EKONOMI - 3
Rochaddi
• Ekonomi makro atau makroekonomi adalah
studi tentang ekonomi secara keseluruhan.
Makroekonomi menjelaskan perubahan
ekonomi yang mempengaruhi banyak
masyarakat, perusahaan, dan pasar. Ekonomi
makro dapat digunakan untuk menganalisis
cara terbaik untuk memengaruhi target-target
kebijaksanaan seperti pertumbuhan
ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan
pencapaian keseimbangan neraca yang
berkesinambungan.
Dalam ekonomi makro ini ada beberapa
hubungan yang terjadi. Hubungan yang dibahas
di dalamnya meliputi hubungan antar variabel
yang agregatif,
• Tingkat pendapatan nasional
• Konsumsi yang dilakukan rumah tangga
• Investasi nasional (pemerintah atau swasta)
• Tingkat tabungan (institusi atau individu)
• Belanja pemerintah (APBN atau APBD)
• Tingkat harga (harga umum atau harga pasar)
• Jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.
• Tingkat bunga yang didapat
• Kesempatan kerja dan lapangan pekerjaan
• Neraca pembayaran
• Ekspor dan impor
A. AKAR ILMU EKONOMI MAKRO
DEPRESI BESAR
Depresi besar (the great depression) pada
kurun 1930-an, merupakan hal yang
mendorong banyak lahirnya pemikiran tentang
persoalan ilmu ekonomi makro khususnya
pengangguran. Tahun 1920-an merupakan
tahun sejahtera bagi Amerika. Tahun 1929 1,5
jt orang menganggur. Pada tahun1933
meningkat menjadi 13 jt, produksi barang dan
jasa menurun 27 % dibanding tahun 1929,
hingga tahun 1940.
MODEL KLASIK (Adam Smith)
Sebelum depresi besar, para ekonom
menerapkan model ilmu ekonomi mikro (Klasik)
atau ekuilibrium pasar pada masalah ekonomi
secara luas, yaitu ekonomi selalu berada dalam
kondisi ekuilibrium. Misalnya penawaran tenaga
kerja yang berlebih akan menurunkan upah
menuju tingkat ekuilibrium yang baru.
Pada masa depresi besar ini masalah
pengangguran masih sangat tinggi salama
hampir 10 tahun, ini berarti kegagalan model
klasik untuk menjelaskan eksistensi
pengangguran tinggi yang berkelanjutan. Ilmu
ekonomi makro lahir pada kurun 1930-an.
REVOLUSI KEYNES
The General Theory of Employment, Interest
and Money, oleh John Maynard Keynes,
diterbitkan pada tahun 1936. Keynes percaya
bahwa pemerintah bisa mengintervensi
perekonomian dan mempengaruhi tingkat
output serta pengangguran.
Setelah perang dunia II (khususnya 1950-an),
pandangan Keynes mulai berpengaruh.
Pemerintah mulai percaya bahwa mereka
bisa campur tangan dalam perekonomian
untuk mencapai tujuan output dan
menciptakan lapangan pekerjaan.
Fine – tuning (perbaikan keadaan)
Ungkapan yang digunakan untuk
menyebut peran pemerintah dalam
mengatur inflasi dan pengangguran
(1960-an).
B. Masalah utama dalam
perekonomian
–Inflasi
Inflasi adalah peningkatan tingkat harga secara
keseluruhan.
Tingkat inflasi (persentase tambahan kenaikan
harga), berbeda dari satu periode ke periode
lainnya, dan berbeda dari satu negara ke negara
lainnya.
Hiperinflasi adalah periode peningkatan yang
sangat cepat dalam tingkat harga secara
keseluruhan.
Beberapa faktor penyebab inflasi
• Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi
kemampuan perusahaan-perusahaan untuk
menghasilkan barang dan jasa.
• Pekerja di berbagai kegiatan ekonomi
menuntut kenaikan upah
• Kenaikan harga barang-barang impor
• Penambahan penawaran uang yang
berlebihan tanpa diikuti pertambahan
produksi dan penawaran barang
• Kekacauan politik dan ekonomi
Akibat buruk inflasi