Anda di halaman 1dari 18

KEBIJAKAN K3

NASIONAL

Direktorat Jenderal Pembinaan


Pengawasan Ketenagakerjaan
LATAR BELAKANG

UU No. 21 tahun 2003 tentang


Pengesahan Konvensi ILO No. 81
Tahun 1947 Mengenai Pengawasan
Dalam Industri dan Perdagangan.

Agar sistem pengawasan


ketenagakerjaan dalam industri dan
perdagangan mempunyai pengaturan
yang sesuai dengan standar
internasional.
UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA
Nomor 1 Tahun 1970
Tentang
KESELAMATAN KERJA
Bahwa :

a Setiap tenaga kerja berhak mendapat


perlindungan atas keselamatan dalam melakukan
pekerjaan untuk kesejahteraan dan meningkatkan
produksi serta produktivitas nasional;

b bahwa setiap orang lainnya yang berada di tempat


kerja perlu terjamin pula keselamatannya;

c bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan


dipergunakan secara aman dan effisien;
KONDISI SAAT INI

1 Kondisi pengawasan ketenagakerjaan :


 Jumlah dan kualitas Pengawas Ketenagakerjaan
dibandingkan dengan objek pengawasan sangat kurang.
 Kapasitas lembaga (capaciy building) pengawasan
ketenagakerjaan di daerah belum memadai pejabat
bukan dari naker.
 Implentasi pengawasan ketenagakerjaan dalam sistem
otoda masih belum mantap pengawas dialihfungsikan
 Sistem informasi dan pelaporan ketenagakerjaan belum
lancarhirarki hub. Pusat – daerah terputus.
 Anggaran
 Peralatan inspeksi
KONDISI SAAT INI

2 Masih rendahnya kesadaran sebagian pengusaha/


pengurus tentang K3.

3 Masih rendahnya kesadaran sebagian pekerja


tentang K3.

4 Angka kekerapan kecelakaan kerja masih tinggi.


KONDISI YANG DIINGINKAN

Jumlah petugas yang mengawasi


1 K3 seimbang dg kebutuhan riil /
jumlah perusahaan.

2 Meningkatnya kesadaran
pengusaha tentang K3.

3 Meningkatnya kesadaran pekerja


tentang K3.

4 Menurunnya angka kekerapan


kecelakaan kerja Zerro accident
UPAYA PEMERINTAH
1. Meningkatkan jumlah Pengawas
Ketenagakerjaan melalui APBN dan APBD.
2. Meningkatnya jumlah petugas yang
mengawasi K3 secara mandiri.
3. Meningkatkan Pembinaan ke pengusaha
& pekerja.
4. Safety award - kecelakaan nihil.
5. Low inforcement.
6. Meningkatkan frekwensi dan mutu
Pelatihan & sertifikasi :
a. AK3 U
b. AK3 spesialis.
c. Dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja
d. Doker perusahaan
e. Tenaga paramedis perusahaan
f. Petugas P3 K
g. Petugas peran kebakaran
h. Anggota regu penanggulangan kebakaran
i. Koord.regu penanggulangan kebakaran
j. Ahli K3 Spesialis Penanggulangan Kebakaran
sebagai penanggungjawab teknis
k. Operator pesawat Uap
l. Operator Pesawat tenaga
m. Operator Pesawat angkat dan angkut
n. Teknisi listrik
o. Perawat/penyelia lift.
VISI
Indonesia Berbudaya K3
Tahun 2015
Misi
Direktorat PNK3 2010 - 2014
1. Meningkatkan pelaksanaan
pembinaan dan pengawasan K3
2. Meningkatkan penerapan SMK3
3. Meningkatkan peran serta pengusaha,
Tenaga Kerja & masyarakat untuk
mewujudkan kemandirian dalam
pelaksanaan K3.
Strategi
Direktorat PNK3 2010 - 2014
1. Menyusun dan meningkatkan kebijakan K3
2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia di bidang K3
3. Meningkatkan sarana dan prasarana pengawasan
K3
4. Meningkatkan pembinaan penerapan SMK3
5. Meningkatkan jejaring dan peran serta instansi,
lembaga, personil dan pihak-pihak terkait
Kebijakan K3 2009-2014

INDONESIA
ASARAN K

BERBUDAYA K3 TH 2015
PENGAWASAN

PERAN SERTA
PEMBINAAN &

MASYARAKAT
PENERAPAN
SMK3

STRATEGI & PROGRAM


AGENDA K3 NASIONAL

1. Program Strategis

– PENCANANGAN BULAN K3 NASIONAL


– GEMA DAYA K3 IND BERBUDAYA K3 2015
2. Program Promotif

– Sosialisasi, Pameran, Seminar, Konvensi, K3


3. Program Implementatif

Efektifitas pelaksanan peraturan per UU K3


– Pembinaan, Pemeriksaan & Pengujian K3
– Penegakan Hukum
Program Kerja K3 di Perusahaan
Kewajiban Pengurus
Kewajiban :
• Wajib menerapkan SMK3 (5 prinsip dasar)
• Pelayanan dan pemeriksaan kesehatan tenaga
kerja
• Pemeriksan dan pengujian sumber-sumber
potensi bahaya
• Pembinaan, pelatihan K3 semua pekerja
• Pengukuran kondisi lingkungan
• Mewujudkan lingkungan kerja yang ERGOMIS,
HYGIENIS, SAFETY
• Menyediakan anggaran K3
Program Kerja K3 di Perusahaan
Kewajiban Pengurus

Pelaksanaan K3 Mandiri melalui :


• Komitmen manajemen penerapan SMK3
• Bentuk Lembaga K3
- Safety Officer
- Safety Committee
• Siapkan SDM K3
• Siapkan sarana K3
• Setiap kecelakaan di investigasi dan
dilaporkan
• Anggaran Program K3
Data Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan Di Indonesia Tahun 2012

JUMLAH PEGAWAI PENGAWAS KK


JML
DINAS TDK
No. PROPINSI KAB / JML STRUK FUNG DILUAR PPNS
MEMILIKI PP
KOTA PP TURAL SIONAL PENGAWS

1. Nanggroe Aceh D 24 30 10 18 2 1 15 Dinas


2. Sumatera Utara 26 82 18 56 8 5 8 Dinas
3. Riau 13 42 10 30 2 8 2 Dinas
4. Kepulauan Riau 7 38 1 37 - 4 3 Dinas
5. Sumatera Barat 20 32 4 22 6 2 15 Dinas
6. Sumatera Selatan 16 58 16 28 14 4 5 Dinas
7. Bangka Belitung 8 9 4 4 1 3 4 Dinas
8. Jambi 11 22 13 6 3 3 4 Dinas
9. Bengkulu 10 19 9 6 4 6 6 Dinas
10. Lampung 11 33 13 12 8 2 3 Dinas
11. Banten 7 68 9 54 5 10 -
12. DKI Jakarta 6 108 10 96 2 8 -
13. Jawa Barat 26 168 29 125 14 18 1 Dinas

14. Jawa Tengah 36 148 29 102 17 34 -


15. DI Jogyakarta 6 19 9 10 - 5 -
16. Jawa Timur 39 169 46 97 26 25 1 Dinas
16
17. Kalimantan Barat 13 16 9 7 - 3 9 Dinas
JUMLAH PEGAWAI PENGAWAS KK
JML
JML STRUK FUNG DILUAR DINAS TDK
No. PROPINSI KAB /
KOTA PP TURAL SIONAL PENGAWAS
PPNS
MEMILIKI PP

18. Kalimantan Tengah 15 13 9 4 - 3 8 Dinas

19. Kalimantan Selatan 14 21 14 5 2 6 7 Dinas

20. Kalimantan Timur 14 43 21 17 5 16 3 Dinas

21. Sulawesi Selatan 26 61 17 34 10 15 13 Dinas

22. Sulawesi Tengah 11 23 9 13 1 2 5 Dinas

23. Sulawesi Tenggara 13 13 7 6 - 5 8 Dinas

24. Sulawesi Utara 12 47 15 25 7 4 3 Dinas

25. Sulawesi Barat 6 8 4 3 1 - 3 Dinas

26. Gorontalo 6 5 3 1 1 - 3 Dinas

27. Bali 10 25 7 16 2 12 6 Dinas

28. NTB 10 25 14 9 2 7 3 Dinas

29. NTT 17 16 8 8 - 2 11 Dinas

30. Maluku 9 16 10 2 4 - 4 Dinas

31. Maluku Utara 9 3 1 2 - - 8 Dinas

32. Papua 21 12 11 - 1 2 13 Dinas

33. Irian Jaya Barat 9 5 4 - 1 1 5 Dinas

34. Ditjen. Binwasnaker - 99 52 41 6 - 17 -


JUMLAH 480 1.469 445 869 155 216 179 Dinas
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai