Disusun oleh :
Muhamad Faqih, S.Ked (19360120)
Muhammad Dodi Eka Saputra, S.Ked (19360197)
Muhammad Fazar Sidiq Alhayat, S.Ked (19360198)
Nur Azizah, S.Ked (19360129)
Nurfadillah Putri Septiani, S.Ked (19360130)
2. T. Tajam
a) Luka Sayat
b) Luka Tusuk Luka Bakar
c) Luka Bacok
3. T. Senjata Api / Senjata Tembak
a) Luka Tembak Masuk
b) Luka Tembak Keluar
Mekanisme dan Ciri / Tanda Trauma
A. Kelompok Trauma Mekanik
I. Trauma / Kekerasan Tumpul
Mekanisme:
Permukaan tubuh
Tenaga / Kekuatan
Benturan
Benturan: Ringan
Permukaan tumpul
suatu benda / objek
Mekanisme
Ujung atau Sisi Tajam
Benturan Permukaan tubuh Suatu Benda
MEKANISME
Permukaan tubuh
Tenaga / Kekuatan Benturan:
Benturan /
Berkurang Oleh Karena
tekanan
Sudah Ada Hambatan
Anak peluru atau
(Jaringan Otot Organ Dan
Tulang) pecahan peluru
Derajat 4
Derajat 1 kerusakan
seluruh
Hiperemis lapisan kulit,
/ Eritema hingga lemak
dan otot
Derajat Derajat 5
2 Kerusaka
Vesikel, n sampai
bula ke tulang
Derajat 3
Kerusakan
jaringan kulit Derajat 6
yang
profundus Terbakar
hingga saraf, hangus
berlendir/basa
h
CIRI LUKA BAKAR KARENA TERMIS
Luka bakar karena tenaga listrik buatan tipe arus DC (Direct Current)
Tanda-Tanda Trauma / Kekerasan Petir
Metalisasi
Mekanisme:
Zat Asam Kuat
Permukaan Bersifat korosif
Paparan Tubuh (Luka bakar)
Mekanisme:
Zat Basa Kuat
Permukaan Bersifat korosif
Paparan Tubuh (Luka bakar)
Ciri luka bakar karena trauma / kekerasan zat basa kuat pada umumnya:
1) Mempunyai jenis/ sifat luka : bisa terbuka/tertutup
2) Luka korosif yang terlihat basah
3) Bentuk tidak beraturan
4) Batas luka tidak tegas
5) Berwarna merah kecoklatan
6) Perabaan lunak dan licin
7) Gambaran saponifikasi atau penggemburan
Gambar Luka Trauma / Kekerasan Basa
Menjabarkan/ menjelaskan/ menggambarkan luka
Deskripsi luka dengan kata-kata atau kalimat.
1. Jumlah
2. Jenis Luka
3. Lokasi Luka
4. Bentuk luka
5. Warna Luka
6. Ukuran luka
7. Ordinat luka (jarak tepi luka dengan titik anatomis tubuh terdekat atau jarak pusat
luka berdasarkan sumbu x yg mendatar dan sumbu y yang tegak lurus)
8. Karakteristik luka (jembatan jaringan, kelim tembakan, tepi dan tebing luka,dan lain
lain)
9. Hal hal lain yang perlu ditambahkan Seperti butiran pasir, tanah, jarak tembakan,
dan lain lain
Derajat Kualifikasi Luka
• Derajat: Stadium / tingkatan
• Kualifikasi: Kualitas / Mutu / Keparahan
• Luka: Putus/ rusak jaringan dan organ tubuh
Derajat Kualifikasi Luka merupakan, Tingkatan / stadium keparahan luka (Ringan,
Sedang dan Berat) yang dapat menimbulkan dampak / masalah bagi kesehatan tubuh dan
kehidupan manusia / korban berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
Pasal 90 KUHP
Luka berat berarti :
1. Jatuh sakit atau mendapatkan luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama sekali,
atau yg menimbulkan bahaya maut.
2. Tidak mampu terus menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan pencaharian
3. Kehilangan salah satu pancaindera
4. Mendapat cacat berat
5. Menderita sakit lumpuh
6. Terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih
7. Gugur atau matinya kandungan seorang perempuan
KESIMPULAN
“Traumatologi merupakan ilmu yang sangat penting bagi dokter
umum karena dapat bermanfaat dalam mendeskripsikan luka,
klasifikasi luka, serta penyebab untuk proses pembuatan visum yg
berguna demi membantu proses penegakan hukum”.
SARAN
“Keilmuan Traumatologi ini sangat penting di fahami
bagi dokter umum untuk menentukan derajat kualifikasi
luka. Karena dengan menentukan derajat kualifikasi luka
yang tepat dapat menimbulkan hukuman yang tepat
kepada pelaku dan menimbulkan efek jera”.
DAFTAR PUSTAKA
Amir, A. 2009. Ilmu Kedokteran Forensik. 2 nd ed. Fakultas Kedokteran USU; Medan.
Arnold, E. 1985. Forensic Medicine. 9th ed. Butler & Tanner Ltd; Great Britain.
Budiyanto, A., et all. 1997. Thanatology dalam Ilmu Kedokteran Forensik. FK UI;
Jakarta.
Enma, Z, Kristanto,E , Siwu, J. 2018. Pola Luka Korban Meninggal Akibat Kekerasan
Tumpul Yang Diautopsi Di RSUP Prof.Dr. R. D. Kandou Manado Periode Januari-
Desember 2014. Jurnal e-Clinic
Gani, H.M. 2001. Ilmu Kedokteran Forensik. Universitas Andalas; Padang
Hoediyanto. 2010. Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Edisi ke VII. FK.
Airlangga; Surabaya.
Idries AM, Tjiptomartono AL. 1997. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi 1.
Binarupa Aksara
Kristanto E, dkk, 2014. Patofisiologi rigor mortis.Manado.
Safitry, O.2016. Mudah Membuat Visum et Repertum Kasus Luka, Jakarta: Departement
Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Trisnadi,S., Dahlan,S. 2019.Ilmu Kedokteran Forensik Pedoman Bagi Dokter dan
Penegak Hukum.Fakultas Kedokteran Unisula; Semarang
Q & A Session
(Sesi Tanya Jawab)
TERIMA KASIH