Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN

NYERI PADA
ANAK
KELOMPOK 10

Amelia Fatimah
Ica Epa Diana
Islamy Azzahra
Sheila Ananda Febrianti
2

APA ITU NYERI ?


Nyeri merupakan salah satu alasan utama pasien mencari
pengobatan. Menurut International Association for Study of Pain
(IASP), nyeri adalah sensori subyektif dan emosional yang tidak
menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan
aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya
kerusakan.
3

Nyeri Pada Anak


Nyeri pada anak merupakan suatu hal yang kompleks, individual,
subjektif, dan hal umum yang terjadi yang dapat berdampak secara
fisik maupun perilaku. Dampak fisik dari nyeri terbagi atas dampak akut
(jangka pendek), yang ditandai dengan peningkatan laju metabolisme
dan curah jantung, kerusakan respon insulin, peningkatan produksi
kortisol, dan meningkatnya retensi cairan. Adapun dampak kronis
(jangka panjang), dimana nyeri berlangsung terus-menerus dan dalam
waktu yang lama, akan meningkatkan stres pada anak serta
mengakibatkan ketidakmampuan melakukan aktifitas.
4

Penilaian Nyeri
Terdapat 3 metode untuk menilai nyeri pada anak yaitu:
(1) laporan langsung dari anak
(2) observasional / perilaku
(3) fisiologik.
Karena nyeri merupakan sensasi internal yang tidak
dirasakan secara langsung oleh orang lain, maka laporan
langsung merupakan sumber informasi yang utama dalam
menilai intensitas nyeri pada anak sesuai dengan usia,
kognitif, kemampuan berkomunikasi dan faktor situasi lain.
Alat penilai nyeri yang memakai laporan langsung adalah:
visual analog scales (VAS), numerical rating scales, faces
scale, color analog scale (CASs), dan piece-of-hurt scale.
5

“ Visual Analog Scales (VAS)

Visual analog scales (VAS) merupakan alat penilai


intensitas nyeri berupa satu garis lurus dengan panjang
100 mm, dimana deskripsi pada masing-masing akhir garis
“tidak sakit” atau “sakit yang hebat”. Anak diminta untuk
memberikan tanda titik pada garis yang mewakili rasa
nyeri yang mereka rasakan saat ini. Teknik ini digunakan
pada anak berusia lebih dari 7 tahun
6


× Numerical Rating Scales

Numerical rating scales (NRS) merupakan alat penilai


intensitas nyeri yang banyak digunakan dimana anak
diminta untuk menunjukkan angka yang mewakili rasa
nyeri yang mereka derita. Skala penilaian terdiri dari
angka 0 sampai 10 dimana angka 0 “tanpa nyeri” dan
angka 10 “nyeri yang hebat”. Alat penilai NRS ini dapat
membantu menilai: hubungan antara nyeri dan aktivitas,
efektivitas terapi nyeri yang diberikan, dan pola nyeri
pada anak. Untuk anak usia remaja-dewasa.
7

× Faces Scales


Faces scale merupakan alat penilai nyeri berdasarkan laporan langsung yang paling
banyak digunakan pada anak oleh karena penggunaannya yang sederhana dan mudah.
Dapat digunakan untuk menilai intensitas nyeri pada nyeri akut, nyeri akibat prosedur
tindakan dan nyeri berulang.7 Faces scale yang umum digunakan adalah: The Faces
Pain Scale (FPS), The Faces Pain Scale-Revised (FPS-R), The Oucher pain scale,
Wong-Baker faces Pain Rating Scale (WBFPRS). Faces Pain Scale (FPS) terdiri dari 7
wajah dengan skor 0 sampai 6 yang menunjukkan ekspresi wajah netral “tidak nyeri”
disebelah kiri hingga wajah “paling nyeri” di sebelah kanan. Faces Pain Scale-Revised
(FPS-R) merupakan modifikasi FPS yang terdiri dari 6 wajah dengan skala nyeri 0
sampai 10 atau 0 sampai 5, untuk anak usia 3-18 tahun.
8

“ × The Oucher Pain Scales


The Oucher pain scale merupakan alat penilai intensitas
nyeri yang dikembangkan oleh Beyer tahun 1980, terdiri
dari 2 skala yaitu skala fotografi dengan 6 gambar wajah
anak secara vertikal yang bernilai 0 sampai 10, dan skala
numerik yang bernilai 0 sampai 100 (biasa digunakan
pada anak yang lebih tua). Gambar paling bawah
menunjukkan wajah tanpa nyeri dan gambar paling atas
menunjukkan wajah dengan nyeri yang sangat hebat,
untuk anak usia 3-13 tahun.
9

× Wong-Baker faces Pain Rating Scale


(WBFPRS)


Wong-Baker faces Pain Rating Scale (WBFPRS) adalah skala nyeri dengan 6 gambar
wajah secara horizontal dengan skor 0 sampai 10, Wajah 0 (tersenyum) di sebelah kiri
sangat bahagia karena tidak ada nyeri sama sekali hingga wajah 10 (menangis) di
sebelah kanan karena nyeri yang sangat hebat. Skala ini direkomendasikan untuk anak
usia 3 tahun atau lebih.10 Skala ini memerlukan bantuan tenaga professional untuk
menjelaskan tiap gambar dan meminta anak memilih gambar wajah yang paling sesuai
dengan tingkat nyeri yang dirasakannya
10

Manajemen Nyeri
× Manajemen nyeri merupakan kebutuhan dasar yang harus
didapatkan oleh anak saat menjalani hospitalisasi.
Manajemen nyeri dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
farmakologi dan non farmakologi.
11
Teknik manajemen nyeri pada
anak
FARMAKOLOGI NON FARMAKOLOGI

Pemberian ethyl chloride 1. Guided Imagery

Kriteria eksklusi pemberian ethyl chloride: Guided Imagery adalah salah satu metode
(1) Anak alergi terhadap krim ethyl pengontrolan nyeri yang termasuk kedalam
chloride; teknik perilaku kognitif (cognitive-
(2) Tiba-tiba anak menolak sebelum behavioral), tujuan dari teknik ini yaitu untuk
prosedur selesai. memberikan kenyamanan, mengubah
respon psikologi untuk mengurangi persepsi
nyeri dan mengoptimalisasi fungsi tubuh.
Kriteria eksklusi guided imagery:
(1) Tiba-tiba anak menolak sebelum
prosedur selesai;
(2) Anak tuli atau tidak dapat mendengar
dengan baik;
(3) Anak menolak menggunakan earphone.
2. Teknik Napas Dalam

3. Dengan bantuan keluarga


12

Contoh

Fenomena tersebut menarik


peneliti untuk melakukan
penelitian guna menemukan
metode yang tepat dilakukan
pada anak saat pemasangan
infus. Metode yang dipilih
oleh peneliti yaitu guided
imagery, dengan
menggunakan rekaman kaset
imajinasi sehingga anak lupa
terhadap nyeri yang
dirasakan. Pada anak usia 7-
11 tahun.
13

THANK YOU

Khasanah, NN. (2017). Teknik Distraksi Guided Imagery


sebagai Alternatif Manajemen Nyeri pada Anak saat
Pemasangan Infus. Jurnal Kesehatan, Volume VIII, Nomor
3, hlm 326-330.
Machsun, T. (2018).

Anda mungkin juga menyukai