Anda di halaman 1dari 36

TRAUMATOLOGI

Disusun oleh :
Muhamad Faqih, S.Ked (19360120)
Muhammad Dodi Eka Saputra, S.Ked (19360197)
Muhammad Fazar Sidiq Alhayat, S.Ked (19360198)
Nur Azizah, S.Ked (19360129)
Nurfadillah Putri Septiani, S.Ked (19360130)

Perseptor & Penguji :


d r. J i m s F e r d i n a n P o s s i b l e , M . K e d . F o r, S p . F M

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI


BANDAR LAMPUNG JANUARI – 2020
I. DEFINISI

Traumatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang luka


dan cedera serta hubungannya dengan berbagai
kekerasan. (Dept. Forensik & Medikolegal FK UI, 1997).

 Luka adalah kerusakan jaringan tubuh oleh karena


kekerasan atau infeksi / penyakit (seperti : Tukak, ulkus,
abses, gangren, dll) (Dept. Forensik & Medikolegal FK UI,
1997)
II. KLASIFIKASI KEKERASAN / TRAUMA
1. Berdasarkan : Peristiwa /Sumber /Etiologi/ Penyebab

A. T. Mekanik B. T. Fisika C. T. Kimia

2. Berdasarkan mekanisme 2. Berdasarkan 2. Berdasarkan


benturannya mekanisme mekanisme
kontak energi / suhu nya paparan zat kimianya
1. T. Tumpul : 1. T. Asam Kuat
a) Luka Lecet 1. T. Suhu
b) Luka Memar
c) Luka Robek 2. T. Listrik 2. T. Basa Kuat

2. T. Tajam
a) Luka Sayat
b) Luka Tusuk Luka Bakar
c) Luka Bacok
3. T. Senjata Api / Senjata Tembak
a) Luka Tembak Masuk
b) Luka Tembak Keluar
Mekanisme dan Ciri / Tanda Trauma
A. Kelompok Trauma Mekanik
I. Trauma / Kekerasan Tumpul

 Ciri luka akibat kekerasan tumpul :


Mekanisme: 1) Memiliki jenis / sifat luka : terbuka dan
tertutup
Benturan 2) Permukaan, tepi, dan dasar luka tidak rata
3) Bentuk luka tidak beraturan
Permukaan
Permukaan 4) Sekitar luka terdapat luka lain atau luka
tumpul suatu penyerta
tubuh benda / objek
5) Rambut terlepas / rusak
1. Luka Lecet (Abrasi)

Mekanisme:
Permukaan tubuh
Tenaga / Kekuatan
Benturan
Benturan: Ringan
Permukaan tumpul
suatu benda / objek

Mekanisme Benturan dapat, berupa :


1. Tekanan : Luka lecet tekan / cetak
2. Gesekan : Luka lecet gesek / gulir / seret / geser
3. Kombinasi antara gesekan dan tekanan: Luka lecet serut /
garuk / cakar / gores
CIRI LUKA LECET PADA UMUMNYA

1) Jenis / sifat luka tertutup


2) Kerusakan di permukaan kulit : Epitel kulit
3) Terdapat perdarahan pada kapiler di permukaan kulit, sehingga luka berwarna
kemerahan atau kecoklatan atau keunguan
4) Pada Luka Lecet Cetak / Tekan : Permukaannya teraba cekung (tidak rata)
5) Pada Luka Lecet Geser / Seret / Gulir / Gesek: Permukaannya teraba dan terlihat
penumpukan epitel di satu sisi dari tepi luka (tidak rata)
6) Pada Luka Lecet Kombinasi (Gores / Garuk / Cakar / Serut): Permukaannya
teraba cekung (tidak rata), serta terlihat penumpukan epitel di satu sisi dari tepi
luka (tidak rata)

1. Lecet tekan/cetak 2. Lecet gesek/geser/gulir/seret 3. Lecet serut/gores/cakar


2. Luka Memar (Hematoma)
Mekanisme:
Permukaan tubuh
Tenaga / Kekuatan
Benturan: Benturan
Cukup Kuat Permukaan tumpul
suatu benda
Ciri Luka Memar pada Umumnya
1. Jenis / sifat luka tertutup
2. Terdapat perdarahan subcutis, sehingga luka berwarna merah kebiruan atau ungu
kehitaman (batas tidak tegas)
3. Permukaan luka terdapat bengkak (batas tegas)
4. Terdapat luka penyerta berupa luka lecet
5. Dapat mengakibatkan patah tulang atau ruptur organ
3. Luka Terbuka / Robek (Vulnus Laseratum)
Mekanisme: Permukaan tubuh
Tenaga / Kekuatan
Benturan
Benturan: Sangat
Kuat Permukaan tumpul suatu benda

Ciri-Ciri Luka Robek pada umumnya:


1. Jenis / sifat luka terbuka
2. Terdapat perdarahan atau bercak darah pada lubang dan sekitar luka, sehingga luka
berwarna merah atau merah kehitaman
3. Terdapat jembatan luka (sebagian lapisan dari jaringan yang tidak putus sempurna)
4. Terdapat luka penyerta berupa luka lecet dan memar
5. Mengakibatkan patah tulang atau ruptur organ tubuh.
6. Dinding luka tidak rata
II. Trauma / Kekerasan Tajam

Mekanisme
Ujung atau Sisi Tajam
Benturan Permukaan tubuh Suatu Benda

Ciri-Ciri Luka Trauma Tajam Pada Umumnya :


1) Memiliki jenis / sifat luka : terbuka
2) Tepi / pinggir lubang, dinding / tebing / sisi dan dasar luka
rata
3) Bentuk luka beraturan membentuk gambaran bentuk luka
yang jelas, seperti : bundar, garis bercelah, oval / lonjong,
titik, dll
4) Sering didapatkan sekitar luka kotor (ada luka lain atau luka
penyerta)
5) Rambut terpotong
1. Luka Iris / Sayat

Mekanisme: Permukaan tubuh


Benturan /
Tenaga / Kekuatan Benturan: persentuhan Sisi tajam suatu
Ringan
benda
Ciri-Ciri Luka Iris / Sayat pada umumnya:
1. Luka berbentuk garis bercelah
2. Kulit di sekitar luka terlihat bersih
3. Ukuran dalam luka lebih kecil dari ukuran panjang luka
4. Terdapat perdarahan pada superfisial tubuh, berwarna merah
atau merah kehitaman

1. Sayat gesek 2. Sayat tekan 3. Sayat kombinasi


2. Luka tusuk (stab wound)
Mekanisme: Permukaan tubuh
Benturan /
Tenaga / Kekuatan persentuhan
Benturan: Cukup Kuat Ujung tajam suatu
benda
Ciri-ciri luka tusuk pada umumnya :
1. Luka berbentuk garis bercelah, lonjong, bundar, titik.
2. Ukuran dalam luka lebih besar dari ukuran panjang dan lebar luka
3. Terdapat perdarahan dan bercak darah sehingga luka berwarna merah atau
merah kehitaman
4. Membentuk sudut luka (bila luka / lubang sedikit dirapatkan)
5. Luka membentuk alur / parit yang dapat menimbulkan kerusakan organ
tubuh yang dilintasi serta membentuk luka tusuk keluar (luka tembus)
3. Luka Bacok
Mekanisme: Permukaan tubuh
Tenaga / Kekuatan Benturan /
Benturan: Sangat Kuat persentuhan
Sisi tajam suatu
(Ayunan Tubuh) benda
Ciri-ciri luka bacok pada umumnya:
1. Luka berbentuk garis bercelah namun tidak rapih
2. Kulit di sekitar pinggir luka terlihat luka penyerta / luka kotor (luka memar atau
lecet)
3. Ukuran kedalaman luka lebih kecil atau sama dengan ukuran lebar luka
4. Perdarahan hingga profundus tubuh (mengenai pembuluh darah dan organ), warna
merah atau merah kehitaman
5. Menimbulkan patah tulang dan hancur organ
III. Trauma / Kekerasan Senjata Api / Senjata Tembak

MEKANISME Trauma / Kekerasan Senjata Api


Anak Peluru (Utuh atau
Benturan Permukaan tubuh Pecahan) dari Senjata
Tembak

Ciri-Ciri Luka Tembak pada umumnya:


1) Memiliki jenis / sifat luka : terbuka
2) Berbentuk bulat / lonjong dan tidak beraturan
3) Tepi luka terdapat memar dan lecet (luka penyerta)
4) Kedalaman membentuk alur / parit luka
5) Ukuran kedalaman luka lebih besar dari ukuran panjang dan lebar luka
6) Menimbulkan perdarahan profundus tubuh (pembuluh darah, kerusakan
organ, dan patah tulang)
1. Luka Tembak Masuk
Permukaan tubuh
Tenaga / Kekuatan
Benturan: Cukup Kuat Benturan /
MEKANISME
Oleh Karena Belum Ada tekanan
Hambatan Anak peluru atau
pecahan peluru

Ciri luka tembak masuk pada umumnya:


1. Lubang luka berbentuk lingkaran (bulat atau lonjong) jika anak peluru utuh,
dan bisa juga seperti stellate (bintang) dan ring contusion jika pada LTM
Tempel
2. Ditemukan kelim2x (tatto, api, jelaga, gas CO, dll) di sekitar lubang luka atau
pakaian yang dipakai korban
3. Tepi luka cekung, masuk ke dalam tubuh, spt corong dan terdapat luka kotor/
luka penyerta berupa memar dan lecet
Perbedaan luka tembak masuk berdasarkan jarak tembaknya
1. 2. Sangat 3. 4. Jauh
Tempel Dekat Dekat
Lubang + + + +
K. Lecet + + + +
K. + + + +
Memar
K. + + + +
Lemak
K. Tatto - + +/- -
K. Jelaga - + +/- -
K. Api - + +/- -
K. Gas - + +/- -
Gambar Luka Tembak Masuk

2. LTM JARAK SANGAT


1. LTM TEKAN DAN TEMPEL DEKAT

4. LTM JAUH 3. LTM JARAK DEKAT


2. Luka Tembak Keluar

MEKANISME
Permukaan tubuh
Tenaga / Kekuatan Benturan:
Benturan /
Berkurang Oleh Karena
tekanan
Sudah Ada Hambatan
Anak peluru atau
(Jaringan Otot Organ Dan
Tulang) pecahan peluru

Ciri-Ciri Luka Tembak Keluar pada umumnya:


1. Lubang luka berbentuk tidak beraturan
2. Tidak ditemukan kelim2x
3. Tepi luka cembung, menonjol keluar tubuh
4. Disekitar luka terdapat serpihan atau jaringan tubuh dan perdarahan yang
keluar dari lubang luka (LTK)
Gambar Luka Tembak Keluar
B. Kelompok Trauma / Kekerasan Fisika
I. Trauma / Kekerasan Suhu Tinggi
MEKANISME
Benda / media
Permukaan
Paparan / Kontak yg memiliki
Tubuh
suhu tinggi.
Ciri luka bakar karena trauma suhu tinggi pada
umumnya:
1) Mempunyai jenis / sifat luka : bisa terbuka / tertutup
2) Bentuk tdk beraturan
3) Warna luka kemerahan / hiperemis, hingga hitam
(tergantung dari stadium atau tingkat luka)
4) Kerusakan dari superfisial sampai profundus
(tergantung dari stadium atau tingkat luka)
5) Permukaan kulit kering
6) Rambut rusak (hangus terbakar bila terkena api)
1. Penilaian Luka Bakar untuk Menilai Keluasan Luka Bakar
pada Luka Bakar Suhu (Rule of Nine)
2. Penilaian Luka Bakar untuk Menilai Tingkat Kedalaman
Luka Bakar pada Luka Bakar Suhu (Dupuytren)

Derajat 4
Derajat 1 kerusakan
seluruh
Hiperemis lapisan kulit,
/ Eritema hingga lemak
dan otot
Derajat Derajat 5
2 Kerusaka
Vesikel, n sampai
bula ke tulang
Derajat 3
Kerusakan
jaringan kulit Derajat 6
yang
profundus Terbakar
hingga saraf, hangus
berlendir/basa
h
CIRI LUKA BAKAR KARENA TERMIS

Flame Burn (Api / logam panas):


1. Vesikel jarang dijumpai
2. Rambut ikut hangus / terbakar
3. Berwarna hitam (arang / karbon)
4. Teraba kering
5. Kerusakan dapat sampai profundus
(stadium VI)
6. Berpola menyeluruh menyebar rata

Scald Burn (Cairan panas) :


1. Vesikel banyak dan kecil – kecil
2. Rambut tidak ikut hangus/terbakar
3. Berwarna kemerahan
4. Teraba basah
5. Stadium kerusakan superfisial
6. Berpola percikan/aliran
II. Trauma / Kekerasan Listrik
Mekanisme:

Listrik Buatan Permukaan Benda / Media


Dan Listik Alamiah / Paparan Tubuh yg memiliki
Petir (menimbulkan luka kelistrikan
bakar)

Ciri luka karena trauma sengatan listrik :


1. Bentuk luka pada daerah kontak (tempat masuknya arus) berupa kerusakan lapisan kulit
dengan tepi menonjol dengan daerah sekitar berwarna pucat dikelilingi kemerahan.
2. Sering ditemukan adanya metalisasi
3. Mempunyai jenis / sifat luka : bisa terbuka / tertutup
4. Bentuk bervariasi
5. Warna luka kemerahan / hiperemis hingga hitam (tergantung dari stadium atau tingkat luka)
6. Kerusakan dari superfisial sampai profundus (tergantung dari stadium atau tingkat luka)
7. Permukaan kulit kering
8. Rambut rusak (hangus terbakar)
Tanda Tanda Trauma / Kekerasan Listrik

Luka bakar karena tenaga listrik tipe arus AC (Alternating Current)

Luka bakar karena tenaga listrik buatan tipe arus DC (Direct Current)
Tanda-Tanda Trauma / Kekerasan Petir

Metalisasi

Aborescent markings Crocodile Burn


C. Trauma / Kekerasan Kimia

I. Trauma / Kekerasan Asam Kuat

Mekanisme:
Zat Asam Kuat
Permukaan Bersifat korosif
Paparan Tubuh (Luka bakar)

1) Mempunyai jenis / sifat luka : bisa


terbuka / tertutup
2) Luka korosif yang kering
Ciri luka bakar karena trauma zat 3) Bentuk tidak beraturan
asam kuat pada umumnya: 4) Batas luka tegas
5) Berwarna coklat kehitaman, kecuali zat
asam nitrat
6) Permukaan luka teraba keras dan kasar
7) Gambaran seperti koagulasi protein
Gambar Luka Trauma / Kekerasan Asam Kuat
II. Trauma / Kekerasan Basa Kuat

Mekanisme:
Zat Basa Kuat
Permukaan Bersifat korosif
Paparan Tubuh (Luka bakar)

Ciri luka bakar karena trauma / kekerasan zat basa kuat pada umumnya:
1) Mempunyai jenis/ sifat luka : bisa terbuka/tertutup
2) Luka korosif yang terlihat basah
3) Bentuk tidak beraturan
4) Batas luka tidak tegas
5) Berwarna merah kecoklatan
6) Perabaan lunak dan licin
7) Gambaran saponifikasi atau penggemburan
Gambar Luka Trauma / Kekerasan Basa
Menjabarkan/ menjelaskan/ menggambarkan luka
Deskripsi luka dengan kata-kata atau kalimat.

1. Jumlah
2. Jenis Luka
3. Lokasi Luka
4. Bentuk luka
5. Warna Luka
6. Ukuran luka
7. Ordinat luka (jarak tepi luka dengan titik anatomis tubuh terdekat atau jarak pusat
luka berdasarkan sumbu x yg mendatar dan sumbu y yang tegak lurus)
8. Karakteristik luka (jembatan jaringan, kelim tembakan, tepi dan tebing luka,dan lain
lain)
9. Hal hal lain yang perlu ditambahkan Seperti butiran pasir, tanah, jarak tembakan,
dan lain lain
Derajat Kualifikasi Luka
• Derajat: Stadium / tingkatan
• Kualifikasi: Kualitas / Mutu / Keparahan
• Luka: Putus/ rusak jaringan dan organ tubuh
Derajat Kualifikasi Luka merupakan, Tingkatan / stadium keparahan luka (Ringan,
Sedang dan Berat) yang dapat menimbulkan dampak / masalah bagi kesehatan tubuh dan
kehidupan manusia / korban berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

 Derajat Kualifikasi Luka Ringan / Derajat I


Luka yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan
pekerjaan, jabatan atau pencaharian.

 Derajat Kualifikasi Luka Sedang / Derajat II


Luka yang dapat menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan
pekerjaan, jabatan atau pencaharian sementara waktu.

 Derajat Kualifikasi Luka Berat / Derajat III


Luka mengakibatkan luka-luka berat.
Dasar Hukum
• Derajat kualifikasi luka ringan: (Pasal 352 KUHP ayat 1)
• Derajat kualifikasi luka sedang: (Pasal 351 KUHP ayat 1 dan Pasal 353 ayat 1)
• Derajat kualifikasi luka berat (sesuai KUHP Pasal 90) :
(Pasal 351 KUHP ayat 2, Pasal 353 ayat 2 dan Pasal 354 ayat 1
dan Pasal 355 ayat 1)

Pasal 90 KUHP
Luka berat berarti :
1. Jatuh sakit atau mendapatkan luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama sekali,
atau yg menimbulkan bahaya maut.
2. Tidak mampu terus menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan pencaharian
3. Kehilangan salah satu pancaindera
4. Mendapat cacat berat
5. Menderita sakit lumpuh
6. Terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih
7. Gugur atau matinya kandungan seorang perempuan
KESIMPULAN
“Traumatologi merupakan ilmu yang sangat penting bagi dokter
umum karena dapat bermanfaat dalam mendeskripsikan luka,
klasifikasi luka, serta penyebab untuk proses pembuatan visum yg
berguna demi membantu proses penegakan hukum”.

SARAN
“Keilmuan Traumatologi ini sangat penting di fahami
bagi dokter umum untuk menentukan derajat kualifikasi
luka. Karena dengan menentukan derajat kualifikasi luka
yang tepat dapat menimbulkan hukuman yang tepat
kepada pelaku dan menimbulkan efek jera”.
DAFTAR PUSTAKA
 Amir, A. 2009. Ilmu Kedokteran Forensik. 2 nd ed. Fakultas Kedokteran USU; Medan.
 Arnold, E. 1985. Forensic Medicine. 9th ed. Butler & Tanner Ltd; Great Britain.
 Budiyanto, A., et all. 1997. Thanatology dalam Ilmu Kedokteran Forensik. FK UI;
Jakarta.
 Enma, Z, Kristanto,E , Siwu, J. 2018. Pola Luka Korban Meninggal Akibat Kekerasan
Tumpul Yang Diautopsi Di RSUP Prof.Dr. R. D. Kandou Manado Periode Januari-
Desember 2014. Jurnal e-Clinic
 Gani, H.M. 2001. Ilmu Kedokteran Forensik. Universitas Andalas; Padang
 Hoediyanto. 2010. Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Edisi ke VII. FK.
Airlangga; Surabaya.
 Idries AM, Tjiptomartono AL. 1997. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi 1.
Binarupa Aksara
 Kristanto E, dkk, 2014. Patofisiologi rigor mortis.Manado.
 Safitry, O.2016. Mudah Membuat Visum et Repertum Kasus Luka, Jakarta: Departement
Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
 Trisnadi,S., Dahlan,S. 2019.Ilmu Kedokteran Forensik Pedoman Bagi Dokter dan
Penegak Hukum.Fakultas Kedokteran Unisula; Semarang
Q & A Session
(Sesi Tanya Jawab)
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai