Anda di halaman 1dari 28

TIM KEPERAWATAN MATERNITAS

ISU-ISU SEKSUALITAS :
 Pembicaraan mengenai seksualitas
seringkali dianggap sebagai hal yang tabu
 tidak pantas dibicarakan dalam komunitas
umum
 bersifat pribadi
 hanya dikaitkan dengan masalah hubungan
antar lawan jenis.
 Klien tidak terlepas dari aspek seksualitasnya ketika
mereka berada dalam sistem pelayanan kesehatan.
 Dalam pelayanan kesehatan dengan pendekatan
holistik,semua aspek saling berinteraksi.
 Aspek seksualitas mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh aspek biologi, psikologi, sosiologi, kultural dan
spiritual.
 Perawat harus mempunyai dasar pengetahuan,
ketrampilan dalam pengkajian dan komunikasi serta
sikap yang tepat.
 Pengaruh penyuluhan keagamaan, peran jender
secara kultural, keyakinan tentang orientasi seksual
pengaruh sosial dam lingkungan masa lalu dan saat
ini mempengaruhi sistem nilai klien maupun perawat.
 sulit didefinisikan
 Seksualitas dan seks merupakan hal yang
berbeda
 Seksualitas --- bagaimana seseorang merasa
tentang diri mereka dan bagaimana mereka
mengkomunikasikan perasaan tersebut kepada
orang lain melalui tindakan yang dilakukannya
seperti sentuhan, pelukan, ataupun perilaku yang
lebih halus seperti isyarat gerak tubuh, cara
berpakaian, dan perbendaharaan kata, termasuk
pikiran, pengalaman, nilai, fantasi, emosi.
 seks --- menjelaskan ciri jenis kelamin secara
anatomi dan fisiologi pada laki-laki dan
perempuan --- hubungan fisik antar individu
(aktivitas seksual genital).
 Identitas jender merupakan perasaan seseorang
tentang jenis kelaminnya.
 Perilaku peran jender adalah bagaimana
seseorang berperan sesuai jendernya --- nilai-
nilai yang dianut individu dan lingkungannya.
 Bidan/perawat mengkaji kemungkinan terjadinya
perubahan peran jender pada klien ataupun
anggota keluarga sebagai dampak dari
hospitalisasi atau perubahan status kesehatan
 Orientasi seksual (identitas seksual) adalah
bagaimana seseorang mempunyai kesukaan
berhubungan intim dengan orang lain, dengan
lawan jenis atau sejenis.
Kesehatan seksual didefinisikan sebagai
pengintegrasian aspek somatik, emosional,
intelektual, dan sosial dari kehidupan seksual,
dengan cara yang positif yang memperkaya
dan meningkatkan kepribadian, komunikasi
dan cinta (WHO, 1975).
Definisi ini mencakup dimensi biologi,
psikologi dan sosiokultural.
 Komponen kesehatan seksual : konsep seksual diri,
body image, identitas jender, dan orientasi seksual
 Konsep seksual diri --- nilai tentang kapan,
dimana, dengan siapa dan bagaimana seseorang
mengekspresikan seksualitasnya. Konsep seksual
diri yang negatif menghalangi terbentuknya suatu
hubungan dengan orang lain
 Body image --- pusat kesadaran terhadap diri
sendiri --- secara konstan dapat berubah ---
Bagaimana seseorang memandang (merasakan)
penampilan tubuhnya berhubungan dengan
seksualitasnya --- Kehamilan, proses penuaan,
trauma, penyakit, dan terapi tertentu
 Contoh : wanita ---bentuk tubuh dan ukuran
payudara
Pria --- ukuran penis
 Identitas jender --- suatu pandangan mengenai
jenis kelamin seseorang, sebagai laki-laki atau
perempuan ---mencakup komponen biologi,
juga norma sosial dan budaya
 Transjender : istilah bagi seseorang yang
identitas jender atau ekspresi jendernya berbeda
dengan anatomi jenis kelaminnya
Transjender mencakup --- cross-dresser,
interseks, transeksual pre operatif dan
transeksual postoperatif
 Cross-dresses : orang yang rutin menggunakan
pakaian dari jenis kelamin yang berbeda ---
bentuk ekspresi jender --- tidak perlu
dihubungkan dengan orientasi seksual. Banyak
cross-dresser adalah heteroseksual
 Interseks : orang yang memiliki
organ seksual ganda (ambiguous)
pada saat lahir --- hermaprodit
 Transeksual preoperatif adalah
seseorang yang mengalami konflik
antara jender dengan anatominya
 Transeksual postoperatif adalah
orang yang telah menjalani operasi
untuk mengubah jendernya
KONSEP SEKSUALITAS

Dimensi seksualitas
1. Dimensi Sosiokultural
Seksualitas dipengaruhi oleh norma &
peraturan cultural yang menentukan
apakah prilaku diterima di dalam kultur
2. Dimensi Agama dan Etik
Pelaksanaan seksual etik dan emosi yang
berhubungan dengan seksualitas
membentuk dasar untuk pembuat
keputusan seksual berdasarkan agama
3. Dimensi Psikologis
Banyak keyakinan & sikap kita mengenai
perkembangan psikologis, moral, & psikoseksual
wanita & pria berdasarkan teori Freud,
Erikson & Kohlberg.
Seksualitas mengandung prilaku yang dipelajari
Identitas Seksual

1. Identitas biologis
•Perbedaan biologis antara pria & wanita
dimulai pada masa konsepsi
•Material genetic pada telur yang dibuahi mengan-
dung kromosom yang menjadikan perbedaan
seksual
•Hormone sek membantu membedakan
karakteristik antara pria dan wanita
2. Identitas jender
Adalah rasa menjadi feminism atau maskulin.
Pola interaksi yang berbeda yang diberikan
orang tua pada bayi perempuan maupun laki-laki
dapat mengembangkan rasa identitas jendernya

Yang menentukan peran jender :


•Lingkungan (orang tua, teman sebaya & media)
•Hormone seks
•Factor cultural
SIKAP TERHADAP KESEHATAN SEKSUAL
• Sejalan dengan perkembangan &
pertumbuhan seseorang menjadi tua.

• Dipengaruhi oleh perubahan dari


masyarakat, umpan balik dari orang lain
& keterlibatan kelompok keagamaan &
komunitas
Sikap seksual klien
Seseorang memiliki sistim nilai seksual yang
menentukan mudah atau sulitnya seseorang
untuk mengekspresikan masalah seksual
dalam lingkungan perawatan kesehatan.

System nilai seksual :


keyakinan pribadi dan keinginan yang
berkaitan dengan seksualitas yang didapat
sepanjang daur kehidupannya
Sikap perawat terhadap seksual

Professional dalam
memahami keragaman
prilaku seksual klien

menjamin klien akan


mendapatkan perawatan Pemberi informasi yang akurat,
kesehatan terbaik tanpa jujur tentang efek penyakit pada
menghilangkan nilai diri seksualitas & edukasi sek
mereka.
ANATOMI DAN FISIOLOGI SEKSUAL
Bayi (0 – 12 bulan )
Penentuan jender laki-laki atau perempuan
Pembedaan diri sendiri dengan orang lain
secara bertahap
Genital eksternal sensitif terhadap sentuhan
Bayi laki-laki mengalami ereksi penis; bayi
perempuan mangalami lubrikasi vagina
Bayi laki-laki mengalami ereksi nokturnal
spontan
Stimulasi taktil (sentuhan, menyusu,
memeluk, membuai) --- senang & nyaman
berinteraksi dengan manusia
Identitas jender berkembang secara kontinyu
(terus menerus)
Mampu mengidentifikasi jender diri sendiri
Mulai menirukan tindakan orang tua yang
berjenis kelamin sama ,misal berinteraksi
dengan boneka, pakaian yang dipakai
Pra sekolah (4-5 tahun )

Kesadaran terhadap diri sendiri meningkat


Mengeksplorasi anggota tubuh sendiri dan
teman bermain
Mempelajari nama anggota tubuh dengan
benar
Belajar mengendalikan perasaan dan
tingkah laku
Menyukai orang tua yang berbeda jenis
Mempertanyakan mengenai bagaimana
seorang bayi bisa ada
 Mempunyai identifikasi yang kuat dengan
orang tua)
yang berjenis kelamin sama
(misalnya anak perempuan dengan ibu)
 Senang berteman dengan sesama jenis
 Kesadaran diri meningkat
 Mempelajari konsep dan peran jender
 Mulai menyukai hal yang bersifat pribadi,
modis
 Sekitar usia 8-9 tahun mulai memikirkan
tentang perilaku seksual, menstruasi,
reproduksi, seksualitas
Remaja (12-18 tahun )

Karakteristik seks mulai berkembang


Mulai terjadi menarke
Mengembangkan hubungan yang
menyenangkan
Dapat terjadi aktivitas seksual, misalnya
masturbasi
Mengidentifikasi orientasi seksual
(homoseks / heteroseks)
Mencari perawatan kesehatan tanpa
ditemani orang tua
Terjadi aktivitas seksual
Gaya hidup dan nilai-nilai yang dianut telah
kuat
Beberapa pasangan berbagi tugas :
keuangan, pekerjaan rumah tangga
Mengalami ancaman terhadap body image
akibat penuaan
Dewasa tengah (40-65 tahun )

Penurunan produksi hormon


Wanita mengalami menopause (umumnya usia
40-55 tahun)
Laki-laki mengalami klimakterik secara
bertahap
Mulai memperkokoh stándar moral dan etik
Budaya
berpakaian, tata cara pernikahan, perilaku yang diharapkan
sesuai norma. Peran laki-laki dan perempuan mungkin juga
akan dipengaruhi budaya

Nilai-nilai religi
Aturan atau batasan yang boleh dan tidak boleh dilakukan
terkait seksualitas. Misalnya larangan aborsi, hubungan
seks tanpa nikah

Status kesehatan
Klien dapat mengalami penurunan keinginan seksual karena
alasan fisik. Medikasi dapat mempengaruhi keinginan
seksual. Citra tubuh yang buruk, terutama ketika
diperburuk oleh perasaan penolakan atau pembedahan
yang mengubah bentuk tubuh, dapat menyebabkan klien
kehilangan perasaannya secara seksual.
Penganiayaan seksual
--- mencakup tindak kekerasan pada wanita,
pelecehan seksual, perkosaan, pedofilia, inses,
pornografi anak
--- efek traumatik --- masalah fisik dan psikologis -
Aborsi
--- dilakukan oleh wanita yang telah menikah maupun oleh
wanita yang berhubungan seks sebelum nikah.
--- kontroversi baik yang pro maupun kontra.
--- Klien mungkin dapat mangalami rasa bersalah dan
berduka

Penyakit menular seksual (PMS)


--- individu terlibat dalam melakukan hubungan seksual
--- PMS ditularkan dari individu yang terinfeksi kepada
pasangannya selama kontak seksual yang intim.
Penyakit Gonorrea, Klamidia, Sífilis --- disebabkan oleh
bakteri
Penyakit Herpes genital dan HIV/AIDS --- oleh virus

Anda mungkin juga menyukai