit menggunakan arus pulsed atau berdenyut akan
mengurangi efek pemanasan yang bisa menimbulkan gejala.
Sedangkan dosis US pada kondisi kronik dapat diobati dengan
baik menggunakan arus berdenyut (pulsed) atau terus-menerus
(continuous). Pemberian US arus continuous dan intensitas yang
maksimal pada US akan menghasilkan kehangatan lebih terasa
pada jaringan. Awalnya dosis yang diberikan biasanya 0,8
watt/cm2 selama 4 menit untuk melihat bahwa tidak ada efek
samping. Jika hasilnya ada perbaikan, dosis dapat ditingkatkan
secara bertahap. Menurut Clayton, dosis 2 watt/cm2 selama 8
menit dianggap dosis maksimal yang diijinkan
MASSAGE

Massage memproduksi traumatic hyperemia dengan meningkatkan suplai darah di area


otot yang spasme dengan cara mengurangi nggodule dan melemaskan struktur serat otot
yang spasme. Hal ini dapat mempengaruhi efektifitas gerakan dari serat otot seperti
memanjang dan otot akan mudah digerakkan kembali sehingga peredaran darah dan
metabolisme disekitar otot tersebut dapat berjalan lebih lancar dan membuat nyeri pada
otot dapat berkurang (Destyana, 2013)

Pelaksanaannya: posisi pasien bisa tidur/duduk sebelum massage tangan pasien dioleskan
terlebih dahulu body lotion atau baby oil kemudian satu tangan terapis memegang
pergelangan tangan pasien dan tangan satunya memberikan massage dengan teknik
friction dan tranverse. Massage dapat diberikan selama 5 menit
Senam Gerakan

American Academy of Orthopaedic Surgeons telah menemukan bahwa


senam gerakan pergelangan-tangan saat memulai pekerjaan dan
selama waktu-waktu jeda bisa membantu mencegah sindrom carpal
tunnel. Agar menjadi efektif, senam gerakan pergelangan-tangan ini
harus dilakukan saat memulai setiap jenis pekerjaan dan setelah jeda
di masing-masing jenis pekerjaan. Senam gerakan pergelangan-tangan
telah dibuktikan mengurangi tekanan saraf medianus dan mengurangi
kemungkinan terjadinya sindrom carpal tunnel.
Ulurkan kedua tangan ke depan dengan
kuat sampai lurus dan angkat kedua
pergelangan tangan dan jari-jari tangan
hingga dalam posisi tegak lurus dengan
uluran tangan. Tahan sampai 5 kali
hitungan.

Luruskan kedua pergelangan tangan dan


lemaskan jari-jari tangan selama 5 kali
hitungan.
Kepalkan kedua telapak
tangan. Tahan sampai 5
kali hitungan.

Selanjutnya bengkokkan kedua


pergelangan tangan ke bawah
sambil tetap mengepal. Tahan
sampai 5 kali hitungan.
Luruskan kembali pergelangan
tangan, buka kepalan dan
lemaskan jari-jari sampai 5 kali
hitungan.

Ulangi setiap gerakan 10 kali lalu biarkan


kedua lengan anda tergantung bebas
dan goyang-goyangkan selama beberapa
detik.
Exercise
therapy

Free active Ressisted active


movement movement
Free active movement
manfaat gerakan aktif pada penderita CTS untuk
merenggangkan pergelangan tangan dan meperbaikikondisi
sebelum beralih intervensi selnjutnya yaitu ressiste exercise

Pelaksanaannya : posisi pasien duduk / berdiri, penderita


diminta untuk melakukan gerakan menekuk dan meluruskan
pergelangan tangan sendiri dengan instruksi dari terapis, sambil
di beri aba-aba, hitungan 1-8 dengan frekuensi 2X
pengulanggan. Selama melakukan gerakan, terapis mengamati
gerakan yang di lakukan apakah sudah benar atau tidak.
Ressisted exercise
Efek penggunaan resisted exercise adalah:
1. Meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot
2. Memperkembang koordinasi gerakan
3. Memperbaiki kemampuan fungsional
4. Memperbaiki kondisi umum penderita
(Kisnerg, 2004)

Persipan pasien: duduk di kursi dengan tangan disangga bantal,


terapis duduk berhadapan dengan pasien.

Pelaksanaan: Lakukan gerakan-gerakan wrist dengan memeberikan


tahanan oleh terapis: (1) dorso fleksi dan palmar fleksi, (2) Radial
deviasi denganulnar deviasi.
Edukasi
Agar hasil maksimal maka perlu diberikan edukasi pada
pasien tentang cara melakukan aktivitas sehari-hari yang
benar dan pemberian modalitas fisioterapi. Edukasi yang
diberikan untuk penderita carpal tunnel syndrome yaitu
pasien diminta untuk mengompres dengan air hangat
pada kedua pergelangan sampai telapak tangan kanan
dan kiri sekitar 10 menit, menggerakkan kedua
pergelangan tangan sebatas nyeri pasien secara aktif
dengan tujuan pemperlancar peredaran darah dan
mengistirahatkan kedua tangan saat timbul nyeri
TERIMAKASIH 
Refrensi
Rambe, Aldi S. 2014. Sindroma Terowongan Karpal. Bagian Neurologi FK USU

Wahyu. Carpal Tunnel Syndrom. (diakses pada tanggal 18 September 2018)


https://wahyuwahid.wordpress.com/2011/12/20/carpal-tanel-syndrome/

Allen,Rojer J. 2006. Physical Agent Used in the management of choronic pain


by Physical Therapists. Elseiver saundreas

Kisner, Carolyn dan Lynn Allen Collby. 2014. Intisari Terapi Latihan. Jakarta:
Penerbit buku kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai